29 November 2019

Pemeriksaan Bayi Baru Lahir, Apakah Diperlukan?

Masih terdapat pro dan kontra atas pemeriksaan ini
Pemeriksaan Bayi Baru Lahir, Apakah Diperlukan?

Apakah Moms pernah mendengar tentang cek kesehatan bayi baru lahir sebelumnya? Jika iya, biasanya Moms termasuk kepada orang tua yang ikut menjalankannya. Jika tidak, Moms bisa mencari tahu tentang hal tersebut di artikel ini.

Di Indonesia, hal ini memang tidak dikampanyekan secara masif. Biasanya, cek kesehatan bayi baru lahir hanya berbentuk tawaran dari dokter di rumah sakit.

Hingga kini, masih terjadi pro dan kontra terhadap hal tersebut. Namun, Moms bisa menyimpulkannya setelah membaca artikel ini.

Tujuan Pemeriksaan Bayi Baru Lahir

pemeriksaan bayi baru lahir
Foto: pemeriksaan bayi baru lahir

Cek kesehatan bayi baru lahir atau newborn screening adalah pengecekan yang dilakukan pada bayi sekitar 2-3 setelah dilahirkan.

Tujuannya adalah untuk melihat kesehatan bayi secara keseluruhan dan melihat apakah ada calon penyakit yang bisa segera ditangani.

Dilansir dari Kid’s Health, dengan menggunakan tes darah sederhana, dokter dapat memeriksa kondisi genetik, hormon, dan metabolisme yang langka yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius di kemudian hari.

Pemeriksaan ini memungkinkan dokter mendiagnosis bayi baru lahir dengan cepat dan memulai perawatan sesegera mungkin.

Dalam beberapa kasus, dokter dapat mencegah hasil negatif dengan pemeriksaan bayi baru lahir. “Jika kita tidak menskrining penyakit ini saat lahir, anak-anak itu tidak akan pernah memiliki kesempatan dalam hidup,” kata Jacque Wagoner, CEO Hunter's Hope Foundation.

Baca Juga: Bisa Terjadi Pada Bayi Baru Lahir, Kenali Penyebab Melena dan Tanda-tandanya

Jenis Pemeriksaan Bayi Baru Lahir

pemeriksaan bayi baru lahir
Foto: pemeriksaan bayi baru lahir

Pemeriksaan bayi baru lahir metodenya bisa saja berbeda tiap negara. Pemeriksaan yang ditawarkan dapat berubah seiring kemajuan teknologi dan perawatan. Biasanya, pemeriksaan bayi baru lahir meliputi:

1. Masalah metabolisme

Metabolisme adalah proses yang mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan tubuh untuk bergerak, berpikir, dan tumbuh.

Enzim adalah protein khusus yang membantu metabolisme dengan mempercepat reaksi kimia dalam sel.

Sebagian besar masalah metabolisme terjadi ketika enzim tertentu hilang atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Gangguan metabolisme pada skrining bayi baru lahir meliputi: phenylketonuria (PKU), asidemia metilalonik, penyakit urin maple syrup (MSUD), tirosinemia, citrullinema, dan defisiensi asil rantai menengah asil CoA dehydrogenase (MCAD)

2. Masalah hormon

Masalah hormon terjadi ketika kelenjar menghasilkan terlalu banyak hormon atau malah tidak cukup.

Masalah hormon dalam skrining bayi baru lahir meliputi: hipotiroidisme bawaan, dan hiperplasia adrenal kongenital

Baca Juga: 4 Cara Menjaga Kesehatan Kulit Bayi Baru Lahir

3. Masalah hemoglobin

Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Beberapa masalah hemoglobin yang termasuk dalam skrining bayi baru lahir adalah: penyakit sel sabit, penyakit hemoglobin SC, dan thalassemia beta

Melakukan Pemeriksaan Bayi Baru Lahir

pemeriksaan bayi baru lahir
Foto: pemeriksaan bayi baru lahir

Dokter akan mengambil sedikit sampel darah Si Kecil. Ini terjadi sebelum bayi meninggalkan rumah sakit, biasanya pada usia 1 atau 2 hari. Bicaralah dengan dokter tentang pemeriksaan bayi baru lahir jika Moms tidak melahirkan di rumah sakit.

Sampel darah harus diambil setelah 24 jam pertama kehidupan. Beberapa negara secara rutin melakukan dua tes pada semua bayi.

Hasil pemeriksaan bayi baru lahir untuk gangguan pendengaran dan penyakit jantung bisa segera diketahui setelah tes dilakukan.

Namun, hasil tes darah biasanya akan keluar pada saat bayi berusia 5-7 hari. Dokter akan menghubungi Moms jika pemeriksaan memberikan tes positif untuk suatu kondisi.

Hasil pemeriksaan bayi baru lahir yang positif tidak berarti seorang anak pasti memiliki kondisi medis atau sebuah penyakit.

Dokter akan meminta Moms untuk melakukan pemeriksaan lainnya mengonfirmasi atau mengesampingkan diagnosis.

Baca Juga: Moms Perlu Tahu! Ini Cara Menangani Biang Keringat Bayi Baru Lahir

Sisi Negatif Pemeriksaan Bayi Baru Lahir

pemeriksaan bayi baru lahir
Foto: pemeriksaan bayi baru lahir (Orami Photo Stock)

Jika biasanya banyak orang tua yang menyambut positif, tetapi masih saja ada yang menanggapi pemeriksaan bayi baru lahir secara negatif.

Jennifer Kwon, ahli saraf di University of Rochester Medical Center mengatakan, ada orang tua yang tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan informasi yang mereka terima dari dokter atau bahkan apa yang diharapkan.

“Orang tua mulai khawatir berlebihan, menjadi terlalu protektif, mengikuti tes dan prosedur berisiko. Merupakan beban yang sangat besar bagi orang tua saat mengetahui ada hal-ha yang akan terjadi pada anak mereka nantinya,” ujarnya.

Oleh karena itu, sebelum melakukan pemeriksaan bayi baru lahir, surat izin dari orang tua sangat diperlukan agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Selanjutnya, tergantung Moms dan Dads, apakah akan melakukan pemeriksaan bayi baru lahir juga?

(FAR)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb