15 Februari 2023

7 Penyebab Sariawan di Gusi, Bisa Karena Kurang Nutrisi!

Sedang mengalami sariawan di gusi? Coba tingkatkan imunitas tubuh juga, Moms!
7 Penyebab Sariawan di Gusi, Bisa Karena Kurang Nutrisi!

Sariawan di gusi atau yang juga disebut stomatitis, adalah penyakit yang membuat penderitanya susah menggigit dan mengunyah saat makan.

Sariawan merupakan luka kecil dan dangkal yang muncul pada jaringan mulut. Gusi adalah salah satu lokasi yang kerap terkena sariawan.

Terkadang, rasa perih dan nyerinya bisa melebihi sariawan yang muncul di area bibir.

Baca Juga: Ini Daftar Makanan yang Direkomendasikan untuk Anak yang Sedang Sariawan

Gejala Sariawan di Gusi

Gejala Sariawan di Gusi
Foto: Gejala Sariawan di Gusi

Sariawan adalah luka yang menyakitkan di dalam mulut. Bisa terjadi di lidah, lapisan pipi, langit-langit, bahkan di gusi.

Gejala umum sariawan meliputi:

  • Sensasi terbakar, kesemutan, atau tertusuk hingga 24 jam sebelum luka muncul.
  • Luka mirip kawah yang berwarna putih, abu-abu, atau kuning, dengan pinggiran berwarna merah.
  • Luka biasanya terasa nyeri.
  • Kesulitan berbicara, makan atau menelan.
  • Demam.
  • Kelenjar getah bening membengkak.
  • Infeksi sariawan di mulut atau tenggorokan.

Ketika terjadi sariawan di gusi, dapat menyebabkan penderitanya susah menelan sehingga terjadinya penurunan berat badan.

Baca Juga: Makan Banyak Tapi Berat Badan Turun? Ini 13 Penyebab Badan Kurus

Penyebab Sariawan di Gusi

Penyebab Sariawan di Gusi
Foto: Penyebab Sariawan di Gusi (Gablessedationdentistry.com)

Sariawan di gusi, yakni lesi kecil atau luka yang tumbuh di jaringan lunak di mulut atau di dasar gusi.

Tidak seperti luka umumnya, sariawan di gusi tidak menular. Namun, rasanya bisa menyakitkan, dan bisa membuat makan dan berbicara menjadi sulit.

Lantas, apa saja penyebabnya yang perlu kita ketahui? Simak penjelasan berikut ini.

1. Stres

Stres tak hanya menyoal masalah fisik aja, 1 dari 5 orang penyebab sariawan di gusi karena stres, lho!

Dalam beberapa kasus stres yang tak terkendali dengan baik juga dipercaya bisa memicu sariawan di gusi.

"Misalnya, pekerjaan menumpuk yang menimbulkan banyak tekanan pada psikis,” kata Dokter keluarga Daniel Allan, MD., dokter keluarga di Dignity Health, California.

Tak hanya itu, sariawan di gusi telah dikaitkan dengan alergi dan perubahan hormonal. Banyak orang yang rentan terhadap sariawan karena pemicunya adalah stres.

Kombinasi stres emosional dan kelelahan bisa menjadi penyebab berkembangnya sariawan di gusi.

Mengelola stres, mengurangi kecemasan, dan tidur cukup dapat membantu mencegah sariawan muncul di gusi.

2. Kurang Nutrisi

Kurang Nutrisi
Foto: Kurang Nutrisi

Jika tubuh kekurangan asupan nutrisi seperti asam folat, vitamin B12 dan C, serta zat besi, bisa jadi pemicu timbulnya sariawan di gusi.

Studi dalam Journal of Oral Pathology & Medicine menyebutkan, kekurangan kalsium juga dapat menyebabkan sariawan di gusi.

Makan sehat dengan mengonsumsi buah dan sayur yang cukup adalah solusi terbaik untuk mengatasi kekurangan nutrisi dalam tubuh.

Namun, beberapa buah yang dianggap sangat menyehatkan karena nutrisinya justru sebaiknya dihindari bila seseorang terkena sariawan.

Banyak buah jeruk yang sangat asam dan dapat menyebabkan atau memperburuk sariawan di gusi.

Baca Juga: 4 Penyebab Gusi Berdarah saat Hamil dan Cara Mengatasinya, Bumil Harus Tahu!

3. Imunitas Tubuh Rendah

Seseorang yang memiliki sistem kekebalan yang rendah lebih rentan terhadap sariawan di gusi.

Selain itu, terdapat bukti bahwa masalah saluran cerna dan penyakit lain berperan atau menyebabkan sariawan di gusi, lho!

Genetik atau riwayat keluarga juga menjadi salah satu pemicu dan penyebabnya.

Masalah stomatitis juga bisa dipengaruhi secara genetik. Stomatitis ini juga disebut sebagai stomatisis berulang (recurrent stomatitis aphtous).

"Banyak ahli beranggapan masalah ini bisa diturunkan secara genetika dari orangtua maupun keluarga terdekat, tapi belum dipastikan,” ungkap Dr Allan.

4. Cedera Mulut

Obat Sariawan di Gusi untuk Anak
Foto: Obat Sariawan di Gusi untuk Anak (Orami Photo Stock)

Cedera pada mulut bisa saja disebabkan karena rongga mulut tergigit secara tidak sengaja atau menyikat gigi terlalu keras.

Selain itu, sariawan di gusi bisa saja disebabkan oleh kandungan SLS (sodium lauryl sulfate) pada pasta gigi atau obat kumur.

Karena sariawan di gusi sebenarnya adalah bisul kecil, luka ini dapat disebabkan oleh apa pun.

Gigi palsu yang tidak dipasang dengan benar, menyikat terlalu kasar, tidak menjaga kebersihan mulut, atau menggunakan produk yang keras dapat menyebabkan cedera pada jaringan mulut.

Baca Juga: 5 Manfaat Siwak untuk Bantu Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut

5. Bakteri

Mengutip Mayo Clinic, bakteri Helicobacter pylori menjadi penyebab tumbuhnya sariawan di gusi.

Biasanya, bakteri ini menyebabkan infeksi pada lambung.

Namun, di beberapa kasus, bakteri ini juga ditemukan di rongga mulut, dan memicu sariawan di gusi pada beberapa orang.

6. Riwayat Penyakit

Sariawan di Gusi
Foto: Sariawan di Gusi

Moms juga berisiko terkena sariawan jika memiliki intoleransi gluten atau alergi gluten (penyakit Celiac), atau alergi makanan lainnya.

Namun, penting untuk diperhatikan bahwa sariawan tidak selalu disebabkan oleh makanan.

Mengutip Kids Health, sariawan dapat karena penyakit atau kondisi autoimun yang menyebabkan peradangan, seperti penyakit Crohn, penyakit Behcet, dan HIV atau AIDS.

Jadi, bagi orang yang menderita penyakit tersebut lebih rentan terkena sariawan di gusi.

7. Leukoplakia

Leukoplakia oral adalah bercak putih yang ada di mulut. Ini umum terjadi pada orang yang menggunakan berbagai jenis tembakau.

Leukoplakia mungkin terlihat seperti bercak putih tebal di lidah dan lapisan mulut. Bercak putih ini juga mungkin terangkat, keras, atau terlihat seperti "berbulu".

Leukoplakia tidak berbahaya dan sering hilang dengan sendirinya. Tapi jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat mengembangkan kanker mulut.

Jadi jika memiliki kondisi ini, segera kunjungi dokter untuk diperiksa lebih lanjut.

Cara Mengatasi Sariawan di Gusi dan Mencegahnya Timbul Lagi

Cara Mengatasi Sariawan di Gusi
Foto: Cara Mengatasi Sariawan di Gusi

Kabar baiknya adalah bahwa rasa sakit dan ketidaknyamanan akibat sariawan di gusi dapat dikurangi dengan perawatan resep dan non-resep yang tersedia serta pengobatan rumahan.

Biasanya, sesekali sariawan di gusi bisa sembuh sendiri.

Meski tak tergolong sebagai penyakit yang berbahaya, tak ada salahnya bukan untuk mengetahui cara mencegah sariawan di gusi.

Yuk, coba Moms!

1. Pilih Makanan Sehat

Agar tubuh tidak mengalami defisiensi gizi, perbanyak konsumsi buah, sayur, dan gandum utuh.

Moms, sebaiknya menghindari makanan yang mengiritasi mulut, termasuk makanan asam, panas, atau pedas.

Selain itu, kurangi mengunyah permen karet, mengutip Cleveland Clinic.

Karena makanan terlalu manis juga dapat pemicu tumbuhnya sariawan di gusi.

Makanlah makanan lembut, bergizi dan kurang garam yang mudah ditelan, seperti yoghurt atau sup krim.

Sariawan di gusi bisa dicegah dengan cara menghindari makanan yang dapat mengiritasi mulut, seperti kacang, keripik, bumbu tertentu, nanas, jeruk bali, jeruk, hingga makanan asin.

2. Bersihkan Gigi dengan Sikat Gigi dan Dental Floss

Sikat gigi saja tidak cukup. Coba gunakan benang gigi atau flossing setelah makan dan sebelum tidur.

Tujuannya untuk mencegah pertumbuhan bakteri dalam mulut dan penyebab sariawan di gusi.

Rutin menyikat gigi dua kali sehari agar kebersihan gigi dan mulut tetap terjaga.

Akan lebih baik lagi, bila menggunakan sikat gigi yang halus untuk mencegah iritasi pada jaringan yang lembut.

Pilih juga obat kumur yang mengandung sodium lauryl sulfate.

Baca Juga: Mengatasi Sariawan Pada Bayi

3. Rutin ke Dokter Gigi

Lakukanlah pemeriksaan rutin ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali. Ini adalah bentuk pencegahan sariawan di gusi selanjutnya.

Jika Moms telah mengidap sariawan di gusi berlangsung selama 2 minggu atau lebih, meluas ke bibir, hingga demam, segera ke dokter gigi.

"Kebanyakan orang yang kambuh sariawan di gusi akan mengalaminya 2-3 kali setahun, terus-menerus, dimulai saat mereka berusia 30 tahun," kata Dr. Kapur.

Nah, itulah penyebab dan cara mengatasi sariawan di gusi dan mencegahnya timbul lagi. Jangan lupa praktikkan dan hindari penyebabnya, ya!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3323114/
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/h-pylori/symptoms-causes/syc-20356171
  • https://kidshealth.org/en/kids/canker.html
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10945-canker-sores

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb