19 April 2023

10 Amalan ketika Haid yang Bisa Dilakukan untuk Dapat Pahala

Selain bersedekah, ada lagi amalan ketika haid yang bisa dilakukan
10 Amalan ketika Haid yang Bisa Dilakukan untuk Dapat Pahala

Ternyata, ada beberapa amalan ketika haid yang bisa dilakukan, lho.

Dalam Islam, haid adalah masa di mana seorang perempuan sedang dalam keadaan tidak suci sehingga diharamkan untuk melakukan sejumlah ibadah seperti salat, puasa, berhaji, dan membaca Alquran.

Selain ada ibadah yang tidak dapat dikerjakan, perempuan yang sedang haid juga akan merasakan kelelahan yang luar biasa.

Bahkan banyak yang harus merasakan seharian di ranjang saat haid terasa lebih mencengkram hingga tak jarang ada pula yang sampai pingsan.

Jurnal Obstetrics and Gynaecology Research mencatat, perempuan yang haid kehilangan produktivitas karena gejala yang berhubungan dengan menstruasi. Survei tersebut dilakukan pada 32.748 perempuan yang sedang haid.

Meski begitu, ada beberapa amalan ketika haid yang bisa dilakukan untuk tetap menjaga keimanan serta mendekatkan diri kepada Allah dan dapat dilakukan dengan mudah.

Baca Juga: 13 Cara Mendidik Anak Perempuan agar Menjadi Perempuan yang Berbudi Pekerti Luhur dan Mulia

Amalan Ketika Haid yang Bisa Dilakukan

Perempuan Muslim Bertasbih
Foto: Perempuan Muslim Bertasbih (Freepik.com/rawpixel-com)

Berikut ini adalah beberapa amalan ketika haid yang bisa dilakukan:

1. Berzikir

Zikir merupakan amal ibadah yang dianjurkan untuk siapa pun dan bisa dilakukan kapan pun.

Jenis-jenis zikir pun ada banyak. Bahkan, ini bisa menjadi amalan yang bisa dilakukan oleh perempuan ketika haid.

Perempuan tersebut bisa mengucapkan berbagai kalimah thayyibah seperti tasbih, tahmid, takbir, tahlil dan lainnya sebagai amalan ketika haid yang memberi keberkahan.

Zikir juga bisa dilakukan untuk memohon pengampunan pada Allah dengan beristigfar dan bertobat.

Para fuqaha (ahli fiqih) sepakat bahwa tiga poin ibadah, yaitu istigfar, zikir, dan doa tidak disyaratkan yang melakukannya harus dalam keadaan suci dari hadas baik hadas besar maupun hadas kecil.

Oleh karena itu, ini bisa menjadi amalan ketika haid yang dilakukan oleh kaum perempuan.

Meskipun berhadas besar, tidak ada larangan baginya untuk beristighfar, zikir dan berdoa sepanjang waktu selama mampu.

Walaupun tidak boleh melaksanakan salat wajib, tetapi zikir dan mengingat Allah sebanyak-banyaknya tentu tidak dilarang.

2. Berdoa

Perempuan Berdoa
Foto: Perempuan Berdoa (Orami Photo Stock)

Sama dengan berzikir, berdoa biasa dilakukan siapa pun dan kapan pun. Doa bisa juga mengandung ikhtiar untuk mendekatkan diri pada Allah dan menjadi amalan ketika haid yang mulia.

Karena berdoa adalah hal yang Allah perintahkan setiap saat dan bisa dilakukan kapan pun.

Perempuan yang sedang dalam keadaan junub diperbolehkan membaca doa apa saja, karena tidak masuk ke dalam larangan saat haid.

Saat haid, perempuan masih bisa mengamalkan doa harian seperti al-Matsurat yang merupakan kumpulan doa harian yang diamalkan oleh Rasulullah.

3. Mendengarkan Alquran

Amalan ketika haid yang penuh pahala selanjutnya adalah mendengarkan lantunan Alquran.

Meski tidak diperbolehkan membaca Alquran, perempuan yang haid tetap dianjurkan untuk mendengarnya.

Dengan tetap mendengar lantunan ayat suci, hati akan merasa selalu dekat dengan Allah.

Terkait dengan ini, ada sebuah hadis dari Aisyah RA yang dia berkata, “Rasulullah SAW meletakkan kepalanya di pangkuanku saat aku sedang haid, dan dia membaca Alquran," (HR. Ibnu Majah).

Meski masih ada perdebatan antara boleh atau tidaknya memegang atau mendengarkan Alquran, ada baiknya untuk tidak meninggalkan seluruhnya.

Sebab, Alquran merupakan pegangan umat muslim yang tidak boleh dilupakan.

Jadi jalan keluar yang baik adalah dengan mendengarkannya.

Baca Juga: 10 Cara Membersihkan Puting Payudara saat Hamil dan Menyusui

4. Mendengarkan Tausiyah dan Menuntut Ilmu

Perempuan haid diperbolehkan mendatangi kajian-kajian keagamaan, baik untuk mendengarkan tausiyah, menambah keimanan, serta menuntut ilmu.

Seluruhnya akan menjadi amalan ketika haid yang selain mendatangkan pahala, juga menambah keilmuan bagi perempuan meski sedang haid.

Imam Muslim mencatat hadis tentang keutamaan orang yang sedang mencari ilmu, yakni:

“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah SWT menunjukkan jalan menuju surga baginya,” (HR. Muslim).

Selain mendengarkan tausiyah secara langsung ke majlis ilmu, mendengarkan tausiyah sebagai amalan ketika haid juga bisa dilakukan dengan mendengarkannya di radio, menontonnya di televisi, atau streaming di halaman internet tentang keilmuan yang luas, tanpa harus terpatok pada ilmu keagamaan.

5. Bersedekah

Amalan ketika haid selanjutnya adalah bersedekah.

Memperbanyak sedekah bisa dengan berbagai cara, mulai dari memberi santunan kepada fakir miskin, anak yatim hingga hanya menebar senyuman kebaikan kepada orang lain.

Dalam hal bersedekah, Rasulullah SAW juga menyerukan dalam sebuah hadis.

Rasulullah bersabda: “Wahai kaum perempuan! Bersedekahlah kamu dan perbanyaklah istigfar.

Karena, aku melihat kaum perempuanlah yang paling banyak menjadi penghuni neraka," (HR. Muslim).

Allah SWT juga berfirman: “Dan berikanlah infak di jalan Allah dan janganlah engkau menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang yang berbuat baik,” (QS. Al-Baqarah: 195).

Baca Juga: 7 Cara Mengajarkan Anak Toleransi yang Mudah Dipahami

6. Bersilaturahmi

Perempuan-Perempuan Muslim
Foto: Perempuan-Perempuan Muslim (Freepik.com/freepik)

Bersilaturahmi menjadi salah satu amalan ketika haid yang yang paling mudah dilakukan.

Melakukan silaturahmi dengan mengunjungi saudara, teman, dan kerabat bisa menambah pahala dan membuka pintu rezeki sesama umat.

Bersilaturahmi bisa dilakukan lewat media elektronik, mengunjungi rumah, atau melakukan kegiatan sosial.

Dengan bersilaturahmi, perempuan bisa sejenak meluangkan waktu bersama dengan orang lain dan melupakan sejenak keletihan yang akan terbayar dengan senyuman teman atau saudara tersebut.

7. Menghadiri Pelaksanaan Salat Hari Raya

Perempuan haid boleh dan bahkan dianjurkan menghadiri pelaksanaan salat Id, hanya saja tidak boleh ikut salat.

Ini akan menjadi amalan ketika haid yang tetap mendatangkan pahala meski terbatas karena hanya sebatas menghadiri.

Rasulullah SAW bersabda: “Segenap perempuan tua, gadis dan perempuan-perempuan yang sedang haid keluar rumah.

Hendaknya mereka menghadiri amal kebaikan dan (ikut) berdoa dengan orang-orang beriman.

Untuk perempuan-perempuan yang haid hendaknya menjauhi tempat salat," (HR. Bukhari).

Baca Juga: Demam Berdarah Dengue: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

8. Berbuat Baik pada Suami

Pasangan Muslim
Foto: Pasangan Muslim (Freepik.com/freepik)

Selama bukan untuk berhubungan intim, istri yang sedang haid tetap dapat membantu menyiapkan keperluan suaminya sehari-hari.

Ini termasuk amalan ketika haid yang bagus, karena dapat mendatangkan pahala.

Istri yang baik dapat membantu memenuhi kebutuhan suaminya seperti misalnya menyiapkan makanan atau sekadar menyambut suami pulang dengan senyum.

Namun jika haid terlalu sakit, lakukan hal yang hanya bisa dilakukan sebisanya.

9. Berbuat Baik pada Sesama

Cakupan amal saleh sangat luas, salah satunya adalah berbuat baik terhadap sesama.

Melakukan perbuatan baik terhadap sesama manusia adalah perintah Allah SWT yang juga dapat meningkatkan silaturahmi dan toleransi.

Misalnya, salah satu amalan ketika haid sebagai bentuk perbuatan baik adalah memberi makanan untuk orang yang akan berbuka puasa.

Ada pahala utama bagi orang yang menyediakan hidangan (iftar) untuk orang yang berpuasa.

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang memberi makan orang yang berbuka, dia mendapatkan seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikit pun,” (HR. At-Tirmidzi)

Baca Juga: Moms, Ajari 7 Adab Anak Terhadap Orang Tua Sejak Dini, Yuk!

10. Menjaga Kebersihan

Masih ada beberapa orang yang menganggap bahwa memotong kuku atau menyisir rambut adalah tindakan terlarang selama haid.

Padahal, Islam selalu mengingatkan umatnya untuk menjaga kebersihan kapan pun dan di mana saja.

Disebutkan dalam hadis dari Aisyah, bahwa ketika Aisyah mengikuti haji bersama Nabi Muhammad SAW, sesampainya di Makkah beliau mengalami haid.

Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda kepadanya:

“Tinggalkan umrahmu, lepas ikatan rambutmu dan bersisirlah,” (HR. Bukhari 317 & Muslim 1211).

Memotong kuku dan menyisir rambut selama haid diperbolehkan dalam Islam, guna menjaga kebersihan diri.

Oleh karenanya, Moms harus senantiasa menjaga kebersihan selama haid.

Ini bisa menjadi amalan yang disenangi oleh Allah SWT.

Jadi, jagalah kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar, ya.

Agar tidak kehilangan sumber pahala meski memiliki keterbatasan, hendaknya amalan ketika haid tersebut dilakukan sepenuh hati dengan mengharap rida Allah SWT.

Sehingga, apa pun kebaikan yang dilakukan akan tercatat sebagai amalan yang baik.

  • https://bmjopen.bmj.com/content/9/6/e026186
  • https://mui.or.id/tanya-jawab-keislaman/30140/mitos-haid-dan-faktanya-dalam-perspektif-islam/
  • https://mui.or.id/hikmah/31564/4-amalan-yang-masih-bisa-dilakukan-selama-masa-haid/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb