15 Februari 2020

Kenali 5 Tanda Peradangan Usus Besar, dari Diare Sampai Kelelahan

Peradangan usus besar yang memengaruhi saluran pencernaan bisa menyebabkan gejala-gejala yang tidak biasa.
Kenali 5 Tanda Peradangan Usus Besar, dari Diare Sampai Kelelahan

Peradangan usus besar yang memengaruhi saluran pencernaan bisa menyebabkan gejala-gejala yang tidak biasa.

Ulcerative colitis (UC) adalah penyakit radang usus atau irritable bowel syndrome (IBD). IBD terdiri dari sekelompok penyakit yang mempengaruhi saluran pencernaan.

Dikutip dari World's Journal of Gastroenterology, terjadi ketika lapisan usus besar, rektum, atau keduanya menjadi meradang.

Peradangan ini menghasilkan luka kecil yang disebut bisul pada lapisan usus. Biasanya peradangan dimulai dari dubur dan menyebar ke atas.

Peradangan ini bisa menyebabkan usus memindahkan isinya dengan cepat dan sering kosong. Saat sel-sel pada permukaan lapisan usus mati, bisul bisa terbentuk.

Ulkus dapat menyebabkan perdarahan dan keluarnya lendir serta nanah.

Para peneliti percaya peradangan usus besar merupakan hasil dari sistem kekebalan yang terlalu aktif.

Namun, tidak jelas beberapa sistem kekebalan tubuh merespon dengan menyerang usus besar dan bukan yang lain.

Tanda Peradangan Usus Besar

Faktor-faktor risiko mungkin beberapa dalam mengembangkan peradangan usus besar meliputi gen, gangguan kekebalan lain dan faktor lingkungan.

Ini dia gejala peradangan usus besar yang mungkin sering kita alami.

1. Diare

peradangan usus - diare (shutterstock).jpg
Foto: peradangan usus - diare (shutterstock).jpg (iStock.com)

Foto: istock.com

Diare bisa merupakan tanda keracunan makanan dan flu perut. Tetapi dilansir oleh thehealthy.com, diare juga bisa merupakan tanda peradangan usus besar.

Diare akibat peradangan usus besar ini terjadi karena ada iritasi, pembengkakan atau luka pada lapisan usus besar. Biasanya tinja saat diare juga mengandung darah atau lendir dari usus yang teriritasi.

Baca Juga: Mengenal Gastroenteritis pada Anak, Penyakit Diare Akut yang Berbahaya

2. Kram Perut

peradangan usus - kram perut (shutterstock).jpg
Foto: peradangan usus - kram perut (shutterstock).jpg (shutterstock.com)

Foto: istock.com

Peradangan usus besar bisa menyebabkan sakit perut ketika tubuh mencoba mengirimkan makanan melalui usus besar yang bengkak.

Menurut laporan the Crohn's and Colitis Foundation (CCF), kram perut merupakan salah satu gejala terjadinya peradangan usus. Jika Moms mengalami kram perut parah atau kronis tanpa sebab yang jelas, segera bicarakan dengan dokter.

3. Malnutrisi

peradangan usus - malnutrisi (shutterstock).jpg
Foto: peradangan usus - malnutrisi (shutterstock).jpg (istockphoto)

Foto: istock.com

Selama peradangan usus besar, penderita mungkin mengalami kekurangan gizi karena iritasi pada usus yang membuatnya tidak mampu menyerap nutrisi.

Malnutrisi ini bisa memicu gejala lain seperti pusing, kelelahan, ketidakseimbangan cairan elektrolit, kelemahan otot dan penurunan berat badan.

Baca Juga: 3 Dampak Buruk Malnutrisi Pada Balita yang Harus Kita Tahu

4. Kelelahan

peradangan usus - kelelahan (shutterstock).jpg
Foto: peradangan usus - kelelahan (shutterstock).jpg (Istockphoto.com)

Foto: istock.com

Kelelahan mungkin saja terjadi jika seseorang terlalu banyak kegiatan atau menderita penyakit tertentu.

Tetapi, kelelahan tanpa sebab mungkin merupakan gejala peradangan usus besar. Kondisi ini bisa terjadi karena berkaitan dengan kurang nutrisi untuk energi, gangguan tidur, mual dan dehidrasi akibat diare.

5. Anemia

peradangan usus - anemia (shutterstock).jpg
Foto: peradangan usus - anemia (shutterstock).jpg (Orami Photo Stock)

Foto: iStock.com

Anemia merupakan salah satu tanda peradangan usus besar. Ketika usus besar berdarah, tubuh akan kekurangan sel darah merah yang menyebabkan gejala seperti kelelahan, perasaan gelisah, nyeri otot, janrung berdebar dan pusing.

Dalam sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam Inflammatory Bowel Diseases, para peneliti menemukan bahwa selama periode delapan tahun, 70 persen dari 836 pasien peradangan usus besar terus mengembangkan anemia.

Baca Juga: Mengenal FODMAP Diet untuk Penderita Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb