07 Mei 2021

Mengenal Neuropati Periferal, Kondisi Gangguan Akibat Kerusakan Sistem Saraf Tepi

Bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani
Mengenal Neuropati Periferal, Kondisi Gangguan Akibat Kerusakan Sistem Saraf Tepi

Neuropati periferal merupakan kondisi gangguan yang diakibatkan oleh kerusakan sistem saraf perifer atau saraf tepi. Mengutip Mayo Clinic, neuropati periferal dapat menyebabkan lemah, mati rasa dan nyeri, dan biasanya menyerang tangan serta kaki. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk menyerang area lain dari tubuh.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai neuropati periferal, simak penjelasan berikut ini, yuk Moms!

Jenis dan Gejala Neuropati Periferal

Waspada CTS Jika Tangan Kebas dan Kesemutan Saat Hamil.jpg
Foto: Waspada CTS Jika Tangan Kebas dan Kesemutan Saat Hamil.jpg (Freepik.com)

Foto: Orami Photo Stock

Setiap gejala dari neuropati periferal akan berbeda-beda. Hal ini sangat dipengaruhi oleh bagian saraf yang terkena gangguan.

Ini dia penjelasan mengenai gejala dari neuropati periferal sesuai dengan jenisnya, dilansir melalui Medical News Today.

1. Neuropati Sensorik

  • Kesemutan
  • Mati rasa
  • Mudah sakit walau hanya dengan sentuhan pelan (hipersensitivitas)
  • Nyeri serasa di tusuk, biasanya terjadi pada kaki
  • Hilangnya kemampuan untuk mendeteksi perubahan panas dan dingin
  • Gangguan untuk menjaga keseimbangan hingga tidak bisa mengontrol gerak tubuh

2. Neuropati Motorik

  • Mudah mengalami kram atau lemah otot. Pada beberapa kasus, hal ini menyebabkan kelumpuhan ada sebagian hingga seluruh otot.
  • Otot kedutan
  • Penurunan massa otot
  • Jika saraf otonom terpengaruh, mungkin ada masalah dengan keringat, intoleransi panas, masalah usus atau kandung kemih, dan perubahan tekanan darah, yang menyebabkan pusing.
  • Kaki terasa lemas hingga sulit untuk menopang diri

3. Neuropati Otonomik

  • Sulit menelan (disfagia)
  • Perut selalu kembung dan merasa mual
  • Sering bersendawa
  • Detak jantung cepat tidak beraturan walaupun tidak beraktivitas
  • BAB sulit dikontrol
  • Disfungsi eresi hingga gangguan fungi seksual lain
  • Sering buang air kecil yang tidak terkontrol

4. Mononeuropati

  • Jari tangan terasa lemah dan mudah kesemutan hingga menyebabkan ketidakstabilan dan kesulitan melakukan gerakan-gerakan kecil, seperti mengancingkan baju
  • Nyeri pada tungkai
  • Sulit fokus saat meelihat objek, sering kali disertai sakit pada mata
  • Kelumpuhan satu sisi wajah

Baca Juga: Kenali Neuropati, Penyakit yang Disebabkan dari Kegiatan Sehari-hari

Penyebab Neuropati Periferal

Nyeri Kaki, 7 Penyakit Ini Mungkin Penyebabnya 1.jpg
Foto: Nyeri Kaki, 7 Penyakit Ini Mungkin Penyebabnya 1.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Melansir Cleveland Clinic, neuropati periferal bukan disebabkan oleh satu penyakit saja. Berbagai kondisi yang mempengaruhi kesehatan, juga dapat menyebabkan neuropati, seperti:

1. Diabetes

Diabetes adalah penyebab utama neuropati periferal di Amerika Serikat. Sekitar 60 hingga 70 persen penderita diabetes mengalami neuropati. Diabetes adalah penyebab paling umum dari neuropati serat kecil, suatu kondisi yang menyebabkan rasa terbakar yang menyakitkan di tangan dan kaki.

Mengutip dari Journal of Diabetes Investigation, diabetes menyebabkan melemahnya dinding pembuluh darah yanng memberikan asupan oksigen dan nutrisi pada saraf. Hal ini disebabkan karena kadar gula darah yang tinggi. Akibatnya, terjadi gangguan pada saraf termasuk diantaranya adalah neuropati periferal.

Baca Juga: Gejala Diabetes Pada Anak dan Pengobatannya

2. Gangguan dan Infeksi Autoimun

Sindrom Guillain-Barré, lupus, rheumatoid arthritis, sindrom Sjogren dan polineuropati demielinasi inflamasi kronis adalah gangguan autoimun yang dapat menyebabkan neuropati periferal.

Begitu pula dengan berbagai jenis infeksi autoimun, termasuk diantaranya adalah, cacar air, herpes zoster, human immunodeficiency virus (HIV), herpes, sifilis, lyme, kusta, virus west nile, virus epstein-barr dan hepatitis C juga dapat menjadi faktor penyebabnya.

3. Obat-Obatan dan Perawatan

Beberapa jenis antibiotik, obat anti-kejang, dan beberapa obat HIV, juga dapat menyebabkan neuropati periferal.

Hal serupa juga bisa terjadi melalui beberapa perawatan, termasuk kemoterapi dan radiasi kanker, yang dapat merusak saraf tepi. Paparan zat beracun seperti logam berat (termasuk timbal dan merkuri) dan bahan kimia industri, terutama pelarut, juga dapat memengaruhi fungsi saraf.

4. Gangguan Pembuluh Darah

Neuropati periferal dapat terjadi ketika aliran darah ke lengan dan kaki berkurang atau diperlambat oleh peradangan, pembekuan darah, atau gangguan pembuluh darah lainnya.

Aliran darah yang menurun membuat sel saraf kehilangan oksigen, sehingga menyebabkan kerusakan saraf atau kematian sel saraf. Masalah pembuluh darah ni dapat disebabkan oleh vaskulitis, merokok, dan diabetes.

Baca Juga: Mengenal Vaskulitis, Penyakit Peradangan pada Pembuluh Darah

5. Gangguan Penyakit Bawaan

Penyakit Charcot-Marie-Tooth (CMT) adalah neuropati herediter yang paling umum. CMT menyebabkan kelemahan pada otot kaki dan tungkai bawah dan juga dapat memengaruhi otot di tangan.

Amiloidosis familial, penyakit Fabry, dan leukodistrofi metakromatik adalah contoh lain dari kelainan bawaan yang dapat menyebabkan neuropati periferal.

6. Kondisi Kesehatan Lainnya

Neuropati periferal dapat terjadi akibat gangguan ginjal, gangguan hati, hipotiroidisme, tumor (penyebab kanker atau jinak). Jenis penyakit yang sudah menganggu kesehatan tersebut, akan menekan saraf atau menyerang ruang saraf, mieloma, limfoma, dan gammopati monoklonal.

Cara Mendiagnosa Neuropati Periferal

Mengenal Perbedaan CT Scan dan MRI, Ketahui Risikonya 01.jpg
Foto: Mengenal Perbedaan CT Scan dan MRI, Ketahui Risikonya 01.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Ketika mengalami gangguan pada saraf, Moms bisa segera mengunjungi dokter ahli saraf untuk segera mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Melalui pemeriksaan tersebut, Moms bisa mendeteksi apakah terkena neuropati periferal atau tidak lebih dini.

Melansir National Health Service, ini dia tes pemeriksaan yang harus diperoleh:

1. Tes Konduksi Saraf

Tes Konduksi Saraf merupakan sebuah tes untuk menguji respon saraf. Nantinya, akan ada kabel logam kecil yang disebut elektroda ditempatkan pada kulit. Elektroda tersebut akan melepaskan sengatan listrik kecil untuk merangsang saraf. Melalui kecepatan dan kekuatan listrik tersebut, sinyal saraf dapat diukur.

2. Electromyography (EMG)

Dalam pelaksanaan EMG, akan ada jarum kecil yang dimasukkan melalui kulit ke dalam otot dan digunakan untuk mengukur aktivitas listrik otot. Biasanya, EMG dan Tes Konduksi Saraf dilakukan pada waktu yang bersamaan.

3. Pemeriksaan Gula Darah dan Urin

Jika dicurigai diabetes, dokter biasanya dapat membuat diagnosis yang meyakinkan berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik, dan memeriksa kadar gula dalam darah dan urin.

Baca Juga: Mengenal Tes Urine HCG dalam Kehamilan dan Risikonya

4. Pengurangan Dosis Obat-Obatan

Jika Moms pernah minum obat yang diketahui menyebabkan neuropati perifer, dokter mungkin akan menganjurkan untuk menghentikan sementara atau mengurangi dosis, agar dapat melihat apakah gejala membaik.

5. Pungsi Lumbal

Jika memiliki kelainan genetik, seperti penyakit Charcot-Marie-Tooth, Moms mungkin memerlukan pungsi lumbal untuk menguji cairan bening dan tidak berwarna yang mengelilingi dan mendukung otak dan sumsum tulang belakang (cairan serebrospinal). Tindakan ini ditujukan untuk mengetahui adanya peradangan atau tidak.

6. Biopsi dan Scanning

Untuk mencari penyebab yang mendasari neuropati periferal, maka dokter akan melakukan pemindaian tubuh melalui :

  • Sinar X
  • Prosedur CT scan
  • Pemindaian MRI

Baca Juga: Donor Sumsum Tulang Belakang, Ini Penjelasannya

Perawatan dan Pengobatan untuk Neuropati Periferal

Mengobati sakit punggung
Foto: Mengobati sakit punggung (Freepik.com)

Foto: Orami Photo Stock

Ada berbagai macam perawatan dan pengobatan untuk neuropati periferal, tergantung pada jenis kerusakan saraf dan tingkat keparahan gejala, menurut Foundation for Peripheral Neuropathy.

Ini dia berbagai pengobatan dan perawatan neuropati periferal yang dilansir dari Everyday Health:

1. Pengobatan

Untuk mengatasi neuropati periferal, ada pilihan obat umum yang dijual bebas tanpa resep. Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi nyeri neuropatik ringan hingga sedang meliputi:

  • Tylenol (asetaminofen)
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti Advil (ibuprofen) dan Aleve (naproxen)
  • Perawatan topikal seperti krim capsaicin dan lidocaine (28)

Jika sudah konsultasi kepada dokter, biasanya akan ada resep untuk memperoleh obat-obatan berikut:

  • Penghambat COX-2 seperti Celebrex (celecoxib)
  • Opioid
  • Ultram (tramadol) (28)

2. Operasi

Operasi dapat berguna untuk melepaskan tekanan pada saraf, dan dapat digunakan untuk mengobati kerusakan yang disebabkan oleh sindrom terowongan karpal dan neuropati diabetes.

3. Stimulasi Saraf

Tindakan ini menggunakan elektroda yang ditempatkan di sepanjang saraf tepi. Hasilnya, saraf akan terstimulasi dan dapat mematikan rasa sakit akibat neuropati periferal.

Baca Juga: Heboh Operasi Wanita Obesitas, Ini yang Harus Dilakukan Supaya Terhindar Risiko Obesitas Setelah Melahirkan

Itu tadi Moms seputar neuropati periferal, semoga dapat menambah wawasan kita terkait kesehatan saraf, ya!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4008011/
  • https://www.nhs.uk/conditions/peripheral-neuropathy/diagnosis/
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14737-neuropathy
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/147963#natural-treatments
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/peripheral-neuropathy/symptoms-causes/syc-20352061
  • https://www.everydayhealth.com/neuropathy/guide/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb