16 Agustus 2022

Cedera Lecutan, Gangguan pada Leher yang Terjadi saat Pergerakan Terlalu Cepat atau Kuat

Gejala biasanya muncul 24 jam setelah kejadian dari kecelakaan
Cedera Lecutan, Gangguan pada Leher yang Terjadi saat Pergerakan Terlalu Cepat atau Kuat

Orang tua cenderung memiliki masalah pada leher seperti radang sendi. Tak jarang mereka juga mengalami cedera lecutan atau whiplash.

Seiring bertambahnya usia, gerakan menjadi lebih terbatas, otot-otot kehilangan fleksibilitas dan kekuatan, serta cakram dan ligamen kehilangan kelenturannya.

Ketika leher bergerak maju mundur, ada lebih banyak potensi kerusakan.

Seperti apa gejala cedera lecutan? Kenali selengkapnya berikut ini.

Apa Itu Cedera Lecutan?

Ilustrasi whiplash
Foto: Ilustrasi whiplash (Freepik.com)

Foto Ilustrasi Wanita Mengalami Sakit Leher (Orami Photo Stock)

Whiplash injury atau cedera lecutan adalah sebuah gangguan pada leher yang terjadi akibat pergerakan yang terlalu cepat maupun kuat.

Menurut Vincent Traynelis, MD, ahli bedah saraf di Rush University Medical Center, seseorang bisa mendapatkan whiplash dari jatuh atau olahraga high impact, seperti snowboarding, ski, tinju, sepak bola, atau senam.

Cedera lecutan bisa dimulai dari nyeri leher yang ringan hingga kesemutan yang terasa menyiksa.

Baca Juga: Leher Bergaris, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Gejala Cedera Lecutan

Ilusrasi sakit leher
Foto: Ilusrasi sakit leher (Spineuniverse.com)

Foto Ilustrasi Gejala Cedera Lecutan (Orami Photo Stock)

Gejala cedera lecutan biasanya muncul dalam waktu 24 jam setelah kejadian yang menyebabkan whiplash.

Terkadang, gejala dapat berkembang setelah beberapa hari dan bertahan selama beberapa minggu.

Berikut ini pembagian beberapa gejala cedera lecutan:

Gejala Umum

  • Sakit leher dan kaku
  • Sakit kepala, khususnya di dasar tengkorak
  • Pusing
  • Penglihatan kabur
  • Kelelahan konstan

Gejala Cedera Lecutan Kronis

Gejala yang kurang umum terkait dengan whiplash kronis meliputi:

  • Masalah dengan konsentrasi dan memori
  • Telinga berdenging
  • Susah tidur nyenyak
  • Gampang marah
  • Nyeri kronis di leher, bahu, atau kepala

Gejala Cedera Lecutan Darurat

Moms atau Dads harus segera konsultasi ke dokter jika mengalami gejala di bawah ini:

  • Gejala menyebar ke bahu atau lengan
  • Terasa sakit saat menggerakkan kepala
  • Mati rasa atau kelemahan di lengan
  • Sakit leher dan kaku
  • Terasa sakit saat menggerakkan leher
  • Hilangnya rentang gerak di leher

Baca Juga: 9 Penyebab Sakit Leher Sebelah Kiri, Salah SatunyaTerlalu Lama Menatap Layar!

Penyebab Cedera Lecutan

Sakit leher
Foto: Sakit leher

Foto Ilustrasi Gejala Nyeri Leher (Orami Photo Stock)

Whiplash terjadi ketika otot-otot di leher mengalami ketegangan karena gerakan cepat ke belakang dan kemudian ke depan.

Gerakan tiba-tiba menyebabkan tendon dan ligamen leher meregang dan robek, kemudian memicu cedera lecutan.

Ada beberapa hal yang bisa jadi penyebab cedera lecutan, antara lain:

  • Kecelakaan mobil
  • Kekerasan fisik, seperti dipukul atau diguncang
  • Olahraga kontak seperti sepak bola, tinju, dan karate
  • Menunggang kuda
  • Kecelakaan bersepeda
  • Jatuh di mana kepala tersentak ke belakang dengan keras
  • Pukulan benda berat ke kepala
  • Sabuk pengaman menahan tubuh (kemungkinan mencegah cedera yang jauh lebih buruk) dan leher dengan cepat menekuk saat kepala bergerak ke depan. Jaringan lunak di bagian belakang leher kemungkinan akan terluka di sini

Baca Juga: Mengenal Tortikolis, Kondisi Leher Bengkok Bawaan pada Bayi

Cara Mengetahui Cedera Lecutan

Ilustrasi MRI
Foto: Ilustrasi MRI

Foto Ilustrasi Alat MRI (Orami Photo Stock)

Menurut Hopkins Medicine, banyak kasus cedera lecutan termasuk kerusakan jaringan lunak yang tidak dapat dilihat oleh rontgen.

Seiring dengan riwayat medis lengkap dan pemeriksaan fisik, cedera lecutan dapat diketahui dengan pemeriksaan berikut:

1. Sinar-X

Sinar energi elektromagnetik menghasilkan gambar jaringan internal, tulang, dan organ ke dalam film.

2. Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI)

Magnet besar dan komputer membuat gambar detail organ dan struktur jaringan lunak di tubuh.

3. Pemindaian Tomografi Komputer (CT)

Sinar-X dan teknologi komputer membuat gambar horizontal atau aksial (sering disebut irisan) tubuh.

CT scan menunjukkan gambar rinci dari setiap bagian tubuh, termasuk tulang, otot, lemak, dan organ.

CT scan cenderung memberikan hasil lebih detail daripada rontgen umum.

Baca Juga: 10 Penyebab Jerawat di Rahang dan Leher, Moms Perlu Tahu!

Pengobatan Cedera Lecutan

Ilustrasi akupuntur
Foto: Ilustrasi akupuntur

Foto Ilustrasi Akupuntur (Orami Photo Stock)

Rencana pengobatan cedera lecutan akan tergantung pada tingkat whiplash yang diderita.

Beberapa orang hanya membutuhkan obat bebas dan perawatan di rumah, sementara lainnya mungkin memerlukan obat resep, perawatan nyeri khusus, atau terapi fisik.

Nah, berikut ini beberapa pengobatan cedera lecutan yang bisa dipertimbangkan berdasarkan Mayo Clinic:

1. Istirahat

Istirahat mungkin berguna untuk 1-2 hari setelah cedera.

Akan tetapi, terlalu banyak istirahat di tempat tidur dapat menunda pemulihan.

2. Kompres Panas atau Dingin

Menempelkan kompres panas atau dingin ke area leher selama 15 menit setiap 3 jam atau lebih dapat membantu area leher terasa lebih baik.

3. Obat Pereda Nyeri

Pereda nyeri yang dijual bebas, seperti acetaminophen (Tylenol, lainnya) dan ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya), sering kali dapat mengontrol nyeri whiplash ringan hingga sedang.

Baca Juga: Spasmal, Obat Mengandung Paracetamol Berbentuk Salut Selaput

4. Obat Resep

Orang dengan nyeri yang lebih parah dapat diberikan obat antidepresan tertentu yang telah terbukti meredakan nyeri saraf.

5. Relaksan Otot

Penggunaan obat-obatan dalam jangka pendek mungkin disarankan untuk mengendurkan otot-otot yang tegang dan meredakan rasa sakit.

Perlu diperhatikan juga bahwa obat jenis ini bisa memicu rasa kantuk.

Di sisi lain, obat ini justru dapat membantu memulihkan tidur normal jika rasa sakit menghalangi Moms atau Dads untuk mendapatkan istirahat malam yang baik.

6. Suntikan

Suntikan lidokain (Xylocaine) atau obat mati rasa ke daerah otot yang sakit dapat digunakan untuk mengurangi rasa saki.

Baca Juga: Waspadai Ruam pada Leher Bayi, Bikin Nggak Nyaman!

7. Olahraga

Dokter kemungkinan akan meresepkan serangkaian latihan peregangan dan gerakan untuk dilakukan di rumah.

Latihan-latihan ini dapat membantu memulihkan rentang gerak di leher dan membuat Moms bisa kembali ke beraktivitas dengan normal.

Contoh latihannya termasuk:

  • Memutar leher ke dua arah
  • Memiringkan kepala dari sisi ke sisi
  • Menekuk leher ke arah dada
  • Menggulung bahu

8. Terapi fisik

Jika Moms atau Dads mengalami nyeri whiplash yang berkelanjutan atau memerlukan latihan rentang gerak, dokter mungkin menyarankan untuk menemui ahli terapi fisik.

Terapis fisik akan memandu proses latihan untuk memperkuat otot, memperbaiki postur, dan mengembalikan gerakan normal.

Hal inilah yang dapat membantu memulihkan gejala dan mencegah cedera lebih lanjut.

Dalam beberapa kasus, stimulasi saraf listrik transkutan (TENS) dapat digunakan.

TENS menerapkan aliran arus listrik ringan ke kulit.

Penelitian terbatas menunjukkan bahwa perawatan ini dapat meredakan nyeri leher untuk sementara waktu sekaligus meningkatkan kekuatan otot.

Jumlah sesi terapi fisik yang dibutuhkan akan bervariasi dari orang ke orang.

Terapis fisik juga dapat membuat rutinitas latihan pribadi secara khusus untuk Moms lakukan di rumah.

Baca Juga: Tak Perlu Operasi, Ini 8 Cara Menghilangkan Lemak di Leher!

9. Akupuntur

Akupuntur dilakukan dengan memasukkan jarum sangat halus ke bagian kulit tertentu.

Pengobatan cedera lecutan ini dapat membantu meringankan sakit leher.

10. Perawatan chiropractic

Seorang chiropractor melakukan teknik manipulasi sendi.

Ada beberapa bukti bahwa perawatan chiropractic dapat membantu menghilangkan rasa sakit, jika diseimbangi dengan olahraga atau terapi fisik.

Manipulasi tulang belakang dapat menyebabkan masalah kecil, seperti mati rasa atau pusing, dan jarang merusak jaringan tulang belakang.

11. Terapi Pikiran dan Tubuh

Latihan yang menggabungkan gerakan lembut dan fokus pada pernapasan dan perhatian, seperti tai chi, qi gong, dan yoga, dapat membantu meringankan rasa sakit dan kekakuan.

Kabar baiknya, sangat sedikit orang yang mengalami komplikasi jangka panjang dari whiplash atau cedera lecutan.

Biasanya, waktu pemulihan berkisar dari beberapa hari hingga beberapa minggu.

Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke, kebanyakan orang pulih sepenuhnya dalam waktu tiga bulan.

Baca Juga: 7 Manfaat Jogging dan Tipsnya agar Tidak Cedera

Moms atau Dads juga harus memberi tahu dokter jika mengalami mati rasa, kehilangan kekuatan di tangan atau lengan, atau merasakan nyeri yang menjalar di lengan dari bahu.

Pasalnya, kondisi tersebut bisa menjadi tanda masalah serius dari cedera lecutan yang mungkin membutuhkan penanganan segera.

  • https://www.spine-health.com/conditions/neck-pain/what-whiplash
  • https://www.healthdirect.gov.au/whiplash
  • https://www.rush.edu/news/5-facts-about-whiplash
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/whiplash/diagnosis-treatment/drc-20378926
  • https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/whiplash-injury
  • https://hellosehat.com/muskuloskeletal/tulang-sendi-lainnya/whiplash-cedera-lecutan/
  • https://www.nhs.uk/conditions/whiplash/
  • https://www.healthline.com/health/cervicalgia#see-your-doctor
  • https://www.ninds.nih.gov/Disorders/All-Disorders/Whiplash-Information-Page
  • https://www.medicinenet.com/whiplash/article.htm

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb