28 April 2021

Bantu Capai Potensi Prestasi Buah Hati, Pastikan Gizinya Terpenuhi dengan Hal Ini

Anak kurang gizi akan mengalami tumbuh kembang yang terhambat. Yuk, atasi!
Bantu Capai Potensi Prestasi Buah Hati, Pastikan Gizinya Terpenuhi dengan Hal Ini

Masalah anak kurang gizi seringkali luput dari perhatian orang tua. Banyak kasus orang tua yang kaget ketika anaknya terlihat sehat tapi didiagnosa mengalami kekurangan gizi.

Kondisi Si Kecil tak kunjung bertambah tinggi dan berat badannya mengalami perubahan yang sangat signifikan. Terlebih jika dibandingkan dengan teman-teman sebayanya, anak tampak paling mungil. Bisa jadi dia mengalami kegagalan untuk berkembang.

Banyak hal yang dapat menyebabkan Si Kecil gagal berkembang, di antaranya penyakit dan gangguan makan alias anak kurang gizi.

Secara umum, anak-anak yang gagal berkembang, tidak menerima atau tidak bisa menerima, menyimpan, atau menggunakan kalori untuk membantu mereka tumbuh dan menambah berat badan yang cukup.

Ironisnya, anak kurang gizi bukan karena mereka tak mendapat cukup makan. "Banyak anak makan dengan buruk, mengonsumsi junk food, makanan olahan, dan gula rafinasi. Semua itu dikonsumsi sangat banyak," jelas dokter anak, Dr. Jack Maypole dari The Goddard School.

Menurut Maypole, anak yang picky eater mungkin rentan mengalami kurang gizi, tetapi biasanya tidak berbahaya. Justru anak-anak yang dengan lahap mengonsumsi junk food setiap saat, berisiko mengalami kurang gizi dan mengalami dampak yang menghambat tumbuh kembang.

Baca Juga: Dukung Perkembangan Otak Anak Dengan 5 Nutrisi Ini

Dampak Anak Kurang Gizi

Balita Susah Makan? Simak 4 Tips Menanganinya
Foto: Balita Susah Makan? Simak 4 Tips Menanganinya

Foto: Orami Photo Stock

Dikutip dari jurnal yang diterbitkan National Library of Medicine, anak kurang gizi sering mengalami kekurangan vitamin dan mineral, terutama zat besi, seng, vitamin A dan yodium. Hal tersebut biasanya menyebabkan berat badan tidak sesuai usia dan kondisi stunting.

Secara umum, jika anak kurang gizi maka mereka akan merasakan dampak dan ciri umum sebagai berikut:

  • Penurunan atau Peningkatan Berat Badan
  • Lesu
  • Sulit Berkonsentrasi
  • Kulit Kering
  • Sembelit

Baca Juga: Si Kecil Sembelit? Coba Makan Makanan Ibu Menyusui Agar Bayi Lancar BAB Ini

Cara Mengatasi Anak Kurang Gizi dengan Tepat

Kondisi anak kurang gizi tentu akan membuat Bunda cemas. Untuk itu Bunda perlu melakukan beberapa cara ini untuk mengembaikan tubuh sehat Si Kecil.

1. Atur Pola Makan Sehat

5 Makanan untuk Perkembangan dan Fungsi Sistem Saraf Balita
Foto: 5 Makanan untuk Perkembangan dan Fungsi Sistem Saraf Balita

Foto: Orami Photo Stock

Dikutip dari NHS inform, perubahan pola makan adalah pengobatan utama untuk malnutrisi. Itu karena pola makan yang sehat dan seimbang penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran Si Kecil.

Sebelum kondisi anak kurang gizi bertambah parah, Bunda harus mulai memberikan kombinasi makanan baru untuk Si Kecil supaya dia bisa mencapai potensi prestasi terbaik.

Disarankan supaya Si Kecil mengonsumsi berbagai makanan dari empat kelompok makanan utama, yaitu

  1. Buah dan sayur
  2. Roti, nasi, kentang, pasta, dan makanan bertepung lainnya
  3. Susu dan makanan olahan susu
  4. Daging, ikan, telur, kacang-kacangan dan sumber protein non susu lainnya

Bunda bisa mengolahnya dengan berbagai resep yang tidak hanya menarik bentuknya tapi juga enak rasanya. Semua itu supaya ke kecil lahap dan mencukupi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

2. Pemberian Zat Besi

Balita Makan Daging Kambing, Aman atau Berisiko?
Foto: Balita Makan Daging Kambing, Aman atau Berisiko?

Foto: Orami Photo Stock

Cara mengatasi anak kurang gizi berikutnya adalah memenuhi kecukupan zat besi dalam tubuh Si Kecil.

Dilansir dariStandford Children's Health, zat besi adalah kunci pertumbuhan tubuh dan pikiran anak. Zat besi berfungsi memindahkan oksigen ke seluruh tubuh Si Kecil.

Jika kadar zat besi dalam tubuh anak rendah maka bisa menyebabkan anemia, yaitu kondisi jumlah sel darah merah dalam tubuh Si Kecil terlalu rendah dan berpotensi menyebabkan aliran oksigen ke organ-organ utama terhambat.

Apalagi berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, satu dari tiga anak Indonesia berusia balita atau di bawah lima tahun tercatat mengalami anemia. Sekitar 50-60 persen anemia yang dialami disebabkan karena kekurangan zat besi.

Selain dampak anemia dan anak kurang gizi di atas, kekurangan zat besi juga semakin membuat anak mengalami keterlambatan pertumbuhan, perkembangan keterampilan motorik yang tertunda, dan aneka infeksi berbahaya lainnya, sebab zat besi juga mendukung sistem kekebalan tubuh.

Untuk itu, Bunda juga harus memberikan Si Kecil aneka makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging sapi, ayam, ikan, tahu, kacang-kacangan, ubi, sayuran hijau, dan telur.

Baca Juga: Tak Hanya Lezat, Ini 7 Cemilan Bayi 1 Tahun yang Bergizi

3. Tambahkan Vitamin C

5 makanan ini akan memperkuat gigi balita apel dan jeruk
Foto: 5 makanan ini akan memperkuat gigi balita apel dan jeruk

Foto: Orami Photo Stock

Supaya penyerapan zat besi semakin maksimal, berikan juga Si Kecil makanan yang mengandung vitamin C. Sebab selain meningkatkan kekebalan tubuh, dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, vitamin C sangat membantu penyerapan zat besi.

Memasangkan sumber zat besi nonheme, seperti tahu, ubi, dan sayuran hijau, dengan makanan tinggi vitamin C dapat membantu bayi Bunda menyerap zat besi yang dia butuhkan untuk mendukung perkembangannya. oleh tubuh anak lebih maksimal.

Makanan yang kaya vitamin C adalah paprika merah, kuning dan hijau, pepaya, buah kiwi, jeruk, brokoli, kubis Brussel, stroberi, jeruk bali, kacang polong, jus jeruk dan jeruk bali, dan jus buah dengan tambahan vitamin C.

4. Memberikan Stimulasi Dukung Potensi Prestasi Anak

kapan anak mulai berlari hero banner magz (1510x849)
Foto: kapan anak mulai berlari hero banner magz (1510x849)

Foto: Orami Photo Stock

Selain pemberian nutrisi yang tepat supaya anak kurang gizi jadi lebih sehat, Moms juga perlu memberikan stimulasi maksimal untuk dukung tumbuh kembang Si Kecil.

Fokuslah memberikan stimlasi pada 5 Potensi Prestasi Anak Generasi Maju, meliputi cerdas kreatif, tumbuh tinggi dan kuat, mandiri, supel, dan percaya diri.

Bunda bisa mengajaknya melakukan aktivitas bermain yang bisa mendukungnya tumbuh tinggi, menstimulasinya dengan aneka permainan supaya berpikir cerdas dan kreatif, membiasakan anak mengenal emosi agar jadi tangguh dan mandiri, melatihnya lebih percaya diri, dan mengajarkannya jadi supel dan mudah bersosialisasi.

Baca Juga: Ketahui 3 Tantangan Orang Tua Saat Melatih Stimulasi Motorik Anak

Pentingnya Mendukung Pertumbuhan Sehat Si Kecil

makanan-sehat-untuk-anak.jpg
Foto: makanan-sehat-untuk-anak.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Sudah jadi tugas orang tua, termasuk Bunda, untuk bisa memaksimalkan dukungan terhadap tumbuh kembang Si Kecil. Salah satu cara terbaik adalah dengan mengoptimalkan asupan zat besi.

  • Manfaat Zat Besi

Dalam jurnal yang diterbitkan oleh National Center for Biotechnology Information, disebutkan bahwa tubuh manusia sangat membutuhkan zat besi. Itu karena zat besi bermanfaat dalam proses pembuatan hemoglobin, yang membawa oksigen melalui darah ke semua sel tubuh.

Hemoglobin inilah yang memberi warna pada sel darah merah. Ketika Si Kecil tidak memiliki cukup zat besi, maka sel darah merah menjadi kecil dan pucat sehingga menyebabkan kondisi anemia. Sel darah tersebut pun tidak dapat membawa cukup oksigen ke organ dan otot tubuh anak.

Anak-anak memang dilahirkan dengan cadangan zat besi yang tersimpan di dalam tubuh mereka, tetapi dibutuhkan sejumlah zat besi tambahan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan anak dengan cepat dan jauh dari kondisi kurang gizi. Balita usia 1-5 tahun juga sangat membutuhkan zat besi agar otak mereka berkembang secara normal dan maksimal.

Bunda bisa berikan daging merah tanpa lemak tiga hingga empat kali seminggu. Untuk alternatif daging, gunakan kacang, kacang lentil, buncis, daging ayam, ikan, telur, dan pasta kacang dalam jumlah kecil.

  • Tanda Jika Anak Kekurangan Zat Besi

Dilansir dari Mayo Clinic, sebagian besar tanda dan gejala kekurangan zat besi pada anak-anak tidak muncul sampai hingga terjadi anemia. Jika kondisi kekurangan zat besi sudah parah dan menyebabkan anemia, maka Si Kecil akan memperlihatkan tanda dan gejala berikut

  1. Kulit pucat
  2. Kelelahan
  3. Tangan dan kaki dingin
  4. Pertumbuhan dan perkembangan melambat
  5. Nafsu makan buruk
  6. Napas cepat yang tidak normal
  7. Masalah perilaku, mood swing
  8. Sering mengalami infeksi
  9. Mengidam dan sering meminta makanan yang tidak bernutisi, seperti es, makanan pedas, camilan gurih, dan junk food.

Baca Juga: Dampak Camilan Anak yang Tidak Sehat, Catat!

  • Pentingnya Vitamin C untuk Penyerapan Zat Besi

Untuk penyerapan zat besi yang cepat dan optimal, Bunda harus mengimbangi pemberian nutrisi tersebut dengan asupan vitamin C.

Dalam jurnal yang diterbitkan oleh National Library of Medicine juga membuktikan bahwa Vitamin C telah terbukti meningkatkan penyerapan zat besi. Vitamin C menangkap zat besi non-heme dan menyimpannya dalam bentuk yang lebih mudah diserap oleh tubuh Si Kecil.

Menurut penelitian dalam jurnal yang diterbitkan National Institutes of Health, mengonsumsi 100 mg vitamin C dengan makanan lainnya akan meningkatkan penyerapan zat besi hingga 67 persen. Makanan tinggi vitamin C yang bisa Bunda berikan pada Si Kecil termasuk buah jeruk, sayuran berdaun hijau tua, paprika, melon, dan stroberi.

Baca Juga: Berapa Dosis Vitamin C yang Dibutuhkan Tubuh Dalam Sehari?

Asupan Tambahan untuk Cukupi Nutrisi Anak

Setelah cukupi kebutuhan nutrisi anak, memberikan zat besi dalam jumlah maksimal, serta asupan vitamin C yang dukung penyerapan zat besi, Bunda juga harus memberikan asupan tambahan lainnya.

Susu adalah salah satu asupan tambahan yang harus dikonsumsi oleh anak kurang gizi untuk mengembalikan kesehatan serta mengembangkan potensi prestasinya.

Kini hadir varian baru SGM Eksplor Pro-gress Maxx dengan IronC. IronC adalah kombinasi unik Zat Besi dan Vitamin C yang akan mendukung penyerapan maksimal nutrisi penting yang dibutuhkan anak kurang gizi.

SGM Eksplor Progress Maxx juga merupakan susu pertumbuhan yang difortifikasi dengan kandungan nutrisi penting lainnya, seperti Minyak Ikan, Omega 3 & 6, Kalsium & Vitamin D, serta nutrisi penting lainnya.

Baca Juga: Cara Mendorong Tumbuh Kembang Otak Bayi dan Jenis Makanan yang Baik Untuknya

Yuk, Bunda, pastikan si Kecil mendapatkan nutrisi lengkap dan stimulasi yang tepat untuk bantu maksimalkan Potensi Prestasinya serta menjadikannya anak yang sehat.

(ADV)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb