21 Mei 2023

Panduan Cara Mengompres Anak Agar Demam Cepat Turun

Penggunaan kompres yang tepat bisa mempercepat pemulihan kondisi anak
Panduan Cara Mengompres Anak Agar Demam Cepat Turun

Moms mungkin sudah cukup sering mendengar manfaat dan cara mengompres anak, baik ketika panas ataupun dingin.

Namun, sudah tepat belum caranya?

Dengan mengetahui cara mengompres anak yang tepat, Moms bisa membantu meredakan gejala sakit atau cedera anak dengan lebih cepat.

Sebaliknya, penggunaan kompres anak yang salah bisa menghambat proses kesembuhan atau bahkan memperburuk kondisi Si Kecil.

Silakan simak penjelasan berikut untuk tahu lebih banyak tentang cara mengompres anak ya, Moms!

Baca Juga: 10 Cara Menghilangkan Gatal karena Ulat, Bilas dengan Air Mengalir dan Kompres Es

Perbedaan Kompres Anak Panas dan Dingin

Ilustrasi Kompres Anak
Foto: Ilustrasi Kompres Anak (Orami Photo Stock)

Sebelum menggunakan, Moms perlu tahu kalau perbedaan utama kompres anak menggunakan air panas dan dingin.

Perbedaannya bukan terletak pada suhunya, tapi justru pengaruhnya pada tubuh dan pembuluh darah.

Mengutip Medical News Today, memberikan kompres panas atau hangat pada tubuh memicu vasodilatasi atau pelebaran pembuluh darah.

Saat pembuluh darah melebar, darah mengalir lebih banyak ke seluruh tubuh sekaligus membawa kandungan oksigen, nutrisi, dan sel imun.

Sebaliknya, memberikan kompres dingin pada tubuh akan memicu vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah.

Hal ini akan memberikan efek mengurangi rasa nyeri pada bagian tubuh yang cedera.

Baca Juga: Mengenal Stroke Kuping, Penyakit yang Dibicarakan Kiky Saputri

Cara Mengompres Anak dengan Kompres Panas

Ilustrasi Mengompres Anak
Foto: Ilustrasi Mengompres Anak (Orami Photo Stock)

Walau disebut dengan kompres panas, suhu ideal untuk digunakan sebaiknya hanya sampai kadar hangat dan tidak terasa sakit bagi tubuh.

Ada 2 jenis kompres panas yang umumnya digunakan, yaitu:

  • Kompres kering (heating pad, lampu pemanas, atau sauna)
  • Kompres lembap (handuk dibasahi dengan air hangat atau berendam air hangat)

Saat ada kompres hangat diletakkan di bagian tubuh, maka hipotalamus di otak akan menganggap area tersebut terasa “panas.”

Biasanya, kompres akan diletakkan di area tubuh tertentu, seperti:

  • Dahi
  • Lipatan ketiak
  • Dada

Dengan demikian, hipotalamus akan merespons dengan menurunkan suhu tubuh sehingga lebih “dingin”.

Banyak yang menganggap bahwa suhu dingin dari es yang ditempelkan pada dahi akan membantu melawan panas dari dalam tubuh. 

Padahal, tidak demikian. Kain yang digunakan untuk kompres sebaiknya dibasahi atau direndam di air dengan suhu normal saja, tidak terlalu dingin atau panas.

Penggunaan kompres lembap lebih disarankan untuk anak, karena memiliki risiko luka bakar yang lebih kecil dan distribusi panas yang lebih merata.

Nah, cara mengompres anak dengan kompres panas tepat untuk digunakan pada kondisi berikut:

  • Demam
  • Sakit kepala, leher kaku, dan sakit punggung bawah
  • Migrain, dengan diletakkan pada dahi
  • Bintitan, bisul, atau nyeri pada mata
  • Tendonitis atau iritasi dan rasa kaku di otot
  • Cedera olahraga yang telah lewat masa akut (+72 jam)
  • Kram menstruasi

Jadi, bukan kompres es batu yang paling tepat untuk meredakan demam anak.

Namun, perlu diingat bahwa memberikan kompres hangat bisa lebih sulit dilakukan.

Orang tua perlu lebih berhati-hati agar air yang digunakan tidak terlalu panas dan tidak berisiko membakar kulit.

Kompres panas tidak boleh dilakukan pada:

  • Cedera otot atau olahraga dalam fase akut (0-48 jam)
  • Anak dengan kondisi dermatitis
  • Luka yang terasa panas bila disentuh seperti memar, keseleo, atau pendarahan

Baca Juga: Obat Demam Anak, Sebaiknya Gunakan Paracetamol atau Ibuprofen?

Cara Mengompres Anak dengan Air Dingin

Mengompres Anak (Whatsupmoms.com)
Foto: Mengompres Anak (Whatsupmoms.com) (Orami Photo Stocks)

Efek vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh dari kompres dingin dapat membantu mengurangi bengkak dan menghentikan pendarahan.

Sirkulasi darah yang terbatas juga bisa mengurangi rasa sakit dan memar.

Kompres dingin bisa dilakukan dengan berbagai hal, seperti:

  • Gel pack beku
  • Spons basah yang dibekukan
  • Es batu yang dimasukkan ke dalam plastik dan dibungkus dengan handuk atau kain
  • Melembabkan kain dengan air es

Ingat, Moms, tidak boleh menempelkan es langsung pada kulit karena bisa menyebabkan kerusakan jaringan kulit.

Selalu gunakan media lain seperti kain atau handuk untuk melindungi kulit.

Menurut studi Open Access Journal of Sports Medicine, kompres dingin paling baik digunakan untuk:

  • Cedera fase akut
  • Perawatan setelah operasi
  • Mengurangi perdarahan

Sebaliknya, jangan gunakan kompres dingin untuk kondisi:

  • Kram
  • Demam
  • Luka bakar atau luka terbuka

Perhatikan pula durasi penggunaan kompres panas dan kompres dingin untuk anak.

Durasinya hanya sekitar 15-20 menit untuk sekali aplikasi dan bisa diulang kembali 20 menit bila dirasa perlu.

Jangan biarkan kompres dipakai semalaman atau ditinggal tidur, ya Moms!

Baca Juga: Jenis-jenis Demam Pada Anak yang Harus Kita Tahu

Panduan Cara Mengompres Anak Demam

Cara Mengompres Anak (thewell.northwell.edu)
Foto: Cara Mengompres Anak (thewell.northwell.edu)

Sebagai orang tua, tidak ada yang lebih berharga dari anak kita.

Jadi, jika Si Kecil menunjukkan tanda dan gejala suhu tubuh tinggi, dahi hangat atau pipi memerah, reaksi alami Moms pasti adalah panik.

Suhu bayi biasanya berubah karena berbagai alasan, mulai dari:

Bahkan, waktu siang hari dapat berdampak karena suhu tubuh cenderung naik pada sore dan malam hari.

Jika anak mengalami demam, menurut American Academy of Pediatrics (AAP), tidak selalu memiliki arti yang buruk.

Faktanya, ini mungkin merupakan indikator kunci bahwa sistem kekebalan sedang melawan infeksi yang lebih serius.

Namun jika Moms merasa khawatir dan ingin meredakan panas anak, Moms bisa mencoba cara mengompres anak.

Cara mengompres anak ini sangat mujarab dalam menurunkan panas Si Kecil.

Bagaimana cara mengompres anak agar demam cepat turun? Ikuti cara di bawah ini yuk, Moms!

1. Siapkan Perlengkapan Kompres

Cara mengompres anak memang sederhana dan tergolong mudah.

Moms hanya perlu mempersiapkan wadah, air hangat, dan sehelai kain kompres.

Pertama yang harus Moms lakukan adalah mencelupkan kain ke dalam air hangat dan kemudian diperas.

Jika menggunakan air hangat untuk mengompres anak demam, pastikan menggunakan air yang memiliki suhu tidak melebihi suhu tubuh anak.

Dengan demikian suhu air yang paling baik untuk mengompres anak demam biasa adalah 27-34 derajat Celsius.

Sementara, apabila anak mengalami demam dengan suhu tubuh mencapai lebih dari 39 derajat Celsius, lebih baik jika dikompres dengan air hangat.

Suhunya lebih panas mencapai 34-37 derajat Celsius, ya Moms.

Panas tubuh akan keluar melalui pembuluh-pembuluh darah besar yang dekat dengan kulit yang berada di leher, ketiak, dan selangkangan.

Maka dari itu, pemberian kompres sebaiknya dilakukan di sekitar pembuluh-pembuluh darah besar, seperti di ketiak dan lipatan paha selama kurang lebih 15-20 menit.

2. Kompres Seluruh Tubuh Anak dengan Air Hangat

Cara mengompres anak selanjutnya, Moms harus meletakkan kain kompres di seluruh tubuh anak.

Terutama di daerah lipatan, seperti ketiak dan paha selama 15 menit.

Bisa juga dengan menyeka seluruh tubuhnya dengan kompres hangat, atau dengan cara menyuruh anak berendam di air hangat atau air suam kuku.

Kompres sekali pakai boleh digunakan tetapi tidak direkomendasikan untuk anak di bawah 2 tahun. Hal itu dikarenakan, kulit bayi masih sensitif.

Selain itu, kompres sekali pakai hanya bisa mengompres sebagian kecil permukaan tubuh.

Baca Juga: Mandi Air Hangat Bisa Merusak Kulit, Mitos atau Fakta?

3. Perbanyak Minum Air

Panas anak akan cepat turun, jika kompres anak dibarengi dengan memperbanyak minum air mineral.

Menurut jurnal Fever and Antipyretic Use in Children, pada saat demam kebutuhan cairan meningkat sampai 1,5 kali dari kebutuhan normal.

Jika anak kekurangan cairan, maka demam akan meninggi.

Minum air yang banyak fungsinya untuk menjaga kecukupan cairan dan mencegah timbulnya panas lebih tinggi.

Ingat! Jangan mengonsumsi minuman yang mengandung kafein (teh dan kopi) karena akan menyebabkan sering kencing, sehingga makin kekurangan cairan.

Jika terlihat tanda-tanda dehidrasi, Moms harus segera membawa anak ke rumah sakit untuk diperiksa oleh dokter, ya.

4. Perbanyak Istirahat

Biarkan anak beristirahat untuk membantu menurunkan demam, karena makin banyak beristirahat, maka panas anak akan makin cepat sembuh.

Hal lain yang patut diingat, tidak ada hubungannya antara demam dan makanan pantangan ya, Moms.

Cara mengompres anak ini sering kali disalahartikan oleh para Moms.

Selama demam dan sakit, metabolisme akan terganggu. Jadi, sebaiknya mengonsumsi makanan yang lunak sehingga mudah dicerna.

Hindari pula pemakaian baju berlapis dan selimut tebal karena dapat menghambat kulit untuk melakukan pertukaran panas dengan udara.

Selalu ingat hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat anak demam agar tidak salah kaprah, ya.

Baca Juga: Ibu Demam Bolehkah Menyusui? Ini Jawabannya Menurut Ahli

5. Mandi Air Hangat

Sama halnya dengan cara mengompres anak menggunakan air hangat, mandi air hangat dapat membantu menurunkan suhu tubuh ketika anak demam.

Namun, jangan gunakan air dingin atau alkohol saat memandikan anak karena dapat membuat suhu tubuh meningkat.

Moms juga bisa menyeka Si Kecil dengan handuk yang dibasahi air hangat bila tidak memungkinkan untuk mandi.

6. Kenakan Pakaian Tipis

Saat anak demam, berikan ia pakaian tipis yang dapat membuat panas tubuh lebih cepat keluar.

Sebaliknya, jangan berikan anak pakaian yang tebal atau berlapis-lapis agar demamnya cepat turun.

Moms juga sebaiknya jangan memberikan selimut yang terlalu tebal ketika anak dalam kondisi demam.

7. Berikan Obat Penurun Demam

Selain menerapkan cara mengompres anak, ada banyak obat penurun demam yang dapat diberikan kepada anak, seperti acetaminophen atau ibuprofen.

Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai pemberian obat-obatan untuk anak demam.

Hindari pemberian aspirin saat anak mengalami demam karena berpotensi menyebabkan Sindrom Reye yang membahayakan.

Jika anak masih berusia di bawah 2 tahun, sebaiknya bawa ia ke dokter anak untuk mendapatkan dosis obat demam yang sesuai.

Baca Juga: 10 Pilihan Minuman Penurun Demam, Alami dan Ampuh!

Kapan Sebaiknya Membawa Anak ke Dokter?

Ilustrasi Anak Demam (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Anak Demam (Orami Photo Stock)

Jika anak mengalami demam yang tinggi atau tidak kunjung turun, sebaiknya segera periksakan Si Kecil ke dokter anak.

Khususnya, jika demam anak disertai dengan gejala-gejala sebagai berikut:

  • Suhu tubuh mencapai 38°C atau lebih
  • Berusia di bawah 3 bulan dan demam mencapai 38°C
  • Mengalami kejang
  • Demam telah berlangsung lebih dari 72 jam
  • Jika anak berusia di bawah 2 tahun, segera bawa ke dokter jika demam telah berlangsung lebih dari 24 jam
  • Demam disertai gejala lainnya, seperti leher kaku, sakit telinga, ruam, sakit kepala, dan sebagainya
  • Anak terlihat sangat sakit, rewel, atau sulit merespons

Selain itu, jika anak berusia di bawah 4 tahun dan menunjukkan gejala pilek dan flu, sebaiknya segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan tepat.

Baca Juga: 15+ Penyebab Bintik Merah pada Bayi, Tak Melulu Biang Keringat!

Bagaimana Moms, sudahkah melakukan cara mengompres anak yang sesuai dengan kegunaannya?

Ikuti berbagai panduan cara benar mengompres anak di atas agar panas anak bisa cepat reda ya, Moms.

Yuk, langsung coba di rumah dengan bahan yang sederhana, Moms!

  • https://publications.aap.org/pediatrics/article/127/3/580/65016/Fever-and-Antipyretic-Use-in-Children
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3781860/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/321950
  • https://publications.aap.org/pediatrics/article/127/3/580/65016/Fever-and-Antipyretic-Use-in-Children?autologincheck=redirected
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3781860/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb