01 Mei 2020

3 Tanda Jika Harus Berhenti Puasa untuk Penderita Diabetes

Jangan abaikan tanda-tanda ini ya, Moms
3 Tanda Jika Harus Berhenti Puasa untuk Penderita Diabetes

Bulan puasa baru saja dimulai, masih panjang hingga menjelang Idul Fitri. Nah, bagi penderita diabetes yang ikut menjalankan puasa, berarti harus terus memperhatikan asupan makanan dan berbagai peraturan lainnya.

Menurut dr. Juwalita Surapsari, spesialis gizi klinis dari Rumah Sakit Pondok Indah - Pondok Indah, ibu hamil yang menderita diabetas tidak dianjurkan untuk ikut menjalankan puasa. Hal ini ditakutkan dapat mengganggu kesehatan janin dan ibu hamil tentunya.

Tanda Diabetes Mellitus Muncul Saat Puasa Ramadan

Selain itu, penderita diabetes mellitus juga harus membatalkan puasanya langsung jika tanda-tanda bahaya sudah mulai timbul. Apa saja? Yuk kita cari tahu.

1. Mengalami Hipoglikemia Berulang

diabet6.jpg
Foto: diabet6.jpg (hellosehat.com)

Hipoglikemia ada penurunan kadar gula di bawah normal pada penderita diabetes mellitus. Meski begitu, bahaya yang dihasilkan sama dengan gula darah tinggi, hipoglikemia atau gula darah rendah juga bisa merusak tubuh.

“Jika hipoglikemia ini terjadi secara berulang terus-menerus, dapat menyebabkan kerusakan tubuh terutama di bagian otak,” ucap dr. Juwalita Surapsari, dalam sebuah diskusi kecil yang berlangsung di Senayan City Mall.

Gejala Hipoglikemia bisa dikenali dari tubuh gemetar, keringat dingin, berdebar-debar, rasa lapar, sakit kepala, bahkan tidak sadar. Jika sudah seperti ini, pasien diabetes sebaiknya tidak memaksakan diri berpuasa.

Baca Juga: Tips Puasa Bagi Ibu Hamil di Trimester Pertama

2. Gula Darah Tidak Terkontrol

diabet7.jpg
Foto: diabet7.jpg (msn.com)

Dikutip dari American Diabetes Associations, kadar gula darah normal pada penderita diabetes ada direntang 70 - 100 mg/dL. Sedangkan jika kadar gula darah ada pada angka <70 mg/dl atau >300 mg/dl, penderita diabetes disarankan untuk membatalkan puasa.

Moms harus memperhatikan, jika beberapa jam setelah sahur gula darah di bawah 100 mg/dL, maka sebaiknya tidak puasa. Jika gula darah sudah di bawah 70 mg/dL, penderita sebaiknya segera membatalkan puasa.

Karenanya untuk mengetahui tingkat kadar gula selama berpuasa, Moms harus rutin melakukan pengecekan. Lebih bagus lagi jika memiliki alat untuk memeriksa gula darah sendiri.

Baca Juga: Seberapa Penting Periksa Gula Darah Saat Hamil?

3. Dalam Kondisi Hamil dan Terjadi Gangguan Kesehatan

diabet8.jpg
Foto: diabet8.jpg (hellosehat.com)

Menjalankan puasa saat hamil memang dapat meningkatkan berbagai risiko berbahaya seperti gangguan kesehatan hingga kematian pada ibu dan janin di dalam kandungan. Terlebih lagi jika sang ibu termasuk penderita diabetes tipe 1 atau 2, atau diabetes gestasional (diabetes yang hanya terjadi selama hamil).

Seorang wanita yang sedang hamil dan menderita diabetes memang tidak dianjurkan untuk berpuasa. Tetapi jika Moms memaksakan diri, maka harus siap mentaati berbagai peraturan yang ada. Jangan lupa juga untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Moms wajib melakukan pemeriksaan kesehatan beberapa minggu sebelum puasa dimulai. Pemeriksaan ini dimaksudkan agar kadar gula darah dan HbA1c ibu mendekati batas normal.

Baca Juga: Tips Berolahraga Walau Sedang Berpuasa

Itulah tanda-tanda bahaya pada ibu hamil penderita diabetes yang harus diperhatikan. Jika salah satu dari tanda ini mulai terjadi atau dirasakan, ibu harus membatalkan dan berhenti berpuasa saat itu juga. Jika diabaikan, maka kondisi ibu dan calon bayi di dalam perut akan terancam. Jadi, perhatikan baik-baik ya Moms.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb