16 Februari 2018

7 Makna Tradisi Yang Hanya Bisa Ditemukan Saat Imlek

Saat imlek, bubur menjadi makanan yang pantang untuk dimakan karena dianggap melambangkan kemiskinan
7 Makna Tradisi Yang Hanya Bisa Ditemukan Saat Imlek


Tak terasa sebentar lagi kita akan menyambut tahun baru kalender cina atau yang biasa kita sebut dengan Imlek.

Bagi Moms yang merayakannya, tentu sudah sangat banyak hal yang dipersiapkan. Nah, saat Imlek nanti juga banyak sekali lho tradisi yang hanya dapat kita jumpai saat Imlek.

Apa saja ya kira-kira? Yuk, simak ulasan berikut:

Warna Merah

shutterstock 544654972
Foto: shutterstock 544654972

Warna merah termasuk salah satu ciri khas dalam setiap perayaan Imlek. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan warna merah itu sendiri melambangkan sesuatu yang kuat, sejahtera dan membawa keberuntungan.

Selain itu, warna merah juga dipercaya dapat mengusu nian atau sejenis mahluk buas yang hidup di dasar laut maupun gunung yang keluar saat tahun baru Imlek.

Nian tadi dipercaya dapat mengganggu manusia terutama anak kecil, itulah mengapa para masyarakat tionghoa menghias rumah mereka dengan aksesoris berwarna merah.

Hidangan yang Khas

Hampir semua hari raya memiliki makanan khasnya masing-masing. Pada saat Imlek, yang menjadi hidangan khasnya adalah kue keranjang dan jeruk.

Bagi masyarakat tionghoa, biasanya makanan yang disajikan melambangkan 12 macam shio yang mereka percaya.

Selain melambangkan shio, ternyata masing-masing makanan tersebut juga memiliki makna tersendiri lho, Moms. seperti ayam yang melambangkan kemakmuran keluarga ataupun mie yang melambangkan harapan akan usia yang panjang.

Pantang Makanan Bubur

Ada makananan khas, ada pula makanan yang menjadi pantangan saat perayaan Imlek. Saat Imlek, makanan yang menjadi pantangan adalah bubur. Hal ini dikarenakan bubur dianggap sebagai simbol kemiskinan.

Baca Juga : Makanan-Makanan Ini Pasti Ada Saat Imlek!

Liong dan Barongsai

shutterstock 794737885
Foto: shutterstock 794737885

Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, liong (naga) dan barongsai merupakan sebuah simbol kebahagiaan.

Tarian naga dan singa ini dipercaya merupakan sebuah pertunjukan yang dapat membawa keberuntungan dan dapat mengusi para roh jahat yang mengganggu manusia.

Itulah mengapa hal lion dan barongsai tak dapat dipisahkan dari perayaan Imlek.

Cap Go Meh

Festival Cap go meh merupakan malam ke lima belas dari perayaan Imlek, dimana festival ini merupakan penutupan dari perayaan Imlek tersebut.

Pada umumnya perayaan ini menggunakan lampion yang dibawa oleh para masyarakat untuk berkeliling sekitar lingkungan.

Di Indonesia sendiri, biasanya Cap Go Meh ini dimeriahkan oleh sejumlah bazar makanan.

Angpao

Istilah angpao merupakan sebuah hal yang tentu tak asing di telinga, karena tradisi ini memang tidak pernah absen dalam setiap perayaan Imlek danmenjadi momen yang paling ditunggu-tunggu saat perayaan Imlek.

Tradisi bagi-bagi angpao ini merupakan tradisi dimana masyarakat Tionghoa yang sudah berkeluarga memberikan rezeki kepada anak-anak dan orang tuanya.

Dalam kepercayaan Tionghoa, uang di dalam angpao yang akan dibagikan tidak boleh diisi dengan angka ganjil.

Makna tradisi membagikan angpao pada saat Imlek ini berkaitan dengan transfer energi dan kesejahteraan yang juga dipercaya memperlancar rejeki di kemudian hari.

Pakaian Baru

shutterstock 525202840
Foto: shutterstock 525202840

Dalam Imlek, pada umumnya masyarakat mengenakan pakaian yang serba baru. Karena secara tak langsung, pakaian baru merepresentasikan segala hal yang serba baru termasuk tahun yang baru. Tak hanya itu dalam tahun yang barupun dipercaya akan memberikan peruntungan baru yang lebih baik.

(MDP)

Foto : Shutterstock

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb