05 Juli 2023

18 Penyebab Sering Buang Air Kecil, Bisa Karena Stres!

Infeksi saluran kemih juga bisa menyebabkan sering buang air kecil, Moms
18 Penyebab Sering Buang Air Kecil, Bisa Karena Stres!

Beberapa orang mungkin sering buang air kecil karena terlalu banyak minum.

Banyak buang air kecil biasanya dirasakan oleh wanita dan kondisi ini sangat mengganggu, ya Moms.

Dorongan terus-menerus untuk buang air kecil bisa membuat frustrasi yang tak tertahankan.

Kondisi ini sebenarnya bisa terjadi pada pria dan wanita. Akan tetapi, memang lebih sering dialami wanita.

Biasanya, beberapa wanita merasa kandung kemih sulit untuk dikendalikan.

Setiap wanita memiliki jadwal atau kebiasaan buang air kecil yang tidak selalu sama.

Namun, umumnya wanita buang air kecil sebanyak 6–8 kali setiap 24 jam adalah hal yang normal.

Jika lebih dari itu dan termasuk pada malam hari buang air kecil lebih dari satu kali, maka hal tersebut dapat dikategorikan sering buang air kecil.

Sering buang air kecil mungkin bukan perkara besar atau hanya masalah sederhana, apalagi jika tidak disertai sakit atau gejala lainnya.

Namun, tetap saja hal itu membuat kurang nyaman. Selain mengganggu rutinitas dan aktivitas, terus-menerus ke kamar mandi juga dapat membuat seseorang stres.

Terlebih, jika tidak yakin atau tidak diketahui apa penyebabnya.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 10 Adab Buang Air dalam Islam

Penyebab Sering Buang Air Kecil

Keinginan untuk Buang Air Kecil
Foto: Keinginan untuk Buang Air Kecil (Freepik.com/jcomp)

Berikut ini adalah penyebab seseorang sering buang air kecil.

1. Terlalu Banyak Minum

Jika Moms terus-menerus menghidrasi, tubuh akan membuang apa yang tidak digunakannya dan ini secara alami akan menyebabkan lebih sering buang air kecil.

Kebutuhan hidrasi Moms akan berbeda tergantung pada tingkat aktivitas dan lingkungan.

Secara umum, kebutuhan cairan harian yang dibutuhkan ialah sekitar 2,5 L air putih per hari untuk pria. Sedangkan untuk wanita dewasa sekitar 2,3 L air putih per harinya.

Selain itu, kebutuhan cairan harian juga dapat dibedakan berdasarkan berat badan.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, untuk 10 kilogram pertama berat badan, butuh 1 liter air.

Untuk 10 kilogram kedua, membutuhkan 500 mililiter air. Sisanya, untuk setiap kilogram berat badan membutuhkan 20 mililiter air.

Jadi jika Moms sering buang air kecil tanpa rasa sakit, bisa saja hal ini terjadi karena Moms minum lebih banyak cairan dari yang dibutuhkan.

2. Alkohol, Kafein atau Diuretik Lainnya

Minum Alkohol
Foto: Minum Alkohol (Freepik.com/tirachardz)

Diuretik adalah sesuatu yang membuat Moms buang air kecil lebih sering dari biasanya.

Moms mungkin akrab dengan diuretik umum seperti alkohol (bir, anggur atau minuman keras) dan kafein (kopi atau teh).

Pemanis buatan juga bisa berfungsi sebagai diuretik. Begitu pula makanan dan minuman yang bersifat asam, seperti yang mengandung buah jeruk atau tomat.

Jika Moms mengonsumsinya secara teratur, kemungkinan besar Moms akan lebih sering pergi ke kamar mandi.

Selain itu, beberapa obat yang digunakan untuk mengobati kondisi lain, seperti tekanan darah tinggi, juga dapat memiliki efek samping diuretik.

Biasanya, obat tekanan darah tersebut digunakan untuk membantu membersihkan tubuh kita dari garam (natrium) dan air.

Sebagian besar obat-obatan ini akan membantu ginjal untuk melepaskan lebih banyak natrium ke dalam urin.

Natrium kemudian dapat membantu mengeluarkan air dari darah, sehingga mengurangi jumlah cairan yang mengalir melalui pembuluh darah dan arteri.

Akhirnya, obat ini bisa mengurangi tekanan darah.

3. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Kebanyakan wanita memiliki setidaknya satu kali infeksi saluran kemih (ISK) di beberapa titik dalam hidup mereka.

Mengutip laman Cleveland Clinic, ISK terjadi ketika bakteri atau sesuatu yang lain menginfeksi bagian sistem kemih, termasuk kandung kemih, uretra, dan ginjal.

Sering buang air kecil tanpa disertai rasa sakit, bisa jadi adalah gejala awal Moms terkena ISK.

Kondisi ini bisa semakin parah ketika buang air kecil sudah diikuti gejala lain seperti:

  • Rasa panas saat buang air kecil.
  • Warna urin berubah.
  • Terus-menerus merasa ingin buang air kecil (bahkan setelah buang air kecil).

Tidak hanya itu, Moms mungkin juga merasakan tekanan atau ketidaknyamanan di punggung atau sekitar panggul dan juga demam.

Cara satu-satunya untuk tahu dan agar dapat mengatasi ISK ini lebih cepat adalah dengan memeriksakan diri ke dokter.

Jadi, jangan anggap hal ini sepele, ya.

4. Vaginitis

Ilustrasi Vagina Wanita
Foto: Ilustrasi Vagina Wanita (Orami Photo Stocks)

Dengan vaginitis, vagina atau vulva Moms mungkin meradang dan terasa sakit.

Ada beberapa alasan untuk kondisi yang cukup umum ini dan dalam banyak kasus, beberapa jenis infeksi adalah penyebabnya.

Seiring dengan rasa sakit yang muncul dan ketidaknyamanan genital, sering buang air kecil bisa menjadi tanda lain dari vaginitis.

Bahkan Moms mungkin akan merasa sensai terbakar atau gatal pada vagina saat buang air kecil.

Keputihan yang berwarna putih dan kental, abu-abu serta berbau amis atau hijau kekuningan dan berbusa juga bisa muncul.

Apabila sudah menganggu aktivitas, sebaiknya vaginitis segera ditangani, Moms.

Dengan pemeriksaan diri ke dokter, biasanya vaginitis dapat diatasi menggunakan antibiotik, antijamur, atau terapi pengganti hormon.

Baca Juga: Penyebab Sering Buang Air Kecil saat Hamil, Apakah Akibat Penyakit?

5. Kandung Kemih Terlalu Aktif atau Overactive Bladder (OAB)

Kondisi ini adalah ketika kandung kemih lebih sering kosong daripada yang seharusnya.

Akibatnya, Moms akan terlalu banyak buang air kecil.

OAB Ini dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada orang tua (meskipun bukan ciri khas dari penuaan).

Ada berbagai penyebab yang mendasari, bahkan terkadang tidak ada penyebabnya sama sekali.

Selain sering buang air kecil, tanda umum OAB lainnya adalah kebutuhan mendesak untuk segera buang air kecil.

Tidak jarang, penderitanya juga mengalami kehilangan air seni yang tidak disengaja (inkontinensia urine).

6. Sistitis Interstisial atau Interstitial Cystitis (IC)

Saluran Kemih
Foto: Saluran Kemih (Mydr.com.au)

Sistitis interstisial terjadi ketika otot di dalam dan sekitar kandung kemih mengalami iritasi.

Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi kondisi ini memengaruhi lebih banyak wanita daripada pria.

Gejala pada penyakit ini bisa datang dan pergi dengan intensitasnya yang bervariasi dari orang ke orang.

Namun, sering buang air kecil adalah keluhan yang umum dari gejala IC.

Ketika mengalami IC, Moms juga biasanya buang air kecil dalam jumlah kecil dan sering merasa seperti masih harus buang air kecil bahkan setelah melakukannya.

7. Batu Kandung Kemih

Mirip dengan batu ginjal, batu kandung kemih muncul ketika mineral alami dalam urine seseorang bergabung bersama untuk membentuk gumpalan kecil dan keras.

Mereka cenderung lebih sering terjadi pada pria, tetapi ini tidak terkecuali pada wanita.

Selain harus sering buang air kecil, Moms juga bisa mengalami rasa panas saat buang air kecil, bersamaan dengan rasa tidak nyaman di daerah perut.

8. Kehamilan

Sering Buang Air Kecil saat Hamil
Foto: Sering Buang Air Kecil saat Hamil (Orami Photo Stocks)

Alasan ini memang klise atau umum dipakai ketika mengalami buang air kecil yang terlalu sering.

Akan tetapi, sebenarnya sangat benar bahwa wanita hamil umumnya perlu buang air kecil lebih sering dari biasanya dan biasanya memang tidak disertai sakit atau nyeri.

Rahim yang membesar memberi tekanan pada kandung kemih, yang pada gilirannya menyebabkan kandung kemih lebih sering kosong.

Ini adalah bagian rutin dari drama kehamilan.

Jika tidak memiliki gejala lain, jadwal kamar mandi Moms akan kembali normal beberapa minggu setelah Si Kecil lahir.

Baca Juga: Penting, Ketahui Penyebab dan Cara Atasi Buang Air Besar Cair

9. Stres dan Kecemasan

Sering buang air kecil tanpa rasa sakit, terkadang bisa menjadi respons terhadap perasaan khawatir atau gugup.

Tidak begitu jelas mengapa, tetapi ini mungkin melibatkan pertarungan alami tubuh Moms atau reaksi dari stres.

Jika Moms mengalami kecemasan dalam kehidupan rumah tangga, pekerjaan, atau kehidupan sosial segera temui psikolog.

Menemukan cara untuk mengelola stres secara efektif dapat membantu mengurangi frekuensi buang air kecil yang bisa mengganggu ini.

Moms mungkin pernah mendengar tentang estrogen sebagai hormon seks wanita.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb