02 April 2018

Waspada Wangiri, Penipuan Lewat Missed Call Dari Luar Negeri yang Sedang Marak

Wangiri adalah modus penipuan dengan beradasarkan panggilan telepon.
Waspada Wangiri, Penipuan Lewat Missed Call Dari Luar Negeri yang Sedang Marak


Fenomena Wangiri tengah melanda Indonesia akhir pekan lalu, para pengguna Twitter ramai nge-twit soal pengalaman mereka mendapatkan panggilan misterius dari nomor luar negeri.

Salah satunya adalah akun @ashfinzul yang melaporkan telah mendapat panggilan misterius dari nomor +242 801130490 sebanyak dua kali pada pukul 09.15 dan 12.05, Sabtu (31/3/2018).

Laporan lain pun muncul dari akun @Dhenny_A. Dalam satu minggu terakhir, dua kali ia mendapat panggilan dari nomor luar negeri yang tak dikenal. Dua nomor asing tersebut berasal dari dua negara yang berbeda.

Teror Wangiri di Indonesia terjadi bukan baru pertama kali terjadi. Pada awal tahun lalu, seorang bernama Imelda Sutarno sempat menulis blog mengenai pengalamannya menerima panggilan “aneh” dari luar negeri. Dalam blog-nya, dia bercerita mendapat dua missed call dalam dua hari dari nomor yang kdoe negaranya tidak dia kenal.

”Yang pertama, miskol di malam hari. Hanya dua kali dering lalu mati. Nomornya aneh, kode negara tidak saya kenal,” tulis Imelda.

Rasa penasarannya itu membawa Imelda mencari tahu negara asal kode telepon tersebut. Setelah mengecek di internet, dia baru mengetahui bahwa kode telepon tersebut merupakan kode negara Komoro. Sebuah negara di Afrika. Imelda bingung, bagaimana seseorang dari sana bisa mengetahui nomor teleponnya.

Belum terjawab rasa penasaran Imelda, satu panggilan kembali dating. Kali itu, hanya sekali bordering, kemudian mati. Nomornya berbeda dari nomor sebelumnya. Namun, kode negaranya masih “aneh”.

Setelah dicek, Imelda mengetahui bahwa nomor tersebut lagi-lagi berasal dari Afrika. Belakangan, Imelda mengetahui bahwa aktivitas missed call tersebut dikenal sebagai Wangiri.

Komisi Kompetisi Usaha dan Konsumen Australia Delia Rickard mengatakan bahwa selain mengganggu, panggilan telepon tersebut juga merugikan. Menurutnya, penipu tersebut sengaja meninggalkan missed call agar penerima panggilan menelepon balik. Orang-orang yang kemudian menelepon balik akan dikenakan biaya panggilan yang mahal.

”Para korban yang menelepon balik biasanya akan sengaja dibuat menunggu. Tujuannya agar mereka tetap berada di telepon selama mungkin,” tuturnya seperti dilansir ABC.

Dia mengatakan, para penipu itu menghasilkan uang dengan membuat korbannya menelepon nomor premium. “Struktur penagihannya cukup rumit. Yang jelas, para korbannya dikenakan biaya lebih mahal untuk penggilan yang mereka lakukan ke nomor tersebut. Uang yang dihasilkan akan masuk ke kantong si penipu itu,” jelas dia.

Cara Menghindari Wangiri

Wangiri adalah modus penipuan dengan beradasarkan panggilan telepon. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari modus penipuan tersebut.

Cara pertama tentu saja adalah jangan menelepon balik apabila nomor tidak dikenal. Lalu, cara kedua untuk melakukan pencegahan adalah dengan berhati-hati saat menggunakan media sosial, seperti Facebook ataupun Twitter. Jika memungkinkan, sebaiknya tidak mencantumkan nomor kontak pribadi pada akun media sosial.

Apabila sudah terlanjur, sebaiknya Moms segera menghapusnya untuk berjaga-jaga. Kemudian, waspada jika mendapat pesan berupa tautan tak dikenal. Bisa jadi ini adalah modus phising yang akan menyedot data termasuk nomor ponsel yang kemudian bisa disalahgunakan.

Bagi penggemar berbelanja online, sepatutnya lebih waspada. Pastikan halaman belanja yang diakses dimulai dengan awalan "HTTPS". Jika demikian, artinya situs ini aman dan detail pribadi mulai dari nomor ponsel hingga kartu kredit juga terjaga. Jangan memberikan informasi pribadi kepada orang tak dikenal.

(AND)

Foto : Shutterstock

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb