10 Februari 2024

Mengenal Ragam Rumah Adat Bangka Belitung dan Filosofinya

Karakteristik rumah adatnya serupa dengan Sumatera Selatan
Mengenal Ragam Rumah Adat Bangka Belitung dan Filosofinya

Pernah melihat rupa rumah adat Bangka Belitung yang memiliki sisi unik dan filosofi yang menarik?

Selain keindahan lautnya yang menawan, Bangka Belitung, provinsi yang terletak di sebelah timur Pulau Sumatera, memiliki kekayaan budaya yang wajib dieksplor.

Dulunya provinsi yang terdiri dari Pulau Bangka dan pulau Belitung ini merupakan bagian Sumatera Selatan.

Sehingga ciri dan karakteristik arsitektur pada rumah adatnya hampir sama dengan dengan Sumatera Selatan dan daerah-daerah di Pulau Sumatera lainnya.

Selain itu, rumah ini juga mendapat pengaruh dari arsitektur rumah Melayu. Sebagai informasi, suku Melayu merupakan suku mayoritas yang menghuni Bangka Belitung.

Ada beberapa macam ragam arsitektur rumah adat di Bangka Belitung, yaitu arsitektur Melayu Awal, Melayu Bubung Panjang, dan Melayu Bubung Limas.

Rumah Melayu Awal berupa rumah kayu, beratap miring, memiliki beranda depan serta banyak bukaan yang berfungsi sebagai ventilasi udara.

Sementara pada Melayu Bubung Panjang, biasanya ada tambahan bangunan di samping rumah.

Sedangkan Melayu Bubung Limas, mendapat pengaruh dari Palembang, Sumatera Selatan.

Di beberapa rumah adat Bangka Belitung, juga kadang ditemukan arsitektur Tionghoa dan kolonial.

Baca Juga: 7 Rumah Adat Jawa Barat Beserta Artinya

Ragam Rumah Adat Bangka Belitung dan Filosofinya

Rumah Adat Bangka Belitung
Foto: Rumah Adat Bangka Belitung (Tripadvisor.com)

Ada 3 jenis rumah adat Bangka Belitung, yaitu rumah panggung atau sering disebut rumah panggong, rumah limas dan rumah rakit.

Bangka Belitung terdiri atas wilayah daratan dan perairan, sehingga memengaruhi masyarakat dalam membangun tempat tinggal.

Untuk masyarakat di wilayah daratan, umumnya mendirikan rumah limas.

Sementara masyarakat Bangka Belitung di wilayah pesisir dan perairan, mendirikan rumah panggung dan rumah rakit.

Untuk mengenal lebih jauh tentang rumah adat Bangka Belitung, mari simak ulasannya berikut ini!

Baca Juga: 6 Makanan Khas Bangka Belitung yang Dijamin Menggugah Selera!

1. Rumah Panggung

Rumah Adat Bangka Belitung
Foto: Rumah Adat Bangka Belitung (Indonesiakaya.com)

Rumah adat Bangka Belitung berupa rumah panggung mengadopsi arsitektur Melayu Awal, dengan ditopang bebeberapa tiang dan satu tiang berukuran besar.

Rumah panggung terbuat dari bahan-bahan alami seperti kayu, bambu, rotan, dedaunan, akar pohon dan alang-alang.

Bentuk atapnya tinggi dan sedikit miring, atau berakulturasi dengan desain atap rumah Tionghoa, sebagaimana kita tahu di Bangka Belitung juga terdapat etnis Tionghoa.

Di bagian dinding, terdapat banyak bukaan atau jendela, untuk membuat udara di dalam ruangan tetap sejuk.

Ini karena Bangka Belitung memiliki cuaca yang cukup panas.

Tiang dan lantai rumah terbuat dari kayu, dinding terbuat dari bambu atau kulit kayu, sedangkan atap terbuat dari daun rumbia dan ijuk.

Umumnya, rumah panggung khas Bangka Belitung terdiri atas empat bagian ruangan, yaitu:

  • Ruang depan yang berfungsi untuk menjamu tamu.
  • Ruang induk atau ruang utama, menjadi tempat keluarga untuk berkumpul.
  • Loss merupakan penghubung antara ruang keluarga dan kamar-kamar penghuninya.
  • Ruangan di bagian belakang yang difungsikan sebagai tempat memasak, makan, kamar mandi dan tempat penyimpanan.

Namun, tidak semua rumah panggung memiliki pembagian ruangan seperti ini.

Ada juga yang hanya terdiri dari dua ruangan, berupa ruang induk dan ruang depan, sementara aktivitas mencuci dan mandi dilakukan di sungai.

Filosofi Rumah Panggung

Rumah panggung khas Bangka Belitung tidak boleh diwarnai atau diberi cat, melainkan harus mempertahakan warna dari material yang digunakan dalam membuatnya.

Tujuannya agar orang-orang Bangka Belitung berada dalam kesetaraan yang sama, tidak dibedakan berdasarkan tampilan rumah.

Rumah tanpa cat juga melambangkan kesederhanaan yang merupakan bagian penting dalam persatuan.

Baca Juga: Mengulik Sejarah Monas, Destinasi Wisata Ikonik di Jakarta

2. Rumah Limas

Rumah Adat Bangka Belitung
Foto: Rumah Adat Bangka Belitung (Pinterest.com)

Rumah adat Bangka Belitung yang satu ini mengadopsi rumah adat Sumatera Selatan yang bernama rumah limas.

Disebut rumah limas karena atapnya berbentuk limas.

Ciri khas bangunannya luas dan bertingkat-tingkat atau dikenal dengan sebutan bengkilas.

Bahan utama rumah adalah kayu, dengan tiang menggunakan kayu ulin yang cukup kuat.

Dinding, pintu dan lantai menggunakan kayu tembesu, yang banyak ditemukan di Sumatera Selatan.

Rumah limas terdiri atas beberapa lantai yang dibagi menjadi beberapa ruangan atau dikenal dengan sebutan kekijing.

Berikut pembagian lantai dan ruangan pada rumah limas:

  • Kekijing pertama disebut pagar tenggalung, berupa ruangan tanpa pagar pembatas untuk menerima tamu.
  • Kekijing kedua disebut jogan, tempat khusus berkumpulnya para laki-laki.
  • Kekijing ketiga merupakan tempat untuk menerima handai tolan yang sudah agak tua.
  • Kekijing keempat adalah tempat untuk undangan yang lebih dekat kekerabatannya dan lebih dihormati, seperti datuk.
  • Kekijing kelima disebut gegajah karena merupakan ruangan terluas.

Di dalam gegajah masih dibagi menjadi 3 ruangan lagi yaitu:

  • Pembatas antar ruangan (pangkeng)
  • Tempat keluarga inti (amben tetuo)
  • Balai musyawarah (danamben)
Rumah limas terdiri atas lima tingkatan, yang merupakan jenjang kehidupan masyarakat, yakni usia,...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb