21 September 2023

10+ Tes Kesehatan Mental untuk Mendeteksi Masalah Kejiwaan

Deteksi dini dapat mencegah tingkat keparahan
10+ Tes Kesehatan Mental untuk Mendeteksi Masalah Kejiwaan

Kesehatan mental yang baik adalah salah satu faktor pendukung kebahagiaan dalam hidup. Karenanya, penting untuk melakukan tes kesehatan mental.

Ada banyak jenis penyakit mental, mulai dari depresi, kecemasan, skizofrenia, gangguan makan, hingga perilaku adiktif.

Penelitian di International Journal of Family Medicine and Primary Care menemukan, gangguan kesehatan mental sama bahayanya dengan penyakit fisik.

Keadaan tersebut bisa membuat pengidapnya sengsara, bahkan menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Hal itu membuat isu kesehatan mental di masyarakat semakin menjadi perhatian.

Bahkan, belakangan ini telah banyak website yang menyediakan tes kesehatan mental secara online.

Namun, penting diketahui bahwa hasil tes kesehatan mental tersebut tidak bisa menjadi patokan yang serius tanpa pengawasan dokter, psikolog, atau psikiater.

Jika Moms tertarik ingin mencoba tes kesehatan mental, yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Baca Juga: 13 Efek Masturbasi Terlalu Sering pada Pria dan Wanita

Ragam Tes Kesehatan Mental

Konsultasi
Foto: Konsultasi (Orami Photo Stock)

Tes kesehatan mental adalah suatu pengujian yang dilakukan untuk menguji fungsi pengetahuan atau kognitif seseorang.

Umumnya, tes ini dilakukan dengan memeriksa penampilan, rentang perhatian, orientasi, keterampilan bahasa, memori, serta keterampilan penilaian pasien.

Tes ini banyak macamnya, mulai dari tes kepribadian, bipolar, hingga psikolog.

Berikut ini cara melakukan tes kesehatan mental atau cek mental health yang bisa Moms lakukan:

1. Tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory)

Tes MMPI atau Minnesota Multiphasic Personality Inventory adalah tes psikologi yang dilakukan untuk menilai kepribadian dan psikopatologi.

Melansir Frontiers in Psychology, pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan mental, sehingga ahli profesional bisa menentukan ada atau tidaknya gangguan mental pada orang yang menjalani tes MMPI ini.

Tidak hanya untuk kebutuhan dalam dunia psikologi klinis saja, tes ini juga sering digunakan untuk kepentingan lain.

Sebagai contoh, tes MMPI juga digunakan pada berbagai kasus hukum.

Seperti pada kasus kriminal untuk menilai pembelaan dari tersangka atau dalam kasus perebutan hak asuh anak menilai karakter dari kedua orang tua.

Terdapat 3 tes MMPI, yaitu tes MMPI-2, tes MMPI-2-RF, dan tes MMPI-A.

Dalam tes kesehatan mental ini, responden akan diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan.

Jumlah pertanyaan yang harus dijawab tergantung pada tipe tes MMPI yang diambil.

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut nantinya akan dikonversi oleh psikiatri atau ahli psikologi klinis ke dalam bentuk laporan.

2. Tes Sehat Jiwa

Depresi pada Ibu Hamil
Foto: Depresi pada Ibu Hamil (Psychcentral.com)

Saat ini sudah banyak website tes kesehatan mental, karenanya Moms harus teliti dan memilih jenis tes yang terstandar serta diakui oleh pada ahli, seperti tes sehat jiwa.

Tes sehat jiwa merupakan instrumen untuk mendeteksi dini kesehatan jiwa yang sudah diakui oleh Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA Kemenkes RI.

Dalam tes psikologi online ini terdapat 3 cara mendekteksi dini, yaitu CAGE terkait kecanduan alkohol, Reporting Questionnaire (SRQ 20) terkait gangguan mental, dan Geriatric Depression Scale (GDS 15) untuk skrining depresi pada usia lanjut.

Namun, perlu diingat bahwa hasil tes tersebut tidak bisa dijadikan sebagai patokan serius, ya, Moms.

Baca Juga: Amitriptilin untuk Atasi Depresi: Fungsi, Jenis, Dosis, dan Efek Samping

3. Pemeriksaan Medis Kejiwaan

Tes kesehatan mental selanjutnya adalah pemeriksaan langsung yang dilakukan oleh dokter, psikolog, atau psikiater.

Pemeriksaan kejiwaan rutin akan memeriksa kondisi kejiwaan pasien secara menyeluruh dan rinci.

Sedangkan pemeriksaan kejiwaan darurat, lebih berfokus pada gejala, riwayat kelainan, dan perilaku pasien saat menjelang munculnya gangguan kejiwaan.

Pemeriksaan medis kejiwaan bertujuan untuk mendeteksi adanya gangguan mental dan perilaku pada seseorang.

Ini dilakukan karena tidak semua gangguan kejiwaan dapat dideteksi dengan mudah.

Pemeriksaan ini juga bisa dilakukan untuk alasan lain, yaitu saat diminta pihak berwajib atau pengadilan guna melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka tindak kriminal.

Dokter dan psikolog akan melakukan pemeriksaan medis dengan melakukan wawancara dan observasi, baik dengan pasien ataupun dengan keluarga pasien.

Baca Juga: 10 Cara Melatih Keseimbangan Tubuh Si Kecil, Salah Satunya Berjinjit!

Moms mungkin juga diminta untuk mengisi kuesioner tertulis standar atau untuk melakukan tes verbal.

Tes ini umumnya dirancang untuk menilai:

  • Masalah tertentu seperti depresi.
  • Seberapa baik Moms dapat berpikir, bernalar, dan mengingat.
  • Seberapa baik Moms dapat melakukan aktivitas hidup sehari-hari seperti makan, berpakaian, dan berbelanja.

Jika diperlukan, pasien akan diminta untuk menjalani pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan darah dan urine di laboratorium atau dengan pencitraan, misalnya CT scan dan MRI otak.

Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengevaluasi mengenai fungsi mental dan hal spesifik terkait kejiwaan pasien, seperti kepribadian, tingkat kecerdasan (IQ), dan kecerdasan emosional (EQ).

Baca Juga: Jangan Sembarang Konsumsi Obat Penenang Depresi, Perhatikan Hal Ini!

Saat ini, sudah ada banyak situs tes kepribadian psikologi online yang dapat diakses secara gratis.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb