15 Juli 2022

Waspada Anak Sering Menguap, Cari Tahu Penyebabnya!

Saat anak sering menguap, Moms perlu waspada apakah kondisi ini normal atau tidak
Waspada Anak Sering Menguap, Cari Tahu Penyebabnya!

Apakah Si Kecil sering menguap?

Pada sebagian orang, menguap merupakan proses yang tidak disengaja. Secara refleks membuka mulut dan menarik napas dalam-dalam untuk mengisi paru-paru dengan udara.

Biasanya menguap terjadi saat tubuh mulai terasa lelah atau bosan pada suatu kondisi. Misalnya, lelah saat mengerjakan sesuatu.

Berdasarkan informasi yang diambil dari Healthline, menguap bisa terjadi dalam jangka waktu pendek. Lalu berlangsung hanya dalam beberapa detik sebelum mulut terbuka dan menghembuskan napas.

Pada kondisi ini, air mata akan mengalir. Lalu melakukan peregangan disertai desahan saat menguap.

Di balik kebiasaan menguap, ada fakta tersembunyi. Umumnya pemicu menguap ini karena efek kebosanan ataupun kelelahan.

Terkadang, saat melihat orang lain menguap, Moms juga ikut menguap. Nah, inilah yang sering dianggap banyak orang bahwa menguap itu bisa menular.

Ada saatnya menguap itu diperlukan. Dilansir dari International Journal of Applied and Basic Medical Research bahwa menguap bisa mendinginkan suhu otak.

Baca juga: 8 Manfaat Anak Tidur Sendiri untuk Si Kecil dan Orang Tua

Penyebab Anak Sering Menguap

sering menguap
Foto: sering menguap

Foto: penyebab anak sering menguap (Orami Photo Stock)

Menguap berlebihan, mungkin saja disebabkan oleh beberapa hal. Beberapa diantaranya sebagai berikut!

1. Mengantuk

Sering menguapkan selalu dikaitkan dengan mengantuk. Kondisi ini terjadi saat tubuh memberi respon karena merasa kelelahan dan ingin beristirahat.

Meskipun banyak anggapan seperti itu, belum tentu mengantuk karena lelah.

Bisa jadi karena tubuh kekurangan oksigen sehingga akan refleks menguap. Cara ini untuk meningkatkan jumlah oksigen di dalam tubuh.

2. Gangguan Tidur

Gangguan tidur bisa membuat kualitas tidur seseorang menurun.

Ketika anak mengalami gangguan tidur, biasanya karena faktor lingkungan yang bising. Selain itu, bisa juga saat anak sedang sakit.

3. Efek Samping Obat

Sering kali efek samping obat menjadi penyebab anak mudah mengantuk. Pada kondisi ini anak akan sering menguap berlebihan.

4. Merasa Bosan

Saat anak merasa bosan, biasanya ia akan mudah menguap. Ini wajar saja terjadi. Oleh karena itu, Moms perlu memberikan aktivitas yang menyenangkan untuk anak.

5. Adanya Penyakit Tertentu

Apabila sering menguap penyebabnya bukan karena bosan, efek samping obat, gangguan tidur ataupun mengantuk. Bisa jadi karena penyakit tertentu.

Untuk memastikan Si Kecil punya penyakit tertentu atau tidak, sebaiknya Moms segera konsultasikan ke dokter.

Tubuh bisa mengambil lebih sedikit oksigen karena pernapasan melambat. Oleh karena itu, menguap bisa membawa lebih banyak oksigen ke dalam darah dan mengeluarkan lebih banyak karbondioksida dari darah.

Baca juga: Anak Susah Tidur? Inilah Penyebab dan Cara Mengatasinya

Fakta Anak Sering Menguap

sering menguap
Foto: sering menguap

Foto: balita menguap (Orami Photo Stock)

Sama halnya dengan orang dewasa, anak menguap dikaitkan dengan rasa mengantuk atau bosan. Apabila terlalu sering menguap, bisa jadi kondisi tubuh anak kurang baik.

Untuk mengetahui masalah ini lebih lanjut, Moms bisa mengajak anak untuk konsultasi langsung ke dokter.

Berdasarkan informasi dari First5la, anak yang mengalami autisme memiliki kemungkinan tidak mudah tertular saat anak lain sedang menguap.

Sebab, pada anak dengan gangguan spektrum autisme akan kehilangan isyarat yang mengikat secara emosional dari anak satu ke anak lainnya.

Baca juga: Mengapa Anak Sering Mengigau Saat Tidur? Cari Tahu Jawabannya Berikut Ini!

Proses Menguap

sering menguap
Foto: sering menguap

Foto: mengantuk di sekolah (Orami Photo Stock)

Berdasarkan informasi dari The New York Times, sering menguap merupakan bagian dari mekanisme pendinginan otak. Ini juga berfungsi untuk meningkatkan gairah maupun kewaspadaan.

Saat menguap, anak akan menghirup udara dalam-dalam diikuti oleh peregangan rahang yang kuat. Kemudian diikuti oleh ekspirasi udara yang lebih pendek dan penutupan rahang yang cepat.

Ini merupakan cara untuk meningkatkan aliran darah.

Ketika suhu tubuh menjadi lebih hangat, tubuh akan mudah lelah dan mengantuk. Ini bisa terjadi saat anak belum mau tidur saat mulai mengantuk.

Tidur juga baik untuk menurunkan suhu pada tubuh. Sering menguap bisa memberi tanda perubahan kondisi tubuh saat dalam kondisi bangun ke tidur.

Sering menguap menjadi tanda bahwa tubuh sudah siap untuk tidur. Selain itu, juga menunjukkan bahwa anak sedang mengalami kebosanan.

Ini juga menjadi tanda transisi otak dari tingkat waspada tinggi ke waspada rendah.

Begitu juga setelah berolahraga, sering menguap bisa menjadi tanda transisi dari energi tinggi ke energi rendah di otak.

Sering menguap saat mengubah kondisi fisik, seperti berpindah dari area bertekanan tinggi ke tekanan rendah.

Tekanan ini dapat menumpuk di gendang telinga dan dapat menyebabkan lebih sering menguap untuk melepaskan tekanan tersebut.

Gejala Anak Kurang Tidur

gejala anak kurang tidur
Foto: gejala anak kurang tidur (freepik.com)

Foto: anak susah tidur (Orami Photo Stock)

Saat anak dalam kondisi sehat namun sering menguap, bisa jadi karena ia mengalami kurang tidur.

Anak yang mengalami kurang tidur bisa dilihat melalui beberapa gejala berikut ini!

1. Sulit Dikontrol dan Lebih Aktif

Apabila kurang tidur anak justru menjadi lebih aktif dan sulit dikontrol. Selain itu anak jadi lebih mudah tantrum.

Anak bisa terpacu terus adrenalinnya untuk menyentuh berbagai jenis benda atau bahkan berlari-larian.

Anak dengan waktu tidur lebih singkat akan jadi lebih hiperaktif dan kurang fokus apabila dibanding yang memiliki jam tidur lebih lama.

2. Sulit Konsentrasi

Saat anak lupa dan sulit mengingat apa yang dikatakan oleh gurunya, bisa jadi anak kurang tidur. Sebab, kurang tidur bisa menurunkan kemampuan anak dalam berkonsentrasi.

Bisa jadi saat di kelas ia sempat ketiduran di tengah pelajaran. Apabila kurang tidur, kemampuan fokus dan konsentrasi anak pun ikut menurun.

Hal ini juga berdampak pada prestasi anak yang nantinya juga bisa ikut menurun.

3. Berat Badan Tidak Bertambah

Apabila kurang tidur, pertumbuhan anak juga terhambat. Sebab, hormon pertumbuhan yang dikeluarkan saat anak tidur jadi terganggu.

Ini juga berpengaruh pada pertumbuhan fisiknya. Berat badan pun sulit naik.

Baca juga: Tips Menciptakan Kamar Tidur Anak Minimalis agar Lebih Rapi

Cara Agar Anak Tidur Nyenyak

sering menguap
Foto: sering menguap (Parentmap.com)

Foto: anak tidur nyenyak (Orami Photo Stock)

Anak memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang bisa cepat tidur, ada juga yang sulit tidur.

Bisa karena kebiasaan, kesehatan hingga faktor lain yang membuat anak sulit tidur di malam hari.

Ada beberapa mudah untuk membuat anak cepat tidur, diantaranya sebagai berikut.

  • Kamar yang bersih: kamar yang bersih dan sejuk bisa jadi salah satu faktor pendukung anak bisa tidur dengan lebih nyenyak.
  • Jauh dari kebisingan: tidur dalam kondisi sepi dan jauh dari kebisingan bisa membuat kualitas tidur anak jadi lebih baik.
  • Kamar yang sejuk: kamar yang sejuk dengan pendingin udara bisa mendukung kenyamanan anak selama beristirahat di malam hari.

Saat anak sering menguap namun tidak disertai oleh gejala lain, Moms tidak perlu terlalu khawatir.

Terpenting, anak bisa istirahat yang cukup. Mulai dari 10 hingga 12 jam per hari.

Saat anak sedang tidak tidur, Moms bisa memberikan aktivitas fisik atau yang bisa mengasah otak.

Supaya anak tidak sering menguap di siang hari, tidur yang cukup sangat diperlukan oleh anak. Tidur cukup menjadi penunjang tumbuh kembangnya.

Oleh sebab itu, Moms perlu memperhatikan kualitas tidurnya mulai sekarang!

  • https://www.healthline.com/health/yawning-excessive
  • https://www.first5la.org/article/child-development-101-yawning-is-contagious-for-some-but-not-all/
  • https://www.nytimes.com/2019/02/22/well/live/why-do-we-yawn.html
  • https://www.ijabmr.org/temp/IntJAppBasicMedRes3111-2724252_073402.pdf

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb