22 Maret 2024

29 Bacaan Surat Pendek dalam Juz Amma serta Artinya

Ajarkan anak membaca dan memahami maknanya
29 Bacaan Surat Pendek dalam Juz Amma serta Artinya

Ketika salat 5 waktu, sebagian besar orang lebih senang melafalkan bacaan surat pendek.

Hal ini tidaklah mengapa, apalagi jika surat-surat tersebut dibaca dengan tajwid yang benar.

Bacaan surat pendek dapat Moms temukan dalam Al-Qur'an juz ke 30 atau juz amma.

Surat-surat ini bisa dikenalkan kepada Si Kecil saat belajar menghafalkan Al-Qur'an.

Juga, bisa dibaca pada saat-saat tertentu untuk menambah amal ibadah.

Lantas, apa saja tadarus bacaan surat pendek yang bisa menjadi pilihan?

Cek selengkapnya di bawah ini, ya, Moms!

Baca Juga: 5 Cara Menerapkan Pola Asuh Positif pada Bayi agar Si Kecil Bahagia

Mengenal Juz Amma

Anak Mengaji
Foto: Anak Mengaji (Islamicphonicsreaders.com)

Juz Amma adalah juz 30 (terakhir) dalam Al-Qur'an.

Karena banyak surat yang memiliki ayat pendek, Juz Amma sering digunakan anak untuk belajar menghafal Al-Qur'an.

Di dalam Juz Amma, terdapat 37 bacaan surat pendek, diawali dengan surat An-Naba’ dan diakhiri oleh surat An-Naas.

Sebagian besar bacaan surat pendek ini merupakan surat Makkiyah atau surat yang diturunkan di kota Makkah.

Contoh surat Makiyyah, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Kautsar, An-Naas, dan lain sebagainya.

Sementara itu, surat yang diturunkan di Madinah atau Madaniyah adalah surat Al-Bayyinah, surat Az-Zalzalah, dan surat An-Nasr.

Baca Juga: 14 Rekomendasi Buku Parenting, Bantu Orang Tua Mendidik Anak

Ciri bacaan surat pendek yang diturunkan di Makkah, yaitu terdiri dari ayat-ayat yang pendek.

Jenis bacaan surat pendek tersebut juga mempunyai tatanan kalimat yang indah dan enak didengar.

Isi suratnya juga menyentuh, dan memiliki deretan ayat yang bersifat kuat serta tidak terbantahkan.

Di sisi lain, karakteristik surat Madaniyah, yakni memiliki ayat yang panjang, serta memakai kalimat dan ungkapan yang menjelaskan syariat.

Bacaan surat pendek Madaniyah biasanya membahas tentang hukum, sehingga isinya sangat mendalam dan deskriptif.

Baca Juga: 8 Manfaat Jus Tomat untuk Kesehatan, Kecantikan, dan Ibu Hamil

Kandungan Juz Amma

Anak Mengaji di Masjid
Foto: Anak Mengaji di Masjid (Medium.com)

Di dalam Juz Amma terdapat 1 bacaan surat pendek yang memiliki ayat terbanyak, yaitu Surat An-Nazi’at.

Total ayat di dalam bacaan surat pendek An-Nazi'at adalah 46.

Sementara itu, surat dengan ayat paling sedikit di dalam Juz Amma, yaitu Al-Kautsar yang berjumlah 3 ayat.

Pilihan bacaan surat pendek tersebut dibacakan setelah surat Al-Fatihah saat melaksanakan salat.

Juz Amma sendiri mempunyai pokok yang dibahas di tiap-tiap surat.

Misalnya, terdapat beberapa surat yang membahas keesaan Allah SWT, seperti dalam surat Al-Ikhlas.

Ada juga perintah kepada manusia untuk membaca (iqra) dan menulis, yaitu pada surat Al-Alaq.

Lalu, ada kisah tentang suatu kaum yang mendapat siksaan karena berbuat kufur, yaitu pada surat Al-Kafirun.

Baca Juga: Doa Kelancaran Berbicara Agar Anak Makin Percaya Diri

Pilihan Bacaan Surat Pendek dalam Juz Amma

Surat Pendek di Alquran
Foto: Surat Pendek di Alquran (Orami Photo Stocks)

Biasanya, surat dengan ayat yang sedikit dan bacaan surat pendek lebih mudah untuk dihafalkan.

Juz Amma yang dipenuhi banyak bacaan surat pendek menjadi pilihan yang baik bagi Si Kecil untuk menghafalkan Al-Qur'an.

Ada pun beberapa bacaan surat pendek dalam Juz Amma yang cukup mudah dihafal atau dibaca ketika salat.

Berikut pilihan surat yang bisa dikenalkan pada Si Kecil:

1. Surat An-Nas

Qul A’uudzu birabbin-naas

Malikinnaaas

Ilaahin-naas

Min syarril waswaasil khannaas

Al Ladzii yuwaswisu fii shuduurin-naas

Minal jinnati wannaas

Artinya:

"Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.

Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia'."

2. Surat Al-Falaq

Qul a'uzuu bi rabbil-falaq

Min syarri maa khalaq

Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab

Wa min syarrin naffaatsaati fiil ‘uqad

Wa min syarri haasidin idzaa hasad

Artinya:

“Katakanlah: ‘Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki’.”

3. Surat Al-Ikhlas

Qul Huwallahu Ahad

Allahu sh-shamad

Lam yalid walam yuulad

Wa lam Yakun Lahu kufuwan ahad

Artinya:

"Katakanlah: ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia’.”

4. Surat Al-Lahab

Tabbat yadaa abii lahabiw watabb

Maa aghnaa ‘anhumaa luhu wa maa kasab

Sayashlaa naaran dzaata lahab

Waamra-atuhu hAmmaalatatal hatahab

Fii jiidihaa hablun min masad

Artinya:

"Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.

Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.

Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut."

5. Surat An-Nasr

Idzaa jaa-a nashrullahi wal fath

Wa ra-aitan naasa yadkhuluuna fii diinillahi afwaajaa

Fasabbih bihamdi rabbika waastaghfir-hu, innahuu kaana tawwaabaa

Artinya:

"Apabila datang pertolongan Allah dan kemenangan,

Dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah,

Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya.

Sungguh, Dia adalah Maha Penerima Tobat."

6. Surat Al-Kafirun

Qul yaa ayyuhaal kaafiruun

Laa a’budu maa ta’buduun

Wa laa antum ‘aabiduuna maa a’bud

Walaa anaa ‘aabidum(n) maa ‘abadtum

Walaa antum ‘aabiduuna maa a’bud

Lakum diinukum waliya diin

Artinya:

"Katakanlah: 'Hai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.

Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.

Dan kamu tidak pernah menjadi penyembah apa yang aku sembah.

Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku'.”

7. Surat Al-Kautsar

Innaa a’thainaakal kautsar

Fashalli lirabbika wanhar

Innsyaani-aka huwal abtar

Artinya:

"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.

Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.

Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus."

8. Surat Al-Maun

Ara-aital-ladzii yukadz-dzibu biddiin

Fadzaalikal-ladzii yadu’-‘ul yatiim

Walaa yahudh-dhu ‘alaa tha’aamil miskiin

Fawailul(n)-lilmushalliin

Al ladziina hum ‘an shalaatihim saahuun

Al ladziina hum yuraa-uun

Wayamna’uunal maa’uun

Artinya:

"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna."

9. Surat Al-Quraisy

Li-iilaafi quraisyin

Ilaafihim rihlatasy-syitaa-i wash-shaif

Falya’buduu rabba haadzal bait

Al ladzii ath’amahum minjuu’in wa aamanahum min khauf

Artinya:

"Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.

Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah).

Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan."

10. Surat Al-Fiil

Alam tara kaifa fa’ala rabbuka bi-ashhaabil fiil

Alam yaj’al kaidahum fii tadhliil

Wa-arsala ‘alaihim thairan abaabiil

Tarmiihim bihijaaratim(n) min sijjiil

Faja’alahum ka’ashfim(n) ma`kuul

Artinya:

"Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?

Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia?

Dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,

yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,

lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)."

11. Surat Al-Humazah

Wailul(n) likulli humazatil(n) lumazat

Al-ladzii jama’a maa law(n) wa’addadah

Yahsabu anna maa lahuu akhladah

Kallaa layunbadzanna fiil huthamat

Wamaa adraaka maal huthamat

Naarullahil muuqadat

Allatii tath-thali’u ‘alal af-idat

Innahaa ‘alaihim mu`shadat

Fii ‘amadim(n) mumad-dadat

Artinya:

"Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung,

dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,

sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.

Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati.

Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang."

12. Surat Al-Asr

Wal ‘ashr(i)

Innal insaana lafii khusr(in)

Illal-ladziina aamanuu wa ‘amiluush-shalihaati wa tawaashau bilhaqqi wa tawaashaubish-shabr(i)

Artinya:

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."

Al Haakumut takaatsur(u)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb