01 Desember 2022

Hormon Progesteron: Fungsi, Kadar Normal, dan Pengaruhnya pada Tubuh

Kadarnya harus seimbang di dalam tubuh
Hormon Progesteron: Fungsi, Kadar Normal, dan Pengaruhnya pada Tubuh

Selain estrogen, hormon progesteron juga memainkan peran penting dalam sistem reproduksi wanita.

Perlu Moms tahu, hormon ini membawa pesan kimiawi dalam tubuh yang memengaruhi berbagai fungsi.

Beberapa fungsi tersebut, misalnya siklus tidur dan bangun, hingga pencernaan.

Nah, berbeda jenis hormon, berbeda pula fungsinya dalam menunjang fungsi tubuh.

Lantas, apa saja fungsi hormon progesteron secara spesifik?

Yuk, cari tahu selengkapnya lewat ulasan di bawah ini, Moms!

Baca Juga: Kenali Fungsi Enzim Amilase dalam Sistem Pencernaan

Pengertian Hormon Progesteron

Hormon Progesteron
Foto: Hormon Progesteron (Orami Photo Stock)

Melansir Yourhormones, progesteron adalah hormon yang dikeluarkan oleh korpus luteum di dalam ovarium.

Progesteron juga dikenal sebagai hormon yang berfungsi untuk memelihara korpus luteum.

Korpus luteum adalah kelenjar sementara yang diproduksi setelah pelepasan sel telur dari ovarium.

Selain itu, kelenjar adrenal dan plasenta juga berfungsi menghasilkan progesteron.

Fungsi hormon progesteron yang dihasilkan kelenjar kelamin wanita ini memainkan peran penting dalam siklus menstruasi.

Selain itu, progesteron juga berfungsi menjaga kehamilan di tahap awal.

Umumnya, kadar progesteron relatif rendah sebelum ovulasi dan meningkat ketika sel telur dilepaskan dari ovarium.

Kadarnya akan meningkat selama beberapa hari dan terus meningkat jika terjadi kehamilan atau mulai menstruasi.

Tes darah dapat digunakan untuk mengukur kadar progesteron di dalam tubuh Moms.

Baca Juga: Benarkah Parfum Feromon Mampu Memikat Gairah Seksual? Ini Faktanya!

Kadar Normal Hormon Progesteron

Masa Haid Wanita
Foto: Masa Haid Wanita (Orami Photo Stocks)

Melansir Healthline, kadar progesteron bisa diukur melalui tes darah.

Penting untuk diingat bahwa kadar progesteron bisa berubah sepanjang siklus menstruasi.

Artinya, kadar hormon ini di dalam tubuh bisa bervariasi sepanjang bulan.

Kadar progesteron diukur dalam nanogram per mililiter (ng/mL).

Berikut adalah kadar normal hormon progesteron dari setiap masa menstruasi sampai kehamilan:

  • Pra-ovulasi <0,89 ng/mL
  • Ovulasi ≤ 12 ng/mL
  • Pasca-ovulasi 1.8–24 ng/mL
  • Trimester pertama 11–44 ng/mL
  • Trimester kedua 25–83 ng/mL
  • Trimester ketiga 58–214 ng/mL

Progesteron ditemukan pada tingkat yang jauh lebih rendah pada pria dan biasanya tidak diujikan.

Hal ini terkecuali pria dengan kadar progesteron rendah diduga mengalami disfungsi kelenjar adrenal.

Dikatakan kadar progesteron tidak normal apabila kadarnya kurang dari 0,20 ng/mL.

Perlu diingat bahwa hasil dapat bervariasi di setiap laboratorium.

Jadi, pastikan konsultasi dengan dokter untuk dapatkan diagnosis yang paling tepat, ya, Moms.

Baca Juga: Serba-serbi Hormon Tiroid Serta Fungsinya Bagi Tubuh

Ragam Fungsi Hormon Progesteron

Kalender Haid untuk Menghitung Masa Subur
Foto: Kalender Haid untuk Menghitung Masa Subur (Freepik.com)

Hormon yang berfungsi untuk memelihara korpus luteum ini juga memiliki peranan lain bagi tubuh.

Berikut sejumlah fungsi hormon progesteron yang dihasilkan kelenjar kelamin wanita:

1. Memicu Proses Menstruasi

Di tengah siklus menstruasi seseorang, peningkatan kadar hormon luteinizing (LH) menyebabkan ovulasi.

Ovulasi mengacu pada pelepasan sel telur dari salah satu dari 2 ovarium.

Setelah telur dilepaskan, korpus luteum terbentuk dan mulai memproduksi progesteron.

Progesteron membantu mempersiapkan tubuh untuk kehamilan dengan merangsang perkembangan kelenjar dan pembuluh darah baru.

Hormon ini memberikan dukungan yang baik untuk implantasi atau penempelan telur yang dibuahi.

Jika sel telur tidak dibuahi, korpus luteum akan rusak, menyebabkan penurunan kadar progesteron.

Penurunan ini menyebabkan endometrium rusak, sehingga Moms akan memasuki awal periode menstruasi.

2. Mendukung Terjadinya Kehamilan

Hamil Trimester Pertama
Foto: Hamil Trimester Pertama (Shutterstock.com)

Jika sel telur dibuahi, korpus luteum tidak rusak dan terus memproduksi progesteron.

Fungsi progesteron ini merangsang pembuluh darah untuk memasok endometrium.

Hormon ini juga mendorong endometrium untuk menyediakan nutrisi bagi embrio yang sedang berkembang.

Setelah plasenta terbentuk, ini juga akan menghasilkan progesteron. Akhirnya, plasenta menjadi penghasil utama progesteron.

Tingkat progesteron tetap tinggi selama kehamilan. Tingkat yang meningkat ini juga mencegah tubuh memproduksi telur tambahan selama kehamilan.

Akhirnya, progesteron juga membantu memicu laktasi.

Baca Juga: Bingung Memilih Makanan Program Hamil? Ini Daftarnya!

3. Menjaga Kesehatan Rahim Wanita

Secara garis besar, fungsi hormon progesteron pada wanita ini adalah untuk menjaga kesehatan reproduksi.

Hormon akan mempersiapkan lapisan jaringan rahim untuk memungkinkan sel telur yang telah dibuahi agar bisa menempel.

Selain itu, fungsi hormon progesteron ini juga mempertahankan endometrium selama kehamilan.

Akan mencegah pelepasan sel telur lebih lanjut sampai kehamilan berakhir.

Mencegah pembuahan lebih dari satu sel telur pada satu waktu, meskipun terkadang lebih dari satu telur dilepaskan.

4. Mempersiapkan Proses Menyusui Bayi

Ilustrasi Menyusui
Foto: Ilustrasi Menyusui (Babycenter.com)

Diketahui sebelumnya, fungsi hormon ini adalah menghentikan kontraksi otot di saluran tuba setelah sel telur diangkut.

Selain itu, progesteron juga memainkan peran penting dalam perkembangan janin selama kehamilan.

Memperkuat otot-otot dinding panggul sebagai persiapan untuk persalinan pun jadi yang dirasakan.

Pasca persalinan, akan merangsang jaringan payudara dan kelenjar susu untuk agar siap memproduksi susu.

Begitu penting fungsi hormon progesteron di dalam tubuh.

Oleh karenanya, kelebihan maupun kekurangan hormon ini dalam tubuh bisa mengakibatkan beragam masalah.

5. Dorongan Gairah Seks yang Tinggi

Bagi pria, hormon progesteron cukup berperan penting untuk meningkatkan gairah seksual.

Pada wanita, akan mengalami menopause dan ketidakseimbangan hormon yang berhubungan dengan tingginya kadar progesteron.

Diketahui, kondisi tersebut telah terbukti berdampak negatif pada gairah seks wanita.

Namun keduanya berpotensi dapat diatasi dengan terapi hormon, sehingga kehidupan seksual tetap terjaga dengan pasangan.

Beberapa cara juga bisa ditempuh untuk meningkatkan gairah seksual baik pada pria ataupun wanita.

Baca Juga: Gangguan Hormon, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Dampak Hormon Progesteron Rendah

Pemeriksaan Hormon Progesteron
Foto: Pemeriksaan Hormon Progesteron (Parenting.firstcry.com)

Jika kadar progesteron berkurang, ada beberapa efek yang bisa dirasakan tubuh lho, Moms.

Jika kadarnya rendah bisa memengaruhi menstruasi dan kesuburan.

Progesteron bantu menjadikan rahim menjadi lingkungan yang pas untuk sel telur yang telah dibuahi.

Ketika kadarnya rendah, telur yang dibuahi lebih sulit untuk berkembang dan tumbuh.

Selain itu, berikut beberapa kondisi yang disebabkan oleh kadar progesteron rendah, yaitu:

  • Tidak mengalami menstruasi atau haid tidak teratur
  • Fungsi ovarium yang buruk
  • Perdarahan rahim abnormal
  • Flek dan sakit perut selama kehamilan

Baca Juga: Voyeurisme, Kelainan Seksual Senang Mengintip Orang Lain Telanjang atau Berhubungan Intim

Apabila kadar progesteron rendah, perdarahan menstruasi yang tidak teratur dan berat dapat terjadi.

Penurunan progesteron selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran dan persalinan dini.

Ibu yang berisiko melahirkan prematur dapat diberikan bentuk progesteron sintetik untuk menunda kondisi ini.

Dampak Kelebihan Progesteron

Fase Menyusui Bayi
Foto: Fase Menyusui Bayi (Orami Photo Stocks)

Sejauh ini, belum diketahui bahwa tidak ada masalah kesehatan serius yang terjadi jika seseorang memiliki terlalu banyak progesteron.

Bahkan, sebuah penelitian dalam jurnal Reproductive BIology and Endocrinology menunjukkan bahwa hormon progesteron mampu melindungi Moms dari kanker ovarium.

Namun, kadar progesteron yang tinggi biasanya disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti:

  • Kista ovarium
  • Kehamilan yang tidak sehat
  • Suatu bentuk kanker ovarium yang langka
  • Kelebihan produksi progesteron oleh kelenjar adrenal
  • Kanker adrenal
  • Hiperplasia adrenal kongenital (CAH)

Mengonsumsi progesteron tingkat tinggi dalam bentuk obat, dapat dikaitkan dengan sedikit peningkatan risiko terkena kanker payudara.

Progesteron, baik individual atau dalam kombinasi dengan estrogen, digunakan oleh wanita sebagai kontrasepsi minum (pil KB).

Pil KB bekerja dengan cara mencegah ovulasi, serta mengentalkan lendir serviks, sehingga efektif mencegah kehamilan.

Progesteron digunakan dalam terapi penggantian hormon untuk meredakan gejala menopause pada wanita.

Baca Juga: 5 Penyebab Kulit Payudara Gatal dan Mengelupas

Hormon Progesteron pada Pria

Masa Subur Pria
Foto: Masa Subur Pria (Freepik.com)

Progesteron dikenal sebagai hormon wanita, tetapi nyatanya, pria membutuhkan progesteron untuk menghasilkan testosteron.

Kelenjar adrenal dan testis pada pria menghasilkan progesteron.

Kadar progesteron pada pria mirip dengan wanita pada fase folikular dari sikluas menstruasi.

Artinya, ketika folikel telur di ovarium bersiap untuk melepaskan sel telur.

Pria juga bisa mengalami kadar progesteron terlalu rendah yang dapat berdampak pada kesuburannya.

Berikut ini beberapa kondisi yang menyebabkan hormon progesteron rendah pada pria:

  • Libido rendah
  • Rambut rontok
  • Penambahan berat badan
  • Kelelahan
  • Depresi
  • Ginekomastia, yaitu payudara membesar pada pria
  • Disfungsi ereksi
  • Pengeroposan tulang
  • Kehilangan otot

Pria dengan kadar progesteron rendah memiliki risiko lebih tinggi terkena:

Seiring bertambahnya usia pria, testosteron mulai menurun, kadar estrogen meningkat, dan kadar progesteron turun drastis.

Baca Juga: Rekomendasi 8 Klinik Tumbuh Kembang Anak di Jakarta dan Layanan Terapi yang Dimiliki

Cara Alami Meningkatkan Hormon Progesteron

Kesehatan Organ Intim Wanita
Foto: Kesehatan Organ Intim Wanita (Orami Photo Stock)

Selain mempertimbangkan penggunaan obat, ada cara lain seorang wanita dapat meningkatkan progesteron alami tubuhnya.

Cara meningkatkan hormon progesteron yang bisa diikuti yakni seperti:

1. Jaga Berat Badan Ideal

Pertahankan berat badan yang ideal sebagai cara meningkatkan hormon progesteron di tubuh.

Kelebihan berat badan menyebabkan tubuh wanita menghasilkan lebih banyak estrogen.

Akibatnya, ini menciptakan ketidakseimbangan dalam progesteron.

Jaga berat badan yang ideal dengan mengurangi makanan tinggi lemak, kemudian gantikan dengan makanan tinggi protein.

Memilih program diet juga perlu dari panduan ahli agar tidak salah haluan ya, Moms.

2. Kelola Stres dengan Baik

Stres memicu produksi hormon stres dan dapat menyebabkan ginjal mengubah hormon seperti progesteron menjadi kortisol.

Contoh langkah-langkah untuk menghilangkan stres antara lain meditasi, menulis jurnal, atau mendengarkan musik.

Bagi yang ingin menenangkan pikiran, melakukan meditasi atau yoga juga termasuk dalam cara meningkatkan hormon progesteron.

3. Hindari Olahraga Ekstrem

Menahan diri dari berolahraga berlebihan sepatutnya jadi perhatian wanita.

Olahraga dapat sangat membantu dalam mengurangi tingkat stres dan mempertahankan berat badan yang sehat.

Namun, olahraga berlebihan dapat memiliki efek sebaliknya.

Kegiatan ini dapat menyebabkan tubuh memproduksi hormon stres melebihi progesteron.

Baca Juga: 7 Manfaat Sit Up untuk Kesehatan dan Kekuatan Otot

Oleh karena itu, jika Moms mengalami gejala tidak biasa, seperti haid tidak teratur, jangan ragu untuk periksa ke dokter, ya.

Tujuannya adalah untuk memastikan kadar homon progesteron dalam tubuh Moms.

Jika ditemukan gangguan atau masalah, tindakan pengobatan sejak dini bisa segera dilakukan.

  • https://www.hormone.org/your-health-and-hormones/glands-and-hormones-a-to-z/hormones/progesterone
  • https://www.yourhormones.info/hormones/progesterone/
  • https://www.healthline.com/health/progesterone-function
  • https://www.healthywomen.org/your-health/progesterone
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/277737
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC239900/
  • https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a604017.html
  • https://www.healthline.com/health/progesterone-function#normal-levels-chart

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb