19 Juli 2023

Radang Usus: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Bisa menjadi pertanda kanker juga!
Radang Usus: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Radang usus bisa terjadi pada siapa saja, baik orang dewasa, anak-anak, atau lansia.

Penyakit ini menimbulkan rasa sakit yang cukup menyiksa.

Jika kondisi ini diabaikan, infeksi dapat menjadi lebih serius dan menyebabkan gumpalan darah di usus, sehingga menimbulkan keluhan rasa nyeri yang hebat dan mengancam nyawa penderitanya.

Untuk bisa mengenali awal kemunculannya, berikut penyebab dan gejala radang usus besar yang perlu Moms sadari.

Baca Juga: 25 Makanan untuk Penderita Radang Usus Buntu dan Radang Usus Besar

Apa Itu Radang Usus?

Radang Usus
Foto: Radang Usus (shutterstock.com)

Melansir StatPearls, radang usus atau yang lebih dikenal dengan nama Inflammatory Bowel Disease (IBD) adalah suatu kondisi yang melibatkan peradangan kronis pada semua atau sebagian dari saluran pencernaan.

Melansir dari Live Science, lebih dari 3 juta orang memiliki radang usus.

Dua bentuk IBD yang paling umum adalah kolitis ulserativa dan penyakit Crohn.

Radang usus dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa serta meningkatkan risiko kanker usus besar.

Walau begitu, radang usus dengan sindrom iritasi usus adalah dua hal berbeda.

Keduanya adalah kondisi kronis yang menyebabkan sakit perut dan kram.

Irritable Bowel Syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus merupakan kelainan saluran pencernaan.

Sedangkan radang usus adalah peradangan atau penghancuran dinding usus yang menyebabkan luka dan penyempitan usus.

Baca Juga: 4 Fakta Unik Panjang Usus Manusia, Menakjubkan!

Penyebab Radang Usus

Penyebab Radang Usus
Foto: Penyebab Radang Usus (Health.com)

Melansir dari studi di Pharmaceutical Journal, penyebab pasti IBD tidak diketahui.

Namun, genetika dan masalah yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh disinyalir menjadi penyebab radang usus.

Seseorang bisa lebih berpotensi terkena radang usus jika kita memiliki saudara kandung atau orang tua yang mempunyai IBD.

Selain faktor genetik, kerusakan sistem kekebalan tubuh juga bisa menyebabkan radang usus, Moms.

Ketika sistem kekebalan mencoba melawan virus atau bakteri yang menyerang, sistem kekebalan menyerang sel-sel tubuh sendiri dan ini bisa menyebabkan radang usus semakin memburuk.

Baik wanita maupun pria, keduanya memiliki risiko yang sama untuk mengalami radang usus.

Namun, faktor risiko tertentu di bawah ini mungkin dapat meningkatkan terjadinya radang usus:

  • Usia

Radang usus dimulai sebelum usia 30 tahun, tetapi dapat terjadi pada semua usia.

Beberapa orang mungkin tidak mengembangkan penyakit sampai setelah usia 60 tahun.

  • Ras atau Etnis

Meski orang kulit putih memiliki risiko tertinggi terkena penyakit radang usus, hal itu bisa terjadi pada ras apa pun.

  • Riwayat Keluarga

Moms berisiko lebih tinggi terkena radang usus jika memiliki kerabat dekat, seperti orang tua, saudara kandung, atau anak, yang mengidap penyakit tersebut.

Baca Juga: Sakit Maag: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi hingga Obatnya

Gejala Radang Usus

Sakit Perut
Foto: Sakit Perut (Freepik.com)

Radang usus biasanya menimbulkan berbagai gejala yang cukup khas.

Adapun gejala yang paling terlihat adalah rasa sakit dan kram yang disebabkan oleh peradangan.

Rasa nyeri ini biasanya terjadi di perut bagian bawah, tetapi bisa juga dirasakan di mana saja sepanjang usus besar.

Selain rasa sakit di perut berbagai gejala lain yang muncul, yaitu:

  • Sakit setelah atau sebelum buang air besar terutama ketika diare
  • Terasa ingin terus buang air besar
  • Demam
  • Badan terasa panas dingin
  • Kelelahan/ badan lemas
  • Dehidrasi
  • Sendi membengkak
  • Adanya peradangan di mata
  • Sariawan

Menyadari gejala radang usus besar di awal kemunculannya membuat Anda bisa segera mendapatkan perawatan yang tepat.

Baca Juga: 11+ Penyebab Mual Setelah Makan, Bukan Hanya karena GERD!

Jenis-jenis Radang Usus

Makanan untuk Penderita Radang Usus
Foto: Makanan untuk Penderita Radang Usus (Orami Photo Stock)

Penyakit radang usus terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Ulcerative Colitis

Pertama adalah ulcerative colitis. Berdasarkan lokasi dan tingkat keparahannya, ulcerative colitis dibagi lagi menjadi tiga jenis:

  • Proctosigmoiditis, peradangan ini terjadi pada area ujung bawah usus besar dan rektum.
  • Ulcerative proctitis, yang merupakan jenis colitis ulcerative paling ringan. Peradangan ini sering terjadi pada bagian sekitar anus.
  • Left-sided colitis, merupakan peradangan yang meluas dari bagian rektum melewati descending colon dan sigmoid.

2. Penyakit Chron

Selanjutnya adalah penyakit Crohn, gangguan kesehatan autoimun yang mengakibatkan terjadinya radang usus pada saluran pencernaan, mulai mulut sampai pada anus.

Namun, penyakit ini sering menyerang bagian ileum (usus halus) atau kolon.

Penyebab terbesar penyakit Crohn adalah karena keturunan dan reaksi dari sistem imun.

3. Pancolitis

Terakhir adalah pancolitis, terjadinya peradangan di seluruh lapisan usus besar.

Gangguan kesehatan ini terbilang kronis, karena memungkinkan munculnya bisul atau bahkan menyebabkan usus mengalami luka.

Gejala yang biasanya terjadi adalah nyeri pada sendi, seperti sendi pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan sendi pada lutut.

Jika tidak segera ditangani, pancolitis bisa memicu terjadi komplikasi yang lebih serius, seperti perlubangan pada usus, perdarahan yang parah, radang pada selaput perut, dan usus hipertrofik.

Gangguan kesehatan ini juga bisa membuat kamu mengalami kanker usus besar.

Baca Juga: Infeksi Lambung: Penyebab, Gejala, dan Perbedaan dengan Asam Lambung!

Kolitis ulserativa dan penyakit Crohn yang telah dijelaskan sebelumnya memiliki beberapa komplikasi...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb