24 Agustus 2021

Mengenal Pohon Santigi, Tanaman Bonsai dengan Harga Fantastis!

Bernilai puluhan hingga ratusan juta rupiah!
Mengenal Pohon Santigi, Tanaman Bonsai dengan Harga Fantastis!

Bagi para penggemar tanaman hias, pohon santigi bukan nama yang asing lagi. Pohon santigi yang bernama latin Pemphis acidula, kerap dijadikan tanaman bonsai cantik untuk menghias ruangan.

Selain punya rupa yang elok, karakteristik batang, daun, bunga menjadikan pohon santigi sebagai bonsai bernilai tinggi. Harganya bahkan bisa sampai puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Tak heran banyak pecinta tanaman bonsai yang memburunya untuk dikoleksi ataupun diperjual-belikan.

Ciri-Ciri Pohon Santigi

pohon santigi
Foto: pohon santigi

Foto: En.wikipedia.org

Baca Juga: 7 + Jenis Tanaman Merambat untuk Mempercantik Rumah, Bisa Bikin Teduh Juga!

Pohon santigi dikenal juga dengan sebutan centigi, drini, mentigi, sentigi, cantinggi, setigi, santigi dan santiki.

Tanaman perdu ini umumnya tumbuh di wilayah beriklim tropis seperti Indonesia, tepatnya di pesisir pantai berkarang, tanah berpasir dan tepi hutan mangrove.

Selain di Indonesia, tanaman ini juga banyak ditemukan di negara-negara di Asia Tenggara seperti Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan negara lain seperti Srilanka (Maldives), Australia bagian utara, dan Afrika Timur.

pohon santigi
Foto: pohon santigi

Foto: Identify.plantnet.org

Baca Juga: Mitos Pohon Beringin dan Penjelasan Makna Sesungguhnya

Adapun ciri-ciri umum pohon santigi yang membedakannya dari tanaman lainnya, yaitu:

  • Termasuk tanaman perdu yang tumbuh berada di dekat permukaan tanah.
  • Pohon santigi memiliki tinggi rata-rata empat meter.
  • Karakter batang tanaman santigi berkelok dan bengkok, serta percabangan yang tidak teratur.
  • Kulit batang berwarna abu-abu hingga cokelat tua dan bersisik seperti pecah-pecah.
  • Memiliki daun tunggal yang tumbuh bersilangan.
  • Warna daunnya hijau pucat, berdaging tebal dengan bentuk elips atau lonjong.
  • Pohon santigi sangat kuat dan tumbuh dengan cepat menghasilkan akar dan tunas baru

Jenis Pohon Santigi yang Tumbuh di Alam Liar

pohon santigi
Foto: pohon santigi

Foto: Phytoimages.siu.edu

Baca Juga: Manfaat Pohon Cemara untuk Kesehatan dan Hunian, Jadi Lebih Asri

Pohon santigi umumnya tumbuh di alam liar. Menurut habitatnya, pohon santigi dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu pohon santigi yang hidup di pantai berpasir, dan pohon santigi yang tumbuh di pantai dengan bebatuan berkarang.

Jika dilihat sekilas, pohon santigi karang dan pasir tampak serupa. Namun, sebenarnya keduanya memiliki perbedaan, terutama pada bagian batang dan daun.

Pohon santigi pasir memiliki lapisan kambium atau kulit pada batang dan akar yang lebih tipis dari pohon santigi karang. Warnanya pun cokelat kehitaman. Sementara jenis santigi karang memiliki kambium berwarna putih.

Lapisan kambium yang tipis pada santigi pasir membuatnya rentan terkelupas, terutama saat cuaca tidak menentu, terlalu panas atau dingin. Sedangkan santigi karang, kambium atau lapisan kulitnya jarang mengelupas.

Perbedaan lainnya pun terlihat pada daunnya. Pohon santigi pasir memiliki daun berbentuk lancip, tipis dan jarak dau kurang rapat. Untuk jenis santigi karang, daun lebih rapat, bentuknya oval atau bulat seperti telur, dan lebih tebal yang berfungsi untuk menyimpan makanan.

Bedanya dengan Cantigi Gunung

pohon santigi
Foto: pohon santigi

Foto: Ragamsulsel.com

Baca Juga: Penuh Manfaat, Begini Cara Menanam Pohon Bidara di Rumah

Selain pohon santigi, dikenal juga cantigi gunung atau cantigi ungu (Vaccinium varingiaefolium) yang merupakan tumbuhan atau flora asli Indonesia.

Meski namanya cantigi, namun tanaman ini bukan kerabat dari pohon santigi (Pemphis acidula), melainkan berkerabat dengan bilberry, huckelberry, blueberry, cranberry.

Kesamaan keduanya adalah sama-sama dapat dijadikan tanaman hias bonsai yang cantik dan bernilai tinggi.

Umumnya, cantigi gunung dijumpai di kawasan pegunungan dengan ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) di wilayah Pulau Jawa, seperti gunung Papandayan di Jawa Barat dan gunung Semeru di Jawa Timur.

Ciri khas tanaman yang sering disebut manis rejo (Jawa) dan delima montak (Kalimantan Timur) adalah memiliki tinggi 2,5 hingga 5 meter, bercabang banyak, dan kayunya sangat keras.

Selain itu, berdaun tebal, daun mudanya berwarna kemerahan yang berubah menjadi oranye, kekuningan dan akhirnya hijau. Bunganya kecil, berawarna ungu gelap, berbentuk lonceng dan beraroma seperti almond. Sementara buahnya berbentuk bulat dan kecil seperti berry.

Hampir semua bagian cantigi gunung dapat dimanfaatkan. Daun dan buahnya dapat dikonsumsi, sementara batangnya dijadikan sebagai arang.

Selain itu, penelitian dalam Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Buah Cantigi Ungu menyebut cantigi gunung memiliki kandungan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan.

Manfaat Pohon Santigi Karang dan Santigi Pasir

pohon santigi
Foto: pohon santigi

Foto: Upload.wikimedia.org

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Yuk Mengenal Pohon Pule dan Kegunaannya untuk Kesehatan!

Seperti disebutkan sebelumnya, pohon santigi memiliki karakteristik batang, daun, bunga yang cocok dijadikan sebagai tanaman hias bonsai.

Selain sebagai tanaman hias, ternyata pohon santigi yang tumbuh di pantai berkarang dan berpasir memiliki manfaat lainnya, seperti:

1. Manfaat Obat Herbal

Kulit batang pohon santigi telah digunakan sejak lama oleh masyarakat pesisir Indonesia sebagai tanaman herbal untuk mengobati sariawan. Manfaatnya ini pun telah terbukti secara ilmiah di dalam Biotropia The Southeast Asian Journal of Tropical Biology.

Penelitian tersebut mengungkap bahwa kulit batang pohon santigi mampu menghambat aktivitas bakteri dan juga mengandung antioksidan, yang salah satunya berperan dalam penyembuhan sariawan atau stomatitis.

2. Manfaat Lingkungan

Pohon santigi banyak ditemukan mengelilingi pulau-pulau di Maldives, yang bermanfaat untuk menghalangi angin ke pulau, dan menjaga kestabilan pasir di pantai.

Selain itu, berfungsi sebagai tanaman mangrove yang akarnya menguatkan tanah dan mencegah erosi pantai.

3. Bahan Kerajinan Kayu

Masyarakat Maldives juga memanfaatkan kayu pohon santigi dalam pembuatan kapal. Batang tanaman ini kerap dibuat menjadi gagang peralatan, buah catur dan aneka kerajinan kayu lainnya.

Sementara orang-orang Indonesia membuatnya menjadi tongkat kayu yang dipercaya memiliki kekuatan mistis dan bertuah.

4. Manfaat Lain

Menurut berbagai sumber, daun pohon santigi dapat dikonsumsi mentah ataupun dimasak terlebih dahulu. Selain itu, di beberapa negara sering dijadikan sebagai obat aborsi dan mengobati sakit gigi.

Tanaman Hias Bonsai Pohon Santigi

pohon santigi
Foto: pohon santigi

Foto: Succulents.today

Baca Juga: Cara Membuat Bonsai di Rumah untuk Dijadikan Tanaman Hias yang Artistik

Dari sekian banyak jenis bonsai, bonsai santigi adalah salah satu yang favorit dan banyak dicari. Bonsai pohon santigi banyak difavoritkan karena rupanya yang elegan, mudah dibentuk, bisa tumbuh dengan mudah, serta tahan lama.

Karena banyak peminat, bonsai santigi memiliki harga jual yang tinggi dibanding jenis bonsai lainnya. Harganya mulai dari kisaran puluhan juta hingga ratusan juta rupiah.

Banyak unsur yang memengaruhi harga dari jenis bonsai ini. Selain penampilan atau visual, juga kualitas, realitas alam dan penjiwaannya.

Agar bonsai santigi dapat tumbuh baik, setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam merawatnya, yaitu cuaca, media tanaman dan air.

Sebelum membentuk tunas, bonsai santigi harus ditutup agar tidak terkena sinar matahari. Untuk media tanam berupa pasir Malang dan sesekali diberi pupuk alami. Menyiramnya harus secara rutin, dan sesekali menggunakan air garam.

Sayangnya, di masa sekarang pohon santigi terancam punah akibat penebangan liar. Bahkan untuk mendapatkannya tak jarang harus dikirim dari luar negeri lho.

Baca Juga: Moms Punya Tanaman Suplir? Begini Cara Merawat dan Repotting yang Tepat!

Itulah dia ulasan tentang pohon santigi yang dapat dijadikan sebagai tanaman bonsai untuk menghias ruangan. Bagaimana Moms, tertarik untuk merawatnya di rumah?

  • https://jurnal.unpad.ac.id
  • https://uses.plantnet-project.org
  • http://tropical.theferns.info/
  • https://journal.biotrop.org/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb