5 Posisi Tidur saat Sakit Pinggang, Aman untuk Dicoba!

Ada beberapa posisi tidur saat sakit pinggang yang wajib Moms pahami.

Nah, biasanya kondisi sakit pinggang bisa sangat mengganggu aktivitas dan kenyamanan, bahkan untuk tidur sekali pun.

Sebab, posisi tidur tertentu dapat menyebabkan ketegangan pada leher, pinggul, dan punggung.

Beberapa posisi tidur juga bahkan dapat memperburuk dan menyebabkan sakit pinggang semakin parah.

Inilah pentingnya untuk menjaga posisi tidur yang sehat dan tepat. Mengingat setiap orang tampaknya memiliki posisi tidur favorit.

Ada yang suka tidur miring sambil memeluk guling, ada yang lebih suka telentang, atau bahkan tengkurap.

Nah, lantas seperti apa posisi tidur saat sakit pinggang? Simak ulasan selengkapnya berikut ini, ya!

Baca Juga: Makin Diminati, Ini Prospek Kerja Jurusan Multimedia!

Posisi Tidur saat Sakit Pinggang yang Aman

Perhatikan posisi tidur saat sakit pinggang agar gejalanya tidak semakin parah. Penyebab sakit pinggang pada wanita sebenarnya sangat beragam.

Sebuah penelitian StatPearls menunjukkan bahwa, sakit pinggang paling sering disebabkan oleh cedera otot atau sendi di area pinggang, bisa akibat posisi tubuh yang salah, mengangkat benda berat, atau melakukan gerakan secara berulang

Nah, sebagai cara untuk mengurangi gejalanya, berikut ini posisi tidur saat sakit pinggang yang dapat Moms coba di rumah:

1. Tidur Telentang dengan Penyangga Lutut

Tidur telentang dengan penyangga lutut disebut sebagai posisi tidur saat sakit pinggang yang direkomendasikan.

Tidur telentang sendiri dianggap sebagai posisi tidur yang paling sehat, meskipun sayangnya tidak begitu populer.

Ketika Moms tidur telentang, maka mendistribusikan berat badan secara merata.

Posisi tidur seperti ini juga membantu meminimalkan tekanan dan memastikan keselarasan pada kepala, leher, dan tulang belakang.

Nah, cara untuk meredakan sakit pinggang yang sedang Moms alami, berikan penyangga berupa bantal kecil di bawah lutut.

Tujuannya untuk memberikan dukungan tambahan dan membantu menjaga lekukan alami tulang belakang. Cara ini juga membantu melancarkan peredaran darah di kaki.

Dilansir dari laman Medical News Today, ada beberapa cara yang dapat Moms lakukan agar merasa nyaman dalam posisi ini, yaitu:

• Berbaring telentang menghadap langit-langit. Hindari memiringkan kepala ke samping.
• Posisikan bantal untuk menopang kepala dan leher.
• Letakkan bantal kecil yang cukup kokoh di bawah lutut.
• Moms juga dapat memberikan penyangga ekstra. Isi celah lain antara badan dan kasur dengan bantal tambahan. Lalu, letakkan satu di bawah punggung bawah.

Manfaat tidur telentang tidak hanya tepat sebagai posisi tidur saat sakit pinggang. Posisi ini juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit, lho!

Posisi tidur telentang dipercaya tidak akan memicu munculnya garis-garis halus calon keriput sebelum waktunya di wajah.

2. Tidur Telentang dengan Posisi Menyandar dan Berbaring

Posisi tidur saat sakit pinggang yang satu ini, seperti saat Moms duduk pada kursi yang memiliki sandaran.

Tidur dalam posisi berbaring bisa memberi keuntungan pada penderita sakit pinggang belakang, terutama pada orang dengan spondylolisthesis isthmic. 

Melansir Journal of the American Academy of Orthopaedic Surgeons, spondylolisthesis isthmic adalah kondisi di mana salah satu ruas atas tulang belakang tergeser ruas di bawahnya.

Oleh karena itu posisi tidur ini sangat aman bagi punggung. Moms bisa menempatkan tangan di atas perut dan dada atau di samping tubuh, tergantung kenyamanan.

Baca Juga: Serba-serbi Sakit Perut Sebelah Kanan Bawah Sampai ke Pinggang

3. Tidur Miring dengan Penyangga Bantal

Posisi tidur saat sakit pinggang berikutnya, yaitu tidur dengan posisi miring, dilengkapi bantal penyangga di antara lutut.

Tidur miring, baik ke kiri atau ke kanan memang terasa nyaman, namun dapat menarik tulang belakang keluar dari posisi sejejar dan meregangkan punggung bawah.

Nah, maka cara yang bisa Moms lakukan, yaitu meletakkan bantal yang kokoh di antara kedua lutut.

Tujuan dari bantal penyangga ini adalah mengangkat kaki bagian atas, memulihkan kesejajaran pinggul, panggul, dan tulang belakang.

Ada beberapa tips agar Moms merasa lebih nyaman saat tidur dengan posisi ini, yaitu:

• Gunakan satu bantal untuk menopang kepala dan leher.
• Tarik lutut sedikit, kemudian letakkan bantal lain di antara kedua lutut.
• Isi celah antara badan dan kasur dengan lebih banyak bantal. Utamakan di bagian pinggang.
• Moms juga dapat mencoba memeluk bantal besar di dada dan perut untuk membantu punggung tetap lurus.

Tidur miring juga disebutkan mampu membantu mengurangi sakit punggung dan leher.

Posisi tidur ini membantu sistem otak untuk membersihkan sampah-sampah dengan lebih efektif daripada tidur telentang atau tengkurap.

Kemampuan sistem pembuangan sampah otak untuk mengeluarkan racun dan protein berbahaya penting untuk membantu menjaga Moms dari penyakit neurodegeneratif, seperti alzheimer, parkinson, dan demensia. Nah, jadi banyak sekali manfaatnya, ya!

4. Tidur Tengkurap dengan Bantal di Bawah Perut

Tidur tengkurap dengan bantal berada di bawah perut adalah posisi tidur saat sakit pinggang yang direkomendasikan.

Umumnya, posisi tidur seperti ini dianggap paling tidak sehat. Namun, nyatanya posisi tidur seperti ini bermanfaat untuk meredakan sakit pinggang, lho!

Ketika tidur dengan bantal di bawah perut, maka pinggul membantu meningkatkan kesejajaran tulang belakang.

National Sleep Foundation mengungkapkan, tidur tengkurap dengan bantal di bawah perut juga mencegah punggung bawah tenggelam ke dalam bentuk U yang menarik tulang belakang keluar dari kesejajaran.

Selain itu, tidur tengkurap sebenarnya dapat bermanfaat bagi siapa saja yang menderita hernia diskus atau penyakit diskus degeneratif.

Ada beberapa tips agar Moms merasa lebih nyaman saat tidur dengan posisi ini, yaitu:

• Tidur dengan posisi telungkup di atas kasur.
• Letakkan bantal tipis di bawah perut dan pinggul untuk mengangkat bagian tengah tubuh.
• Gunakan bantal yang serupa untuk menunjang kepala. Moms juga bisa memposisikan kepala ke samping kanan atau kiri.

Baca Juga: Mengenal Perineum, Jaringan di antara Alat Kelamin dan Dubur