28 Oktober 2023

15 Obat Asma yang Ampuh, Ada yang Tersedia di Apotek!

Meski tidak bisa disembuhkan, gejala asma dapat dikendalikan
15 Obat Asma yang Ampuh, Ada yang Tersedia di Apotek!

Seseorang yang memiliki asma harus selalu memiliki obat asma di mana pun dan kapan pun.

Hal ini karena gejala asma bisa kambuh kapan saja, tanpa kenal waktu.

Namun, jenis serta dosis obat asma yang dibutuhkan oleh setiap orang tergantung dari usia, gejala, serta tingkat keparahan penyakitnya.

Jadi ada baiknya sebelum menentukan obat asma, Moms melakukan konsultasi terlebih dahulu ke ahlinya.

Lalu, manakah obat asma yang tepat untuk Moms dan keluarga? Yuk, cari tahu!

Baca Juga: 7+ Obat Mabuk Perjalanan saat Mudik untuk Cegah Rasa Mual

Aneka Pilihan Obat Asma

Melansir dari National Health Service, sebenarnya sampai sekarang belum ada obat asma khusus.

Meski demikian, pengobatan dan perawatan tertentu bisa membantu mengendalikan gejala.

Dengan begitu, Moms dan keluarga dapat menjalani kehidupan yang tetap aktif.

Berikut ini rekomendasi jenis obat asma di apotek yang bisa jadi pilihan, di antaranya:

1. Inhaler Pereda

Inhaler
Foto: Inhaler (Istockphoto)

Inhaler pereda berfungsi untuk membantu meredakan gejala bagi penderita asma.

Gejala asma yang paling terasa ini meliputi susah bernapas, sesak napas, batuk, hingga mengi atau napas berbunyi.

Kebanyakan orang yang memiliki asma, biasanya diberikan inhaler pereda.

Ciri khas inhaler ini memiliki warna biru.

Kandungan obat asma dalam inhaler pereda meliputi:

  • Albuterol (ProAir HFA, Ventolin HFA, lainnya)
  • Levalbuterol (Xopenex HFA

Waktu pakai obat asma ini adalah saat gejala asma sedang terjadi, sehingga kondisi membaik dalam beberapa menit.

Obat asma ini bekerja dengan cara membuka paru-paru dan mengendurkan otot-otot pada saluran pernapasan.

Namun, inhaler pereda bukan untuk penggunaan sehari-hari.

Jadi, hanya digunakan saat gejala asma muncul.

Baca Juga: 11 Cara Menyembuhkan Asma dan Mencegahnya Kambuh Kembali

2. Inhaler Pencegah

Selain itu, inhaler bisa digunakan sebagai obat pencegahan bagi penderita asma.

Penggunaan inhaler pencegah biasanya dipakai bersamaan dengan inhaler pereda yang sebelumnya.

Sebenarnya, obat pencegah tidak memiliki efek samping, tetapi bisa mengakibatkan kondisi berikut:

Namun, kondisi-kondisi tersebut bisa dicegah dengan menggunakan spacer.

Spacer adalah tabung plastik berlubang yang ditempelkan pada inhaler.

Jangan lupa rajin membersihkan mulut setelah menggunakan obat pencegah.

3. Inhaler Kombinasi

Menggunakan Inhaler untuk Asma
Foto: Menggunakan Inhaler untuk Asma (Orami Photo Stock)

Bila obat asma di atas tidak membantu meredakan gejala sesak napas, penggunaan inhaler kombinasi bisa menjadi pilihan.

Inhaler kombinasi mengandung campuran obat asma kortikosteroid dan bronkodilator berikut:

  • Flutikason dan salmeterol (Advair Diskus)
  • Budesonide dan formoterol (Symbicort)
  • Mometasone dan formoterol (Dulera)
  • Flutikason dan vilanterol (Breo)

Biasanya, obat untuk asma ini dipakai untuk mengurangi peradangan dan sensitivitas pada saluran udara.

Zat aktif budesonide dalam obat ini bekerja dengan menghentikan perkembangan gejala.

Baca Juga: Memahami Penyebab Asma Bronkial dan Pilihan Pengobatannya

4. Leukotriene Modifiers (Pengubah Leukotrien)

Sebagian orang memerlukan obat asma selain inhaler untuk mengendalikan gejala asma.

Obat asma dengan sediaan tablet dan sirup ini membantu menghentikan efek leukotrien, yakni penyebab gejala asma.

Dikenal dengan pengubah leukotrien, ini dapat membantu mencegah gejala asma kambuh lagi hingga 24 jam.

Contoh obat asma leukotrien yang bisa diperoleh dari resep dokter maupun di apotek, yakni:

  • Montelukast (Singulair)
  • Zafirlukast (Akolat)
  • Zileuton (Zyflo)

Pastikan telah mendapat resep atau rekomendasi dokter sebelum menggunakan obat jenis ini.

Baca Juga: Asma Alergi: Gejala, Penyebab, Diagnosis dan Pengobatan

5. Theophylline (Teofilin)

Ilustrasi Obat-obatan
Foto: Ilustrasi Obat-obatan (Cloudfront.net)

Teofilin adalah obat asma kelompok bronkodilator. Ini hadir dalam bentuk pil yang mengobati gejala asma ringan.

Cara kerja obat asma ini dengan melemaskan saluran udara dan respons paru-paru terhadap peradangan.

Biasanya, teofilin diminum bila asma datang di malam hari.

Asma sering kambuh di malam hari karena paparan alergi atau perubahan hormon.

Terlepas itu, obat ini berisiko menimbulkan efek samping berupa insomnia dan gastroesophageal reflux disease (GERD).

Oleh karena itu, obat ini tak bisa ditebus bebas tanpa resep dokter di apotek ataupun klinik kesehatan.

6. Kortikosteroid

Kortikosteroid adalah obat asma antiradang jangka panjang yang paling umum digunakan.

Fungsi obat asma ini adalah untuk mengurangi pembengkakan di saluran udara.

Obat kortikosteroid untuk mengobati asma umumnya diperoleh dari resep dokter.

Jenis obat yang termasuk kortikosteroid meliputi:

  • Flutikason (Flovent HFA)
  • Budesonide (Pulmicort Flexhaler)
  • Mometasone (Asmanex Twisthaler)
  • Beclomethasone (Qvar RediHaler)
  • Ciclesonide (Alvesco)

Efek samping yang mungkin dirasakan dari obat ini adalah sakit kepala, pusing, atau mual.

Baca Juga: 8+ Rekomendasi Obat Pilek untuk Bayi dan Cara Alaminya!

7. Ipatropium

Minum Obat Atasi Asma
Foto: Minum Obat Atasi Asma (Shutterstock.com)

Selain di atas, ada berbagai jenis obat asma lainnya yang sering jadi incaran banyak orang.

Ipratropium (Atrovent HFA) adalah obat asma kelompok bronkodilator yang bisa didapatkan di apotek.

Zat aktif ini biasanya juga diresepkan untuk mengatasi gejala emfisema atau bronkitis kronis.

Ini dapat digunakan bersamaan atau sebagai alternatif dari obat lainnya, seperti zat aktif agonis beta kerja cepat.

8. Steroid

Tablet steroid sebagai obat asma yang direkomendasikan jika perawatan lain tidak membantu mengendalikan gejala asma.

Steroid biasanya dipakai untuk beberapa kondisi berikut, meliputi:

  • Pengobatan saat gejala asma kambuh
  • Pengobatan jangka panjang untuk mencegah gejala

Ini biasanya hanya diperlukan jika menderita kondisi yang parah, dan inhaler tidak membantu mengatasi gejala asma.

Namun, konsumsi tablet steroid jangka panjang berisiko bisa menyebabkan efek samping seperti:

Oleh karena itu, obat dengan kandungan steroid menjadi cukup sensitif jika memiliki riwayat penyakit tersendiri.

Baca Juga: Mampu Atasi Serangan Asma, Ini Aturan Pakai Ventolin

9. Obat Bronkodilator (LABA)

Ilustrasi Minum Obat
Foto: Ilustrasi Minum Obat (Freepik.com/jcomp)

Obat bronkodilator termasuk obat asma yang digunakan untuk membuka saluran udara dan mengurangi pembengkakan.

Bronkodilator bekerja paling cepat setidaknya 12 jam.

Ini perlu dikonsumsi secara teratur untuk mengendalikan gejala asma sedang sampai berat di malam hari.

Obat dengan kandungan aktif ini seringnya digunakan dalam kombinasi dengan kortikosteroid inhaler.

LABA yang umum digunakan untuk penderita asma dewasa adalah salmeterol (Serevent).

10. Suntikan Omalizumab

Omalizumab (Xolair) kadang-kadang digunakan untuk mengobati asma yang dipicu oleh alergen di udara.

Suntikan ini diperuntukkan bagi mereka yang asma dipicu paparan zat alergen.

Jika memiliki alergi, sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan antibodi untuk menyerang zat asing tersebut.

Omalizumab ini yang akan memblokir aksi antibodi untuk mengurangi reaksi yang berlebihan terhadap asma.

Obat penyembuh asma ini hanya digunakan oleh orang dewasa dan tidak untuk anak di bawah 12 tahun.

11. Reslizumab (Cinqair)

Perawatan Dokter
Foto: Perawatan Dokter

Reslizumab (Cinqair) adalah obat pemeliharaan imunomodulator.

Artinya, obat penyembuh asma ini bisa dipakai untuk meredakan gejala.

Obat untuk dewasa ini diberikan setiap 4 minggu dalam bentuk suntikan infus selama satu jam.

Obat asma ini bekerja dengan cara mengurangi jumlah jenis sel darah putih tertentu, yang disebut eosinofil.

Di dalam tubuh, reslizumab bekerja dengan meredakan gejala asma dan melancarkan pernapasan.

Obat penyembuh asma ini pun hampir mirip dengan jenis sebelumnya.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb