05 Juli 2020

4 Persiapan Toilet Training Anak, Sudahkah Dilakukan?

Persiapkan diri Moms dan anak sebelum toilet training sesungguhnya
4 Persiapan Toilet Training Anak, Sudahkah Dilakukan?

Toilet training mungkin tampak seperti tugas yang menakutkan, tetapi jika anak Moms benar-benar siap untuk melakukannya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

“Hidup kita terus berjalan dan suatu hari Si Kecil akan melakukannya," kata Lisa Asta, profesor klinis pediatri di University of California, San Francisco, dan juru bicara American Academy of Pediatrics.

Baca Juga: 9 Tanda Anak Siap untuk Toilet Training

Menurutnya ketika anak-anak ingin menggunakan pispot, mereka akan melakukannya. Hal ini biasa terjadi saat anak menginjak usia 18 bulan, namun bisa juga terjadi saat mendekati usia 4 tahun.

Persiapan Toilet Training Si Kecil

Jadi jangan terlalu stres ya Moms, anak pada akhirnya akan bisa melakukan toilet training. Namun agar anak lebih siap, Moms bisa membantu memandu prosesnya.

Apa saja persiapan toilet training yang harus kita lakukan? Lihat di bawah ini yuk.

1. Perkenalkan Anak pada Alatnya

persiapan toilet training
Foto: persiapan toilet training

Foto: parents.com

Karena anak-anak biasanya memulai latihan pispot antara usia 18 hingga 30 bulan, mulailah melakukan persiapan toilet training dengan sesekali di sekitar ulang tahun pertama anak Anda untuk menarik minat.

Beli dan simpanlah beberapa buku tentang toilet training di sekitar rumah agar bisa dibaca bersama dengan Si Kecil. Moms juga bisa sesekali menyelipkan toilet training dalam percakapan, misalnya saat mendongeng untuk anak.

Tujuannya tentu untuk meningkatkan kesadaran tentang penggunaan pispot dan membuat anak nyaman dengan toilet training sebelum benar-benar melakukannya.

Baca Juga: 5 Tips Sukses Toilet Training Untuk Anak

2. Pilih Pispot dan Penempatan yang Tepat

persiapan toilet training
Foto: persiapan toilet training (parents.com)

Foto: momjunction.com

Persiapan toilet training selanjutnya, Moms harus membeli dan menempatkan pispot dengan tepat.

“Beberapa anak mungkin takut menggunakan pispot,” kata Maria Luisa Escolar, direktur di Children's Hospital of Pittsburgh dari UPMC.

Jika anak Moms nyaman melakukan toilet training langsung di kamar mandi, cobalah belikan kursi toilet yang biasanya diletakkan di atas toilet untuk membuat lubang toiletnya lebih kecil, sehingga anak bisa duduk.

Alternatif lainnya, belilah pispot yang bisa di pindahkan dengan mudah dan tempatkan di ruang bermain anak, kamar anak, atau di tempat anak akan merasa nyaman untuk melakukan toilet training.

3. Pilih Waktu yang Tepat

persiapan toilet training
Foto: persiapan toilet training

Foto: parentingscience.com

Persiapan toilet training selanjutnya adalah waktu. Walaupun anak terlihat sudah siap, para ahli menyarankan untuk menghindari toilet training selama masa transisi atau stres.

Misalnya saat Moms baru pindah kerja, berlibur, baru saja melahirkan, atau melalui perceraian, tunda toilet training hingga sekitar sebulan setelah waktu transisi.

Baca Juga: Moms Gunakan 8 Alat Ini agar Toilet Training Jadi Lebih Mudah

Dikutip dari Mottchildren.org, kebanyakan anak mulai melakukan toilet training pada usia 24-27 bulan. Beberapa bisa lebih awal. Beberapa lainnya bisa lebih lambat.

Jangan terbebani untuk memulai toilet training lebih awal. Jika memaksakan, itu hanya akan membuat proses toilet training lebih panjang.

Mungkin Moms ingin memulainya secepat mungkin, namun anak-anak akan lebih bisa melakukannya dan memberikan yang terbaik jika mereka dalam keadaan santai dan melakukannya dengan rutin.

“Ketika anak-anak benar-benar siap, mereka akan mulai sering menggunakan toilet sendiri,” kata Scott J. Goldstein, instruktur klinis pediatri di Feinberg School of Medicine di Northwestern.

4. Ketahui Bahwa Semuanya Butuh Proses

persiapan toilet training
Foto: persiapan toilet training

Foto: bubhub.com.au

Persiapan toilet training lainnya adalah menyadari bahwa semua butuh proses. Saat melakukan toilet training, saat sesuatu yang tidak diharapkan terjadi, ini merupakan bagian dari proses.

Namun jangan menghukum anak karena membasahi celana atau hal lainnya, ini hal yang wajar karena ia masih dalam proses belajar.

Daripada memarahi, sebaiknya Moms berikan pujian dan hadiah pada anak saat mereka berhasil melakukannya. Misalnya bisa menggunakan sticker, yang jika dikumpulkan anak bisa memperoleh sebuah hadiah.

“Namun jangan berikan hadiah yang berlebihan. Karena saat mendapatkan hukuman, anak akan merasa takut dan berhenti melakukan toilet training,” tutur Scott J. Goldstein.

Itu dia beberapa persiapan toilet training singkat untuk anak-anak. Semoga membantu ya Moms.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb