15 Juni 2022

Penyebab Tulang Ekor Sakit dan Cara Mengatasinya, Bisa dengan Terapi Hingga Operasi

Jika nyeri tak kunjung hilang, Moms perlu mewaspadainya
Penyebab Tulang Ekor Sakit dan Cara Mengatasinya, Bisa dengan Terapi Hingga Operasi

Foto: Orami Photo Stocks

Pernahkah Moms merasakan tulang ekor sakit atau nyeri? Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan coccydynia.

Ini adalah nyeri di dalam dan di sekitar tulang segitiga kecil di bagian paling bawah dari tulang belakang, tepatnya di atas celah bokong.

Istilah "coccyx” atau tulang ekor berasal dari kata Yunani untuk "cuckoo" karena ia menyerupai paruh burung dengan ujung mengarah ke bawah.

Sementara itu "dynia" berarti "rasa sakit", dan "coccydynia" secara harfiah berarti "rasa sakit pada tulang ekor".

Tulang ekor manusia terdiri dari 3 hingga 5 tulang belakang yang menyatu. Ia terletak di bawah sakrum, struktur tulang di dasar tulang belakang.

Beberapa tendon, otot, dan ligamen terhubung dengannya.

Tulang ekor dan tuberositas iskia (dua tulang yang membentuk bagian bawah panggul) akan menahan berat badan saat duduk.

Sekitar 2/3 orang dewasa memiliki tulang ekor yang sedikit melengkung dan bukannya mengarah lurus ke bawah.

Namun, tulang ekor yang melengkung terlalu jauh adalah abnormal dan ia biasanya sebabkan tulang ekor sakit.

Baca Juga: Diet Mediterania Bisa Kurangi Risiko Osteoporosis, Ini Penjelasannya!

Gejala Tulang Ekor Sakit

Gejala Tulang Ekor Sakit
Foto: Gejala Tulang Ekor Sakit (Freepik.com)

Foto: Orami Photo Stock

Mengutip Cleveland Clinic, ada beberapa gejala tulang ekor sakit yang perlu Moms waspadai, antara lain:

  • Nyeri pegal atau menusuk di tulang ekor.
  • Nyeri lebih parah saat berganti dari duduk menjadi berdiri.
  • Nyeri lebih parah saat duduk dalam jangka waktu yang lama.
  • Nyeri saat buang air besar.
  • Nyeri saat berhubungan seks.

Sementara itu, ada juga beberapa gejala lainnya yang terkait dan mungkin terjadi berkaitan dengan tulang ekor sakit, antara lain:

Baca Juga: Jangan Sepelekan Sakit Punggung Sebelah Kiri, Ini Penyebabnya!

Penyebab Tulang Ekor Sakit

penyebab tulang ekor sakit
Foto: penyebab tulang ekor sakit

Foto: Orami Photo Stock

Tingkat rasa sakit dari kondisi ini berkisar dari nyeri tumpul hingga tusukan yang hebat.

Kondisi tulang ekor sakit ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu, berbulan-bulan atau terkadang lebih lama.

Ada tiga jenis kejadian yang menyebabkan nyeri tulang ekor:

  • Trauma eksternal: Tulang ekor yang memar, patah atau terkilir akibat jatuh.
  • Trauma internal: Trauma yang disebabkan oleh sulitnya melahirkan atau karena terlalu lama duduk di permukaan yang sempit atau keras.
  • Penyebab lainnya: Infeksi, abses, dan tumor.

Menariknya, pada sepertiga pengidapnya, penyebab tulang ekor sakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun untungnya, nyeri tulang ekor ini jarang terjadi seumur hidup.

Selain itu, wanita 5 kali lebih mungkin dibandingkan pria untuk mengembangkan coccydynia.

Orang dewasa dan remaja juga lebih sering mengidapnya daripada anak-anak.

Orang gemuk juga tiga kali lebih rentan dibandingkan orang dengan berat badan ideal menurut skala BMI (Body Mass Index).

Kondisi ini juga lebih rentan terjadi jika Moms menurunkan berat badan terlalu cepat.

Selain itu, beberapa penyebab umum tulang ekor sakit antara lain:

1. Terjatuh

Terjatuh saat beraktivitas sangat mungkin terjadi jika Moms tidak hati-hati.

Moms bisa terjatuh saat menaiki tangga atau saat bersandar terlalu jauh ke belakang di kursi kantor.

Jika Moms jatuh sangat parah, Moms bisa memar, patah tulang atau terkilir pada bagian tulang ekor.

2. Cedera Berulang

Olahraga seperti bersepeda dan mendayung mengharuskan seseorang untuk bersandar ke depan dan ke belakang serta meregangkan tulang punggung.

Terlalu banyak gerakan berulang ini dapat membuat jaringan di sekitar tulang ekor tegang dan menyebabkan rasa sakit.

3. Kehamilan atau Melahirkan

Selama trimester ketiga kehamilan, tubuh wanita mengeluarkan hormon yang melembutkan area antara sakrum dan tulang ekor.

Ini memungkinkan tulang ekor untuk bergerak seperlunya selama persalinan.

Sebetulnya ini adalah proses alami tetapi, sayangnya, gerakan tersebut dapat meregangkan otot dan ligamen di sekitar tulang ekor terlalu jauh, menyebabkan rasa sakit tambahan.

Ketegangan pada jaringan lunak tersebut membuat mereka tidak menopang tulang ekor pada sudut yang benar.

4. Kegemukan

Berat ekstra memberikan tekanan tambahan pada tulang ekor. Hal ini dapat menyebabkan tulang ekor condong ke belakang.

Tulang ekor juga jadi akan sakit jika keluar dari posisinya.

5. Berat Badan Kurang

Selain karena kegemukan, Moms juga bisa alami tulang ekor sakit jika tidak memiliki cukup lemak di bokong.

Lemak di area ini penting untuk mencegah tulang ekor bergesekan dengan otot, ligamen, dan tendon.

6. Duduk Terlalu Lama

Tindakan sederhana ini dapat meningkatkan nyeri tulang ekor, terutama jika Moms duduk di permukaan yang keras atau sempit.

Coba sering-sering bangun, lakukan peregangan, dan berjalan-jalan sebentar. Lebih baik lagi, gunakanlah kursi yang nyaman dan empuk untuk menghindari tulang ekor sakit.

7. Kanker

Dalam kasus yang jarang terjadi, nyeri tulang ekor merupakan tanda kanker.

Baca Juga: Mengenali Ciri Rakhitis pada Anak

Cara Mengatasi Tulang Ekor Sakit

Cara Mengatasi Tulang Ekor Sakit
Foto: Cara Mengatasi Tulang Ekor Sakit (Freepik.com)

Foto: Orami Photo Stock

Tulang ekor sakit atau coccydynia, biasanya bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan.

Sementara itu, untuk mengurangi nyeri tulang ekor, mungkin ada baiknya untuk melakukan beberapa hal yang disarankan oleh Mayo Clinic, seperti:

  • Condongkan tubuh ke depan sambil duduk.
  • Duduklah di atas bantal berbentuk donat atau bantal berbentuk V.
  • Oleskan kompres panas atau es ke area tulang ekor.
  • Minum obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti asetaminofen, ibuprofen, atau aspirin
  • Mengonsumsi pelunak feses untuk mengurangi nyeri saat buang air besar.

Jika nyeri tulang ekor tidak membaik (coccydynia kronis), konsultasikan dengan dokter.

Mereka mungkin melakukan pemeriksaan rektal untuk menyingkirkan kondisi lainnya.

Dokter juga mungkin merekomendasikan penggunaan magnetic resonance imaging (MRI) untuk mengetahui apakah Moms mengalami patah tulang, perubahan degeneratif atau, dalam kasus yang jarang terjadi yaitu tumor.

Sementara itu, beberapa perawatan yang mungkin dilakukan untuk nyeri tulang ekor kronis mungkin termasuk:

1. Terapi Fisik

Seorang ahli terapi fisik mungkin menunjukkan kepada pasiennya bagaimana melakukan teknik relaksasi dasar panggul, seperti bernapas dalam-dalam dan benar-benar merilekskan dasar panggul.

Cara ini sebetulnya mirip seperti yang dilakukan saat buang air kecil atau besar.

2. Pengobatan

Suntikan anestesi lokal ke tulang ekor bisa menghilangkan rasa sakit selama beberapa minggu.

Antidepresan atau obat anti epilepsi tertentu juga dapat meredakan nyeri tulang ekor.

3. Operasi

Selama prosedur yang dikenal sebagai coccygectomy, tulang ekor diangkat dengan pembedahan.

Opsi ini biasanya hanya disarankan jika semua perawatan lain tidak membuahkan hasil. Ada beberapa jenis operasi yang bisa dilakukan, seperti:

  • Coccygectomy parsial (pengangkatan sebagian tulang ekor).
  • Bedah tulang ekor total (pengangkatan seluruh tulang ekor).

Mengutip American Academy of Orthopaedic Surgeons, waktu pemulihan dari coccygectomy bisa memakan waktu beberapa bulan, mungkin satu tahun.

Sayangnya, tidak ada jaminan bahwa rasa sakitnya akan hilang meskipun tulangnya sudah hilang. Sekali lagi, prosedur ini jarang terjadi.

Pasien juga bisa melakukan perawatan rawat jalan untuk nyeri tulang ekor yang meliputi:

  • Memblokir suplai saraf di area tersebut atau blok saraf tulang ekor menggunakan obat mati rasa dan steroid untuk mengurangi peradangan.
  • Terapi pijat (biasanya hanya memberikan bantuan sementara).
  • Latihan peregangan dan perbaikan postur tubuh yang dipandu oleh ahli terapi fisik.
  • Akupunktur.
  • TENS (transcutaneous electrical nerve stimulation/stimulasi saraf listrik transkutan).

Baca Juga: Infeksi Tulang Osteomielitis Pada Bayi, Waspadai Gejalanya Moms!

Cara Mengatasi Tulang Ekor Sakit saat Hamil

cara mengatasi tulang ekor sakit
Foto: cara mengatasi tulang ekor sakit (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Saat Moms hamil, wajar jika mengalami nyeri tulang ekor. Nyeri berasal dari duduk dalam waktu lama, tetapi juga bisa terjadi saat berdiri dan berjalan.

Ini karena janin yang sedang tumbuh menekan tulang.

Terapis fisik biasanya akan menyarankan Moms berbaring miring saat tidur dan duduk di bantalan tulang ekor.

Keduanya akan membantu meredakan sebagian rasa sakit dengan mengurangi tekanan pada tulang ekor.

Moms juga bisa berdiri dan berjalan-jalan mengurangi tekanan pada tulang ekor, dan cara ini terbukti mengurangi rasa sakit.

Selain itu, karena duduk, mengemudi, membungkuk, dan tidur semuanya dipengaruhi oleh nyeri tulang ekor, maka cobalah untuk berbaring miring untuk mengurangi tulang ekor sakit.

Baca Juga: 13 Obat Nyeri Tulang, Mulai dari yang Alami dan Ada di Apotek!

Itulah yang perlu Moms pahami mengenai tulang ekor sakit, sehingga jika gejalanya muncul, Moms tidak boleh menyepelekannya.

Selain itu, alangkah lebih baik untuk segera mendiskusikannya dengan dokter jika Moms mengalami gejala tulang ekor yang sakit.

Perawatan sesegera mungkin akan membantu menghindarkan Moms dari berbagai komplikasi yang tidak diinginkan.

  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10436-coccydynia-tailbone-pain
  • https://www.nhs.uk/conditions/tailbone-pain-coccydynia/
  • https://www.healthline.com/health/back-pain/tailbone-pain
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/322610
  • https://www.mayoclinic.org/tailbone-pain/expert-answers/faq-20058211
  • https://bestpractice.bmj.com/topics/en-us/1067
  • https://journals.lww.com/jaaos/fulltext/2004/01000/coccygodynia__evaluation_and_management.7.aspx
  • https://www.uptodate.com/contents/coccydynia-coccygodynia

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb