23 April 2020

Penyakit Celiac Bisa Sebabkan Kebotakan? Begini Penjelasannya

Orang dengan penyakit celiac juga memiliki risiko kerontokan rambut
Penyakit Celiac Bisa Sebabkan Kebotakan? Begini Penjelasannya

Penyakit seliaka atau celiac disease adalah penyakit autoimun serius pada orang yang memiliki kecenderungan genetika kalau mengonsumsi gluten bisa menyebabkan kerusakan pada usus kecil.

Penyakit ini dilansir oleh Celiac.org, mempengaruhi 1 dari 100 orang di seluruh dunia. Orang yang tidak terdiagnosis menderita seliaka berisiko mengalami komplikasi kesehatan jangka panjang.

Ketika orang dengan penyakit celiac makan gluten (protein yang ditemukan dalam gandum), tubuh mereka akan melakukan respons imun yang menyerang usus kecil.

Serangan ini bisa menyebabkan kerusakan pada vili (proyeksi kecil seperti jari yang melapisi usus kecil) yang berfungsi meningkatkan penyerapan nutrisi. Sedangkan kerusakan vili bisa menyebabkan nutrisi tidak bisa terserap dengan baik ke dalam tubuh.

Penyakit celiac bersifat turun temurun, artinya penyakit ini menular dalam keluarga. Orang yang memiliki kerabat tingkat pertama menderita celiac (orangtua, anak, saudara kandung), maka memiliki risiko menderita penyakit ini.

Baca Juga: Benarkah Diet Bebas Gluten dan Kasein Baik Untuk Anak Autis?

Gejala Penyakit Celiac

penyakit celiac dan kebotakan - 2.jpg
Foto: penyakit celiac dan kebotakan - 2.jpg (shutterstock)

Foto: shutterstock.com

Penyakit celiac merupakan kelainan permanen. Gejalanya berkisar dari ringan hingga berat, tetapi kondisi ini bisa berubah dari waktu ke waktu.

Selain itu dilansir oleh medicalnewstoday.com, gejala penyakit seliakan juga bervariasi antar individu. Beberapa orang mungkin tidak memiliki gejala atau tidak muncul sampai di kemudian hari.

Tapi, ada beberapa gejala umum penyakit celiac termasuk gejala gastrointestinal, kotoran berbau busuk, nyeri tulang dan sendi, depresi, kelelahan, mudah memar, infertilitas, mudah lapar, darah di tinja hingga sakit kepala.

Beberapa orang juga mengalami ruam kulit yang dikenal sebagai dermatitis herpetiformis (DH). Bercak merah yang melepuh bisa memengaruhi siku, lutut, bahu, bokong dan wajah.

Banyak orang dewasa dengan gejala ringan mengalami kelelahan, anemia dan ketidaknyamanan perut seperti kembung dan kelebihan gas. Beberapa orang tidak memiliki tanda-tanda penyakit seliaka yang jelas, tetapi secara umum merasa tidak sehat.

Sementara itu, variasi gejala penyakit seliaka mungkin tergantung pada lamanya seseorang menyusu, jumlah gluten yang dikonsumsi, usia seseorang mulai makan gluten dan tingkat kerusakan usus kecil.

Baca Juga: Celiac Disease Pada Bayi: Gangguan Autoimun Genetik Penyebab Kekurangan Gizi

Penyakit Celiac dan Kebotakan

penyakit celiac dan kebotakan - 3.jpg
Foto: penyakit celiac dan kebotakan - 3.jpg (shutterstock)

Foto: shutterstock.com

Orang dengan penyakit celiac juga memiliki risiko kerontokan rambut hingga kebotakan. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Malnutrisi dapat menyebabkan rambut rontok, bersama dengan sejumlah masalah lainnya. Setelah Anda memperbaiki kekurangan vitamin apa pun yang berkaitan dengan kekurangan gizi, rambut Anda akan tumbuh kembali.

Penyakit celiac juga berhubungan dengan penyakit autoimun lainnya, kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang fisik Anda, yang diketahui menyebabkan kerontokan rambut.

Dikutip dari Nature Reviews Disease Primers, jika kerontokan rambut Anda tidak berhubungan dengan malnutrisi atau usia, itu mungkin terkait dengan penyakit autoimun lain yang berkaitan dengan kerontokan rambut, yakni alopecia areata.

Alopecia areata terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Anda menyerang folikel rambut Anda, menyebabkan berbagai tingkat kerontokan rambut.

Alopecia areata biasanya dimulai dengan satu atau lebih bercak botak kecil, bundar, halus di kepala Anda, dan akhirnya dapat menyebabkan rambut rontok total pada kulit kepala Anda atau bahkan di seluruh tubuh Anda.

Walaupun tidak berbahaya, tetapi alopecia areata kadang mengakibatkan ketidaknyamanan pada kulit yang mengalami kebotakan. Anda bisa mengoleskan krim tabir surya, memakai rambut palsu, atau memakai topi untuk melindungi kulit kepala yang mengalami kebotakan dari sinar matahari.

Baca Juga: Radang Sendi, Penyakit Autoimun yang Sempat Diderita Cornelia Agatha

Vitamin dan Mineral Penting untuk Pertumbuhan Rambut

penyakit celiac dan kebotakan - 4.jpg
Foto: penyakit celiac dan kebotakan - 4.jpg (shutterstock)

Foto: shutterstock.com

Meskipun pemakaian vitamin dan mineral belum tentu berhasil menumbuhkan kembali rambut yang mengalami kebotakan akibat penyakit celiac, tak ada salahnya meminum suplemen untuk mencoba menumbuhkannya.

Berikut suplemen untuk pertumbuhan rambut:

1. Vitamin C

Penting untuk produksi kolagen dan bahan utama untuk pertumbuhan rambut. Kadar vitamin C yang rendah dapat menyebabkan rambut rontok, anemia dan risiko infeksi yang lebih tinggi.

2. Vitamin B Kompleks

Sejumlah vitamin yang ditemukan di B kompleks terbukti mempengaruhi pertumbuhan rambut. Asam folat, misalnya, merupakan bahan penting untuk menumbuhkan rambut dan juga diperlukan untuk membangun kembali folikel rambut dan mengatur kelenjar sebum yang ditemukan di dahi.

Vitamin B5, unsur lain dalam B kompleks, membantu merangsang folikel rambut dan mempercepat produksi pigmen.

3. Zinc

Bertanggung jawab atas ratusan reaksi dalam tubuh, termasuk produksi kolagen, dan penting untuk pertumbuhan rambut.

4. Zat Besi

Kekurangan zat besi sering terjadi pada pasien penyakit celiac dan dapat dikaitkan dengan alopecia areata dan rambut rontok karena kekurangan nutrisi.

Nah, itulah hubungan antara celiac disease dengan kebotakan. Sekarang, semoga Moms sudah lebih mengerti, ya.

Baca Juga: Apa Saja Gejala Intoleransi Gluten pada Balita dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb