28 Agustus 2019

Mengapa Bayi Tidak Boleh Minum Susu UHT?

Susu UHT dan pasteurisasi hanya boleh dikonsumsi balita di atas 1 tahun
Mengapa Bayi Tidak Boleh Minum Susu UHT?

Saat membaca label di kemasan susu UHT, Moms pasti sering menemukan kalimat “tidak cocok untuk bayi di bawah 1 tahun”. Tapi, mengapa susu formula boleh dikonsumsi bayi, padahal sama-sama berbahan susu sapi?

Susu formula umumnya berbahan susu sapi, namun ada juga yang berbasis protein soya (untuk bayi yang alergi laktosa atau susu sapi) dan berbahan hidrolisasi protein (untuk bayi yang intoleransi susu formula berbahan susu sapi maupun susu kedelai).

Meski umumnya berbahan susu sapi, susu formula berbeda dengan susu segar karena sudah diproses agar mudah dicerna secara sempurna oleh bayi layaknya ASI.

Untuk membuat susu formula, susu sapi diubah komposisi protein whey dan caseinnya, diperkaya dengan beberapa bahan esensial, lemaknya diganti sebagian atau semuanya dengan lemak nabati atau minyak ikan, dan seterusnya.

Baca Juga : Apakah Anak Boleh Minum Susu UHT Setiap Hari?

Susu sapi yang tidak diolah menjadi susu formula tinggi kandungan protein dan mineral.

Hal ini bisa membebani ginjal bayi baru lahir yang belum matang dan bisa menyebabkan demam atau diare. Jenis lemaknyapun bukan yang terbaik untuk bayi yang sedang berkembang.

Susu sapi juga tidak dapat memenuhi kebutuhan zat besi, vitamin C, dan zat gizi lain pada bayi. Bahkan, susu sapi dapat menyebabkan anemia karena kekurangan akibat zat besi pada beberapa bayi.

Protein di susu sapi bisa mengiritasi lapisan lambung dan usus, sehingga menyebabkan darah masuk ke kotoran.

Karena alasan-alasan tadi, susu sapi (UHT maupun pasteurisasi) baru boleh diberikan kepada bayi berusia satu tahun ke atas. Sistem pencernaan bayi di atas 12 bulan sudah lebih matang dan kebutuhan gizinya sudah dipenuhi oleh makanan padat.

Tetap Utamakan Makanan Padat

shutterstock_598390925.jpg
Foto: shutterstock_598390925.jpg

Foto: shutterstock

Bagaimanapun juga, susu hanya berfungsi sebagai pelengkap, Moms, bukan pengganti makanan padat pada anak di atas satu tahun.

Sajikan makanan padat tiga kali sehari diselingi camilan sehat, baru Moms bisa menawarkan susu pada balita.

Makanan padat harus menjadi sumber gizi utama pada anak di atas 12 bulan. Tambahkan porsi makanan padat sambil mengurangi konsumsi susu balita sedikit demi sedikit.

Batasi konsumsi susu pada balita maksimal satu liter sehari. Lebih dari angka tersebut, balita bisa mendapat terlalu banyak kalori dan nafsu makannya bisa menurun.

Ternyata susu segar dan susu formula berbeda, ya, Moms. Makanya susu sapi boleh untuk anak di atas 12 bulan tapi tidak boleh untuk bayi.

Baca Juga : Hati-Hati Dampak Buruk Anak Pilih-Pilih Makanan! Ini 10 Cara Mengatasi Picky Eater

(EMA/CAR)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb