Dengkul Kopong: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Apakah Moms dan Dads familier dengan istilah lutut atau dengkul kopong?
Tulang lutut yang tampak kosong dan tidak berisi terkadang membuat kekhawatiran sendiri bagi penderitanya.
Bagi sebagian orang, lutut yang berbunyi dan terlihat menonjol juga menjadi salah satu keluhan yang kerap dirasakan.
Sebenarnya, apa penyebab lutut kopong dan tidak berisi? Kenali penjelasan lebih lanjutnya di bawah ini, ya, Moms!
Baca Juga: Ketahui 6 Penyebab Tulang Ekor Sakit saat Hamil
Apa Itu Dengkul Kopong?
Sebenarnya, istilah dengkul atau lutut kopong tidak ada dalam dunia medis.
Kondisi yang biasa terjadi adalah lutut berbunyi seperti meletup atau menggeretak, seolah ada retakan atau kekopongan di dalam.
Dalam medis, kondisi ketika lutut mengeluarkan bunyi biasa disebut dengan krepitasi atau crepitus.
Pada kebanyakan kasus, bunyi pada lutut bisa terjadi ketika seseorang jongkok atau bergerak dengan bertumpu pada lutut.
Kondisi ini bisa terjadi sesekali karena jaringan tulang rawan tidak lagi rata karena penuaan.
Ketidakrataan permukaan jaringan tulang rawan tersebut menyebabkan timbulnya bunyi “krek” saat bersentuhan.
Baca Juga: Cara Menggunakan Tetes Telinga untuk Obati Masalah Telinga
Gejala Dengkul Kopong
Lutut yang kopong dan lemas artinya tulang di sekitar dengkul sedang tidak stabil.
Pemicunya bisa karena cedera pada ligamen di sekitar tempurung lutut.
Ligamen adalah jaringan pendek dan keras yang menjadi penghubung dua tulang.
Di lutut, ada empat ligamen utama dan beberapa ligamen kecil.
Jika lutut tiba-tiba terasa kopong, sering kali merupakan akibat dari robekan pada salah satu dari tiga ligamen utama ini.
Ketidakstabilan disebabkan oleh cedera ligamen, Moms atau Dads mungkin memiliki gejala lain berupa:
- Bunyi letupan atau gertakan yang keras saat cedera terjadi
- Sering nyeri tiba-tiba dan memburuk
- Terasa longgar di persendian
- Ketidakmampuan untuk menahan beban pada sendi
- Lutut bengkak dalam 24 jam pertama
Penyebab lutut terasa kopong atau longgar bisa menyebabkan lutut terpelintir secara tima-tiba dari satu sisi.
Seringnya terjadi selama olahraga dan juga dapat terjadi ketika melakukan sesuatu yang sederhana seperti masuk dan keluar dari mobil.
Baca Juga: 8 Jenis Makanan yang Bisa Membesarkan Bokong
Penyebab Umum Dengkul Kopong
Melansir Healthline, timbulnya bunyi pada lutut, yang sering disebut lutut kopong, bisa disebabkan oleh beberapa keadaan.
Selain cedera, berikut beberapa penyebab dengkul kopong atau berbunyi:
1. Gelembung Gas
Gas dapat menumpuk di area persendian dan membentuk gelembung kecil di cairan sinovial (cairan kental yang berfungsi untuk melumasi sendi).
Ketika lutut ditekuk, beberapa gelembung tersebut bisa pecah dan menimbulkan bunyi.
Gelembung gas yang pecah ini normal terjadi pada setiap orang dan tidak perlu dikhawatirkan.
2. Ligamen Meregang
Ligamen dan tendon di sekitar sendi lutut bisa sedikit meregang saat melewati benjolan tulang kecil.
Lalu, ketika kembali ke tempatnya, seseorang mungkin mendengar suara “klik” di lutut.
Inilah yang mungkin disalahartikan sebagai kondisi lutut kopong, lho.
Baca juga: Ketahui Penyebab dan Cara Penanganan Lutut Bengkak Berikut Ini!
3. Ketidakstabilan Patellofemoral
Tubuh setiap orang bisa berbeda-beda, termasuk soal jaringan dan komponen yang membentuk lutut.
Beberapa orang bisa jadi memiliki lutut yang lebih lentur dari orang lain, sehingga tempurung lutut bisa bergerak lebih bebas.
Kondisi inilah yang membuat lutut seseorang lebih sering bunyi. Dengkul kopong ini juga bisa membuat penderitanya tulang seolah-olah menonjol.
4. Cedera atau Benturan Keras
Kondisi yang sering dikira sebagai dengkul kopong juga bisa terjadi akibat cedera atau benturan keras pada lutut.
Kondisi ini dapat membuat tempurung atau sendi lutut mengalami kerusakan dan mengeluarkan bunyi.
Berikut ini kondisi cedera pada lutut yang bisa menyebabkan terjadinya lutut kopong atau krepitasi:
- Robekan meniskus
Kondisi ini cukup umum terjadi pada orang yang sering berolahraga, jogging, atau lari.
Robekan meniskus dapat menyebabkan timbulnya bunyi pada lutut ketika sendi digerakkan.
- Chondromalacia patella
Merupakan kondisi ketika tulang rawan di bawah permukaan yang menutupi tempurung lutut mengalami kerusakan.
Gejalanya dapat berupa nyeri tumpul di belakang tempurung lutut. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penggunaan lutut berlebihan atau cedera.
- Sindrom patellofemoral (runner’s knee)
Kondisi ini umumnya terjadi ketika memberi terlalu banyak tekanan pada sendi lutut yang bernama sendi patela.
Akibatnya, lutut bisa terdengar berbunyi dan nyeri saat digerakkan.
Baca Juga: Penyebab Kepala Pusing Badan Lemas dan Cara Mengatasinya
5. Radang Sendi
Peradangan pada sendi, atau disebut juga osteoarthritis, juga bisa membuat lutut mengeluarkan bunyi dan dikira dengkul kopong.
Meski bisa terjadi pada siapa saja, kondisi ini biasanya dialami oleh orang berusia di atas 50 tahun.
Pada kondisi osteoarthritis, tekanan dan perubahan biokimia dapat memecah tulang rawan yang melindungi sendi lutut dari waktu ke waktu.
Gejala selain bunyi pada lutut adalah nyeri dan kaku saat digerakkan.
Jadi, bila lutut terdengar berbunyi dan disertai nyeri, bisa jadi itu karena kondisi ini.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.