15 Agustus 2023

Agoraphobia: Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Perlu diwaspadai ya, Moms!
Agoraphobia: Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ada cukup banyak jenis fobia, salah satunya adalah agoraphobia.

Sama seperti fobia lainnya, ketakutan dan kecemasan yang satu ini juga dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Agoraphobia adalah salah satu jenis fobia atau kecemasan yang menyebabkan ketakutan secara intens terhadap tempat atau situasi.

Nantinya kondisi ini dapat menyebabkan panik dan membuat penderitanya merasa terjebak, tak berdaya atau malu.

Baca Juga: Arti Barakallahu Fiikum serta Jawaban dan Penggunaannya

Melansir laman Child Mind Institute, Jamie Howard, PhD, seorang psikolog anak di Amerika Serikat, menyatakan orang dengan agoraphobia khawatir bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi jika mereka keluar rumah.

Saat berada di luar, mereka merasa bahwa dunia adalah tempat yang tidak aman.

Selain itu, mereka merasa tidak dapat melarikan diri, dan tidak akan ada orang yang dapat membantu mereka

Beberapa orang dengan agorafobia juga mengalami serangan atau gangguan panik

Ketika gejalanya parah, mereka dapat mencegah seseorang meninggalkan rumah mereka.

Hal ini karena orang dengan agorafobia mungkin memerlukan bantuan dari seorang teman untuk mengunjungi tempat-tempat umum.

Mereka mungkin merasa tidak dapat meninggalkan rumah sendiri.

Baca Juga: 6 Pantangan Flek Paru pada Anak, Perhatikan ya Moms!

Gejala Agoraphobia

Agoraphobia
Foto: Agoraphobia (transformationstreatment.center)

Cleveland Clinic juga mencatat, 1 hingga 2 orang dewasa di Amerika Serikat telah didiagnosis menderita agoraphobia.

Gangguan ini lebih banyak menyerang wanita, dan biasanya dimulai sebelum usia 35 tahun.

Namun, agoraphobia dapat dimulai pada masa kanak-kanak, tetapi biasanya dimulai pada akhir masa remaja atau dewasa awal.

Tapi, tidak menutup kemungkinan gangguan ini menyerang orang dewasa yang lebih tua.

Sama seperti kebanyakan fobia, agoraphobia juga dapat mempengaruhi kehidupan sehari-sehari.

Jika parah, orang dengan penyakit yang satu ini mungkin tidak dapat meninggalkan rumah, bahkan hingga bertahun-tahun.

Mereka mungkin tidak akan mengunjungi keluarga dan teman, pergi ke sekolah atau bekerja, atau melakukan aktivitas normal lainnya.

Hingga kemungkinan besar akan memiliki ketergantungan terhadap bantuan orang lain.

Mereka yang mengalami agoraphobia umumnya akan merasa cemas dan stres ketika mereka memikirkan atau berada di tempat atau situasi dimana bantuan mungkin tidak tersedia.

Inilah yang membuat mereka sulit keluar dan merasa sangat malu.

Mereka juga bisa merasa bahwa terdapat ancaman untuk mereka jika sedang berada di luar rumah.

Tanda pertama mungkin perilaku yang membingungkan, seperti bersikeras bahwa mereka tidak dapat melakukan perjalanan melalui jembatan atau aktivitas luar ruangan lainnya.

Orang yang mengalami kondisi agorafobia mungkin menolak untuk meninggalkan rumah.

Biasanya, orang-orang akan salah paham dan menganggap hal ini adalah kecemasan lain, seperti kecemasan sosial atau kecemasan perpisahan.

Itulah mengapa penting untuk mendapatkan evaluasi dari profesional kesehatan mental jika Moms berpikir bahwa Si Kecil atau orang terdekat mungkin menderita agorafobia.

Menurut American Psychological Association, agorafobia termasuk pada anak ditandai dengan 3 karakteristik, yaitu serangan panik, kecemasan saat berpisah, ketakutan, serta menghindari keramaian dan tempat umum.

Namun, untuk gejala fisik yang terkait dengan rasa takut berlebih seperti agoraphobia dapat mencakup gejala serangan panik, seperti:

  • Detak jantung yang cepat
  • Keringat berlebihan
  • Kesulitan bernapas
  • Merasa goyah, mati rasa, atau kesemutan
  • Nyeri dada
  • Sakit kepala ringan atau pusing
  • Tubuh tiba-tiba memerah atau menggigil
  • Sakit perut atau diare
  • Tidak bisa mengontrol diri
  • Takut akan kematian

Baca Juga: Ini Cara Menggambar Batik yang Mudah untuk Anak, Yuk Ikuti!

Penyebab Agoraphobia

Agoraphobia
Foto: Agoraphobia (verywellmind.com)

Ketakutan atau kecemasan yang terjadi pada satu fobia hampir selalu diakibatkan oleh paparan situasi, begitu pula dengan agoraphobia.

Tidak ada penyebab yang jelas dari masalah gangguan mental yang satu ini.

Namun, agoraphobia sering dikaitkan dengan gangguan panik.

Gangguan panik menyebabkan serangan ketakutan yang singkat dan intens tanpa alasan tertentu.

Sekitar sepertiga orang yang mengalami gangguan panik mengembangkan agoraphobia.

Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang menjadi penyebab fobia yang satu ini seperti mengutip Mayo Clinic.

Beberapa di antaranya:

1. Genetik

Melansir laman Parents, Steven Kurtz, Ph.D., psikolog di New York City, mengatakan bahwa gangguan kecemasan pada anak dapat disebabkan oleh genetik.

Tingkat kecemasan pada anak ternyata dapat dideteksi saat mereka berusia 6 minggu.

Anak-anak yang responnya berlebihan, mungkin akan mengalami kecemasan berlebihan, ketika beranjak dewasa.

Penelitian itu pun dikuatkan dengan dengan pernyataan Golda Ginsburg, Ph.D., dalam artikel di laman Parents.

Profesor psikiatri di University of Connecticut itu menjelaskan kondisi anak yang sudah sudah memiliki ganggaun kecemasan secara genetik akan semakin parah dengan pola asuh orangtua.

Jika Moms tipe orangtua yang terlalu protektif, tingkat risiko gangguan kecemaan anak pun akan meningkat.

2. Stres Terhadap Lingkungan

Penyebab lain agorafobia berikutnya adalah stres terhadap lingkungan.

Anak-anak yang memiliki kondisi ini, biasanya memiliki trauma tertentu pada suatu lingkungan.

3. Memiliki Gangguan Panik

Penyebab agorahoba berikutnya memiliki gangguan panik atau fobia lainnya.

Seseorang yang memiliki kondisi ini biasanya menanggapi serangan panik dengan ketakutan dan penghindaran yang berlebihan.

Nantinya merek akan merasa tidak aman jika berada di tempat terebut.

4. Trauma

Mengalami peristiwa kehidupan yang penuh tekanan atau trauma masa lalu.

Seseorang yang mengalami pelecehan, kematian orang tua, atau diserang orang lain.

5. Memiliki Gangguan Cemas

Agorophobia juga biasanya dapat dialami seseorang yang memiliki gangguan cemas atau gugup.

Kondisi ini biasanya akan membuat seseorang akan takut berada di suatu tempat atau situasi tertentu.

Komplikasi agorophobia dapat memberikan efek buruk pada tubuh lho, Moms.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb