05 Januari 2024

5 Hadis tentang Dosa Berbohong, Jangan Suka Berdusta Ya!

Berbohong bisa merugikan kondisi fisik dan mental
5 Hadis tentang Dosa Berbohong, Jangan Suka Berdusta Ya!

Ada beragam hadis tentang dosa berbohong yang perlu dipahami, agar hidup terasa lebih tenang.

Moms pastinya pernah berbohong, setidaknya sekali dalam hidup. Hal tersebut wajar saja dilakukan, asalkan tidak berlebihan.

Sebab, jika terus-menerus berbohong, akan menjadi kebiasaan buruk.

Pada gilirannya, kebiasaan tersebut akan memberikan efek buruk dan merugikan diri sendiri serta orang lain.

Akibat berbohong tidak hanya memberikan dampak sosial, tetapi juga kesehatan mental, lho, Moms.

Simak terus artikel ini untuk mengetahui tentang akibat berbohong yang mungkin terjadi apabila melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut.

Baca juga: Anak Suka Berbohong, Jangan Marah dan Terbawa Emosi Dulu Moms!

Hadis tentang Dosa Berbohong

Alquran
Foto: Alquran (Freepik.com/freepik)

Europe’s Journal of Psychology menjelaskan, berbohong dapat menyebabkan kebingungan mengenai kebenaran.

Hingga pada akhirnya membuat kepercayaan orang lain meningkat dengan sesuatu yang belum tentu terjadi.

Kebohongan memang tidak dapat terhindarkan dalam kehidupan.

Namun, Moms tetap harus menerima konsekuensi setelah mengatakan sesuai yang bukan sebenarnya.

Ada beberapa hadis tentang dosa berbohong menurut beberapa sahabat Rasulullah SAW.

1. Berbohong Dapat Menjerumuskan Diri ke dalam Api Neraka

Berbohong adalah akhlak yang tercela dan salah satu sifat orang yang munafik.

Ada sebuah hadis dosa berbohong yang pernah diriwayatkan HR Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda,

"Jauhilah kebohongan, sebab kebohongan menggiring kepada keburukan, dan keburukan akan menggiring kepada neraka.

Dan sungguh, jika seseorang berbohong dan terbiasa dalam kebohongan, hingga di sisi Allah ia akan ditulis sebagai seorang pembohong."

2. Kebohongan Menggiring ke Berbagai Keburukan

Menjadi orang yang jujur, akan membawa seseorang pada pahala dan kebaikan.

Sedangkan berbohong terus-terusan akan membawa seseorang untuk melakukan berbagai keburukan.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis dosa berbohong, Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda,

”Sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada al-Birr dan al-Birr akan mengantarkan ke surga. Dan sesungguhnya, seseorang benar-benar bersikap jujur hingga dia menjadi orang yang shiddiq.

Kebohongan akan mengantarkan kepada semua kefajiran (al-Fujur). Dan kefajiran akan mengantarkan ke neraka.

Sungguh, seseorang benar-benar berbohong hingga ditetapkan di sisi Allah sebagai seorang pendusta.” (Hadis sahih riwayat Al-Bukhari di dalam Shahih Al-Bukhari no. 6094)

Baca Juga: 11 Hadis dan Ayat Alquran tentang Zina sebagai Pengingat Dosa

3. Bohong dengan Tidak Menepati Janji

Ayat Alquran
Foto: Ayat Alquran (Orami Photo Stocks)

Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun perlu mengetahui dosa berbohong karena termasuk perilaku yang perlu dihindari.

Dalam sebuah hadis dari Abdullah bin ‘Amir bin Rabi’ah, dia berkata,

دعتْني أُمي يومًا ورسولُ اللهِ صلى اللهُ عليه وسلم قاعدٌ في بيتِنا فقالتْ: ها تعالَ أُعطيكَ فقال لها رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ وما أردتِ أنْ تعطيهِ ؟ قالتْ : أُعطيهِ تمرًا، فقال لها رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ : أما إنك لو لمْ تُعطيهِ شيئًا كُتبتْ عليكِ كَذِبةٌ

Artinya:

”Suatu hari ibuku memanggilku, sedangkan Rasulullah saat itu sedang duduk-duduk di rumah kami.

Ibuku bilang, ”Sini nak! Aku beri kamu.” Rasulullah berkata kepada ibuku, ”Kamu akan memberinya apa?

Ibuku menjawab, ”Aku akan memberinya Tamr (kurma yang dikeringkan).”

Lalu Rasulullah bersabda ,”Apabila kamu tidak memberinya sesuatu, maka akan ditulis kamu telah berdusta.”

(Hadis riwayat Abu Dawud dan dinyatakan sebagai hadis hasan oleh Al-Albani di dalam Shahih Abu Dawud no. 4991)

Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa, hukum berbohong adalah dosa dalam segala keadaan apa pun.

4. Kebohongan Tanda Orang Munafik

Hadis dosa berbohong juga dikaitkan dengan orang-orang yang munafik.

Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berikut ini, Rasulullah menjelaskan tentang nifaq amali dengan sabdanya,

آيَةُ المُنَافِقِ ثَلَاثٌ: إذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وإذَا وعَدَ أخْلَفَ، وإذَا اؤْتُمِنَ خَان

Artinya:

"Tanda orang munafik ada tiga, pertama apabila berbicara berbohong, lalu apabila berjanji mengingkari atau menyelisihi janji, dan apabila diberi amanah berhianat.”

(Hadis shahih riwayat Al-Bukhari di dalam Shahih Al-Bukhari no. 33)

Baca Juga: Hukum dan Bahaya Ujub dalam Islam, Waspada!

5. Berdusta dalam Rumah Tangga

Hadis dosa berbohong terkait rumah tangga turut dijelaskan menurut Ummu Kultsum binti ‘Uqbah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah SAW bersabda,

ليس الكذَّابُ الذي يُصْلِحُ بينَ النَّاسِ فيقولُ خَيرًا، أو يَنْمِي خَيرًا

Artinya:

”Orang yang memperbaiki hubungan di antara manusia lalu mengatakan kebaikan dan menyampaikan suatu pembicaraan, bukanlah seorang pendusta.”

Ummu Kultsum kemudian berkata,

ولم أسمَعْهُ يُرَخِّصُ في شيءٍ ممَّا يقولُ النَّاسُ مِنَ الكَذِبِ إلَّا في ثلاثٍ: الإصلاحِ بينَ النَّاسِ، وحديثِ الرَّجُلِ امرأتَهُ، وحديثِ المرأةِ زَوْجَها.

Artinya:

”Dan aku belum pernah mendengar Nabi SAW memberikan keringanan dalam suatu kebohongan yang diucapkan seseorang kecuali dalam tiga keadaan,

Pertama yakni memperbaiki hubungan di antara manusia, lalu pembicaraan suami kepada istrinya, dan pembicaraan istri kepada suaminya.” [Hadis riwayat Al- Bukhari (2692) dalam Al-Adab Al-Mufrad (385), ini adalah lafazhnya, dan Muslim (2605)].

Konsekuensi dari dosa berbohong tidak sesederhana kelihatannya.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb