10 Maret 2023

Mengenal Infeksi Jamur Fungal Acne dan Cara Mengatasinya

Selain ruam, fungal acne juga bisa bikin kulit bersisik
Mengenal Infeksi Jamur Fungal Acne dan Cara Mengatasinya

Moms punya masalah kulit menyerupai jerawat di bagian dada atau punggung? Itu biasa disebut dengan fungal acne.

American Academy Dermatology mengungkapkan, sumber utama munculnya jerawat adalah karena pori-pori di kulit tersumbat oleh sel kulit mati.

Akhirnya, komedo muncul yang akhirnya menjadi biang dari jerawat.

Hal ini juga bisa terjadi karena bakteri P.acnes yang masuk ke dalam pori-pori yang tersumbat dan menyebabkan komedo.

Lalu, apa perbedaan fungal acne dengan jenis jerawat lainnya? Lalu, apa yang menjadi penyebab kemunculannya?

Baca Juga: Kenapa Muncul Jerawat saat Hamil?

Apa Itu Fungal Acne?

Fungal Acne
Foto: Fungal Acne (Olivaclinic.com)

Moms, fungal acne adalah infeksi jamur yang bentuknya menyerupai jerawat, tapi bukan jerawat ya karena pencetusnya berbeda seperti jerawat di wajah.

"Jadi fungal acne itu adalah infeksi jamur yang bentuknya menyerupai jerawat atau acne tapi fungal acne bukan jerawat atau bukan acne karena pencetusnya adalah jamur.

Jenis jamurnya adalah golongan malassezia atau golongan pityrosporum. Fungal acne ini namanya adalah pityrosporum folliculitis," jelas dr. Suksmagita Pratidina, Sp. D.V. E.

Dia adalah Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi Estetika yang praktik di RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan.

Artinya, folliculitis yaitu radang di saluran kelenjar minyak yang disebabkan oleh pityrosporum. Jamur ini bukanlah jamur parasit.

Jadi, jamur ini sebenarnya merupakan flora normal yang ada di kulit kita. Namun, kenapa masalah jamur ini ada yang mengalami dan ada yang tidak?

"Seperti yang diketahui, di jamur pityrosporum ini normalnya memang ada di kulit kita. Namun, dia populasinya akan tambah banyak atau berlebihan jika kondisi kulit kita dalam kondisi lembap dan berminyak," tambah dr. Suksmagita.

Sebab, mereka sangat suka kulit berminyak. Pori-pori kulit mempunyai kelenjar keringat dan kelenjar minyak.

Maka, apapun aktivitas manusia yang membuat kelenjar keringat dan kelenjar minyak menjadi hiperaktif, akan membuat populasi jamur ini menjadi semakin banyak.

Area yang kadang terkena biasanya di daerah tertentu yang kelenjar minyaknya lebih padat.

Contoh, di daerah leher, belakang telinga, tepi antara batas rambut dengan wajah, tubuh seringnya di tengah dada, dan tengah punggung.

Itu adalah area-area di mana kelenjar minyak kita lebih padat.

Baca Juga: 13 Cara Mengatasi Biang Keringat pada Anak, Yuk Cek!

Perbedaan Fungal Acne dan Beruntusan

Jerawat di Punggung
Foto: Jerawat di Punggung (Freepik.com/freepik)

Dilansir dari studi jurnal Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine, fungal acne muncul karena adanya infeksi jamur Malassezia furfur atau Pityrosporum ovale yang ditemukan pada folikel rambut.

Hal ini yang membedakan fungal acne dengan masalah jerawat lainnya karena bisa muncul di bagian tubuh mana saja.

Dalam Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology tahun 2014, diungkapkan bahwa fungal acne paling sering ditemukan di bagian dada, punggung, atas lengan, dan lebih jarang di wajah.

Nah, apabila muncul di wajah, seringnya salah diagnosis dan dianggap sebagai jerawat biasa.

Menurut Dr. Sam Bunting, dokter kulit dari London, umumnya kita mengenal bentuk jerawat, seperti papula, pustula, nodul, dan kistik.

Berbeda dengan jenis-jenis jerawat tersebut, fungal acne adalah jerawat yang berbentuk sangat kecil dan terasa gatal.

Pada beberapa orang, jerawat kecil ini bisa sebabkan ruam merah bersisik pada alis, lipatan hidung, dan kulit kepala.

dr. Suksmagita juga menambahkan, bahwa beruntusan adalah tampilan klinis yang bisa disebabkan oleh banyak kondisi, salah satunya adalah fungal acne.

"Beruntusan itu kan sebenarnya adalah tampilan klinis yang bisa disebabkan oleh apa saja, bisa fungal acne atau bisa juga acne beneran.

Atau bisa juga kayak istilah awamnya keringat buntet atau istilah medisnya adalah miliaria," kata dr. Suksmagita.

Intinya beruntusan disebabkan oleh sumbatan yang ada di muara atau permukaan luar.

Jadi, seharusnya kelenjar keringat atau kelenjar minyak tersebut bisa keluar, tapi tersumbat sehingga menyebabkan beruntusan.

"Biasanya, beruntusan itu adalah sumbatan yang menutupi pori-pori, bisa disebabkan oleh jamur, kuman jerawat, atau bisa juga disebabkan karena sumbatan biasa tanpa peradangan atau tanpa infeksi," jelas dr. Suksmagita.

Fungal Acne:

Fungal acne bisa timbul karena penyebabnya berbeda-beda. Bentuknya pun juga berbeda denga bruntusan.

"Nah, fungal acne memiliki bentuk yang khas yaitu bentuk monomorf atau uniform artinya bentuknya itu seragam semuanya.

Besarnya sama, bentuknya sama dan biasanya intensitasnya lebih banyak di daerah yang kelenjar minyaknya itu banyak.

Khasnya adalah tidak menyerupai komedo karena si fungal acne ini adalah infeksi jamur tapi bukan disebabkan oleh bruntusan atau sumbatan tadi. Jadi khasnya fungal acne adalah tidak ada komedo," jelas dr. Suksmagita.

Bruntusan:

Sementara, bruntusan biasanya disebabkan oleh sumbatan yang khasnya adalah timbul seperti sumbatan berbentuk komedo white head ataupun black head.

Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Munculnya Jerawat Batu

Tingkat Keparahan Fungal Acne dan Beruntusan

Ilustrasi Bruntusan
Foto: Ilustrasi Bruntusan (Orami Photo Stocks)

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, fungal acne dan beruntusan adalah kedua kondisi yang berbeda sehingga tingkat keparahannya juga berbeda.

Tingkat keparahan ini juga ditentukan dengan banyak faktor ya, Moms. Tingkat keparahannya ditentukan oleh luasnya area dan banyaknya peradangan.

"Jadi dua-duanya ini sebenarnya tingkatnya lebih parah atau enggak, ya tergantung banyak enggak area yang terkena.

Kemudian seberapa banyak ruam kulitnya itu yang menandakan parah atau tidaknya," jelas dr. Suksmagita.

dr. Suksmagita menambahkan, bahwa biasanya yang lebih parah adalah fungal acne.

"Tapi biasanya yang lebih parah adalah fungal infection, karena fungal infection itu kita tidak hanya menilai dan mengobati kondisi kulitnya kita juga mesti mengobati masalah lainnya.

Seperti contoh dia mungkin imunitasnya tidak baik atau mungkin lebih banyak berkeringat dan berminyak.

Jadi, jika kita hanya menyembuhkan peradangannya tapi tidak menyembuhkan kondisi dasarnya, tentu kondisi ini akan berulang," ungkap dr. Suksmagita.

Baca Juga: Bikin Bruntusan, Ini 15 Cara Menghilangkan Jerawat Pasir

Penyebab Munculnya Fungal Acne

Berkeringat saat Olahraga
Foto: Berkeringat saat Olahraga (Freepik.com/freepik)

Fungal acne disebut juga sebagai pityrosporum folliculitis atau malassezia folliculitis.

Seperti yang diungkapkan sebelumnya, infeksi jamur menjadi penyebabnya. Namun, hal yang membuat pertanyaan, dari mana saja infeksi jamur ini berasal?

“Dalam kondisi normal ada keseimbangan antara bakteri dan jamur pada kulit kita.

Namun, apabila terjadi pertumbuhan jamur yang berlebihan, maka dapat menyebabkan iritasi kulit, peradangan, dan fungal acne,” ungkap Dr. Hye Jin Chung, asisten profesor dermatologi di Boston University School of Medicine.

Masih menurut Dr. Chung, ada beberapa faktor lainnya yang bisa jadi penyebab munculnya fungal acne, di antaranya:

  • Mengenakan pakaian ketat, seperti pakaian olahraga yang sudah terpapar keringat terlalu lama.
  • Tidak langsung membersihkan diri sesudah berolahraga.
  • Memakai peralatan olahraga di tempat umum dan mengabaikan kebersihan setelah menggunakannya.
  • Keringat berlebihan. Risiko akan semakin tinggi untuk orang yang tinggal di daerah beriklim panas.

Hal ini juga didukung oleh pendapat Dr. Emily C. McKenzie, instruktur klinis di departemen dermatologi di Universitas Utah.

Menurutnya, beberapa orang secara genetik juga bisa mengalami pertumbuhan ragi berlebih yang akhirnya sebabkan fungal acne.

“Beberapa penyakit kronis yang berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh, seperti diabetes dan HIV juga rentan mengalami fungal acne,” ungkap Dr. McKenzie, mengutip Self.

Baca Juga: 5 Cara Alami Menghilangkan Bekas Jerawat

Cara Mengatasi Fungal Acne

Jerawat di Dada
Foto: Jerawat di Dada (Vedix.com)

Fungal acne bisa diperparah ketika seseorang mengeluarkan aktivitas dengan keringat berlebih,” ujar Dr. Hye Jin Chung.

Untuk itu, ada baiknya Moms memperhatikan beberapa cara untuk mengatasinya berikut ini:

1. Menjaga Kebersihan Tubuh

Penanganan fungal acne memang tergantung pada tingkat keparahan yang dialami tiap orang.

Penanganan awal yang paling sederhana dilakukan adalah menyesuaikan gaya hidup dengan selalu menerapkan kebersihan.

Misalkan, Moms langsung mandi, keramas, dan segera mengganti pakaian yang bersih setelah berolahraga.

American College of Clinical Pharmacy mengungkapkan, gunakan pembersih wajah yang ringan, lembut, dan cocok untuk kulit sensitif.

Jika fungal acne terdapat pada punggung atau dada Moms, sebaiknya hindari memakai pakaian ketat yang bisa memicu atau memperburuk kondisi ini.

2. Menggunakan Produk Antijamur

Menurut Dr. Sam Bunting, dokter kulit di London, fungal acne dan jerawat yang disebabkan komedo dapat muncul secara bersamaan.

Kelenjar sebaceous berminyak bisa menjadi pusat dari kedua gangguan kulit ini terjadi. Untuk itu, sebaiknya tangani fungal acne terlebih dulu.

“Gunakan antijamur oral, seperti flukonazol untuk mengatasi fungal acne.

Apabila munculnya di kulit kepala, maka gunakan sampo antijamur topikal, seperti ketoconazole. Bahan-bahan lain yang dapat membantu adalah seng pyrithione dan selenium sulphide,” ungkap Dr. Sam.

Selain itu, sebaiknya Moms menggunakan pembersih wajah dan badan yang mengandung bahan-bahan aktif antijamur untuk mengurangi gejala yang ada.

Baca Juga: Jerawat di Dahi Meradang, Ini Penyebabnya

3. Minum Obat Antijamur

Jika fungal acne yang terjadi sudah semakin parah dan pertumbuhan ragi dalam folikel rambut sudah berlebihan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Biasanya, dokter akan memberikan obat antijamur untuk mengobatinya.

“Biasanya, pasien disarankan untuk melakukan aktivitas berkeringat selama 24 jam setelah minum pil antijamur karena obat terbukti dikeluarkan melalui kelenjar keringat dari folikel rambut ke kulit.

Penanganan ini dinilai lebih efektif dan efisien,” ujar Dr. Shereene Idris, dokter kulit kosmetik di Union Square Laser Dermatology, New York.

Fungal acne adalah kondisi yang mungkin membutuhkan penanganan medis untuk mengatasinya.

Guna menghindarinya, ada baiknya selalu memperhatikan kebersihan diri, terutama setelah melakukan aktivitas berat.

Baca Juga: Bingung Atasi Jerawat? Ini 10 Rekomendasi Salep Untuk Jerawat, Dijamin Ampuh!

Cara Mencegah Fungal Acne

Ilustrasi Mandi
Foto: Ilustrasi Mandi (Shutterstock.com)

Fungal acne harus lebih diwaspadai oleh orang-orang yang lebih berisiko, lho Moms.

"Jadi orang-orang tertentu yang berisiko mengalami fungal acne adalah kelenjar keringat dan kelenjar minyaknya aktif atau over productive.

Seperti olahragawan, remaja yang masuk usia pubertas, atau orang yang kegiatannya banyak berkeringat," kata dr. Suksmagita.

Namun, banyaknya keringat dan kondisi hormon adalah hal yang tidak bisa kita hindari, ya Moms

"Maka, yang bisa dilakukan adalah merawat kondisi kulit yang keringat dan berminyak banyak tapi akumulasi keringat minyaknya tidak menimbulkan over growth," kata dr. Suksmagita.

Caranya bisa dengan:

  • Mengganti baju dengan lebih sering
  • Mandi tidak boleh kurang dari 2 kali sehari
  • Mengenakan pakaian longgar.

dr. Suksmagita juga menambahkan bahwa kondisi ini seringnya timbul di imunitasnya rendah atau orang yang mendapatkan terapi yang menurunkan imunitas dan bisa juga terjadi di orang-orang banyak minum antibiotik.

Sebab antibiotik yang diminum jangka panjang akan mengganggu kestabilan ekosistem flora di kulit kita.

Itulah informasi seputar fungal acne yang bisa Moms ketahui. Jadi, sudah paham kan Moms sekarang?

  • https://www.aad.org/public/diseases/acne/causes/acne-causes
  • https://jamanetwork.com/journals/jamapediatrics/fullarticle/485898
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3970831/
  • https://drsambunting.com/blogs/sam-bunting/when-is-acne-not-acne-decoding-fungal-acne
  • https://www.self.com/story/fungal-acne-how-to-treat-it
  • https://www.accp.com/docs/bookstore/acsap/a2016b2_sample.pdf

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb