08 Maret 2023

Mengenal Reksadana: Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya

Yuk, mulai melek investasi, Moms!
Mengenal Reksadana: Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya

Seorang ibu tak hanya mengurus rumah tangga namun juga harus melek investasi, Moms. Reksadana adalah salah satunya.

Terlebih jika Moms adalah manajer keuangan dalam keluarga seperti mengatur anggaran belanja dan kebutuhan hingga mempersiapkan masa depan keluarga.

Tentunya, investasi adalah hal yang penting agar bisa mencapai tujuan keuangan di masa depan.

Dengan investasi yang tepat, biaya pendidikan anak, dana darurat hingga dana pensiun bisa dicapai dengan lebih cepat dan menguntungkan.

Berdasarkan data dari KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) hingga tahun 2018, perbandingan investor perempuan di Indonesia mencapai 40,87% sedangkan investor pria 59,12%.

Tentu angka tersebut menunjukkan bahwa minta perempuan Indonesia dalam hal investasi masih belum imbang dibandingkan pria.

Oleh karenanya, Indonesia butuh lebih banyak ibu masa kini untuk lebih melek investasi demi masa depan keluarga dan Indonesia yang lebih baik.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Aplikasi Pengatur Keuangan Keluarga

Salah satu investasi yang aman dan mudah ialah reksadana.

Berbeda dengan investasi lainnya seperti properti yang memiliki risiko besar, investasi ini menawarkan pilihan investasi yang aman, rendah risiko, dan murah.

Karena Moms bisa mulai berinvestasi hanya dengan Rp10.000 dan dapat dicairkan kapan saja.

Terlebih kini di Indonesia telah banyak platform atau aplikasi online yang menyediakan berbagai kemudahan dalam berinvestasi dengan keuntungan yang optimal.

Nah, Moms bisa memilih berbagai jenis yang sesuai dengan kebutuhan, risiko, dan tujuan keuangan yang akan dicapai. Menarik bukan?

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai investasi ini, berikut penjelasan lengkapnya.

Pengertian Reksadana

Pengertian Reksadana (Orami Photo Stock)
Foto: Pengertian Reksadana (Orami Photo Stock)

Menurut jurnal Bisnis & Birokrasi, reksadana adalah jenis investasi keuangan yang terdiri dari kumpulan uang yang dikumpulkan dari banyak investor.

Uang tersebut kemudian diinvestasikan dalam sekuritas, seperti saham, obligasi, instrumen pasar uang, dan aset lainnya.

Dalam praktiknya, investasi ini adalah investasi yang dikelola oleh manajer investasi profesional, yang mengalokasikan aset dana dan berusaha menghasilkan capital gain atau pendapatan bagi investor.

Selanjutnya, portofolio investasi ini disusun dan dipelihara agar sesuai dengan tujuan investasi.

Reksadana memberi investor kecil atau individu akses ke portofolio yang terdiversifikasi dan dikelola secara profesional dengan harga rendah.

Selain itu, investasi ini dibagi menjadi beberapa kategori sesuai dengan jenis sekuritas yang diinvestasikan, tujuan investasi, dan keuntungan yang ingin Moms dapatkan.

Baca Juga: 7 Jenis Investasi yang Cocok untuk Keluarga Muda

Jenis dan Contoh Reksadana

Jenis Reksadana (Orami Photo Stock)
Foto: Jenis Reksadana (Orami Photo Stock)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, investasi ini dibagi menjadi beberapa jenis kategori yang mewakili jenis sekuritas, tergantung pada portofolio dan return yang Moms harapkan.

Beberapa jenis dari reksadana adalah:

  • Pasar uang.
  • Sektor.
  • Alternatif.
  • Smart-beta, dan lainnya.

Berikut penjelasan lengkap mengenai jenis dan contoh jenis investasi tersebut.

1. Reksadana Saham (Equity Fund)

Kategori terbesar dalam investasi ini ialah ekuitas atau dana saham.

Seperti namanya, reksadana ini berinvestasi pada saham.

Dalam arti lain, reksadana ekuitas adalah di mana uang investor diinvestasikan dalam saham ekuitas dengan gagasan menghasilkan pendapatan atau keuntungan modal.

Menurut jurnal Morningstar, tujuan berinvestasi jenis ini ialah untuk mendapatkan pertumbuhan harga saham atau unit dalam jangka panjang.

Risikonya lebih besar dibandingkan jenis lainnya. Tapi keuntungan yang didapatkan juga tinggi.

2. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)

Kelompok terbesar lainnya dalam investasi ini adalah reksadana kategori pendapatan tetap.

Contoh investasi jenis ini ialah obligasi pemerintah, obligasi korporasi, atau instrumen utang lainnya yang berfokus pada investasi untuk membayar return tertentu.

Secara singkat, gagasan dari kategori ini ialah portofolio reksa dana menghasilkan pendapatan bunga, yang kemudian diteruskan ke pemegang saham.

Investasi jenis ini juga disebut sebagai dana obligasi yang dikelola secara aktif untuk membeli obligasi yang nilainya relatif rendah.

Lalu, menjualnya dengan keuntungan yang lebih tinggi.

Kelebihan investasi ini adalah memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan deposito dan reksadana pasar uang.

Meski begitu, investasi jenis ini tetap ini bukan berarti tanpa risiko.

Salah satu risiko dari investasi kategori ini ialah jika suku bunga naik, maka akan ikut turun.

Baca Juga: Untuk Pemula, Ini Dia 3 Cara Investasi Emas yang Aman!

3. Dana Indeks

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana indeks adalah salah satu kategori reksadana yang dikelola untuk mendapatkan hasil investasi yang dijadikan acuan dalam indeks obligasi maupun saham.

Strategi yang digunakan dalam investasi ini mirip dengan reksadana terbuka yakni bisa dibeli dan dijual kapan pun.

Umumnya, investasi ini ditujukan untuk investor yang menginginkan transparansi terkait investasi yang dipilih.

4. Reksadana Campuran (Balance Mutual Fund)

Melansir dari U.S. Securities and Exchange Commission, reksadana campuran ialah investasi yang diinvestasikan dalam campuran kelas aset.

Yaitu saham, obligasi, instrumen pasar uang, atau investasi alternatif.

Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko eksposur antar kelas aset serta memaksimalkan pertumbuhan harga dan pendapatan.

Jenis investasi ini juga dikenal sebagai reksadana alokasi aset.

5. Reksadana Pasar Uang (Money Market Funds)

Apabila Moms adalah seorang pemula dalam dunia reksadana, maka bisa memilih jenis pasar uang sebagai investasi yang aman dan berisiko rendah.

Pasar uang terdiri dari instrumen utang yang aman (bebas risiko), berjangka pendek, dan umumnya dari surat-surat berharga pemerintah.

Meskipun keuntungan yang didapatkan juga relatif sedikit atau kecil, tapi Moms tidak perlu khawatir akan kehilangan uang yang diinvestasikan.

Sehingga sangat cocok untuk tujuan keuangan jangka pendek seperti dana melahirkan atau liburan.

Baca Juga: Adakah Investasi Optimal untuk Menyiapkan Dana Pendidikan?

6. Reksadana Pendapatan (Income Funds)

Seperti namanya, reksadana ini bertujuan untuk memberikan pendapatan saat ini secara tetap.

Dalam praktiknya, investasi ini diinvestasikan pada pemerintah dan utang korporasi berkualitas tinggi untuk menahan obligasi sampai jatuh tempo agar memberikan aliran bunga.

Tujuan utama dari investasi jenis ini ialah memberikan arus kas yang stabil pada investor.

Umumnya, mereka yang memilih investasi ini ialah para pensiunan atau investor yang konservatif.

7. Reksadana Internasional/Global

Reksadana jenis ini hanya berinvestasi pada aset yang berlokasi di luar negeri.

Reksadana global ini dapat diinvestasikan di mana saja di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Meski begitu, masih sulit memprediksi apakah investasi jenis ini lebih berisiko dibandingkan investasi domestik.

Tapi yang jelas investasi ini cenderung tidak stabil terutama di negara yang memiliki permasalahan atau isu politik yang rumit.

8. Exchange Traded Funds (ETF) atau Dana Pertukaran Dagang

ETF adalah reksadana yang diperdagangkan di bursa efek.

Mirip dengan saham, ETF adalah kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya dicatat dan diperdagangkan di bursa efek mirip seperti saham.

Baca Juga: Moms Cerdas Wajib Melek Trend Investasi Digital

Kelebihan dan Kekurangan Reksadana

Kelebihan dan Kekurangan Reksadana (Orami Photo Stock)
Foto: Kelebihan dan Kekurangan Reksadana (Orami Photo Stock)

Setelah mengetahui pengertian, jenis dan contohnya, kini saatnya Moms mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan investasi ini.

Hal ini penting agar Moms tahu risiko dan keuntungan apa yang akan Moms dapatkan jika memilih jenis tertentu.

Berikut kelebihan dan kekurangan investasi reksadana:

Keuntungan

  • Moms tidak diharuskan memiliki pemahaman yang mendetail atau mendalam tentang pasar.
  • Investasi jenis ini dapat dilakukan secara sekaligus atau mencicil.
  • Moms dapat memilih tingkat risiko.
  • Tidak perlu uang dalam jumlah besar.
  • Investasi juga dapat dilakukan melalui rencana investasi sistematis.

Kerugian

  • Tetap ada risiko yang mengintai.
  • Pertumbuhan reksadana bergantung pada kinerja pasar.
  • Reksadana memiliki biaya yang tinggi seperti pengeluaran komisi untuk manajer investasi.
  • Kurangnya transparansi dalam kepemilikan investasi.

Baca Juga: Cara Menentukan Investasi Paling Tepat untuk Dana Pendidikan Anak

Itulah pengertian reksadana, jenis, contoh, hingga kelebihan dan kekurangannya.

Perlu Moms ingat bahwa berinvestasi bukanlah cara cepat untuk memperkaya diri.

Namun mendisiplinkan diri untuk bisa mencapai tujuan finansial dalam cara yang lebih aman, salah satunya dengan reksadana.

Apakah Moms tertarik untuk mulai berinvestasi?

  • https://www.sec.gov/rules/final/ic-24828.htm
  • https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Category/74#:~:text=Reksa%20Dana%20Indeks%20adalah%20Reksa,sewaktu%2Dwaktu%20setiap%20hari%20bursa.
  • https://www.sec.gov/comments/ia-bd-conduct-standards/cll4-2433284-161040.pdf
  • https://www.researchgate.net/publication/327320125_A_Comparative_Study_of_Mutual_Fund_Portfolio_Performance_in_Indonesia
  • https://www.ksei.co.id/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb