10 Mei 2018

Tahapan Perkembangan Anak Usia 7 Tahun

Pada usia ini, keterampilan motorik dan keseimbangan anak telah meningkat cukup baik
Tahapan Perkembangan Anak Usia 7 Tahun


Perkembangan Anak

Salah satu tanda yang paling jelas dari perkembangan fisik anak usia 7 tahun adalah kemajuan keterampilan motorik. Pada usia ini, keterampilan motorik dan keseimbangan anak telah meningkat cukup baik sehingga ia akan tampak lebih percaya diri melakukan aktivitas-aktivitas fisik favoritnya.

Waktu yang tepat nih, Moms, untuk mendaftarkannya ke klub olahraga. Tentu saja, semua anak tidak sama dan berkembang pada tingkat maupun kecepatan yang berbeda. Jadi ingatlah untuk selalu menghindari membandingkan perkembangannya dengan anak lain.

Selain itu, orang tua dari anak usia 7 tahun dapat mengagumi kemampuan baru anak untuk memproses informasi dan mengkomunikasikan pendapatnya sendiri.

Perhatikan, anak semakin pandai beralasan, memecahkan masalah dan berpikir logis. Maklum saja, di sekolah mereka terpapar dengan berbagai sudut pandang dan mereka mulai bisa mengambil perspektif orang lain. Obrolan di meja makan atau di mobil dengan si kecil pun kita jadi semakin seru!

Baca Juga : 5 Cara Mendidik Anak Agar Selalu Berpikir Positif

Catatan di Usia Ini

Tidak hanya orangtua, anak usia 7 tahun juga menemukan lebih banyak hal baru tentang dirinya sendiri dan dunia di sekitarnya. Ia akan sangat tertarik pada berbagai kejadian sosial yang sedang berkembang di kalangan teman sekolah atau lingkungannya.

Umumnya, anak juga sudah bisa mengenali perasaan bangga dan malu. Kedua emosi ini akan memainkan peran penting dalam konsep diri atau bagaimana pandangan anak mengenai dirinya.

Meskipun hal-hal ini berkembang dengan sendirinya, anak tetap memerlukan bimbingan orang tua selama tahap ini agar ia tahu bagaimana mengatur sendiri emosinya.

Dampingi anak, terutama saat ia belajar mengenali cara yang dapat diterima oleh lingkungan untuk mengekspresikan emosinya –termasuk saat ia merasa marah bahkan frustrasi.

Tips Untuk Moms

Bantu anak Moms mengenali emosinya, menyampaikan perasaannya serta memahami apa yang dia butuhkan saat merasakannya. Misalnya saat perasaan sedih atau bingung datang apakah ia merasa butuh pelukan, meluapkannya melalui lukisan/coretan atau butuh menyendiri untuk sementara waktu.

Dukung ia untuk mengetahui cara mana yang paling sesuai untuk dirinya sendiri. Sebagai alternatif, Anda bisa mengajari anak cara menarik napas dan hitung sampai 10 saat dia merasakan emosi negatif yang kuat.

Jangan lupa, selalu fokus pada kekuatan, kemampuan dan bakatnya. Membangun konsep diri yang kuat sejak usia ini akan sangat membantunya di masa depan.

Narasumber: Belinda Agustya, M.Psi., (Psikolog Anak Rainbow Castle, Jakarta Selatan dan Co-founder Markas Main Edukatif el-SkaL Indonesia, Tangerang Selatan)

(AK/CAR)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb