13 Juni 2022

Mengenal Ratus Vagina, Perawatan Tradisional untuk Organ Intim Wanita

Populer kembali, simak penjelasan ratus vagina di sini Moms
Mengenal Ratus Vagina, Perawatan Tradisional untuk Organ Intim Wanita

Antara menstruasi, hubungan seksual, dan melahirkan, vagina sangat tahan menghadapi hal tersebut. Untuk menjaganya agar terus berada dalam kondisi prima, ada juga yang memanfaatkan ratus vagina, yang dianggap lebih alami karena menggunakan bahan herbal.

Ratus vagina kembali menjadi perbincangan salah satunya karena dipopulerkan oleh selebriti Hollywood seperti Gwyneth Paltrow dan Chrissy Teigen. Keduanya menjadikan ratus vagina sebagai bagian dari perawatan kecantikan dan kesehatan mereka.

Sebenarnya ratus vagina merupakan pengobatan alami kuno yang dikatakan dapat membersihkan vagina dan rahim, mengatur menstruasi, dan meredakan kram dan kembung saat menstruasi. Ini karena uap herbal tersebut diklaim menunjang organ reproduksi seperti vagina, leher rahim, dan rahim.

Berdasarkan studi World Health Organization (WHO) pada 2011, ratus vagina masih dilakukan oleh perempuan di Asia Tenggara sebagai teknik untuk menjaga kebugaran dan penyembuhan pada bulan-bulan setelah melahirkan.

Baca Juga: Mengenal Gejala dan Penyebab Vulvovaginitis, Infeksi Vagina Pada Balita

Cara Kerja Ratus Vagina

Ratus Vagina -1.jpg
Foto: Ratus Vagina -1.jpg

Foto: Thebirthboss.com

Ratus vagina dilakukan dengan cara duduk di atas panci air panas yang berisi berbagai macam ramuan herbal, seperti rosemary, chamomile, wormwood, mugwort, dan basil. Tumbuhan ini mengandung bahan kimia yang mudah menguap yang dilepaskan dalam uap dan masuk ke jaringan vagina.

Orang-orang yang mempraktikkan ratus vagina percaya bahwa ramuan tersebut dapat menembus jaringan vagina dan menawarkan berbagai manfaat. Beberapa orang mencoba melakukannya di rumah, tetapi juga tersedia di spa.

Efek terapeutik akan dirasakan akibat penguapan vagina mengarahkan uap yang diinfuskan ramuan ke dalam vagina. Ratus vagina juga Ini dikenal dengan beberapa nama berbeda berdasarkan budaya di mana ia dipraktikkan, seperti V-Steams, Chai-yok, Bajos, atau Yoni Steaming.

Dengan biaya yang lumayan, beberapa spa kelas atas menawarkannya sebagai salah satu paket perawatannya. Kebanyakan spa memiliki tempat duduk khusus dengan lubang untuk keluarnya uap. Kemudian campuran herbal terapeutik ditargetkan ke daerah panggul.

Perempuan yang ingin merasakan ratus vagina harus berada di atas tungku tersebut selama 20 hingga 60 menit, dan menggunakan semacam handuk agar uap mengumpul di titik yang sama dan tidak keluar. Spa juga menawarkan sesi yang menenangkan agar ratus vagina terasa rileks bagi pelanggan.

Banya klaim yang menganggap ratus vagina digunakan sebagai obat alami untuk membersihkan vagina, rahim, dan seluruh saluran reproduksi. Bukan hanya itu, banyak klaim lain yang bermunculan seperti dapat meredakan depresi, wasir, infeksi, infertilitas, sakit kepala, kelelahan, dan sebagainya.

Tujuan utapa proses ini adalah untuk menunjang organ reproduksi wanita dengan menanamkan khasiat tanaman obat di sekitar jaringan vagina untuk mendorong kesuburan dan mengurangi ketidakseimbangan hormon, serta kram menstruasi.

Meskipun ditujukan untuk digunakan oleh perempuan dalam usia subur atau usia 20 hingga 40 tahun, namun ini juga dapat digunakan oleh perempuan yang lebih tua, terutama saat sedah memasuki usia menopause.

Baca Juga: 7 Makanan Ini Tidak Baik untuk Vagina, Lebih Baik Hindari Ya!

Pandangan Dokter tentang Ratus Vagina

Ratus Vagina -2.jpg
Foto: Ratus Vagina -2.jpg

Foto: Risewellnesschiro.com

Meski banyak klaim yang bertebaran terkait manfaat ratus vagina, sebenarnya tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa hal ini dapat membantu kondisi apa pun. Sebab, sebenarnya ramuan yang mengepul tidak bisa masuk ke dalam rahim melalui leher rahim yang tertutup rapat di ujung vagina.

Ramuan yang digunakan oleh Gwyneth Paltrow misalnya, mugwort yang prosesnya disebut moksibusi. Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, moksibusi adalah proses membakar mugwort pada atau di atas area tubuh yang bermasalah atau area titik tekan.

Moksibusi digunakan sebagai terapi alternatif untuk mengatasi berbagai masalah sistem reproduksi. Sebuah tinjauan pada 2010 di BMC Research Notes menemukan bahwa kecuali untuk mengoreksi presentasi bokong pada kehamilan, penelitian tentang mugwort kontradiktif dan tidak meyakinkan.

“Tidak ada bukti ilmiah bahwa ratus vagina berhasil. Ini mungkin dapat membantu Anda rileks, tetapi tidak lebih dari itu,” jelas Dr Manny Alvarez, chairman of the Department of Obstetrics and Gynecology and Reproductive Science at Hackensack University Medical Center in New Jersey.

Hanya ada sedikit kemungkinan uap herbal menembus jaringan vagina, ini tentunya tidak dapat mempengaruhi pengaturan hormon dan meningkatkan kesuburan. Mungkin manfaatnya adalah panas lembab dari uap meningkatkan aliran darah ke area vagina. “Meskipun ini belum dipelajari dengan baik,” kata dia.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Open menganalisis efek ratus vagina untuk tujuan mengurangi infeksi Chlamydia trachomatis. Namun, tidak ada hubungan yang cukup ditemukan antara ratus vagina dan hasil yang diinginkan.

Baca Juga: Benarkah Memakai Cairan Pembersih Kewanitaan Setiap Hari Membuat Vagina Kering?

Efek Samping dan Risiko Ratus Vagina

Ratus Vagina -3.jpg
Foto: Ratus Vagina -3.jpg

Foto: Majesticunicorn.biz

Sebagian besar ahli perawatan kesehatan dan dokter setuju bahwa risiko ratus vagina jauh lebih besar daripada potensi manfaatnya yang bahkan belum didukung oleh riset yang pasti. Tentunya ini bisa menjadi pertimbangan sebelum memutuskan akan melakukannya atau tidak.

Meski bermaksud sebagai bagian dari perawatan, vagina tidak bisa dibersihkan dengan uap meskipun mengandung ramuan herbal. Bahkan, vagina yang terlalu panas dapat menjadi tempat yang sempurna bagi bakteri penyebab infeksi jamur dan infeksi vagina lainnya untuk berkembang.

Penguapan vagina juga dapat meningkatkan risiko infeksi vagina dengan mengubah ekosistem bakteri vagina. Kulit vagina halus, sensitif, dan mudah mengalami trauma. Terlalu intens menyemburkan uap panas bisa saja menyebabkan luka bakar atau panas pada area vagina.

Ratus vagina juga dapat meningkatkan suhu di dalam vagina, yang dapat mengubah pH organ reproduksi, sehingga meningkatkan risiko infeksi pada seseorang. Orang yang memiliki kondisi kronis dan peradangan, termasuk vestibulodynia atau vulvodynia, juga dapat meningkatkan risiko infeksi dan iritasi.

Pada orang yang menderita lesi terbuka di area vagina baik karena persalinan atau infeksi aktif, panas dan uap yang dihasilkan dari proses penguapan vagina dapat semakin mengiritasi area tersebut dan menyebabkan infeksi.

Jika alat ratus vagina tidak dijaga kebersihannya, seseorang juga bisa berisiko terkena infeksi dan efek samping lainnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk membersihkan semua peralatan secara menyeluruh sebelum digunakan.

Ini juga bisa berbahaya jika dilakukan oleh ibu hamil, karena uap vagina bisa memengaruhi janin yang sedang tumbuh. Dokter umumnya menganjurkan agar ibu hamil menghindari penggunaan bak mandi air panas, sauna, dan bantalan pemanas di sekitar panggul karena alasan yang sama.

Baca Juga: Kenali 5 Penyebab Vagina Gatal dan Iritasi, Bisa Jadi Karena Stres Juga Lho!

Alternatif Membersihkan Vagina

Ratus Vagina -4.jpg
Foto: Ratus Vagina -4.jpg

Foto: Firstpost.com

Vagina adalah organ pembersih diri yang secara teratur menjaga keseimbangan pH. Intervensi tambahan seperti penguapan atau pencucian vagina, tidak diperlukan untuk menjaga kesehatan vagina. Menjaga vagina tetap bersih dan kering adalah cara terbaik untuk menjaga kesehatannya.

“Organ ini membutuhkan perawatan yang sangat sedikit, jadi lebih sedikit lebih baik,” kata Beri Ridgeway, MD seorang ginekolog.

Ada beberapa hal yang mendukung kesehatan reproduksi perempuan, seperti:

  • Jaga kesehatan seluruh tubuh. Makan dengan benar, kendalikan berat badan dan olahraga tidak hanya ini baik untuk seluruh tubuh, ini baik untuk organ seksual.
  • Dapatkan perawaatan rutin. Memeriksakan kesehatan dan temui ginekolog untuk perawatan diperlukan, misalnya interval skrining untuk pap smear berubah berdasarkan usia.
  • Gunakan kondom. Sangat penting untuk melindungi diri dari penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan. Kondom bisa menjadi salah satu cara untuk menjaganya.
  • Gunakan hanya air bersih. Vagina adalah organ yang membersihkan diri. Menggunakan bahan kimia yang keras, tisu yang sudah dikemas atau douching dapat mengganggu proses normalnya. Jika harus dilakukan, sabun lembut yang tidak masalah untuk memberishkan alat kelamin bagian luar. Jika memiliki kulit yang sangat sensitif, perhatikan juga sabun dan sampo yang digunakan saat mandi untuk menghindari iritasi.
  • Pertimbangkan pelumas alami. Minyak kelapa atau minyak zaitun bisa menjadi pelumas dan pelembap vagina yang lebih baik daripada produk manufaktur.
  • Jangan pernah mengabaikan perdarahan pasca menopause. Jika pernah mengalami pendarahan setelah menopause, temui dokter untuk melakukan evaluasi.
  • Prolaps dan inkontinensia biasanya tidak berbahaya. Kondisi ini hanya membutuhkan perawatan jika mengganggu dan tidak perlu merawatnya hanya karena ginekolog mencatatnya selama pemeriksaan. Namun, jika kesulitan mengosongkan kandung kemih atau usus atau mengalami nyeri atau pendarahan, inilah saatnya untuk mencari perawatan.
  • Estrogen vagina aman bagi kebanyakan perempuan. Estrogen vagina dapat membantu mencegah atau membalikkan perubahan yang terjadi seiring bertambahnya usia, seperti seks yang menyakitkan (karena dinding vagina menipis dan kurang elastis) dan peningkatan risiko ISK (karena perubahan pH karena asam vagina menjadi kurang).

Vagina dapat membersihkan dirinya sendiri. Oleh karena itu, berkonsultasi terlebuh dahulu dengan dokter akan lebih baik jika memang ingin melakukan ratus vagina.

  • https://www.healthline.com/health/womens-health/vaginal-steaming
  • https://bmcresnotes.biomedcentral.com/articles/10.1186/1756-0500-3-284
  • https://www.verywellhealth.com/vaginal-steaming-5087839
  • https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/75182/WHO_RHR_HRP_12.25_eng.pdf;jsessionid=9E7C3BF6FD144206F26EB567686FC894?sequence=1
  • https://bmjopen.bmj.com/content/9/5/e025417
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/322657

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb