24 Mei 2023

Sakit Tulang Belakang, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Jangan anggap sepele jika sakit tulang belakang jadi tidak nyaman
Sakit Tulang Belakang, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sakit tulang belakang bukan suatu hal yang sepele. Sebab, kondisi ini bisa memengaruhi aktivitas Moms dan Dads.

Meski sakit tulang belakang biasanya hanya muncul selama sementara, akan tetapi hal ini bisa kambuh.

Jika dibiarkan, perasaan tidak nyaman akibat sakit tulang belakang dapat berdampak pada produktivitas kita.

Lantas, apa yang menyebabkan tulang belakang terasa sakit sehingga menghambat kegiatan sehari-hari?

Mari cari tahu penyebab dan cara mengatasinya dalam berikut ini!

Baca Juga: 5 Rekomendasi Susu untuk Anak Usia 1–3 Tahun yang Terbaik dan Kaya Kandungan Nutrisi

Penyebab Sakit Tulang Belakang

Nyeri Punggung Atas
Foto: Nyeri Punggung Atas (Orami Photo Stocks)

Sakit pada bagian tulang belakang sering kali disebabkan oleh otot yang tegang atau ligamen yang terkilir.

Ini bisa terjadi ketika Moms atau Dads melakukan aktivitas yang tidak biasa.

Misalnya membersihkan halaman, memindahkan furnitur, atau duduk dalam waktu lama.

Selain terasa nyeri, sakit tulang belakang juga dapat disertai dengan gejala lain seperti kaku, mati rasa, atau kelemahan pada lengan dan kaki.

Bahkan, dapat memengaruhi usus dan kandung kemih kita.

Lalu, apa yang menjadi penyebab sakit tulang belakang ini? Berikut beberapa kondisi yang bisa mendasari timbunya rasa sakit pada tulang belakang.

1. Ketegangan Otot atau Ligamen

Salah satu penyebab tulang belakang terasa sakit adalah karena ketegangan otot atau ligamen.

Hal ini bisa terjadi ketika Moms mengangkat beban berat secara berulang atau gerakan canggung dengan tiba-tiba.

Jadi, otot punggung dan ligamen tulang belakang tegang sehingga terasa sangat menyakitkan.

2. Radang Sendi

Kondisi lain yang bisa membuat sakit tulang punggung yaitu radang sendi.

Osteoarthritis atau radang sendi dapat mempengaruhi punggung bagian bawah, sehingga terasa sakit dan tidak nyaman untuk beraktivitas.

Bahkan dalam beberapa kasus, radang sendi pada tulang belakang dapat menyebabkan penyempitan ruang di sekitar sumsum tulang belakang.

Kondisi ini disebut sebagai stenosis tulang belakang.

3. Diskus yang Tergelincir

Sakit Punggung Tengah
Foto: Sakit Punggung Tengah (Orami Photo Stocks)

Penyebab sakit tulang belakang berikutnya adalah diskus yang tergelincir.

Diskus atau cakram tulang belakang dapat terasa sakit akibat penuaan, tulang yang aus, stres, cedera, dan penyakit tulang.

Beberapa penyebab itu dapat membuat diskus mengalami degenerasi sehingga saraf tulang belakang teriritasi dan menjadi tidak stabil.

Jadi, tubuh kita akan merasa nyeri pada bagian tulang belakang dan sulit untuk beraktivitas.

Baca Juga: 3 Manfaat DHA untuk Anak, Nutrisi Penting yang Dapat Membantu Meningkatkan Kecerdasan Si Kecil

4. Stenosis Tulang Belakang

Stenosis tulang belakang adalah kondisi penyempitan pada tulang belakang yang dapat menekan saraf tulang.

Adanya tekanan pada saraf itu pun dapat membuat tulang terasa sangat nyeri, sehingga tidak nyaman untuk beraktivitas.

5. Patah Tulang

Tulang belakang yang patah bisa melemahkan kondisi tulang sehingga terasa sakit jika kita beraktivitas.

Patahnya tulang ini dapat disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari cedera akibat terjatuh, kecelakaan, atau karena perkelahian.

6. Kelengkungan Tulang Belakang yang Abnormal

Lengkungan alami tulang belakang dapat membantu menyeimbangkan tubuh kita.

Namun, jika lekukan terlalu menonjol atau apabila tulang belakang menjadi bengkok, ini bisa memberi tekanan ekstra pada tulang belakang dan cakram.

Akibatnya, Moms merasakan sakit tulang belakang yang menganggu.

Baca Juga: 10 Sumber Protein Terbaik untuk Mendukung Pertumbuhan Anak, Si Kecil Jadi Lebih Kuat dan Sehat!

7. Hernia Diskus

Jika dinding luar cakram tulang belakang robek (pecah), bahan lunak di dalam cakram dapat keluar dan menekan saraf di dekatnya.

Hal ini dapat menyebabkan nyeri, mati rasa, atau kelemahan pada kaki atau punggung. Moms atau Dads pun akan lebih sulit untuk beraktivitas.

Faktor Risiko Sakit Tulang Belakang

Sakit Tulang Belakang
Foto: Sakit Tulang Belakang (Orami Photo Stocks)

Sakit tulang belakang lebih mungkin terjadi apabila Moms dan Dads memiliki salah satu faktor risiko di bawah ini.

  • Lanjut Usia

Seiring bertambahnya usia, kita akan lebih rentan mengalami masalah tulang. Termasuk sakit tulang belakang.

Journal of Scoliosis Spinal Disorders pun menyebutkan bahwa nyeri tulang belakang merupakan penyakit umum diderita oleh orang dewasa yang lebih tua.

Ini lebih sering terjadi pada orang dewasa dengan usia 30-40 tahunan.

  • Berat Badan Berlebih

Apakah Moms atau Dads memiliki berat badan berlebih?

Jika iya, sebaiknya hati-hati karena berat badan berlebih bisa meningkatkan risiko sakit tulang belakang.

Menurut Mayo Clinic, kelebihan berat badan dapat memberi tekanan ekstra pada punggung sehingga tulang belakang pun rentan terasa nyeri.

  • Kebiasaan Merokok

Dads perlu waspada dengan kebiasaan merokok karena hal ini ternyata bisa meningkatkan risiko sakit tulang belakang.

Hal ini mungkin terjadi karena merokok menyebabkan batuk, yang dapat memicu hernia diskus.

Merokok juga dapat menurunkan aliran darah ke tulang belakang sehingga meningkatkan risiko osteoporosis.

  • Jarang Olahraga

Moms dan Dads yang jarang melakukan aktivitas fisik juga dapat berada pada risiko tinggi mengalami sakit tulang belakang.

Otot yang lemah dan tidak aktif pada bagian punggung atau perut dapat menyebabkan sakit punggung/tulang belakang.

  • Melakukan Aktivitas Berat

Melakukan aktivitas berat bisa memicu sakit pada tulang belakang karena hal ini dapat menambah beban tubuh dan menekan tulang belakang.

Jadi, berhati-hatilah saat mengangkat, mendorong, atau menarik beban berat.

Selain itu, postur tubuh yang buruk dan duduk terlalu lama juga dapat meningkatkan risiko sakit tulang belakang.

  • Riwayat Cedera

Seseorang yang pernah cedera beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun lalu, memiliki risiko lebih besar untuk mengalami sakit tulang belakang.

  • Penyakit Tulang Tertentu

Adanya riwayat penyakit tulang tertentu, seperti arthritis, osteoporosis, atau kanker tulang bisa meningkatkan peluang seseorang mengalami nyeri tulang belakang.

Baca Juga: 8 Ragam Olahraga Tradisional Indonesia, Sudah Tahu?

Cara Mengatasi Sakit Tulang Belakang

Sakit Punggung
Foto: Sakit Punggung (Orami Photo Stocks)

Nah, untuk mengatasinya, Moms dan Dads bisa coba melakukan cara berikut agar sakit tulang belakang bisa mereda.

1. Latih Kekuatan dan Kelenturan Otot

Salah satu cara mengatasi sakit pada tulang belakang adalah dengan olahraga.

Dalam hal ini, Moms dan Dads bisa melakukan latihan kekuatan serta kelenturan otot.

Dengan memperkuat inti otot, setiap otot dan tulang belakang pun bisa bekerja sama agar lebih siap beraktivitas.

Jadi, kita akan terhindar dari rasa sakit punggung yang menyiksa. Moms dan Dads pun akan lebih nyaman.

2. Pertahankan Berat Badan Ideal

Telah disebutkan bahwa berat badan yang berlebih bisa meningkatkan risiko sakit tulang belakang.

Oleh karenanya, pastikan Moms mempertahankan berat badan yang ideal agar tulang belakang bebas nyeri.

Moms bisa mempertahankan berat badan yang sehat dengan menjaga pola makan bergizi seimbang, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup.

3. Perhatikan Postur Tubuh

Kebiasaan postur tubuh yang buruk bisa meningkatkan Moms pada risiko sakit tulang belakang.

Maka dari itu, perhatikanlah postur tubuh dengan benar untuk mengurangi tekanan pada otot punggung.

Hindari postur tubuh yang bungkuk. Dengan cara mempertahankan posisi panggul netral.

Kemudian saat berdiri dalam waktu lama, letakkan satu kaki di atas bangku kaki yang rendah untuk menghilangkan sebagian beban dari punggung bawah.

Baca Juga: Ketahui Efektivitas Counterpain untuk Mengatasi Nyeri Otot

4. Jangan Sepelekan Posisi Duduk

Posisi Duduk
Foto: Posisi Duduk (Orami Photo Stock)

Perhatikan posisi duduk Moms dan Dads selama berkegiatan sehari-hari agar bebas dari nyeri tulang belakang.

Sebaiknya, pilih kursi dengan penyangga punggung bawah yang baik, sandaran tangan, dan alas putar.

Gunakan juga bantal atau handuk gulung berukuran kecil di belakang punggung agar tulang bisa mempertahankan lekukan normalnya.

Jangan lupa untuk menjaga posisi lutut dan pinggul sejajar.

Selama duduk, ubah posisi sesering mungkin, setidaknya setiap setengah jam sekali.

5. Berhenti Merokok

Dads yang merupakan perokok aktif dan sering merasa nyeri pada tulang belakang, sebaiknya segera menghentikan kebiasaan ini.

Journal of Cureus menyebutkan bahwa kebiasaan merokok memiliki hubungan yang cukup signifikan dengan nyeri punggung.

Pasalnya, nikotin dalam rokok dan produk tembakau lainnya dapat melemahkan tulang belakang.

Merokok juga bisa menghilangkan nutrisi penting dari bantalan spons yang melindungi sendi.

Jadi, sebaiknya mulai untuk hidup sehat dengan berhenti merokok jika ingin memiliki tulang yang kuat.

6. Konsumsi Obat-obatan Medis

Tulang belakang yang terasa sakit bisa Moms redakan dengan konsumsi obat-obatan secara medis.

Dalam hal ini, Moms dapat menggunakan obat over-the-counter (OTC) yang dijual bebas tanpa resep, seperti antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan asetaminofen.

NSAID bisa membantu tubuh kita untuk menurunkan peradangan yang merupakan penyebab pembengkakan dan nyeri tulang.

Meski efektif untuk meredakan nyeri tulang, akan tetapi obat-obatan seperti ini sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering, ya.

Baca Juga: Mengenal Anatomi dan Fungsi Sumsum Tulang Belakang pada Tubuh Manusia

7. Coba Krim Pereda Nyeri

Selain obat yang dikonsumsi secara oral, Moms juga bisa menggunakan obat-obatan topikal seperti krim pereda nyeri.

Krim atau salep dapat membantu Moms untuk mengurangi punggung yang terasa kaku, sakit, dan tegang.

Biasanya, produk sejenis ini mengandung bahan seperti mentol, kapur barus, atau lidokain yang dapat mendinginkan, memanaskan, atau membuat area yang terkena mati rasa.

Dengan begitu, Moms dan Dads bisa kembali beraktivitas secara lebih lega karena rasa nyerinya mereda.

8. Lakukan Perawatan Alternatif

Akupunktur
Foto: Akupunktur (Orami Photo Stocks)

Sakit tulang di bagian belakang juga bisa diatasi dengan berbagai pengobatan alternatif.

Misalnya akupunktur, pijat, atau perawatan tulang belakang non-bedah lainnya.

Meski cenderung aman, sebaiknya Moms selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan pengobatan alternatif.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko negatif yang mungkin dapat ditimbulkan dari pengobatan alternatif.

9. Minum Vitamin untuk Menjaga Kesehatan Tulang

Ternyata, sakit tulang juga bisa diredakan dengan mengatur asupan yang masuk ke dalam tubuh kita, lho.

Moms mungkin dapat mengonsumsi vitamin untuk menjaga kesehatan tulang sehingga bebas dari rasa nyeri.

Misalnya, tambahan vitamin D baik untuk menjaga kesehatan tulang. Moms bisa mengonsumsinya jika vitamin D dari sinar matahari atau sumber makanan kurang tercukupi.

Selain itu, mencukup kebutuhan magnesium dalam tubuh juga efektif untuk meningkatkan kekuatan otot.

Namun, pastikan Moms berbicara dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi vitamin apapun.

Baca Juga: 10 Makanan Peninggi Badan Sekaligus Menjaga Kesehatan Tulang

Itu dia penjelasan seputar sakit tulang belakang.

Mulai dari penyebab, faktor risiko, hingga tips mengatasinya. Semoga bermanfaat!

  • https://intermountainhealthcare.org/services/pain-management/conditions/back-and-spine-pain/spinal-pain/
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/back-pain/symptoms-causes/syc-20369906
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/172943
  • https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/back-pain/7-ways-to-treat-chronic-back-pain-without-surgery
  • https://www.aans.org/en/Patients/Neurosurgical-Conditions-and-Treatments/Spinal-Pain#:~:text=Spinal%20Pain%20%7C%20American%20Association%20of%20Neurological%20Surgeons&text=Spinal%20pain%20in%20the%20lumbar,causes%20of%20low%20back%20pain.
  • https://www.spine-health.com/conditions/lower-back-pain/lower-back-pain-symptoms-diagnosis-and-treatment
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5395891/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5081254/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb