30 Desember 2022

7 Tahapan Proses Bayi Tabung yang Perlu Moms dan Dads Lalui, Catat!

Cari tahu juga bagaimana persiapannya yuk, Moms!
7 Tahapan Proses Bayi Tabung yang Perlu Moms dan Dads Lalui, Catat!

Bagi Moms dan Dads yang menunggu buah hati sejak lama, mungkin program bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) bisa jadi pilihan terbaik, lho!

"Tingkat keberhasilan program kehamilan menggunakan IVF cukup tinggi, yaitu sekitar 30-40%," ucap dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.OG-KFER, M.Sc, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi RS Pondok Indah - Pondok Indah pada Konferensi Pers "RS Pondok Indah IVF Center" pada Kamis, 4 Februari 2021.

Program bayi tabung diutamakan bagi mereka yang mengalami infertilitas, baik pria maupun wanita.

Moms bisa mencoba program bayi tabung di IVF Center Rumah Sakit Pondok Indah yang baru diresmikan tahun 2021.

Perlu diketahui, klinik ini berbasis one stop fertility clinic dan teknologi terbantu, lho!

Sebelum Moms dan Dads memutuskan menempuh program IVF, coba perhatikan beberapa hal penting berikut ini, termasuk proses bayi tabung. Yuk, simak!

Baca Juga: 4 Tips Perawatan Kecantikan Saat Menjalani Program Hamil

Persiapan Program Bayi Tabung

Pasangan Melakukan Program Bayi Tabung
Foto: Pasangan Melakukan Program Bayi Tabung (Orami Photo Stock)

Bayi tabung menjadi salah satu program kehamilan buatan yang diminati banyak pasangan saat ini.

Sebelum ikut program bayi tabung, Moms harus melakukan persiapan terlebih dahulu. Apa saja yang harus dipersiapkan? Yuk, kita lihat Moms!

1. Olahraga yang Rutin

Olahraga yang teratur dibutuhkan saat Moms akan memulai program bayi tabung.

Olahraga berfungsi untuk melancarkan peredaran darah yang tentunya akan meningkatkan fungsi reproduksi.

Selain itu dengan melakukan olahraga secara teratur, tentu berat badan kita juga akan terjaga dengan ideal.

Hal ini tentunya akan sangat berpengaruh dalam meningkatkan kualitas kesuburan.

Olahraga yang dianjurkan adalah olah raga yang melatih otot panggul dan juga merelaksasi tubuh dan pikiran, seperti:

2. Hindari Gaya Hidup Tidak Sehat

Gaya hidup tidak sehat di sini seperti merokok, konsumsi alkohol, dan juga kafein. Jika Moms termasuk orang yang suka minum kopi, saatnya Moms untuk mengurangi hal ini.

Hindari atau berhenti merokok maupun terpapar dari asap rokok.

Hindari juga minuman berakohol dan batasi konsumsi kafein (maksimal 200 mg/hari) atau 2 cangkir kopi. Dengan begitu kesehatan tubuh Moms akan terjaga dan siap untuk membuahi.

Baca Juga: 8 Manfaat Habbatussauda untuk Tubuh, Bisa untuk Promil!

3. Istirahat Cukup

Dengan istirahat yang cukup maka fungsi metabolisme tubuh akan menjadi baik dan juga daya tahan tubuh juga akan semakin meningkat.

Lantas bagaimanakah kualitas tidur yang baik? Orang dewasa harus tidur rata-rata selama 7-9 jam per malam, ini bervariasi setiap individu.

Mungkin beberapa orang nyaman dengan tidur 8 jam, ada yang tidur 6-7 jam, dan mungkin ada yang sampai 9 jam.

Berikut beberapa cara untuk menjadikan tidur sehat sebagai bagian dari rutinitas:

  • Dinginkan kamar 16-19ºC
  • Mandi air hangat atau berendam di bak mandi air panas sebelum tidur
  • Hindari kafein 4-6 jam sebelum tidur
  • Berhenti makan 2-3 jam sebelum tidur
  • Batasi waktu layar setidaknya 30 menit sebelum tidur
  • Lakukan peregangan lembut sebelum tidur

4. Makan Makanan Bergizi

Nutrisi yang baik penting dipersiapkan sebelum kehamilan untuk meningkatkan kesuburan.

Selain itu, nutrisi ini dapat dijadikan persiapan cadangan yang dibutuhkan untuk pembentukan janin di dalam rahim pada saat kehamilan.

Jenis nutrisi yang dibutuhkan mencakup:

  • Protein (dari kacang-kacangan, biji-bijian, daging)
  • Zat besi (dari hati, kerang, brokoli)
  • Asam folat (dari ikan, hati, telur, kacang-kacangan, biji-bijian)
  • Kalsium (dari susu, yoghurt, ikan teri)
  • Omega 3 (dari ikan salmon, minyak olive, rumput laut, biji kenari)

Apabila sumber asupan dari makanan tidak mencukupi, maka penambahan suplemen vitamin atau susu yang difortifikasi bisa menjadi alternatif pilihan.

Baca Juga: 7 Makanan Sehat untuk Ibu Hamil Trimester Pertama, Catat!

5. Miliki Berat Badan Ideal

Seperti yang diketahui, berat badan yang ideal membantu Moms untuk bisa meningkatkan kualitas kesuburan.

Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk menjaga pola makanan yang dikonsumsi. Namun jangan sampai kekurusan juga ya, Moms.

Berat badan yang terlalu kurang atau terlalu berlebih bisa mengganggu kesuburan dan proses persalinan.

Karena itu, penting menjaga berat badan ideal dengan berolahraga teratur dan membatasi asupan karbohidrat dari gula, nasi, singkong, dan roti putih.

6. Mempersiapkan Mental

Persiapan mental juga tak kalah penting untuk melakukan program IVF atau bayi tabung. Hal ini diperlukan untuk menghindari stres dan kecemasan.

Mengapa? Karena kedua hal ini akan sangat mempengaruhi kondisi kesuburan saat berhubungan seksual dan gangguan hormonal.

Menariknya, dalam program bayi tabung di IVF Center Rumah Sakit Pondok Indah, ia memiliki layanan konseling oleh dokter ahli konselor program bayi tabung.

Para dokter akan membantu dan mendukung pasangan baik dari psikologis, fisik, diskusi biaya bayi tabung serta tingkat kecemasan.

Dengan begitu saat program nanti, proses bayi tabung akan mencapai tingkat keberhasilan lebih tinggi.

7. Konsumsi Suplemen Prenatal

Ada beberapa suplemen alami yang dapat dikonsumsi untuk membantu mendukung program bayi tabung.

Mulailah vitamin prenatal dalam 30 hari (atau bahkan beberapa bulan) sebelum siklus IVF dimulai untuk meningkatkan asam folat dalam tubuh.

Vitamin ini sangat penting, untuk melindungi otak dan cacat lahir tulang belakang pada janin yang sedang berkembang.

Vitamin prenatal bahkan dapat membantu pasangan meningkatkan kesehatan spermanya, lho.

Dr. Aimee Eyvazzadeh, ahli endokrin reproduksi, mengatakan, untuk konsumsi minyak ikan dalam mendukung perkembangan embrio.

Jika kadar vitamin D rendah, mulailah mengonsumsi suplemen vitamin D sebagi persiapan bayi tabung.

Journal of Pediatric Neurosciences memaparkan, kadar vitamin D yang rendah pada ibu hamil dikaitkan dengan autisme.

Selalu tinjau suplemen prenatal dengan dokter kandungan sebelummenambahkannya ke nutrisi harian Moms, ya!

Baca Juga: Ciri-Ciri Embrio Berkualitas untuk Program Bayi Tabung

Proses Bayi Tabung

Proses Program Bayi Tabung (Orami Photo Stock)
Foto: Proses Program Bayi Tabung (Orami Photo Stock)

Nah, mungkin Moms masih bingung sebenarnya bagaimana proses bayi tabung itu, ya. Apakah akan mengalami rasa nyeri ketika proses itu terjadi?

Tenang Moms, program bayi tabung di IVF Center RS Pondok Indah telah menggunakan teknologi berbantu yang membuat prosesnya semakin praktis dan tidak memicu nyeri yang berlebihan.

Yuk, pahami proses bayi tabung untuk pasangan yang ingin memiliki buah hati!

Berikut proses program bayi tabung yang dilansir dari National Health Service dan pemaparan salah satu dokter kandungan spesialis di Rumah Sakit Pondok Indah.

Baca Juga: 5 Cara Menyimpan ASI Agar Lebih Tahan Lama

1. Konsultasi dan Pemeriksaan Hormon

Tahap pertama proses bayi tabung yang mesti dijalani pasangan adalah konsultasi dengan dokter kandungan spesialis kesuburan.

Hal ini ditujukan untuk mengetahui masalah dan penyebab dari pasangan yang sulit mendapatkan keturunan.

Selain itu dokter juga akan melakukan pemeriksaan hormon.

"Pemeriksaan hormon biasanya terjadi saat hari ke-2 menstruasi," tambah dr. Yassin, pada Kamis lalu.

Dokter akan memeriksa dan menyarankan Moms dan Dads untuk melakukan pemeriksaan laboratorium lengkap terlebih dulu.

Untuk Moms, dokter akan memeriksa beragam organ reproduksi, dari kualitas sel telur dan rahim.

Menurut Mayo Clinic, pemeriksaan rahim akan dilakukan dengan menggunakan alat USG Transvaginal.

Sementara, untuk Dads, akan melakukan pemeriksaan gerakan sperma, jumlah, hingga ukuran sperma.

2. Obat Pemicu Ovulasi

Setelah itu, Moms akan dijadwalkan kunjungan ke rumah sakit untuk melakukan proses-proses selanjutnya dalam program bayi tabung.

Pada proses bayi tabung ini, dokter kandungan akan menyuntikkan obat untuk pemicu ovulasi.

Dilansir dari American Pregnancy Association, dokter akan memberikan beberapa obat kesuburan yang akan merangsang produksi sel telur menjadi lebih banyak.

"Terdapat dua jenis obat untuk membesarkan sel telur dan obat penekan hormon agar sel telur tidak pecah terlalu cepat," tambah dr. Yassin.

Hal ini berfungsi untuk merangsang folikel atau sel telur agar menjadi matang dan baik untuk pembuahan.

Kemudian Moms akan mendapatkan kalender untuk cek USG pemantauan dari hasil penyuntikkan.

Baca Juga: Masih Mempertimbangkan Program Hamil IVF? Simak Penjelasannya di Sini!

3. Tindakan Petik Oosit/Ovum Pick Up

Tahap selanjutnya pada proses bayi tabung adalah memetik calon sel telur dalam rahim yang digunakan untuk pembuahan.

Menurut Penn Medicine, Moms akan menjalani prosedur bedah kecil atau disebut aspirasi folikel untuk mengeluarkan sel telur.

Sel telur yang telah matang dari hasil penyuntikkan hormon, akan diambil cairannya melalui proses suntik oleh dokter kandungan.

Proses ini Moms tidak akan mengalami rasa nyeri dan tindakan berlangsung cepat yakni 5-15 menit.

"Ketika sel telur yang matang lebih dari dua, ini akan berpeluang mendapatkan banyak embrio dan kehamilan kembar," jelas dr. Yassin.

4. Mengeluarkan Sperma

Sama seperti wanita, pria juga akan diberikan obat kesuburan demi meningkatkan kualitas sperma.

Dilansir dari para ahli University Rochester Medical Center, pada tahapan proses bayi tabung ini, dokter akan meminta Dads mengeluarkan sperma di hari di mana sel telur juga dikeluarkan.

Lain dengan sel telur, mengeluarkan sperma umumnya tidak membutuhkan prosedur khusus.

5. Pembuahan

Proses bayi tabung ini disebut juga sebagai Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI).

Ahli embriologis akan menyuntikkan sperma ke dalam sel telur yang telah dipilih dan baik kualitasnya.

"Hal yang membuat program IVF sangat tinggi peluangnya untuk kehamilan adalah karena kita langsung menyuntikkan sperma langsung ke sel telur ibu," ucap dr. Yassin.

Setelah sel telur dan sperma didapatkan, proses bayi tabung selanjutnya adalah pembuahan.

Pembuahan sperma dan telur akan dilakukan di dalam sebuah tabung. Setelah 16 sampai 20 jam, tim medis akan melihat apakah pembuahan yang dilakukan berhasil atau tidak.

Pada program bayi tabung di IVF Center RS Pondok Indah, ia memiliki private incubator yang memungkinkan setiap pasien memiliki inkubator pribadi.

Keamanan dan sterilisasi pembuahan ini cukup terjamin ya, Moms.

Baca Juga: Mengenal Hormon hCG, Hormon yang Diproduksi Tubuh Setelah Pembuahan Sebagai Penanda Kehamilan

6. Embrio Dipindahkan ke Rahim

Proses bayi tabung selanjutnya yakni calon embrio dipindahkan ke dalam rahim ibu.

Menurut American Pregnancy Association, Moms juga akan diberikan beberapa terapi dan obat untuk mempersiapkan rahim.

Transfer embrio tanpa pembiusan tidak terasa sakit dan membutuhkan waktu 5-10 menit.

Akan memakai selang kecil untuk memindahkan embrio ke dalam dinding rahim.

Bila tidak ada pembuahan, sperma akan disuntikkan ke dalam sel telur agar terjadi pembuahan.

Selanjutnya, telur yang sudah dibuahi alias embrio akan dibiarkan tumbuh di dalam tabung selama 6 hari.

Kehamilan baru terjadi ketika embrio tersebut berhasil menempel dan tumbuh di dinding rahim. Tahapan tersebut umumnya memakan waktu 6-10 hari.

Setelah 10 hari, dokter akan meminta Moms untuk periksa darah dan melihat apakah kehamilan terjadi atau tidak.

7. Menunggu Hasil

Tahapan ini membutuhkan waktu hingga 14 hari ke depan setelah proses bayi tabung sebelumnya.

IVF Center RS Pondok Indah menyediakan konsultasi dengan ahli konseling untuk meminimalisir tingkat kecemasan pasangan yang memulai program bayi tabung.

Kuncinya kurangi stres dan tetap berpikir positif ya, Moms. Keberhasilan promil bayi tabung ini cukup tinggi dan tak perlu diragukan.

Baca Juga: 9+ Artis yang Melakukan Bayi Tabung, Terbaru Anisa Rahma dan Anandito!

Berapakah Biaya Bayi Tabung?

Konsultasi ke Dokter untuk IVF (Orami Photo Stock)
Foto: Konsultasi ke Dokter untuk IVF (Orami Photo Stock)

Seperti kita tahu, bukan rahasia lagi bahwa prosedur bayi tabung atau in-vitro fertilization (IVF) memiliki harga yang terbilang cukup tinggi.

Namun sebenarnya harga tersebut tergantung pada klinik atau rumah sakit yang menawarkan prosedur bayi tabung.

Setiap pasangan memiliki biaya bayi tabung yang berbeda, dilihat dari riyawat kesehatan serta langkah-langkah yang dilakukan.

Umumnya, untuk di Indonesia, harga prosedur IVF rata-rata mulai dari Rp80-130 juta, di luar tindakan lain yang dibutuhkan.

Biaya bayi tabung ini akan berbeda-beda pada setiap rumah sakit serta lokasinya juga, lho!

Tinggi rendahnya biaya bayi tabung pun didasarkan pada fasilitas atau alat teknologi yang digunakan.

Baik sebelum perawatan hingga mencapai tingkat keberhasilan program hamil buatan tersebut.

Moms, jangan mudah terlena dengan biaya yang murah tetapi memiliki tingkat keberhasilan yang rendah atau tidak jelas.

Perlu bertanya dan konsultasi lebih detail ke klinik atau rumah sakit tertuju mengenai program bayi tabung.

Biasanya, akan ada tambahan biaya lainnya, seperti:

Menariknya lagi, beberapa klinik atau rumah sakit juga mungkin dapat menyediakan program bayi tabung dengan program refund atau pengembalian jika pasangan tidak dapat membuahi.

Umumnya, biaya program bayi tabung meliputi:

  • Registrasi keikutsertaan program bayi tabung
  • Analisa sperma, untuk mengetahui kesiapan atau kesehatan sperma
  • Tindakan bayi tabung
  • Penggunaan obat-obatan
  • Pemeriksaan labaratorium
  • Pemeriksaan penunjang, seperti USG
  • Konsultasi dengan dokter spesialis kandungan

Kehamilan kembar bayi tabung mencapai 20-25%. Namun hal ini berdasarkan kondisi pasangan dan tingkat kesuburannya.

Perlu Moms ketahui, bayi tabung berbeda dengan proses inseminasi buatan.

"Bayi tabung itu pembuahan di luar tubuh sedangkan inseminasi adalah pembuahan di dalam tubuh," tambah dr. Yassin pada konferensi pers.

Program bayi tabung diutamakan bagi mereka yang mengalami infertilitas seperti sumbatan pada saluran telur, kista, mioma, dan lain-lain.

Kesuksesan program bayi tabung ini dipengaruhi oleh banyak hal, yakni

  • Umur calon ibu
  • Gaya hidup
  • Berat badan
  • Jumlah siklus yang dilakukan

Apapun yang dipilih, pastikan untuk menjalaninya dengan benar dan ikuti saran-saran dari dokter ya, Moms.

  • https://www.pennmedicine.org/updates/blogs/fertility-blog/2020/april/how-does-the-ivf-process-work
  • https://americanpregnancy.org/getting-pregnant/infertility/in-vitro-fertilization/
  • https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/in-vitro-fertilization/about/pac-20384716
  • https://www.nhs.uk/conditions/ivf/what-happens/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb