06 April 2020

Seperti Apa Risiko Kehamilan Kembar dan Cara Memiliki Kehamilan Sehat?

Konsultasi ke dokter bila ingin program kehamilan anak kembar ya, Moms
Seperti Apa Risiko Kehamilan Kembar dan Cara Memiliki Kehamilan Sehat?

Memiliki anak kembar mungkin menjadi salah satu impian beberapa pasangan yang ingin punya keturunan. Karena itu, Moms dan Dads melakukan ragam upaya program hamil agar bisa hamil anak kembar.

Tetapi, sama dengan kehamilan lainnya, ada risiko kehamilan kembar yang bisa dialami. Karena itu, ada baiknya berkonsultasi dahulu ke dokter bila ingin melakukan program hamil kembar.

Dengan perawatan yang baik dan pemahaman terhadap risiko kehamilan bayi kembar, Moms bisa menikmati masa kehamilan yang sehat dan lancar hingga persalinan.

Baca Juga: 14 Gejala Hamil Anak Kembar

Risiko Kehamilan Bayi Kembar

risiko hamil kembar
Foto: risiko hamil kembar (Freepik.com)

Foto: Orami Stock Photos

Berikut ini risiko kehamilan kembar secara umum, antara lain adalah:

1. Prematur

Hingga 50 persen kasus kelahiran bayi kembar berujung pada kelahiran prematur atau pada sekitar 36 minggu usia kehamilan.

2. Berat Badan Lahir Rendah

Lebih dari separuh kelahiran bayi kembar memiliki berat badan lahir rendah, yaitu sekitar kurang dari 2,5 kg. Jika bayi memiliki berat badan rendah, beberapa potensi masalah kesehatan yang dapat terjadi, antara lain:

  • Kehilangan penglihatan dan pendengaran
  • Cacat mental
  • Cerebral Palsy

3. Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS)

TTTS adalah sindrom yang melanda sekitar 10 persen dari kelahiran bayi kembar yang berada dalam satu kantong rahim. Sindrom ini muncul ketika salah satu janin mendapatkan lebih banyak darah dibandingkan yang lain.

Jika hal ini terjadi, maka dokter akan menggunakan bedah laser untuk melindungi jaringan yang terhubung atau metode penyedotan cairan untuk mengoreksi kondisi janin.

4. Preeklampsia

Ibu yang hamil bayi kembar berisiko cenderung diserang preeklampsia dua kali lebih tinggi dibanding kehamilan biasanya.

Preeklampsia bisa berakibat fatal karena berkaitan dengan tekanan darah tinggi, adanya protein dalam urine, dan pembengkakan sewaktu hamil. Konsultasi segera ke dokter jika mengalami gejala-gejala preeklampsia.

5. Diabetes Kehamilan

Jika kadar gula darah tinggi selama kehamilan, maka berat badan bayi juga akan terus membengkak.

Proses bersalin pun menjadi lebih berisiko karena bayi dapat menderita masalah pernapasan dan kurang gula darah sewaktu dilahirkan. Moms dianjurkan untuk menjaga porsi makan secara sehat untuk mencegah diabetes.

6. Anemia (Kekurangan Zat Besi)

Minimnya sel darah merah dari kekurangan zat besi bisa memicu kelahiran prematur. Konsultasikan kebutuhan zat besi setiap berkunjung ke dokter kandungan.

Baca Juga: Hati-hati! Ini 3 Risiko Jika Ibu Hamil Tidak Berolahraga

Mengurangi Risiko Bayi Kembar

risiko kehamilan kembar-2
Foto: risiko kehamilan kembar-2 (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Stock Photos

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko kehamilan kembar, antara lain:

1. Rutin Kontrol Kehamilan

Ibu dengan kehamilan bayi kembar disarankan untuk rajin kontrol dengan jumlah USG dan kunjungan yang lebih banyak dibandingkan kehamilan normal.

Hal ini dilakukan supaya dokter bisa memeriksa dengan lebih seksama dari waktu ke waktu.

2. Kenali Gejalanya

Kenali gejala-gejala penyakit yang berkaitan dengan risiko kehamilan kembar, dan segera konsultasi dengan dokter jika ada tanda-tanda awal yang membuat Moms merasa cemas.

3. Konsumsi Menu Seimbang

Prioritaskan menu yang mengandung gizi seimbang, supaya berat badan dan kondisi kesehatan ibu terkontrol.

4. Perbanyak Konsumsi Cairan

Banyak minum cairan, terutama dalam bentuk air putih, untuk menghindari dehidrasi, infeksi dan kontraksi awal.

5. Menjaga Kesehatan Secara Keseluruhan

Moms dapat mencoba olahraga ringan untuk mencegah risiko kehamilan kembar, seperti berenang, pilates, dan yoga kehamilan. Selain itu, hindari merokok dan asap rokok sebisa mungkin supaya kadar oksigen bayi terjaga dengan baik.

Baca Juga: Apa Perbedaan Kehamilan Pada Usia 20, 30, dan 40 Tahun?

Berusia di Atas 35 Tahun dan Hamil Bayi Kembar

risiko kehamilan kembar-3
Foto: risiko kehamilan kembar-3 (newsapi.com.au)

Foto: Orami Stock Photos

Apabila Moms telah menginjak usia 35 tahun dan mengandung bayi kembar, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan agar jauh dari risiko kehamilan kembar.

Seperti ibu hamil pada umumnya, disarankan untuk menaati jadwal konsultasi dengan dokter, terutama jika memiliki kondisi diabetes dan hipertensi.

Selain itu, sebaiknya menjalani diet seimbang. Mengonsumsi beraneka jenis makanan, bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi. Moms bisa memilih buah, sayur, gandum, kacang-kacangan, daging sapi tanpa lemak, serta produk susu rendah lemak.

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Sumber: sehatq.com

Konten ini merupakan kerja sama yang bersumber dari SehatQ

Isi konten di luar tanggung jawab Orami Parenting

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb