16 April 2024

Penyebab Napas Berat dan Cara Mengatasinya, Wajib Tahu!

Napas berat bukanlah kondisi yang normal sehingga harus segera diatasi
Penyebab Napas Berat dan Cara Mengatasinya, Wajib Tahu!

Moms, cobalah untuk menarik napas. Apakah terasa bahwa Moms mengalami napas berat? Jika ya, waspada!

Napas seharusnya tidak sulit dilakukan oleh orang sehat, terkecuali ketika sedang berlari maraton.

Nah, pada kasus napas berat meski tidak berolahraga berat, kondisi tersebut bisa menjadi tanda dari adanya penyakit, lho.

Faktanya, napas berat dan sulit bisa membuat penderitanya mudah lelah, badan lemas, dan sulit beraktivitas.

Dalam beberapa kasus, kondisi tersebut juga bisa menjadi tanda keadaan gawat darurat medis.

Yuk, cari tahu selengkapnya tentang penyebab napas berat, diagnosis, dan cara mengatasinya lewat ulasan di bawah ini, Moms!

Baca Juga: Bagaimana Cara Merawat Organ Pernapasan? Ini 9 Tips yang Bisa Diterapkan

Penyebab Napas Berat

Batuk dan Napas Berat (Orami Photo Stocks)
Foto: Batuk dan Napas Berat (Orami Photo Stocks)

Ada banyak penyebab napas berat dan tidak semuanya secara khusus berhubungan dengan paru-paru.

Oleh karena itu, mencari perawatan medis untuk mengidentifikasi penyebabnya dapat membantu pengidapnya kelak bisa kembali bernapas secara normal.

Mengutip GO2 Foundation for Lung Cancer, berikut ini adalah beberapa penyebab napas berat terkait dengan kondisi kronis, yaitu:

  • Asma
  • Kardiomiopati
  • Bronkitis kronis
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Penyakit arteri koroner
  • Gagal jantung kongestif
  • Emfisema
  • Sindrom Guillain-Barre
  • Kanker paru-paru
  • Myasthenia gravis
  • Edema paru
  • Fibrosis paru
  • Hipertensi paru
  • Sarkoidosis
  • Angina
  • Tuberkulosis
  • Disfungsi ventrikel
  • Sklerosis lateral amiotrofik (ALS)

Hanya karena sesak napas adalah gejala dari kondisi kronis tidak berarti itu baik-baik saja atau normal. Pengidapnya mungkin perlu mendapatkan perawatan khusus agar gejalanya mereda.

Sementara itu, ada juga kondisi akut atau tiba-tiba lainnya yang dapat menyebabkan napas berat, misalnya:

  • Anemia
  • Keracunan karbon monoksida
  • Penumpukan cairan di sekitar paru-paru karena efusi pleura atau efusi perikardium
  • Serangan jantung
  • Radang paru-paru
  • Pneumotoraks
  • Obstruksi jalan napas atas (tersedak sesuatu)

Banyak dari penyebab sesak napas ini merupakan keadaan darurat medis dan perlu ditangani petugas kesehatan sesegera mungkin.

Napas berat dan sulit juga bisa menjadi hasil dari kecemasan. Merasa panik atau takut dapat menyebabkan seseorang mengalami hiperventilasi atau bernapas dengan sangat cepat.

Seseorang mungkin mengalami kesulitan mengatur napas, sehingga menyebabkan pernapasan terasa berat.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mencegah dan Menangani Pneumonia? Simak Ulasannya

Gejala Terkait Gangguan Napas

Menarik Napas
Foto: Menarik Napas (Orami Photo Stocks)

Pernapasan yang sulit atau napas berat bukanlah istilah medis resmi tetapi ia dapat ditandai dengan beberapa gejala, seperti:

1. Hyperpnea

Kata lain untuk sesak, pernapasan abnormal, hiperpnea dapat terjadi dengan atau tanpa sesak napas.

2. Takipnea

Ini adalah pernapasan cepat dan dangkal dengan tingkat pernapasan yang meningkat.

3. Stridor

Kebisingan bernada tinggi yang sangat khas ini disebabkan ketika saluran napas bagian atas terhalang.

4. Retraksi Interkostal

Ini adalah gejala gangguan pernapasan.

Secara visual, Moms dapat melihat kulit tertarik masuk dan keluar di antara tulang rusuk dengan setiap napas.

Jika tulang semakin jelas, maka semakin parah gangguan pernapasan.

5. Hidung Melebar

Ini adalah tanda lain dari kesulitan bernapas di mana lubang hidung melebar dan menyebar dengan setiap napas. Ini bisa menjadi tanda gangguan pernapasan pada anak-anak

6. Grunting

Mungkin terdengar saat menghembuskan napas terutama saat seseorang bekerja keras untuk bernapas.

Gejala sesak napas lainnya dapat mencakup mengi, sianosis (kulit biru di sekitar mulut, hidung, atau ujung jari), terengah-engah, atau kesulitan berbaring.

Menggunakan otot aksesori untuk bernapas juga merupakan tanda pernapasan yang sulit. Otot aksesori membantu pernapasan tetapi bukan otot pernapasan utama.

Otot selain diafragma dan otot interkostal, seperti otot sternokleidomastoid, tulang belakang, dan leher, adalah otot bantu pernapasan.

Baca Juga: Apa Perbedaan Sesak Napas dan Napas Pendek? Simak Penjelasannya!

Diagnosis Napas Berat

Diagnosis Napas Berat (Orami Photo Stocks)
Foto: Diagnosis Napas Berat (Orami Photo Stocks)

Seorang dokter pertama-tama akan mencoba menghubungkan napas berat atau gejala sesak napas ini dengan penyebab yang diketahui.

Misalnya, jika seseorang menderita kanker paru-paru atau asma, napas berat ini mungkin disebabkan oleh memburuknya kondisi tersebut.

Tes diagnostik tambahan juga bisa dilakukan untuk membantu mendiagnosisnya. Beberapa tes tersebut meliputi:

1. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan mendengarkan paru-paru dengan bantuan stetoskop, menghitung seberapa cepat seseorang bernapas, dan melihat penampilan fisik secara keseluruhan.

2. Penilaian Fungsional

Ini mungkin termasuk melihat cara pasien berjalan untuk melihat seberapa berat napasnya.

3. Rontgen Dada

Pemeriksaan dengan sinar-X akan menghasilkan gambar paru-paru sehingga dokter dapat mencari kemungkinan penghalang, penumpukan cairan, atau gejala pneumonia.

4. Pemindaian Tomografi Komputer (CT)

Tes ini memberikan gambaran rinci tentang paru-paru dan organ lain di tubuh untuk mengidentifikasi kelainan.

5. Tes Darah

Melakukan tes hitung darah lengkap juga dapat menentukan berapa banyak sel darah merah pembawa oksigen yang dimiliki. Tes gas darah arteri adalah tes darah lain yang dapat menunjukkan berapa banyak oksigen yang ada dalam darah.

Baca Juga: Wajarkah Sesak Napas Pada Ibu Hamil? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Napas Berat

Cara Mengatasi Napas Berat (Orami Photo Stocks)
Foto: Cara Mengatasi Napas Berat (Orami Photo Stocks)

Cara mengatasi napas berat akan berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. Untuk kondisi paru-paru seperti asma, perawatannya meliputi:

  • Pemberian obat-obatan seperti bronkodilator dan kortikosteroid untuk menurunkan peradangan dan membuka saluran udara.
  • Rehabilitasi paru, yang merupakan program yang menggabungkan terapi olahraga, saran nutrisi, dan pendidikan.
  • Terapi oksigen.

Sedangkan, jika kondisi disebabkan oleh pilek, infeksi sinus (sinusitis), dan infeksi pernapasan, perawatannya bisa meliputi:

  • Antibiotik, jika kondisinya disebabkan oleh infeksi bakteri (bukan infeksi virus.)
  • Dekongestan hidung atau semprotan steroid untuk mengecilkan saluran hidung yang bengkak.
  • Antihistamin untuk menurunkan peradangan di saluran hidung.

Untuk gagal jantung, perawatannya meliputi:

  • Pemberian obat-obatan seperti diuretik, vasodilator, beta-blocker, dan ACE inhibitor.
  • Pemasangan alat pacu jantung, defibrilator kardioverter implan, perangkat bantuan ventrikel kiri, dan perangkat implan lainnya.
  • Pencangkokan bypass arteri koroner, operasi katup, dan prosedur lainnya.

Sementara itu, untuk kanker paru-paru, perawatannya meliputi:

  • Operasi untuk mengangkat tumor atau paru-paru.
  • Kemoterapi,
  • Radiasi
  • Imunoterapi.

Beberapa penyebab napas berat dapat dicegah dan diatasi hingga tutas. Sementara itu, sebagian lainnya hanya bisa dikendalikan agar tidak berujung komplikasi.

Mengutip U.S. National Heart, Lung, and Blood Institute, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah napas berat:

  • Menurunkan berat badan jika ia mengalami kelebihan berat badan.
  • Cuci tangan dengan sabun sepanjang hari dan hindari siapa pun yang sedang sakit, sehingga Moms tidak akan tertular infeksi.
  • Jika merokok, segera minta saran dokter untuk berhenti.
  • Jika memiliki alergi, berobat ke dokter THT untuk mendapatkan suntikan khusus.

Baca Juga: Mengenal Ventilator, Cara Kerja, dan Penggunaannya untuk Membantu Pernapasan

Ingat, napas berat umumnya terjadi akibat adanya penyakit. Hal ini khususnya jika keluhan tersebut dirasakan meski sedang tidak beraktivitas.

Moms sebaiknya segera berobat ke dokter apabila mengalami napas berat, apalagi bila keluhan tak mereda setelah istirahat.

Sangat penting untuk mencari perawatan darurat jika napas berat terjadi secara spontan atau tanpa penyebab yang jelas dan tidak sembuh dalam beberapa menit.

Semakin cepat diatasi dengan tepat, semakin besar pula peluang untuk sembuh dan kembali sehat!

  • https://go2foundation.org/treatments-and-side-effects/side-effect-management/shortness-of-breath/
  • https://www.verywellhealth.com/labored-breathing-5087061
  • https://www.healthline.com/health/heavy-breathing
  • https://www.healthline.com/health/labored-breathing
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/318210#5-respiratory-system-obstruction
  • https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/how-lungs-work

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb