08 Agustus 2020

Trombosit Rendah Saat Hamil: Penyebab, Risiko dan Perawatan

Perlukah Moms khawatir bila mengalami trombosit rendah saat hamil? Apa penyebab serta risikonya?
Trombosit Rendah Saat Hamil: Penyebab, Risiko dan Perawatan

Memiliki trombosit rendah selama kehamilan adalah jenis kelainan darah kedua yang paling umum, setelah anemia.

Dilansir dari NHS.uk, Trombosit adalah sel kecil dalam darah yang penting membentuk gumpalan dan karena itu menghentikan pendarahan.

Tubuh manusia terus menerus menghasilkan trombosit dan menghilangkan serta menghancurkan trombosit yang lama.

Kisaran normal untuk jumlah trombosit adalah 100-400 x 109/L, dan ketika trombosit rendah disebut trombositopenia. Menurut Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, diketahui trombosit rendah saat hamil terjadi pada 8 hingga 10 persen Moms. Kondisi ini diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahan penurunan jumlah trombosit.

Tingkat keparahan trombositopenia diklasifikasikan sebagai berikut:

  • Trombositopenia ringan:> 100.000
  • Sedang: 50.000 -100.000
  • Parah: <50.000

Selama kehamilan, sebagian besar kasus trombositopenia ringan tetapi jika jumlah trombosit kurang dari 80.000, Moms perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan.

Penyebab Trombosit Rendah Saat Hamil

Ini paling sering terjadi karena penurunan produksi trombosit atau peningkatan destruksi trombosit. Penyebab paling umum dari trombosit rendah saat hamil adalah:

1. Trombositopenia Gestasional (GT)

Trombosit Rendah Saat Hamil
Foto: Trombosit Rendah Saat Hamil

Foto: Orami Photo Stocks

Menurut jurnal dari Proceedings in Obstetrics and Gynecology, Ini juga dikenal sebagai trombositopenia insidental dan berkembang pada 8 persen dari semua kehamilan.

Hal ini terkait dengan peningkatan aktivasi trombosit dan peningkatan konsumsi trombosit perifer karena masa hidup mereka yang berkurang.

Sementara itu, trombositopenia gestasional tidak menimbulkan risiko bagi ibu, janin, atau neonatus (anak yang baru lahir).

Moms tidak memerlukan perawatan selain pemantauan berkala.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan pemantauan berkala bahkan setelah melahirkan.

2. Immune Thrombocytopenic Purpura (ITP)

Trombosit Rendah Saat Hamil
Foto: Trombosit Rendah Saat Hamil (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Photo Stocks

Jurnal Hematol Oncol Clin North Am menerangkan Immunive thrombocytopenic purpura juga dikenal sebagai purpura trombositopenik idiopatik atau purpura trombositopenik autoimun (ATP), sulit dibedakan dari GT.

Namun, kondisi ini hadir bahkan sebelum kehamilan, dan para wanita memiliki riwayat perdarahan abnormal dan jumlah trombosit yang rendah saat hamil.

Risiko :

  • Dalam kebanyakan kasus, bayi yang lahir dari Moms dengan ITP tidak memiliki gejala. Beberapa mungkin memiliki jumlah trombosit yang rendah tetapi komplikasinya sangat jarang. Namun, jumlah trombosit perlu dipantau selama beberapa hari setelah lahir untuk setiap fluktuasi.
  • Komplikasi perdarahan kecil pada periode neonatal termasuk purpura (bintik-bintik ungu pada kulit), melena (tinja berwarna gelap) dan ekimosis (lepasnya darah dari pembuluh darah yang pecah).
  • Moms berisiko mengalami perdarahan spontan jika jumlah trombosit turun di bawah 20.000 / μl.

Perawatan diperlukan untuk wanita dengan jumlah trombosit di bawah 10.000 / μl setiap saat kehamilan, atau di bawah 30.000 / μl pada trimester ketiga.

3. Preeklamsia dan Sindrom HELLP

Trombosit Rendah Saat Hamil
Foto: Trombosit Rendah Saat Hamil (onetravel.com)

Foto: Orami Photo Stocks

Preeklamsia adalah alasan paling umum kedua untuk trombositopenia selama kehamilan.

Ini terjadi karena tekanan darah tinggi selama kehamilan dan dapat menyebabkan sindrom HELLP (hemolisis, peningkatan enzim hati, trombosit rendah).

Risiko yang Terlibat:

  • Pertumbuhan janin mungkin terbatas.
  • Neonatus memiliki risiko terkena trombositopenia.
  • Sang ibu mungkin membutuhkan transfusi trombosit jika ada perdarahan.
  • Sindrom HELLP lebih sering terjadi pada Moms yang melahirkan banyak bayi.

Sindrom HELLP adalah kondisi serius dan memerlukan perhatian dokter kandungan Moms.

Baca Juga:4 Dampak Trombosit Turun saat Hamil, Waspada!

Nah, Moms ketiga hal di atas merupakan penyebab paling umum trombosit rendah saat hamil, namun ada beberapa juga penyebab lainnya, yaitu:

Mikroangiopati trombotik

Thrombotic thrombocytopenic purpura (TTP) dan hemolytic uremic syndrome (HUS) secara bersama-sama disebut sebagai microangiopathies trombotik. Mereka ditandai oleh jumlah trombosit darah yang rendah dan anemia hemolitik.

Mikroangiopati trombotik diketahui terjadi pada satu dari 25.000 kehamilan. Insidensinya lebih besar pada trimester kedua dan ketiga. Mikroangiopati biasanya disalahartikan sebagai preeklampsia atau sindrom HELLP, karena gejalanya mirip. TTP memengaruhi sistem saraf pusat, dan HUS memengaruhi ginjal.

Plasmapheresis (pertukaran plasma) adalah pengobatan lini pertama. Ini menghilangkan zat yang memperburuk trombosit yang menyebabkan TTP dan HUS.

Hati berlemak akut kehamilan (AFLP)

AFLP adalah kelainan langka dan terjadi pada satu dari 10.000-15.000 kehamilan, sebagian besar pada trimester ketiga atau periode postpartum awal. Hal ini diketahui terjadi karena kelainan pada beta-oksidasi asam lemak intramitochondrial/

Kekurangan nutrisi

Kekurangan vitamin B12 dan asam folat yang parah dapat menyebabkan jumlah trombosit yang rendah terkait dengan jumlah sel darah merah dan putih yang rendah. Namun, jarang dalam kehamilan karena Moms mengambil suplemen asam folat untuk mencegah kelainan bentuk tabung saraf. Kekurangan vitamin B12 juga jarang terjadi pada kehamilan.

Diinduksi oleh obat

Obat-obatan tertentu seperti parasetamol dan ibuprofen yang memengaruhi pembentukan trombosit dalam darah, juga memengaruhi produksi trombosit.

Pengobatan Trombosit Rendah Saat Hamil

Kekurangan Trombosit Saat Hamil
Foto: Kekurangan Trombosit Saat Hamil (Parenting.firstcry.com)

Foto: Orami Photo Stocks

Perawatan untuk jumlah trombosit rendah saat hamil tergantung pada tingkat keparahan kondisi Moms.

Kondisi yang lebih ringan biasanya tidak memerlukan intervensi medis apa pun, tetapi mungkin memerlukan pemantauan terus menerus oleh dokter kandungan.

Namun, kasus yang parah akan membutuhkan perawatan yang tepat. Perawatan ini akan melibatkan perawatan kondisi medis (preeklamsia, HHELP, SLE dan lainnya) yang menyebabkan trombosit turun.

Baca Juga:Beda Donor Trombosit dengan Donor Darah Biasa, Simak Penjelasannya

Trombosit rendah saat hamil merupakan kondisi yang umum, yang biasanya bisa diperbaiki setelah persalinan.

Namun, sebagian besar dokter kandungan akan mempertimbangkan tingkat tromobosit rendah sebagai factor risiko komplikasi, terlepas dari seberapa ringan trombosit rendah yang terjadi pada Moms.

Bagi kebanyakan wanita, memiliki trombosit yang rendah berarti pemantauan ekstra selama kehamilan, untuk menentukan apakah ada penyebab yang mendasarinya. Dengan dukungan yang tepat, trombosit yang rendah seharusnya tidak mempengaruhi kehamilan atau kelahiran Moms.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb