Perbedaan Fakir dan Miskin Beserta Penjelasan Kriterianya
Fakir dan miskin sering digabungkan dalam pengucapan. Namun, apa perbedaan fakir dan miskin sebenarnya?
Meski mirip, ternyata 2 istilah ini sangat berbeda, lho!
Baik fakir maupun miskin, termasuk ke dalam 2 golongan yang berhak menerima zakat fitrah menurut ajaran Islam.
Meski sering disandingkan, ternyata kedua istilah ini memiliki perbedaan, lho!
Nah, sebelum membahas perbedaan antara keduanya, lebih baik simak dulu pengertian fakir dan miskin melalui artikel berikut.
Baca Juga: 20+ Makanan Ibu Hamil yang Sehat dan Contoh Menunya, Bergizi Tinggi!
Pengertian Fakir
Dalam Alquran sendiri, kata fakir memang tidak dijelaskan secara gamblang.
Namun, kata akarnya yaitu faqr disebutkan sebanyak 14 kali dalam Alquran.
Kata fakir berasal kata faqrun yang berarti orang yang tulang punggungnya patah atau dengan kata lain orang tersebut memiliki beban hingga tidak bisa memenuhi kebutuhannya.
Kalau secara istilah, fakir adalah orang yang tidak memiliki harta dan pekerjaan, sehingga tidak bisa mencukupi kehidupannya, yaitu:
- Sandang
- Pangan
- Papan
Arti Fakir Berdasarkan Pendapat Ulama
Kalau berdasarkan pendapat beberapa ulama, fakir memiliki arti yang berbeda-beda, yaitu:
1. Syafi'i
Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta dan usaha atau mempunyai harta atau usaha yang kurang dari setengah kecukupannya.
Selain itu, mereka juga tidak memiliki orang yang berkewajiban menanggung belanjanya.
2. Hanafi
Fakir adalah orang yang mempunyai harta kurang dari senisab atau mempunyai senisab atau lebih, tapi habis untuk memenuhi kebutuhannya.
3. Hambali
Fakir ialah orang yang tidak memiliki harta atau mempunyai harta tapi kurang dari setengah keperluannya.
4. Maliki
Fakir merupakan orang yang mempunyai harta, namun tidak mencukupi untuk keperluannya dalam masa satu tahun.
Fakir juga merupakan orang yang memiliki penghasilan tetapi tidak mencukupi kebutuhannya.
Baca Juga: 7+ Pintu Rezeki yang Tertulis dalam Alquran, Yuk Buka dan Raih Berkahnya!
Pengertian Miskin
Sementara, kata miskin disebutkan dalam Alquran lebih dari 33 kali.
Berasal dari bahasa aslinya yaitu Arab, kata miskin diambil dari kata sakana yang memiliki arti diam atau tenang.
Nah, kalau secara istilahnya miskin adalah orang yang memiliki harta dan pekerjaan, namun tidak bisa mencukupi kebutuhan primernya.
Lebih gampangnya, miskin adalah orang yang hanya dapat mencukupi ½ atau lebih dari seluruh kebutuhan pokok dirinya dan orang-orang yang jadi tanggungannya.
Orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya ialah anak dan istri.
Allah SWT berfirman:
أَمَّا ٱلسَّفِينَةُ فَكَانَتْ لِمَسَٰكِينَ يَعْمَلُونَ فِى ٱلْبَحْرِ فَأَرَدتُّ أَنْ أَعِيبَهَا وَكَانَ وَرَآءَهُم مَّلِكٌ يَأْخُذُ كُلَّ سَفِينَةٍ غَصْبًا
"Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera," (QS. Al-Kahfi: 79).
Allah menyebutkan, meski memiliki kapal, mereka masih masuk ke dalam kategori miskin.
Baca juga: 9 Cara Mendidik Anak Laki-Laki Menurut Islam, Yuk Ikuti!
Perbedaan Fakir dan Miskin
Berdasarkan pengertian di atas, bisa dikatakan bahwa fakir lebih membutuhkan dibandingkan orang miskin.
Dalam The United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), mazhab Syafi'i menggambarkan fakir adalah orang yang tidak memiliki apa-apa.
Perbedaan fakir dan miskin yang paling jelas dan mendasar adalah dari tingkat kekurangan material.
Biasanya, tingkat kekurangan material pada seseorang yang disebut fakir sangat tinggi.
Mereka sering kali tidak memiliki harta benda atau sumber daya material sama sekali.
Dalam beberapa konteks, kefakiran dapat diartikan sebagai sebuah bentuk kemiskinan ekstrem.
Sementara orang yang miskin mungkin masih memiliki beberapa aset atau sumber daya material.
Tetapi, material tersebut bisa jadi tidak cukup untuk memenuhi standar kehidupan yang layak atau stabil.
Tingkat kekurangannya mungkin beragam, dari rendah hingga tinggi, tetapi umumnya tidak setinggi kefakiran.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.