23 Juli 2019

5 Hal Yang Perlu Diperhatikan saat Bayi Campak

Campak, penyakit menular yang dapat menimbulkan komplikasi berbahaya bagi penderitanya
5 Hal Yang Perlu Diperhatikan saat Bayi Campak

Campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat berpotensi fatal bagi penderitanya. Penyakitnya ini dapat mempengaruhi paru-paru serta sistem saraf pusat.

Seperti dikutip dari thebump.com, sebelum program vaksinasi terhadap bayi campak meluas, penyakit ini telah menyebabkan sekitar 2,6 juta kematian di seluruh dunia per tahun.

Berikut ini beberapa hal penting yang perlu Moms ketahui mengenai bayi campak.

Baca Juga: 8 Gejala Campak yang Wajib Dikenali pada Balita

1. Gejala Bayi Campak

1 Gejala Bayi Campak.jpg
Foto: 1 Gejala Bayi Campak.jpg (Orami Photo Stocks)

Foto: babycentre.co.uk

Awalnya, gejala bayi campak hampir mirip seperti gejala flu biasa. Antara lain demam, batuk, pilek dan nyeri otot yang biasanya menjadi tanda awal penyakit.

Dalam beberapa hari, kulit bayi campak akan muncul bintik-bintik putih kecil dengan bagian tengah agak kebiruan yang muncul di bagian mulut bayi campak.

Ruam-ruam kemerahan juga akan muncul pada bayi campak, dengan dimulai pada garis rambut lalu menyebar ke seluruh tubuh dalam beberapa hari selanjutnya.

2. Mudah Menyebar

2 Mudah Menyebar.jpeg
Foto: 2 Mudah Menyebar.jpeg

Foto: theweeklyknob.com

Penyakit campak menjadi berbahaya, karena sangat mudah menyebar. Bayi campak dapat menularkan dan mendapatkan penyakit ini lewat udara, melalui batuk, bersin dan bernafas.

Hanya dengan menghirup udara yang sama dengan seseorang yang menderita campak sudah cukup menyebarkan penyakit ini.

"Ditambah lagi, setiap ruangan yang dimasuki seorang penderita campak masih dapat terkontaminasi dan menularkan orang lain dalam ruangan tersebut, selama dua jam setelah penderita campak pergi,” ungkap Matthew Kronman, M.D., asisten profesor penyakit menular anak di Rumah Sakit Anak Seattle, seperti dikutip dari parents.com.

Untuk melindungi orang lain, bayi campak tetap perlu diisolasi selama periode penularan, yaitu empat hari setelah ruam muncul.

Jika ada anggota keluarga di rumah yang tidak di vaksin, hubungi dokter untuk melihat kemungkinan dapat diberikan vaksin agar terhindar dari penyebaran virus campak.

Baca Juga: 7 Fakta Seputar Campak dan Rubella pada Bayi

3. Tidak Ada Obatnya

3 Tidak Ada Obatnya .jpg
Foto: 3 Tidak Ada Obatnya .jpg

Foto: babyandchild.ae

Obat penghilang rasa sakit dapat diberikan untuk mengurangi demam pada bayi campak. Tetapi karena campak adalah virus, maka antibiotik dan obat lain tidak akan membantu menyembuhkannya secara menyeluruh.

Tubuh harus melawan virus bayi campak itu sendiri. Perlindungan terbaik terhadap campak adalah dengan pencegahan melalui vaksinasi.

Namun, tidak ada vaksin yang 100 persen efektif. Karena meski memberikan perlindungan yang baik bagi kebanyakan orang, efektifitas vaksin juga bergantung pada kekebalan tubuh penderitanya.

Lengkapnya vaksin yang diberikan juga berpengaruh pada cara tubuh melindungi diri dari virus. Jika sudah mendapatkan satu dosis, maka itu memberikan perlindungan 85 persen.

"Sedangkan, dua dosis menerima perlindungan 95 persen atau lebih. Tetapi beberapa orang masih memiliki apa yang kita sebut sebagai kegagalan vaksin, ” kata Dr. Vinita Dubey, bagian kesehatan di Toronto Public Health, seperti dikutip dari todaysparent.com.

4. Menyebabkan Penyakit Berbahaya Lainnya

4 Menyebabkan Penyakit Berbahaya Lainnya.jpg
Foto: 4 Menyebabkan Penyakit Berbahaya Lainnya.jpg

Foto: happiestbaby.com

Meski gejala bayi campak akan hilang dalam dua hingga tiga minggu, namun menurut Centers for Disease Control & Prevention (CDC) yang dikutip dari todaysparent.com, bayi campak juga rentan menyebabkan penyakit berbahaya lainnya, seperti infeksi telinga, diare, hingga pneumonia.

Pada beberapa kasus, bayi campak juga dapat mengalami komplikasi, seperti ensefalitis (pembengkakan otak) yang menyebabkan kejang hingga kematian.

5. Suplemen Vitamin A

5 Suplemen Vitamin A.jpg
Foto: 5 Suplemen Vitamin A.jpg

Foto: happyfamilyorganics.com

Dikutip dari parents.com, sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang kekurangan vitamin A mungkin lebih berisiko mengalami komplikasi akibat campak, termasuk pneumonia.

Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan suplemen vitamin A untuk mengurangi gejala dan mengurangi komplikasi dari campak, terutama di negara-negara berkembang atau di mana pun yang diduga kekurangan vitamin A.

Baca Juga: Benarkan Vaksinasi Campak Jadi Pemicu Autisme Pada Anak?

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai penyakit campak. Jika gejala bayi campak mulai muncul, segera konsultasikan pada Dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

(GS)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb