31 Agustus 2018

7 Cara Menjelaskan Ketiadaan Pasangan Pada Anak

Jangan berbohong atau menutupi kenyataan
7 Cara Menjelaskan Ketiadaan Pasangan Pada Anak

Orang tua tunggal dengan anak usia dini punya tanggung jawab besar, salah satunya menjelaskan ketiadaan pasangan pada anak. Tentu bukan hal mudah menjelaskan ketiadaan pasangan pada anak. Namun, hal itu harus Moms lakukan, terlebih ketika mereka mulai bertanya.

Anak-anak biasanya akan mulai bertanya saat menyadari ada yang berbeda antara keluarganya dengan keluarga teman-temannya. Hal ini sangat mungkin terjadi ketika mereka masuk TK atau SD.

Ketika saat itu tiba, Moms harus pandai memilih kata-kata sehingga tidak membuat Si Kecil marah. Komunikasi yang baik menjadi kunci agar Si Kecil bisa menerima penjelasan Moms.

Dikutip dari Grantstephensfamilylaw.co.uk, ada beberapa saran yang bisa Moms lakukan saat menjelaskan tentang ketiadaan pasangan kepada anak.

Ikuti Flow Mereka

1 cerai
Foto: 1 cerai (Orami Photo Stocks)

Si Kecil akan bertanya mengenai ketiadaan pasangan ketika mereka penasaran. Moms tidak perlu memaksakan memberi tahu jika memang mereka tidak bertanya.

Jika Si Kecil telah menyadari bahwa keluarganya berbeda dari keluarga lainnya, jangan merasa Moms harus juga menyinggungnya. Anak-anak selalu menerima situasi di mana mereka berada.

Tetap Terbuka

2 cerai
Foto: 2 cerai

Selalu ingatkan Si Kecil bahwa mereka bisa bertanya apapun dan kapanpun pada Moms. Ini akan mencegah Si Kecil diam ketika ada hal yang mereka khawatirkan dan malah mencari jawaban dari sumber lain. Yakinkan bahwa mereka bebas untuk penasaran terhadap sesuatu dan menanyakannya kepada Moms.

Tetap Tenang

3 cerai
Foto: 3 cerai

Moms mungkin punya perasaan negatif saat membicarakan ketiadaan pasangan. Hal tersebut sangat wajar terjadi.

Namun, Moms tidak perlu mengungkapkannya kepada Si Kecil. Pendam sendiri emosi yang Moms rasakan dan tetap tenang ketika ia bertanya. Moms selalu punya waktu untuk mengungkapkan emosi sendiri.

Baca Juga: 4 Cara Memberi Tahu Anak Kalau Orang Tua Akan Bercerai 

Jangan Berbohong

4 cerai
Foto: 4 cerai (Orami Photo Stocks)

Memulai dengan sebuah kebohongan hanya akan menyisakan masalah di kemudian hari. Moms harus tetap menjaga cara memberikan penjelasan yang sesuai dengan usia Si Kecil. Usia TK dan SD masih belum paham mengenai kekerasan dalam rumah tangga, tindak kriminalitas, atau perselingkuhan.

Tapi, jangan juga Moms malah berbohong untuk membuatnya mudah. Coba pikirkan penjelasan yang paling mungkin Moms berikan kepada Si Kecil di usianya ketika dia bertanya.

Tetap Netral

5 cerai
Foto: 5 cerai

Jangan berbicara hal negatif tentang orang tua yang tidak ada, terutama karena alasan perceraian. Anak-anak akan menyerap perkataan Moms itu dan membentuk karakter si orang tua atas penjelasan Moms. Biarkan mereka menilai sendiri karakter dari orang tua tersebut.

Moms tidak perlu juga membangun citra baik si orang tua di hadapan anak. Tetaplah bersikap netral dan hindari menyalahkan pihak tertentu. Kata-kata seperti “Beberapa orang belum mampu menjadi orang tua” harusnya sudah cukup bisa menjawab rasa penasaran Si Kecil.

Cari Tahu Apa yang Sebenarnya Anak Inginkan

6 cerai
Foto: 6 cerai

Jika Si Kecil tiba-tiba berkata “Andai aku punya ayah”, Moms jangan langsung menelannya bulat-bulat dan malah emosi menghadapinya.

Cobalah bertanya pada Si Kecil apa yang ia inginkan dengan memiliki ayah. Bisa jadi perkataan tersebut meluncur karena dia melihat temannya dijemput ayahnya dan diajak berjalan-jalan.

Jika ternyata alasannya adalah itu, Moms bisa menjelaskan bahwa bukan hanya ayah yang bisa melakukan itu. Moms juga bisa melakukannya jika Si Kecil mau.

Baca Juga: Dibalik Gugatan Cerai dan Permohonan Hak Asuh Anak, Justru Hal Menyiksa Ini yang Dirasakan Anak Korban Perceraian

Yakinkan Si Kecil

7 cerao
Foto: 7 cerao

Kapanpun Si Kecil bertanya tentang ketidakhadiran pasangan, selalu yakinkan mereka bahwa mereka tetap dicintai meski situasinya tidak sama seperti keluarga lain.

Ajak Si Kecil membuat daftar orang yang penting baginya dan katakan bahwa mereka semua mencintainya.

Katakan kepada Si kecil bahwa semua keluarga punya perbedaan, beberapa anak punya ayah dan ibu, sementara lainnya hanya memiliki ayah atau ibu.

Dengan cara ini, Moms bisa membuat Si Kecil jadi pribadi yang bahagia dan memiliki rasa empati yang tinggi. Hal itu akan membuat mereka percaya diri dan bisa berkomunikasi dengan baik kepada siapapun, termasuk Moms.

Itulah beberapa saran yang bisa Moms pertimbangkan untuk menjelaskan tentang ketiadaan pasangan kepada Si Kecil. Selamat mencoba!

(AND)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb