19 Februari 2021

Lays, Doritos, dan Cheetos Berhenti Produksi Mulai Agustus 2021, Simak Sejarah Snack Ini

Seperti apa awal mula terciptanya produk ini?
Lays, Doritos, dan Cheetos Berhenti Produksi Mulai Agustus 2021, Simak Sejarah Snack Ini

Foto: insider.com

Produksi makanan ringan merek Lays, Cheetos, dan Doritos di Indonesia akan dihentikan pada Agustus 2021.

Terhitung pada 18 Agustus 2021, PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) tidak akan memproduksi Lays dan Cheetos, seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Hal ini terjadi karena PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) akan mengakhiri perjanjian lisensi dengan PepsiCo dan saat ini ada masa transisi enam bulan untuk menyelesaikan transaksinya sejak 17 Feb 2021.

Meski begitu, selama masa transisi penyelesaian transaksi, Lays dan Cheetos tetap diproduksi.

Lays, Doritos, dan Cheetos bisa dibilang menjadi snack favorit "anak micin."

Di sisi lain, tidak banyak yang tahu bagaimana sejarah tiga kudapan ini. Agar Moms tidak penasaran, ini sejarah kudapan yang akan segera menghilang ini!

Baca Juga: Heboh Isu Nissa Sabyan yang Diduga Sudah Lama Jadi Selingkuhan Ayus, Begini Kronologinya

Lays, Keriping Kentang yang Awalnya Dijual Keliling

lays kompascom.jpg
Foto: lays kompascom.jpg

Foto: insider.com

Lays, meski keberadaannya belum lebih lama dari Cheetos sejak masuk ke Indonesia, merupakan makanan ringan yang cukup populer dan digemari.

Dibalik kepopuleran rasa dan teksturnya yang renyah, ternyata Lays dulunya dijual di jok belakang mobil oleh seorang salesman lho, Moms.

Pada awal tahun 1930, Herman W. Lay pertama kali menjual keripik kentangnya dengan menggunakan mobil di Nasville, Tennessee.

Saat itu, Herman W. Lay masih bekerja sebagai seorang salesman keliling.

Pada tahun 1932, setelah mengakuisisi perusahaan keripik kentang. Lay berhasil menjual keripik kentang untuk yang pertama kalinya.

Dalam waktu yang bersamaan, C.E Doolin membeli sebuah resep keripik jagung klasik dan melakukan percobaan dengan resep tersebut di dapur rumah ibunya hingga terciptalah Frito.

Tiga dekade kemudian, Lays dan Frito bersepakat menjadi mitra pada tahun 1961. Dari kesepakatan tersebut terbentuklah brand Frito-Lay.

Brand tersebut juga memproduksi makanan ringan lainnya seperti Cheetos, Doritos, dan Fritos. Empat tahun kemudian, perusahaan tersebut bergabung dengan Pepsi-Cola dibuatlah PepsiCo.

Hingga hari ini, sudah ada 200 pilihan rasa dari keripik Lays yang bisa dinikmati. Dari rasa yang umum seperti asin dan manis hingga rasa yang tak biasa seperti cappuccino, sop sayur, dan Beer ‘n Brats.

Baca Juga: Profil Jennifer Jill, Istri Ajun Perwira yang Ditangkap Karena Kasus Narkoba

Doritos Diciptakan di Disneyland

doritos.jpg
Foto: doritos.jpg

Foto: kaskus

Berbeda dengan Lays yang awalnya dijual keliling, Doritos diciptakan di Disneyland. Perusahaan makanan Frito-Lay memiliki restoran bernama Casa de Fritos di Disneyland.

Pada suatu hari di tahun 1964, para pegawai restoran tersebut memutuskan untuk memotong sisa lembaran tortilla dan menggorengnya dan membumbui sisa tortilla tersebut dengan jintan.

Rupanya makanan ini disukai dan meraih kesuksesan. Frito-Lay kemudian merilis makanan ini pada 1966.

Perilisan perdana Doritos secara resmi tahun 1966 menjadikannya sebagai keripik tortilla pertama yang dirilis secara nasional.

Sebelum dikenal dengan Doritos, keripik ini dikenal dengan nama Doradito, bahasa Spanyol yang berarti 'benda emas kecil', seperti yang dikutip dari viva.co.id.

Baca Juga: Ramai Drakor Park Shin Hye Baru "Sisyphus: The Myth" di Netflix, Ini 4 Drakor Lain yang Juga Ia Perankan

Cheetos Awalnya Makanan Tentara AS

cheetos.jpg
Foto: cheetos.jpg

Foto: kompas.com

Bukan cuma Lays dan Doritos yang memiliki sejarah unik, Cheetos juga memiliki sejarah yang tidak kalah menarik.

Mengutip detik.com, Cheetos ternyata awalnya adalah makanan tentara Amerika Serikat (AS).

Pada Perang Dunia II, tentara AS melakukan penelitian tentang bagaimana membuat makanan yang tidak cepat kedaluwarsa dan mudah dikemas dalam paket makanan tentara.

Apalagi salah satu makanan pokok mereka, keju, diketahui tidak mampu bertahan lama. Jadi salah satu langkah pertama dalam menciptakan keju yang lebih tahan lama adalah lewat proses yang dikenal sebagai pengemulsi garam, suatu proses yang menciptakan produk seperti keju.

Mereka mengurangi volume air pada keju, yang lalu dikeringkan pada ruang pengering dan dipecah menjadi bentuk kotak-kotak.

Pada dasarnya, itulah cerita bagaimana bubuk keju yang menjadi dasar camilan Cheetos sekarang bisa ditemukan.

Bubuk pertama dikembangkan oleh seorang ilmuwan susu USDA, George Sanders, pada tahun 1943 lalu.

Setelah perang dunia berakhir, banyak bubuk keju tersisa di gudang militer. Di situ produsen makanan masuk, membeli bubuk untuk kemudian mencampurnya menjadi barang lain sebagai keju ekstra.

Sesudahnya sekitar tahun 1948, Cheetos pertama kali dibuat oleh Charles Elmer Doolin, yang saat itu tengah membuat snack terbaru untuk perusahaan makanan Frito Company di Dallas Texas.

Setelah ditemukan formulanya, stik keju ini mulai dipasarkan di Amerika. Bahkan dalam hitungan tahun, Cheetos mulai dikenal sebagai brand camilan yang mendunia.

Kemudian di pertengahan tahun 80an, Cheetos memperkenalkan maskot terbaru mereka, yaitu Chester the Cheetah, hewan Citah ikonik yang sampai sekarang jadi maskot andalan Cheetos.

Lebih dari 73 tahun setelah Cheetos ditemukan, sampai sekarang sudah ada 21 varian rasa Cheetos yang dipasarkan di Amerika Utara dan berbagai negara.

Itu dia Moms, sejarah dari makanan ringan Lays, Doritos, dan Cheetos. Kalau Moms lebih suka mencamil yang mana nih?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb