18 Januari 2018

7 Trik Membantu Anak Mengurangi Sifat Pemalunya

Kemampuan membuka diri diperlukan anak hingga mereka dewasa nanti.
7 Trik Membantu Anak Mengurangi Sifat Pemalunya

Foto: Orami Photo Stock


Apakah anak Moms termasuk anak yang bawel saat di rumah, tapi menjadi pendiam di keramaian? Atau memang ia anak yang pemalu dan selalu menempel pada Moms?

Menurut Benardo J. Carducci, Ph.D., professor psikologi sekaligus direktur Shyness Research Institute, sifat pemalu yang dimiliki anak merupakan sesuatu yang wajar.

Kabar baiknya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua untuk menyemangati Si Kecil untuk berani keluar dari ‘tempurung’nya.

Berikut tujuh cara yang bisa mengurangi sifat pemalu pada anak agar mereka lebih nyaman dan percaya diri:

Jangan Intervensi

poin 1 (4)
Foto: poin 1 (4)

Saat melihat Si Kecil kesulitan mendapat teman di taman bermain, Moms pasti ingin menghampirinya dan mencairkan suasana agar ia bisa bergabung dengan anak lainnya.

Namun, menurut Benardo, hal itu tidak baik untuk dilakukan. Jika Moms mengintervensi, maka Si Kecil tidak akan bisa belajar dari pengalamannya. Bagaimana pun juga, kemampuan membuka diri diperlukan anak sampai mereka dewasa nanti.

Berada Di Dekatnya

poin 2 (4)
Foto: poin 2 (4)

Meskipun Moms tidak boleh intervensi, namun pastikan selalu berada di dekat Si Kecil. Misalnya, ketika mengantar anak mengunjungi pesta ulang tahun temannya, Moms boleh berada di dekatnya hingga anak merasa nyaman dengan suasana di sana.

“Maksudnya sebagai ‘pemanasan’ agar anak terbiasa dengan suara berisik di pesta dan lingkungan baru. Temani dia sebentar, lalu ketika dia sudah mendapat teman, Anda boleh meninggalkannya,” ujar Benardo.

Siapkan Anak Menghadapi Suasana Baru

poin 3 (4)
Foto: poin 3 (4)

Datang ke tempat baru bisa menjadi hal yang menegangkan untuk anak. Oleh sebab itu, sebaiknya Moms mempersiapkan mental Si Kecil terlebih dahulu. Misalnya, saat di rumah, ceritakan sedikit mengenai tempat yang akan dikunjungi. Jelaskan bagaimana situasi dan kegiatan yang akan mereka hadapi di sana.

Baca Juga : Perceraian Membuat Anak Jadi Pemalu, Benarkah?

Beri Contoh

poin 4 (4)
Foto: poin 4 (4)

“Jangan pernah meminta anak melakukan hal yang tidak ingin Anda lakukan,” ujar Benardo. Moms harus bersikap hangat dan bersahabat saat bertemu dengan orang lain (anak belajar dari tingkah laku orangtuanya). Namun, jika Moms juga merasa tidak nyaman berbasa-basi dengan orang asing, maka jangan harap anak bisa menjadi supel.

Bertahap

poin 5 (4)
Foto: poin 5 (4)

Perkenalkan anak pada hal baru menggunakan ‘pendekatan faktorial’. Sebuah teknik di mana Moms mengubah satu atau dua hal pada waktu yang bersamaan. Sebagai contoh, undang tetangga dengan anaknya untuk main ke rumah Moms.

Saat bermain bersama, anak merasa nyaman satu sama lain dan sifat pemalunya jadi sedikit berkurang. Jika rencana itu berhasil, Moms bisa mulai mengundang lebih banyak anak. Namun, Moms harus memberikan anak waktu dan jangan terlalu memaksa. Biarkan anak mengurangi sifat pemalunya secara bertahap.

Minta Pengertian

poin 6 (3)
Foto: poin 6 (3)

Ajak anggota keluarga dan teman untuk membantu anak agar lebih terbuka. Katakan pada mereka jika anak Moms pemalu dan membutuhkan adaptasi yang sedikit lama. Minta waktu dan pengertian mereka saat anak mengobservasi situasi dan orang yang baru dikenalnya.

Bicara Tentang Kecemasan

poin 7 (1)
Foto: poin 7 (1)

Biarkan anak Moms tahu bahwa merasa gugup dan cemas merupakan sesuatu hal yang wajar. Agar lebih spesifik, ceritakan kisah di mana Moms juga pernah merasa gelisah (misalnya ketika harus berbicara di depan kelas) dan bagaimana cara mengatasinya.

Yuk, bantu anak kurangi sifat pemalunya. Namun, jangan terlalu memaksa, ya, Moms!

(GLW)
Foto: Shutterstock

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb