21 Februari 2020

Perlukah Membawa Anak yang Sakit Pilek ke Dokter?

Kenali tanda-tanda pilek si Kecil perlu diperiksa lebih lanjut oleh dokter.
Perlukah Membawa Anak yang Sakit Pilek ke Dokter?

Melihat anak sakit memang mudah membuat orang tua khawatir, termasuk ketika si Kecil menderita penyakit yang bisa dibilang tidak berbahaya: pilek.

Bila biasanya si Kecil selalu aktif berlarian dan bermain, anak pilek bisa jadi terlihat kurang bersemangat karena berbagai gejala yang ia derita.

Melihat anak balita yang lemas dan tak berselera makan karena gejala-gejala pilek, seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, hidung meler, batuk, atau sakit tenggorokan, Moms tentu khawatir.

Apakah anak yang pilek harus segera dibawa ke dokter, itu pertanyaan para Moms.

Baca Juga: Anak Sering Batuk Pilek dalam Jangka Waktu Lama, Waspadai Risikonya!

Perlukah Membawa Si Kecil ke Dokter?

Perlukah membawa si Kecil yang sakit pilek ke dokter (1).jpeg
Foto: Perlukah membawa si Kecil yang sakit pilek ke dokter (1).jpeg (Orami Photo Stock)

Foto: babyandchild.ae

Apa pilek harus diobati dokter?

Jawabannya adalah tidak, Moms. Alasannya, sakit pilek pada balita umumnya disebabkan oleh virus. Dengan kata lain, anak pilek bisa sembuh sendiri tanpa perlu minum obat.

Yang dapat Moms lakukan adalah membuat si Kecil merasa lebih nyaman hingga penyakitnya sembuh sendiri.

Contohnya, memberikan sup hangat atau air perasan lemon hangat dicampur madu untuk meredakan sakit tenggorokan anak. Atau, baringkan anak di ruangan yang bersuhu adem agar anak lebih mudah istirahat.

Bila Moms merasa galau tentang apa pilek harus diobati dokter, simaklah panduan dari American Academy of Family Physicians berikut. Moms perlu segera membawa anak pilek ke dokter bila ia menunjukkan salah satu atau beberapa gejala ini:

  • Demam tinggi, yaitu suhu tubuhnya – setelah diukur menggunakan termometer – mencapai 39,50 Celcius atau lebih
  • Demam berlangsung lebih dari 3 hari
  • Susah bernapas, bernapas dengan cepat atau mengi
  • Warna kulit kebiruan
  • Sakit telinga atau keluar cairan dari telinganya
  • Perubahan pada kondisi mentalnya, seperti tidak mau bangun dari tidur, lekas marah, atau kejang-kejang
  • Memperlihatkan gejala flu yang kemudian membaik, tetapi muncul lagi diikuti demam dan batuk yang lebih parah
  • Kondisi medis kronis yang memburuk

Pilek yang berlangsung selama lebih dari dua minggu atau sering kambuh, bisa jadi sebenarnya tanda-tanda alergi atau sinusitis.

Baca Juga: Miliki Gejala Serupa, Ini Dia Moms Perbedaan Pilek karena Flu dan Alergi Dingin

Sinusitis dan Penyakit Lainnya

Perlukah membawa si Kecil yang sakit pilek ke dokter (1).jpg
Foto: Perlukah membawa si Kecil yang sakit pilek ke dokter (1).jpg

Foto: akronchildrens.org

Meski pilek tergolong tidak berbahaya, namun, penyakit tersebut dapat menurunkan daya tahan tubuh anak, sehingga ia menjadi rentan terserang penyakit lain, seperti infeksi telinga dan sinus, radang tenggorokan, bronkhitis, dan pneumonia.

Pilek yang diiringi dengan gejala sakit kepala, demam, dan nyeri sinus bisa mengindikasikan infeksi sinus dan membutuhkan penanganan lebih lanjut.

Norman Edelman, M.D., penasihat ilmiah senior untuk American Lung Association mengatakan, “Demam bisa jadi merupakan sinyal dari masalah kesehatan yang serius. Anak pilek biasanya tidak diikuti dengan demam.”

Jadi, bila suhu badan si Kecil tinggi, Moms perlu menghubungi dokter atau membawanya langsung ke rumah sakit.

Baca Juga: 5 Pencegahan Bayi Tertular Flu, Batuk dan Pilek

(AN/DIN)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb