01 Februari 2018

10 Fakta Penting Tentang Kesuburan yang Perlu Diketahui

Fakta kesuburan apakah yang perlu diketahui?
10 Fakta Penting Tentang Kesuburan yang Perlu Diketahui

Seberapa banyak Moms tahu tentang fakta kesuburan dan konsepsi?

Kenyataannya, untuk meningkatkan kesuburan dan kesehatan, setiap wanita harus banyak belajar, demikian menurut Sam Thatcher, MD, seorang ahli endokrin reproduksi di Center for Applied Reproductive Science di Johnson City, Tennessee, dan penulis buku Making a Baby: Everything You Need to Know to Get Pregnant (Ballantine, 2000).

Berikut adalah 10 fakta kesuburan yang harus diketahui oleh setiap pasangan.

1. Pentingnya memahami siklus bulanan

Bila Moms mengetahui siklus menstruasi, ini akan meningkatkan kesempatan untuk hamil, dimulai dari hari pertama pendarahan selama menstruasi. Mengetahui masa ovulasi juga dapat membantu pasangan suami istri untuk merencanakan hubungan intim yang paling mungkin untuk hamil.

2. Waktu ovulasi belum tentu merupakan hari terbaik

Sperma dapat hidup di saluran reproduksi wanita hingga tiga hari setelah hubungan intim, sehingga berhubungan seks setiap hari, atau bahkan pada hari ovulasi, tidak diperlukan.

Yang penting adalah mengetahui kapan masa subur, demikian saran Melissa Holmes, MD, profesor kebidanan dan ginekologi di Universitas Kedokteran Carolina Selatan di Charleston

3. Melacak ovulasi dengan suhu

Setelah tubuh Anda melepaskan sel telur, hormon progesteron mulai berkembang dan mempertahankan lapisan rahim. Itu membuat suhu tubuh sedikit naik. Jadi, mengukur suhu basal dengan termometer basal setiap pagi sebelum bangun tidur bisa membantu Moms melacak ovulasi.

4. Kesehatan bagus belum tentu subur

Faktor terbesar yang memengaruhi kesuburan yang tidak dapat dikendalikan adalah usia, selain beberapa faktor lain yang tidak diketahui. Kesuburan menurun seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia lebih dari 35 tahun. Ini juga menurunkan kemungkinan keberhasilan perawatan kesuburan.

5. Berat badan memengaruhi kemampuan hamil

Dua belas persen dari semua kasus infertilitas berakar pada masalah berat badan, baik itu kekurangan atau kelebihan berat badan yang berujung pada berbagai masalah kesehatan lainnya.

Baca Juga : Apa Saja Persiapan Untuk Program Hamil?

6. Posisi seks tidak berpengaruh pada peluang konsepsi

Tidak ada penelitian yang memastikan bahwa satu posisi lebih efektif daripada yang lain dalam mencapai kehamilan. Sebenarnya, sperma bisa ditemukan di saluran serviks sesaat setelah ejakulasi, terlepas dari apa pun posisinya.

7. Jam biologis juga berlaku untuk pria

Pemikiran bahwa penurunan kesuburan terkait usia hanya merupakan faktor perempuan telah dibantah oleh penelitian di Inggris baru-baru ini. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa usia ayah juga menjadi pertimbangan bagi pasangan yang berjuang dengan infertilitas. Selain itu, ayah dapat meningkatkan kesuburan dengan cara berikut:

  • Mengelola stres
  • Hindari alkohol dan tembakau
  • Pertahankan berat badan yang ideal
  • Diet makanan tinggi seng, selenium, dan vitamin E.

Jaga testis tetap dingin, hindari berendam air panas atau celana dalam ketat, yang bisa menurunkan kualitas sperma.

8. Pilihan kontrasepsi memiliki implikasi kesuburan

Terlepas dari kemungkinan peningkatan kehamilan setelah menghentikan pil KB, Dr. Melissa Holmes masih merekomendasikan sebagian besar pasiennya agar menunggu dua atau tiga bulan sebelum mencoba untuk hamil. Dengan cara itu, Moms dapat memperkirakan siklus menstruasi dengan lebih baik.

9. Makanan atau diet tertentu tidak berdampak besar pada kesuburan

Tidak ada diet ajaib yang akan meningkatkan peluang sperma bertemu telur. Hal terbaik yang bisa Moms lakukan adalah mengonsumsi makanan tinggi nutrisi dan serat, mengandung asam folat serta mengurangi konsumsi makanan olahan.

10. Wanita hanya memiliki peluang hamil 15 persen setiap bulan

Faktanya, menurut penelitian, pasangan usia tiga puluhan yang melakukan seks tanpa kondom hanya memiliki peluang hamil sebesar 15 persen setiap bulannya.


(ROS)

Sumber: parents.com, thebump.com, webmd.com

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb