28 Juni 2022

4 Jenis Gangguan Pendengaran Beserta Penyebabnya, Bisa Karena Cedera Otak, Moms!

Ketahui juga gejala dan cara mengobatinya, Moms!
4 Jenis Gangguan Pendengaran Beserta Penyebabnya, Bisa Karena Cedera Otak, Moms!

Gangguan pendengaran tentu dapat membuat frustrasi, efeknya bukan hanya tidak dapat mendengar saja, lho!

Hal yang wajar jika kemampuan pendengaran menurun seiring dengan bertambahnya usia.

Namun, jika Moms tidak begitu memerhatikan kesehatan telinga sejak dini, bukan tidak mungkin Moms mengalami gangguan pendengaran ketika masih muda.

Pasalnya, ada beberapa jenis gangguan pendengaran yang bisa menyerang siapa pun, tak hanya lansia saja.

Berikut ini adalah informasi seputar gangguan pendengaran dan juga jenisnya. Yuk disimak, Moms!

Baca Juga: 4 Gangguan Pendengaran Pada Bayi 0-6 Bulan

Gejala Gangguan Pendengaran

Gejala Gangguan Pendengaran
Foto: Gejala Gangguan Pendengaran (freepik.com)

Foto: telinga (freepik.com)

Ketika seseorang mengalami gangguan pendengaran, ada beberapa gejala yang mungkin mulai muncul dan perlu penanganan lebih lanjut.

Gejala pada Dewasa

Melansir Mayo Clinic, gejalanya meliputi:

  • Suara dan ucapan terdegar meredam.
  • Kesulitan memahami kata-kata, terutama dengan latar belakang kebisingan atau keramaian.
  • Kesulitan mendengar konsonan.
  • Sering meminta orang lain untuk berbicara lebih lambat, jelas dan keras.
  • Tidak memahami konteks dari percakapan.

Gejala pada Bayi dan Anak-anak

Gejala-gejala gangguan pendengaran pada bayi dan anak-anak sedikit berbeda dengan orang dewasa.

Beberapa gejala gangguan pendengaran pada bayi dan anak-anak adalah:

  • Tidak kaget saat mendengar suara nyaring.
  • Tidak menoleh ke arah sumber suara (bagi bayi yang berusia 4 bulan ke atas).
  • Tidak bisa menyebutkan 1 kata pun saat sudah berusia sekitar 15 bulan.
  • Tidak mendengar ketika dipanggil namanya dan baru menyadari kehadiran seseorang ketika melihat.
  • Lambat saat belajar bicara atau tidak jelas ketika berbicara.
  • Sering berbicara dengan lantang atau menyetel TV dengan volume keras.
  • Jawaban anak tidak sesuai dengan pertanyaan.
  • Anak meminta Moms untuk mengulang perkataan atau pertanyaan.

Hubungi dokter ketika merasakan kesulitan mendengar hingga mengganggu kegiatan sehari-hari.

Hal ini bisa saja terjadi karena pengaruh umur, jadi Moms mungkin tak menyadarinya dengan cepat.

Baca Juga: Hiperakusis, Kondisi Pendengaran yang Terlalu Peka Menangkap Suara

Jenis Gangguan Pendengaran dan Penyebabnya

Jenis Gangguan Pendengaran
Foto: Jenis Gangguan Pendengaran

Foto: gangguan dengar (pinterest.com)

Sesuai dengan penyebabnya, gangguan pendengaran dibagi menjadi 4 jenis. Berikut penjelasannya, dilansir dari World Health Organization (WHO).

1. Konduktif

Gangguan pendengaran ini biasanya terjadi ketika getaran suara tidak dapat masuk ke dalam bagian telinga dalam.

Kondisi ini bisa diakibatkan adanya gangguan pada bagian ossicles (stapes, malleus, dan incus) atau bagian telinga lainnya yang menghambat aliran suara mencapai koklea.

Masalah telinga yang tidak bisa menggetarkan gelombang suara dengan benar juga bisa jadi penyebab tuli konduktif ini.

2. Sensorineural

Gangguan pendengaran ini paling umum terjadi. Jika Moms memiliki kondisi ini, suara jadi sulit untuk didengar dan tidak jelas.

Masalah pada telinga ini terjadi pada bagian telinga dalam, saraf koklea, atau gangguan pada silia (rambut kecil di dalam telinga).

Jenis ini biasanya disebabkan oleh berbagai hal dan masalah medis tertentu, seperti:

  • Penuaan
  • Trauma akustik
  • Penyakit autoimun yang menyerang telinga bagian dalam
  • Penyakit meniere
  • Perubahan tekanan udara mendadak
  • Neuroma akustik
  • Pukulan atau cedera di kepala
  • Paparan suara keras yang berlangsung dalam waktu lama, seperti bekerja di proyek dengan kebisingan tinggi

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Telinga Berdarah, Wajib Tahu!

3. Kombinasi

Gangguan pendengaran kombinasi adalah gabungan dari jenis konduktif dan sensorineural.

Orang dengan kondisi ini biasanya mengalami jenis sensorineural lebih dulu.

Seiring waktu tanpa perawatan, gangguan pendengar jadi bertambah buruk dan menimbulkan gangguan konduktif.

4. Gangguan Pendengaran Simetris dan Asimetris

Gangguan pendengaran simetris terjadi ketika kedua telinga mengalami derajat penurunan kemampuan mendengar yang sama.

Sedangkan, tuli asimetris terjadi ketika derajat penurunan kemampuan mendengar terdapat perbedaan antara kedua telinga.

Kondisi ini sangat memungkinkan, terlebih jika pengidap pernah mengalami benturan yang cukup keras pada salah satu sisi telinga.

Baca Juga: Mengenal Cara Kerja Implan Koklea sebagai Alat Bantu Pendengaran

Diagnosis Penyakit

Diagnosis Penyakit telinga
Foto: Diagnosis Penyakit telinga

Foto: sakit telinga (shutterstock.com)

Dokter akan bertanya mengenai keluhan yang diderita dan riwayat kesehatan pasien.

Dokter juga menanyakan kepada pasien mengenai suara yang sering didengar, dan kegiatan yang sering dilakukan atau baru dilakukan sebelum mengalami gangguan pendengaran.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan menggunakan otoskop untuk memeriksa saluran telinga bagian luar dan melihat gendang telinga.

Dari pemeriksaan itu, dokter akan melihat apakah ada kerusakan pada gendang telinga, sumbatan, peradangan, atau infeksi pada saluran telinga.

Selain pemeriksaan tersebut, dokter akan meminta pasien menjalani tes pendengaran berupa:

  • Tes garpu tala, untuk memeriksa apakah terjadi gangguan pendengaran dan mendeteksi letak kerusakan pada telinga
  • Tes audiometri ucapan, untuk mengetahui seberapa lembut atau seberapa kecil perkataan yang dapat didengar dan dimengerti
  • Tes audiometri nada murni, untuk mengetahui rentang nada yang dapat didengar
  • Tes timpanometri, untuk mengukur tekanan pada membran telinga dan telinga bagian tengah serta mendeteksi adanya hambatan atau kelainan pada gendang telinga

Baca Juga: Mengenal Fungsi Gendang Telinga dan Penyebab Gangguannya

Cara Mengobati Gangguan Pendengaran

Cara Mengobati Gangguan Pendengaran
Foto: Cara Mengobati Gangguan Pendengaran

Foto: cara mengobati gangguan dengar (shutterstock.com)

Tujuan pengobatan gangguan pendengaran untuk mengatasi penyebab yang mendasari dan mencegah semakin memburuknya gangguan yang terjadi.

Jika disebabkan oleh penumpukan kotoran telinga, infeksi telinga luar, atau infeksi telinga tengah, umumnya gangguan pendengaran bisa disembuhkan.

Sementara itu, pada gangguan pendengaran sensorineural, terutama akibat proses penuaan, pengobatan bertujuan untuk meningkatkan fungsi pendengaran.

Hal ini juga akan membantu pasien untuk beradaptasi dan mampu berkomunikasi dengan cara lain.

Melansir National Health Service, metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengobati gangguan pendengaran dan membantu penderita berkomunikasi antara lain:

  • Membersihkan tumpukan kotoran di dalam telinga dengan pemberian obat tetes telinga, irigasi telinga, atau penggunaan alat penyedot.
  • Melakukan operasi untuk mengobati kelainan pada gendang telinga dan tulang telinga.
  • Mengganti obat atau menyesuaikan dosis obat yang diduga menyebabkan gangguan pendengaran.
  • Mengobati penyakit lain yang diduga memicu gangguan pendengaran.
  • Menggunakan alat bantu dengar untuk membantu proses penghantaran suara.
  • Memasang implan koklea untuk menstimulasi saraf pendengaran.
  • Memasang implan auditori batang otak untuk mengirimkan sinyal listrik langsung ke otak dengan kabel khusus.
  • Melakukan implan telinga bagian tengah untuk melipatgandakan gelombang suara.
  • Mengajarkan dan melatih penggunaan bahasa isyarat atau pembacaan bibir.
  • Menggunakan Assistive Listening Devices (ALDs) untuk membantu agar suara bisa langsung tersambung ke alat bantu dengar yang digunakan.

Baca Juga: Bolehkah Membersihkan Telinga dengan Cotton Bud? Ketahui Bahaya dan Risikonya

Nah itu dia Moms informasi seputar gangguan pendengaran beserta penyebab dan pengobatannya.

Tidak mudah untuk menjalani perawatan pendengaran, maka lebih baik untuk mencegahnya, Moms.

Yuk mulai biasakan untuk tidak mendengarkan musik atau suara terlalu keras serta hindari membersihkan telinga dengan cotton bud.

Jangan abai untuk menjaga kesehatan telinga, ya!

  • https://www.nhs.uk/conditions/hearing-loss/
  • https://kidshealth.org/en/teens/hearing-impairment.html#:~:text=Hearing%20loss%20(also%20called%20hearing,are%20born%20with%20hearing%20loss.
  • https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/deafness-and-hearing-loss
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hearing-loss/symptoms-causes/syc-20373072
  • https://www.cdc.gov/ncbddd/hearingloss/types.html
  • https://dphhs.mt.gov/schoolhealth/chronichealth/developmentaldisabilities/hearingimpairment
  • https://www.washington.edu/doit/how-are-terms-deaf-deafened-hard-hearing-and-hearing-impaired-typically-used

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb