11 Cara Menagih Utang lewat WhatsApp dan Tetap Sopan
Cara menagih utang yang baik dan benar bisa dicoba bagi Moms yang merasa tidak enak menagihnya.
Terkadang rasa sungkan tersebut muncul karena takut hubungan rusak.
Belum lagi jika Si Peminjam sulit ditagih dan banyak alasan.
Perlu diingat, utang bisa jadi faktor rusaknya sebuah hubungan persaudaraan dan juga persahabatan.
Jadi, butuh keberanian dan ketegasan untuk menagih utang, apalagi jika Moms membutuhkan uang tersebut.
Nah, agar tidak bingung dan utang cepat dibayar, beberapa cara menagih utang di bawah ini bisa dicoba. Mari kita simak.
Baca Juga: Mengenal Sulah Nyanda, Rumah Adat Banten Suku Baduy nan Unik
Cara Menagih Utang dengan Sopan
Menolong seseorang bisa dilakukan dengan banyak cara, salah satunya memberi pinjaman uang saat mereka membutuhkan.
Namun, tidak jarang hubungan keluarga atau pertemanan pun bisa rusak karena utang.
Salah satu penyebabnya adalah kesalahan dalam cara menagih utang.
Seseorang mungkin akan merasa sakit hati, ketika mendapat perlakukan tidak sopan dari penagih hutang.
Padahal, ada beberapa cara menagih hutang yang sopan dan tidak akan menyinggung perasaan Si Penghutang, lho.
Kelly Parsons-O’Brien, mantan presiden California Association of Collectors, Amerika Serikat dalam pdcflow.com mengatakan, respon seseorang berbeda-beda sesuai dengan sifatnya.
Jika tidak ingin membuat orang lain tersinggung, coba cara menagih hutang dengan sopan berikut ini.
1. Bicarakan Berdua
Cara menagih utang pertama adalah ajak ngobrol berdua dengan tenang.
Hindari berbicara emosi yang berlebihan.
Pastikan Moms selalu menjaga tone ketika akan menagih hutang.
Hal ini mungkin tidak akan mudah, apalagi jika tenggat waktu pembayaran sudah lewat dari yang dijanjikan.
Moms dapat mencoba untuk berbicara secara langsung, ketika ingin meminta uang kembali.
Menagih dengan cara ini memang tidak mudah, penghutang mungkin akan berkelit dan menghindar.
Jika hal ini terjadi, Moms dapat langsung meminta kejelasan waktu pembayaran kepada penghutang.
2. Tambahkan Tenggat Waktu
Cara menagih utang selanjutnya adalah menambahkan tenggat waktu.
Pastikan Moms telah menyiapkan surat tersebut sebelum bertemu dengan peminjam.
Jangan ragu untuk bertanya, kapan mereka dapat membayang uang yang sudah dipinjam.
Jika mereka tetap berkelit, Moms dapat langsung menyebutkan batas waktu pembayaran dengan tegas.
Selain itu, Moms juga dapa membuat surat perjanjian tenggat waktu di atas materai.
Pastikan Moms telah menyiapkan surat tersebut sebelum bertemu dengan Si Peminjam.
Dengan begitu peminjam mengerti bahwa Moms serius menagih utangnya dan perjanjian tersebut terikat hukum.
Moms juga dapat menjelaskan tentang sanksi yang akan diberikan jika peminjam tidak membayar sesuai perjanjian.
Baca Juga: Cek Aturan Dasar Saat Memberikan Humus Makanan pada Bayi
3. Tawarkan Cicilan yang Terjangkau
Jika peminjam tidak ingin membayar secara langsung sesuai perjanjian, tawarkan sistem cicilan.
Cara ini dapat menjadi solusi, jika peminjam selalu mengelak untuk membayar hutang.
Moms dapat menawarkan sistem cicil setiap hari dengan nominal yang tidak terlalu besar.
Seberapa kecilnya nominal tersebut, akan sangat berpengaruh pada pengurangan jumlah utangnya.
Kesepakatan nominal cicilan bisa dimusyawarahkan bersama secara baik-baik.
Pastikan saat membuat surat perjanjian utang ini tidak ada paksaan dari pihak mana pun.
4. Menyita Barang Berharga
Jika sistem cicilan tidak berhasil, Moms dapat menyita barang berharganya.
Perlu diingat, saat ini sudah banyak orang yang gemar berutang untuk menunjang gaya hidup.
Biasanya, orang-orang tersebut memiliki barang berharga yang dapat disita sebagai jaminan hutang.
Moms dapat melakukan penyitaan barang jika uang yang dipinjam cukup besar.
Pastikan, Moms menyita barang sesuai dengan nominal yang dipinjam.
Cara menagih hutang seperti ini dapat menjadi win-win solution untuk semua pihak.
Anggaplah cara ini sebagai sistem gadai sehingga mereka harus menebus jika ingin mengambil barangnya.
Baca Juga: 14 Film Semi Thailand, Mulai dari Romantis hingga Horor!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.