31 Mei 2022

Sering Kentut? Simak Penyebab dan Cara Mencegahnya

Cari tahu bareng yuk, Moms
Sering Kentut? Simak Penyebab dan Cara Mencegahnya

Buang angin atau kentut merupakan hal biasa yang terjadi pada setiap makhluk hidup, termasuk kita manusia. Kentut pada saat tidak ada orang lain, pastinya membuat Moms atau Dads cuek saja melepaskan gas.

Tapi bagaimana jika ada orang di sekitar Moms dan Dads saat perlu buang angin atau kentut? Wah, kentut yang ingin keluar dari rectum bisa ditahan atau “dikeluarkan” secara perlahan, ya!

Beberapa kali buang angin saat di tempat umum sih, tidak apa-apa. Tapi bagaimana jika kondisi perut Moms dan Dads, atau Si Kecil sedang tidak nyaman sering kentut? Keadaan ini seringkali bisa bikin malu.

Baca Juga: Sakit Maag: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Penyebab Sering Kentut

mengunyah makanan.jpg
Foto: mengunyah makanan.jpg (mogrendental.com)

Foto: Orami Photo Stock

Mengeluarkan gas lewat anus dan mengeluarkan gas lewat mulut merupakan cara alami bagi tubuh untuk membuang udara berlebih yang "terperangkap" dalam sistem pencernaan.

Gas yang dikeluarkan lewat mulut disebut dengan sendawa. Sedangkan pengeluaran gas lewat rectum biasa disebut kentut atau flatulensi.

Menurut Harvard Health Publishing, Harvard Medical School, secara sadar atau tidak sadar, rata-rata setiap orang biasanya mengeluarkan gas 14 hingga 23 kali sehari.

Hal ini adalah normal, tergantung dari makanan apa yang dikonsumsi seseorang. Bahkan tak menutup kemungkinan seseorang kentut lebih dari jumlah di atas, namun inilah yang menjadi masalah.

Sering kentut tidak hanya membuat seseorang tidak nyaman untuk bekerja atau beraktivitas. Sering kentut (biasanya lebih dari 23kali sehari) juga tentu akan membuat orang di sekitar Moms atau Dads tidak nyaman, karena alasan norma sosial. Lalu, apa saja penyebab kentut?

1. Terlalu Banyak Menelan Gas

Mengapa bisa terjadi kentut? Melansir healthline.com menjelaskan, ketika seseorang mengonsumsi makanan, ia secara tidak sadar juga akan menelan gas di udara.

Keadaan yang tidak disadari ini berlangsung ketika seseorang melakukan gerakan mengunyah dan menelan makanan.

2. Proses Pencernaan di Dalam Tubuh

Penyebab kentut selanjutnya adalah proses pencernaan alami dalam tubuh.

Ketika tubuh memproses berbagai makanan yang masuk ke sistem pencernaan, tubuh pun secara otomatis juga akan memproduksi gas. Seluruh gas dan udara inilah yang timbul dan berkumpul di dalam sistem pencernaan.

Sebagian gas bisa diserap secara alami oleh tubuh, tapi sebagian gas lain perlu dibuang dan dilepaskan oleh tubuh. Proses pelepasan gas ini selanjutnya dikeluarkan melalui sendawa dan kentut.

Jika Moms dan Dads tidak melepaskan gas tersebut, hal ini tentu akan membuat tubuh tidak nyaman, sakit, dan perut terasa penuh atau kembung.

Baca juga: Sering Mengalami Sakit Perut Bagian Atas? Ternyata Ini Penyebabnya!

3. Mengonsumsi Makanan yang Kaya akan Serat

Para ahli menyarankan agar Moms dan Dads mengonsumsi banyak serat untuk menjaga sistem pencernaan. Namun, makan makanan yang kaya akan serat juga cenderung membuat seseorang lebih sering kentut.

Usus halus tidak bisa dengan mudah memecah dan mencerna serat yang masuk ke sistem pencernaan. Kondisi inilah yang membuat bakteri baik dalam usus bekerja lebih keras.

Proses ini mengakibatkan bakteri usus menghasilkan lebih banyak gas dan gas-gas tersebut harus dikeluarkan karena akan menyebabkan kembung.

4. Adanya Gangguan Penyerapan Makanan atau Minuman

Ketika seseorang sering kentut, bisa jadi ia mengalami beberapa gangguan terkait penyerapan makanan atau minuman akibat proses metabolisme bakteri dalam usus saat tubuh mencerna makanan.

Proses tersebut dapat membuat kuman di usus menghasilkan beberapa macam gas, seperti metana, sulfur, karbondioksida, dan hidrogen. Gas berlebihan di dalam saluran cerna inilah yang menyebabkan aroma tidak sedap.

5. Mengonsumsi Beberapa Jenis Obat

Ada beberapa obat yang biasanya membuat seseorang menjadi sering kentut. Obat-obatan itu antara lain obat laksatif, obat antijamur, ibuprofen, dan obat pengencer darah.

6. Intoleransi Laktosa

Selain itu, kelebihan gas dalam perut sebagai penyebab sering kentut juga bisa terjadi ketika usus kecil tidak memiliki enzim pencernaan untuk mencerna beberapa macam gula (intoleransi laktosa). Intoleransi laktosa menyebabkan laktosa tidak bisa dicerna sempurna.

Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, laktosa adalah gula alami dalam susu dan produk turunannya seperti keju dan yogurt.

Hampir semua laktosa yang masuk usus halus dihidrolisis (dipecah) menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase yang terdapat pada mikrovili epitel usus halus. Hasil hidrolisis tersebut akan diserap dan masuk ke dalam aliran darah sebagai nutrisi untuk seluruh tubuh.

Ketika seseorang mengalami diare (yang biasanya diikuti dengan sering kentut), terjadi kerusakan mikrofili sehingga enzim laktase terganggu dan berkurang akibat gula yang tidak tercerna benar.

Gula yang tidak tercerna ini, kemudian dialihkan ke usus besar, yang kemudian akan diproses menjadi gas sehingga menyebabkan Moms sering kentut.

Selain sering kentut, gejala lain yang dapat timbul adalah diare dan kram.

Menghindari makanan yang mengandung laktosa dapat mengurangi frekuensi kentut dan efek lain yang tidak diinginkan seperti infeksi pada usus, gangguan penyerapan zat gizi pada usus halus, hingga adanya kolik.

Baca juga: 4 Buah untuk Diare yang Enak dan Ampuh!

Jenis Kentut

Masalah Kesehatan Selama Kehamilan - Kentut dan Sendawa.jpg
Foto: Masalah Kesehatan Selama Kehamilan - Kentut dan Sendawa.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Sering kentut memang tidak nyaman. Apalagi jika diiringi dengan bau yang tak sedap dan bunyi yang nyaring. Pertanyaan selanjutnya pun timbul. Adakah kondisi kesehatan yang mendasari keadaan tersebut?

Simak penjelasan dari Samantha Nazareth, M.D sebagai Gastroenterologist di New York, Amerika Serikat ini:

1. Kentut Tidak Berbau

Samantha Nazareth, mengatakan sering kentut tapi tidak menimbulkan bau biasanya disebabkan oleh udara yang tertelan.

Hal ini bisa didapatkan dari kebiasaan mengemut permen, mengonsumsi minuman soda, mengunyah permen karet, hingga menghisap rokok.

2. Kentut Instan

Apakah yang menjadi penyebab seseorang sering kentut secara tiba-tiba dan tidak disadari?

Will Bulsiewicz, M.D selaku Gastroenterologist dari Mount Pleasant, California, Amerika Serikat menyatakan bahwa ini adalah gastrokolik.

Refleks gastrokolik terjadi ketika perut perlu memberikan ruang untuk makanan yang masuk, sehingga tubuh perlu mengeluarkan gas-gas yang ada di perut.

Baca juga: 7 Manfaat Kentut yang Tak Terduga, Sudah Tahu?

3. Kentut yang Bau dan Tidak Berbunyi

Jenis kentut ini tidak berbunyi tapi bau. Jika pernah, kentut ini biasanya disebabkan oleh makanan kaya belerang seperti kol, brokoli, kangkung, dan pakcoy, telur, daging, bawang putih, bawang merah, dan jenis bawang lainnya.

Meski demikian, makanan di atas merupakan makanan yang diperlukan oleh tubuh. Jadi, Moms dan Dads tidak perlu menghindarinya karena takut kentut dan bau ya!

4. Kentut dengan Sensasi Terbakar

Makanan yang pedas memang kaya akan vitamin C sehingga kaya akan antioksidan. “Tapi jangan lupa, makanan yang memberi sensasi pedas di mulut juga bisa jadi akan memberi sensasi pedas di anus,” ujar Dr. Nazareth. Ouch!

Agar tidak mengalami sering kentut dan ditambah sensasi terbakar, Dr. Nazareth pun menyarankan untuk mengurangi bahan makanan yang pedas. Gantilah dengan bahan makanan yang kaya serat.

Cara Mengatasi Sering Kentut

cara-mengatasi-susah-kentut-saat-hamil.jpg
Foto: cara-mengatasi-susah-kentut-saat-hamil.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Kentut di muka umum membuat kita seringkali tidak nyaman. Nah, agar tidak sering kentut, coba lakukan beberapa hal ini:

1. Hindari Makanan Pemicu Kentut

Salah satu cara untuk mengatasi sering kentut adalah menghindari makanan yang dapat menyebabkan produksi gas berlebih.

Makanan pemicu gas berlebih antara lain kacang-kacangan, asparagus, brokoli, kubis, kembang kol, bawang bombay, seledri, apel, mangga, jeruk, pir, semangka, hingga buah persik.

2. Jangan Makan Berlebihan

Agar tidak sering kentut, perhatikan porsi yang Moms dan Dads makan. Sama seperti mengatasi masalah maag, cobalah untuk makan lebih sering, tapi dengan porsi lebih kecil sepanjang hari.

Dengan demikian, cara ini akan mengurangi sistem pencernaan untuk "bekerja keras" dan menurunkan jumlah gas yang dihasilkan.

3. Jangan Makan Cepat-Cepat

Nikmati aktivitas makan dan minum secara perlahan. Jangan cepat-cepat. Makan dan minum yang dilakukan secara terburu-buru dapat meningkatkan jumlah udara yang ikut tertelan.

Baca juga: Waspada 8 Efek Buruk Junk Food pada Kesehatan

4. Hindari Merokok, Minuman Bersoda, hingga Alkohol

Hentikan kebiasaan merokok dan mengunyah permen karet.

Kebiasaan ini menyebabkan kita menelan lebih banyak udara. Udara yang terlalu banyak ditelan tubuh bisa mengakibatkan sering kentut.

Demikian juga jika terlalu sering minum minuman bersoda dan beralkohol. Kedua minuman tersebut membuat banyak gelembung udara menumpuk di saluran pencernaan. Akhirnya, Moms dan Dads pun jadi sering kentut.

5. Hindari Makan Makanan Berlemak

Terlalu sering makan makanan berlemak tidak hanya membuat tubuh rentan terhadap kolesterol atau masalah kesehatan lainnya.

Bagi sistem pencernaan, makanan berlemak cenderung lambat dicerna sehingga akan berada di saluran cerna lebih lama.

Akhirnya, makanan berlemak akan terfermentasi dan menimbulkan gas lebih banyak.

Baca juga: 6 Minuman yang Mengandung Kafein Selain Kopi

6. Minum Air Mineral Sebelum Makan

Jika Moms dan Dads mengalami masalah sering kentut, cobalah untuk minum air mineral 30 menit sebelum makan. Cara ini bisa membantu membantu perut mencerna makanan dengan lebih baik dan mengurangi produksi gas.

7. Rutin Berolahraga

Tak ada salahnya untuk rutin berolahraga untuk mencegah penumpukan gas di saluran pencernaan.

Lakukan olahraga setidaknya 30 menit olahraga dengan intensitas sedang seperti jalan cepat atau olahraga cardio lainnya. Lakukan seminggu lima kali.

Selain itu, Moms dan Dads juga bisa menggunakan obat mengandung simethicone yang dijual bebas. Obat ini berfungsi memecah penumpukan gas di dalam saluran pencernaan.

Baca juga: Moms, Ketahui 12 Manfaat Pemanasan Sebelum Olahraga

Namun, jika sering kentut tidak bisa diatasi dengan beberapa tips di atas, bahkan disertai sakit perut yang tak kunjung hilang seperti diare, konstipasi, demam, penurunan berat badan, hingga adanya darah di feses, segera periksakan diri ke dokter, ya!

  • https://www.healthline.com/health/is-farting-healthy
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3228670/
  • https://www.shape.com/lifestyle/mind-and-body/what-your-farts-can-tell-you-about-your-health
  • https://www.health.harvard.edu/a_to_z/gas-flatulence-a-to-z

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb