08 Januari 2023

Penyakit Radang Panggul: Gejala, Penyebab, Cara Mencegah dan Mengobatinya

Jika sering mengalaminya apakah berdampak pada sulit hamil?
Penyakit Radang Panggul: Gejala, Penyebab, Cara Mencegah dan Mengobatinya

Foto: Orami Photo Stocks

Banyak penyakit yang dapat menyerang organ reproduksi wanita, salah satunya radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID).

Melansir National Center for Biotechnology Information, radang panggul adalah peradangan pada saluran organ reproduksi wanita pada bagian atas akibat infeksi.

Penyakit ini menyerang rahim, saluran tuba, atau ovarium. Kondisi ini biasanya merupakan infeksi naik, menyebar dari saluran genital bawah.

Radang panggul dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, yang biasanya disebabkan bakteri dari infeksi menular seksual atau IMS

Selain itu, radang panggul juga bisa disebabkan bakteri normal yang ditemukan di vagina.

Radang panggul bukanlah penyakit yang sepele karena bisa berakibat fatal hingga sebabkan ketidaksuburan.

Lantas, adakah cara untuk mencegah radang panggul? Ini ulasannya.

Baca Juga: Kenali Penyakit Radang Panggul, Apakah Memengaruhi Kesuburan?

Gejala Radang Panggul

Gejala Radang Panggul
Foto: Gejala Radang Panggul (Freepik.com/freepik)

Tanda dan gejala penyakit radang panggul bisa halus atau ringan. Beberapa wanita tidak mengalami tanda atau gejala apa pun.

Akibatnya, mungkin tidak menyadarinya sampai mengalami kesulitan hamil atau mengalami nyeri panggul kronis.

Radang panggul seringnya tidak menunjukkan gejala awal, namun umumnya tanda yang ditunjukkan, yaitu:

  • Keputihan yang tidak normal.
  • Pendarahan menstruasi yang tidak normal.
  • Terasa sakit saat buang air kecil dan berhubungan intim.
  • Mual dan muntah, serta demam dan menggigil.

Waspada Moms, radang panggul yang dibiarkan terlalu lama tanpa penanganan bisa mengakibatkan nyeri panggul kronis, kehamilan ektopik, hingga infertilitas.

Penyebab Radang Panggul

Penyebab Radang Panggul
Foto: Penyebab Radang Panggul (Freepik.com/gpointstudio)

Dalam kebanyakan kasus, kondisi radang panggul disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebar dari vagina atau serviks (pintu masuk rahim) ke dalam rahim, saluran tuba, dan ovarium.

Radang panggul sering kali disebabkan oleh lebih dari satu jenis bakteri dan terkadang sulit bagi dokter untuk menentukan bakteri penyebabnya.

Namun, umumnya terjadi akibat bakteri dari Infeksi Menular Seksual (IMS), seperti:

  • Klamidia
  • Gonore
  • Mikoplasma genitalium

Bakteri ini biasanya hanya menginfeksi leher rahim, di mana mereka dapat dengan mudah diobati dengan 1 dosis antibiotik.

Tetapi jika mereka tidak dirawat, ada risiko bakteri bisa masuk ke saluran genital bagian atas.

Diperkirakan 1 dari 10 wanita dengan klamidia yang tidak diobati dapat mengembangkan penyakit ini dalam waktu 1 tahun.

Menurut jurnal yang diterbitkan American College of Obstetricians and Gynecologists, penyebab terjadinya radang panggul di antaranya:

  • Moms pernah mengalami radang panggul sebelumnya.
  • Douching dapat mendorong bakteri masuk ke dalam organ reproduksi dan menyebabkan penyakit ini.
  • Terdapat kerusakan serviks setelah melahirkan atau keguguran.
  • Mengalami prosedur medis yang melibatkan pembukaan serviks.

Baca Juga: Infeksi Menular Seksual Selama Kehamilan Bisa Menyerang? Ini Penjelasannya

Cara Mencegah Radang Panggul

Sakit Panggul
Foto: Sakit Panggul (Freepik.com/freepik)

Radang panggul bisa membahayakan pengidapnya, Moms. Untuk itu tidak ada salahnya mengetahui cara untuk mencegahnya.

Berikut ini yang bisa Moms lakukan untuk menghindari risikonya.

1. Berhubungan Intim Menggunakan Kondom

Melansir American College of Obstetricians and Gynecologists, cara terbaik untuk mencegah terjadinya radang panggul, yaitu menggunakan kondom.

Hal ini dapat mengurangi risiko terkena IMS. Selain itu, lakukan hubungan intim yang aman, hanya dengan 1 pasangan.

Pastikan pasangan tidak memiliki IMS ya, Moms. Cara lainnya yang dapat dilakukan untuk mencegah radang panggul, yaitu:

1. Hindari Douching

Nyatanya, douching menghilangkan beberapa bakteri normal di vagina yang melindungi dari infeksi.

Douching dapat meningkatkan risiko radang panggul dengan membantu bakteri menyebar hingga ke rahim, ovarium, dan tuba fallopi.

2. Hindari Alkohol atau Narkoba

Kebiasaan minum alkohol atau menggunakan narkoba meningkatkan perilaku berisiko yang tingkatkan risiko kekerasan seksual dan kemungkinan terpapar IMS.

Baca Juga: Bumil Harus Tahu, Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Panggul Saat Hamil

Pengobatan Radang Panggul

Minum Obat
Foto: Minum Obat (Freepik.com/stefamerpik)

Radang panggul nyatanya dapat diobati. Namun, Moms perlu memeriksakan diri dengan segera.

Sebelum benar-benar didiagnosis radang panggul, biasanya Moms akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:

  • Tes IMS.
  • Tes untuk infeksi saluran kemih.
  • Kondisi lain yang dapat sebabkan nyeri panggul.

Pengobatan radang panggul terlebih dahulu melalui pemberian antibiotik. Antibiotik dilakukan untuk menghilangkan infeksi sampai meredakan gejalanya.

Moms dapat dirawat di rumah sakit apabila mengalami beberapa kondisi, seperti:

  • Sedang hamil
  • Mengalami mual dan muntah
  • Demam tinggi
  • Terdapat abses di tuba fallopi atau ovarium

Segera lakukan penanganan yang tepat untuk mencegah berbagai komplikasi yang terjadi.

Baca Juga: Faktor Risiko dan Penyebab Keguguran yang Paling Sering Terjadi

Peluang Hamil bagi Penderita Radang Panggul

Perempuan Hamil Muda
Foto: Perempuan Hamil Muda (Freepik.com/freepic-diller)

Peluang Moms untuk hamil lebih rendah jika mengalami penyakit ini lebih dari sekali.

Bila Moms mengidap penyakit ini, bakteri bisa masuk ke tuba falopi atau menyebabkan radang tuba falopi.

Kondisi ini dapat menyebabkan jaringan parut pada jaringan yang membentuk saluran tuba.

Jaringan parut dapat menghalangi sel telur dari ovarium untuk masuk atau mengalir ke tuba falopi menuju rahim.

Sel telur perlu dibuahi oleh sperma pria dan kemudian menempel pada rahim agar kehamilan bisa terjadi.

Bahkan memiliki sedikit jaringan parut dapat mencegah Moms hamil tanpa perawatan kesuburan.

Melansir studi di jurnal Sexually Transmitted Diseases, jaringan parut dari penyakit ini juga dapat menyebabkan kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).

Kehamilan ektopik 6 kali lebih sering terjadi pada wanita yang pernah mengalami adang panggul dibandingkan dengan wanita yang tidak mengalami.

Sebagian besar kehamilan ini berakhir dengan keguguran, Moms.

Baca Juga: Penting bagi Moms, Ini Penyebab Janin Belum Masuk Panggul Jelang Persalinan

Moms, itulah penjelasan lengkap mengenai radang panggul.

Jika ada gejala aneh di area organ reproduksi, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan.

  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/1411832/
  • ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499959/
  • https://www.acog.org/womens-health/faqs/pelvic-inflammatory-disease
  • https://www.nhs.uk/conditions/pelvic-inflammatory-disease-pid/causes/
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9129-pelvic-inflammatory-disease-pid

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb