24 Oktober 2023

Paratusin: Kegunaan, Kandungan, Dosis, dan Aturan Pakai

Paratusin merupakan obat flu dan batuk
Paratusin: Kegunaan, Kandungan, Dosis, dan Aturan Pakai

Memasuki musim hujan, penyakit flu dan batuk kerap menghantui. Salah satu cara mengatasinya, yaitu mengonsumsi obat paratusin.

Ini termasuk golongan obat yang mengandung paracetamol dan tersedia dalam berbagai jenis.

Yuk Moms ketahui manfaat, cara pemakaian, dan efek samping dari obat ini!

Baca Juga: 5 Cara Alami Mengobati Vertigo tanpa Obat-obatan

Kandungan Paratusin

Paratusin untuk Pilek (Orami Photo Stocks)
Foto: Paratusin untuk Pilek (Orami Photo Stocks)

Terkadang, mengonsumsi herbal di saat musim hujan tidak cukup mempan untuk meredakan gejala pilek atau flu.

Nah, obat paratusin ini diketahui cukup manjur untuk mengatasi beberapa gejala, seperti:

Hal ini karena adanya berbagai kandungan zat aktif di dalamnya untuk mengatasi gejala hidung tersumbat.

Setiap obat paratusin, mengandung berbagai senyawa kimia, seperti:

  • Paracetamol 500 mg

Membantu menurunkan demam dengan cara menghambat pusat pengatur panas hipotalamus.

Selain itu, menghambat zat senyawa penyebab peradangan yang bernama prostaglandin sehingga bisa mengurangi rasa nyeri yang kamu rasakan.

  • Chlorpheniramine maleate 2 mg

Obat yang termasuk golongan alkilamina antihistamin generasi pertama.

Obat ini digunakan untuk mengobati gejala alergi seperti rhinitis dan urtikaria.

Dibandingkan dengan antihistamin generasi pertama lainnya, chlorpheniramine maleate memiliki efek sedatif yang relatif lemah.

  • Noscapine 10 mg

Memiliki efek antitusif, sehingga mampu menekan batuk dan menghambat zat yang bisa menstimulasi batuk.

Ini membuat gejala flu seperti batuk, bisa mereda.

  • Phenylpropanolamine HCI 15 mg

Merupakan obat golongan dekongestan yang bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah di rongga hidung yang sebelumnya melebar.

Dengan begitu, saluran napas lebih terbuka dan napas menjadi lega.

  • Guaifenesin 500 mg

Obat ini termasuk ke dalam golongan obat ekspektoran, yaitu obat-obatan yang bekerja dengan cara mengencerkan dahak di saluran napas.

Maka itu, guaifenesin digunakan untuk mengobati batuk dan rasa mampet yang disebabkan oleh pilek, bronkitis, dan penyakit pernapasan lainnya.

karena memiliki fungsi yang mirip dengan paracetamol, beredar pernyataan yang mengatakan obat paratusin bisa menyembuhkan COVID-19.

Ini membuat obat ini banyak diburu. Padahal, paratusin hanyalah obat demam, batuk, dan pilek biasa yang mampu meredakan gejala tersebut saat terkena COVID-19.

Jadi, Paratusin bukan obat yang dapat menyembuhkan COVID-19 ya Moms, tapi hanya meredakan beberapa gejalanya saja.

Melansir Pusat Informasi Obat Nasional (PIONAS), paratusin adalah obat kombinasi dengan Gliseril Guaiakolat, sebagai obat ekspektoran dan obat batuk demulsen

Baca Juga: Sebaiknya Moms Hindari Obat-Obatan Ini Saat Ingin Hamil

Dosis Paratusin

Minum Obat (Orami Photo Stocks)
Foto: Minum Obat (Orami Photo Stocks)

Obat paratusin bisa dibeli di apotek dan bisa dibeli tanpa resep.

Karena obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan sirup, Moms dapat membelinya sesuai kebutuhan.

Ada beragam harga yang dapat ditemui di pasaran, untuk Paratusin tablet harga untuk 1 strip isi 10 ini berkisar antara Rp14.500-Rp25.000.

Untuk paratusin berbentuk sirop 60 ml, harganya berkisar antara Rp33.000-Rp40.000.

Harga tersebut bisa saja berbeda-beda, tergantung dari tempat membelinya.

Meski termasuk jenis obat yang mudah dijumpai di apotek, Moms juga perlu mengetahui dosisinya.

Karena paratusin tersedia dalam bentuk tablet atau sirop, berikut ini adalah dosis dan aturan pakai Paratusin secara umum:

Orang Dewasa

Untuk orang dewasa, 1 tablet paratusin dapat diminum sebanyak 3 kali sehari

Anak-anak

Anak di bawah usia 1 tahun: 2.5 mL diminum sebanyak 3-4 kali sehari.

Anak usia 1-6 tahun: 2,5-5 mL diminum sebanyak 3-4 kali sehari.

Anak usia 6-12 tahun: ¼-½ tablet atau 2-10 mL yang diminum sebanyak 3-4 kali sehari.

Biasanya, maksimal penggunaan obat ini dalam jangka waktu 5-7 hari.

Sebelum mengonsumsi paratusin, ada baiknya Moms berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker.

Ini dilakukan untuk mencegah efek sampingnya terhadap tubuh.

Apabila Moms melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin.

Namun, bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa, dan jangan menggandakan dosis.

Baca Juga: Berapa Kadar Kolesterol Normal Wanita dan Pria? Simak Penjelasan Berikut Ini!

Aturan Pakai Paratusin

Aturan Pakai Paratusin (Orami Photo Stocks)
Foto: Aturan Pakai Paratusin (Orami Photo Stocks) (Orami Photo Stock)

Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan jika Moms ingin mengonsumsi paratusin.

  • Bacalah aturan pakai sebelum Moms mengonsumsinya.
  • Untuk anak usia di bawah 6 tahun, dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter.
  • Tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui, kecuali atas saran dokter.
  • Jika terdapat tanda-tanda alergi kulit, segera hentikan penggunaan paratusin.
  • Hati-hati jika Moms mengonsumsi paratusin dengan obat-obatan lainnya.

Selain itu, jika Moms mengalami beberapa kondisi di bawah ini, lebih baik hindari mengonsumsi obat paratusin ya.

Karena dikhawatirkan dapat berdampak terhadap kesehatan Moms.

  • Memiliki alergi terhadap kandungan obat paratusin.
  • Mengalami gangguan fungsi ginjal, hati, dan pembuluh darah.
  • Memiliki riwayat hipertensi dan penyakit jantung.
  • Menderita penyakit diabetes dan hipertiroidisme.
  • Menderita penyakit asma yang akut.

Selain itu, Moms juga harus memperhatikan jika sedang mengonsumsi obat lain yang bersamaan dengan paratusin.

Selain dikhawatirkan akan mengganggu kinerja obat, juga bisa saja malah meningkatkan risiko efek samping yang lebih serius.

Beberapa jenis obat yang bisa menimbulkan reaksi jika dikonsumsi bersamaan dengan paratusin adalah:

  • Antihistamin, obat yang biasa digunakan untuk mengobati alergi.
  • Antikoagulan, obat yang biasa digunakan untuk mencegah penggumpalan darah.
  • Obat penekan sistem saraf pusat.
  • Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOI), obat yang berfungsi menghambat senyawa kimia di otak, untuk mengatur emosi dan kemampuan berpikir seseorang.

Jika Moms menggunakan beberapa obat tersebut dan perlu mengonsumsi paratusin, beri tahu dokter dan konsultasikan kondisi terlebih dahulu ya.

Obat-obatan tertentu tidak bisa digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb