24 Februari 2022

5 Penyakit yang Membutuhkan Prosedur Laparoskopi

Operasi laparoskopi dilakukan dengan panduan gambar organ pada layar
5 Penyakit yang Membutuhkan Prosedur Laparoskopi

Foto: healthline.com

Moms mungkin masih belum familiar dengan istilah laparoskopi.

Ini merupakan sebuah prosedur medis untuk memeriksa dan mengobati penyakit tertentu, tanpa memberikan sayatan lebar pada pasien.

Biasanya, dokter akan memilih prosedur laparoskopi pada pasien dengan penyakit panggul atau rongga perut.

Ketika tes lain tidak bisa memberikan data yang cukup untuk kebutuhan diagnosis, maka laparoskopi bisa menyediakan data yang lebih rinci.

Operasi ini dilakukan ketika masalah pada tubuh tidak bisa ditemukan hanya dengan pemeriksaan fisik eksternal saja.

Baca Juga: Serba-serbi Pemeriksaan Laparoskopi untuk Diagnosis Penyakit

Apa Itu Laparoskopi?

Laparoskopi dikenal juga sebagai operasai lubang kunci atau invasif minimal.

Mengutip dari NHS ini merupakan jenis prosesur beda dimana ahli beda bisa mengakses bagian dalam perut dan panggul dengan sayatan yang kecil di kulit.

Kalau biasanya pada bedah konvensional rata-rata membutuhkan sayatan minimal 10 cm, kalau tindakan laparoskopi hanya membutuhkan sayatan sebesar 1 cm.

Laparoskop sendiri berbentuk seperti sebuah tabung kecil yang dilengkapi dengan kamera dan cahaya untuk menyampaikan gambar bagian dalam perut atau panggul ke monitor yang ada di luar.

Biasanya prosedur laparoskopi dilakukan untuk pengobatan atau diagnosis.

Dokter bisa melihat sejumlah kelainan seperti fibroid, kista, infeksi, dan perlengketan.

Dokter juga akan merekomendasikan tindakan ini untuk pemeriksaan empedu, organ hati, pankreas, perut, dan panggul.

Prosedur ini juga bisa diterapkan untuk pemeriksaan biopsi yang bisa memenuhi pengambilan sampel jaringan.

Baca Juga: Kenali Penyakit Radang Panggul, Apakah Memengaruhi Kesuburan?

Penyakit yang Membutuhkan Laparoskopi

Laparoskopi bisa digunakan untuk mengatasi atau mendeteksi suatu penyakit.

Beberapa kondisi yang bisa didiagnosis atau ditangani dengan laparoskopi kandungan, antara lain:

1. Batu Empedu

pantangan batu empedu
Foto: pantangan batu empedu (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Kalau dahulu, untuk mengatasi penyakit batu empedu Moms perlu menjalani operasi konvensional.

Tapi sekarang, Moms sudah bisa mengobati batu empedu dengan menjalani bedah laparoskopi.

Baca Juga: Amfetamin, Obat Golongan Psikotropika yang Bantu Atasi ADHD

2. Usus Buntu

Usus buntu merupakan peradangan yang terjadi pada apendiks atau struktur selang kecil yang menempel di bagian bawah usus besar.

Ketika peradangan tidak segera ditangani, usus buntu bisa pecah dan infeksi bisa menyebar pada organ lain.

Moms, saat ini laparoskopi sudah bisa digunakan untuk mengobati penyakit usus buntu.

3. Kista Endometriosis

Endometriosis Membutuhkan Laparoskopi
Foto: Endometriosis Membutuhkan Laparoskopi

Foto: canva.com

Penyakit yang satu ini lebih banyak mengincar pada wanita sebab mengganggu organ reproduksi wanita.

Saat mengidap penyakit kista, Moms bisa melakukan beberapa pengobatan, salah satunya laparoskopi.

Ada banyak manfaat saat melakukan laparoskopi, salah satunya pemulihan pasca operasi yang lebih cepat.

Ada beberapa kondisi yang bisa melatarbelakangi laparoskopi perlu dilakukan, yakni:

  • Terapi hormon tidak bisa mengendalikan gejala endometriosis
  • Terdapat kista atau jaringan perut yang tumbuh dan mengganggu fungsi organ lain dalam perut
  • Endometriosis diduga penyebab wanita tidak subur

4. Kanker

Alat dan kamera laparoskopi digunakan melihat dan mengangkat tumor kanker, berbeda dengan operasi terbuka di mana perut dibedah dan tumor kanker diangkat keluar.

Ada beberapa jenis kanker yang bisa ditangani dengan metode laparoskopi, yaitu:

5. Mengangkat Kehamilan Ektopik

Mengangkat Kehamilan Ektopik butuh Laparoskopi
Foto: Mengangkat Kehamilan Ektopik butuh Laparoskopi

Foto: canva.com

Kehamilan ektopik adalah kondisi di saat sel telur mengalami pembuahan di luar rahim.

Banyak penyebab kehamilan ektopik, salah satunya adalah ketidak seimbangan hormon.

Pada kondisi ini, sel telur tidak bisa tumbuh normal di rahim sehingga jaringan ektopik harus diangkat agar tidak terjadi komplikasi.

Kehamilan ini bisa ditangani dengan bedah laparoskopi.

Baca Juga: Moms, Ketahui Prosedur hingga Biaya Operasi Usus Buntu

6. Radang Panggul

Pelvic Inflammatory Disease (PID) atau penyakit radang panggul merupakan infeksi pada organ reproduktif wanita, seperti:

Apabila infeksi parah hingga menyebabkan nanah dan tidak mempan dengan antibiotik, dokter akan melakukan laparoskopi untuk mengeluarkannya.

7. Fibroid

Fibroid rahim adalah tumor yang tumbuh di dalam atau atau luar rahim. Apabila jumlah fibroid sedikit, maka dokter biasanya akan menganjurkan prosedur ini, Moms.

Fibroid yang berukuran besar juga bisa dihilangkan melalui sayatan kecil.

Caranya, dengan memperluas satu sayatan untuk menghilangkan fibroid.

Prosedur juga bisa dilakukan dengan memecah terlebih dahulu fibroid menjadi beberapa bagian yang dilakukan di dalam kantong bedah.

Prosedur Pelaksaan Laparoskopi

Prosedur Pelaksaan Laparoskopi
Foto: Prosedur Pelaksaan Laparoskopi

Foto: canva.com

Diawali dengan sayatan kecil (ukuran 5-10 mm) pada dinding perut sebagai jalan masuk laparoskopi.

Untuk memasukkan alat lain ke dalam perut, dokter bisa membuat lebih dari satu sayatan.

Pada umumnya prosedur laparoskopi berlangsung selama 30-90 menit, tergantung dari kondisi pasien.

Setelah sayatan dibuat, dokter akan memasukkan gas karbondioksida atau gas helium ke dalam perut dengan bantuan alat medis seperti jarum yang memiliki rongga di tengahnya.

Gas ini digunakan untuk memompa agar dinding perut terangkat dan menjauhi organ-organ di dalamnya, sehingga dokter bisa melihat isi perut dengan jelas.

Setelah itu, dokter akan menggunakan laparoskopi dan beberapa peralatan medis lainnya untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi saat mengambil sampel jaringan.

Terkadang, laser ditempelkan dengan laparoskopi untuk mendukung operasi.

Setelah operasi selesai, alat laparoskopi akan ditarik keluar dan gas yang tadi dipompa akan dikeluarkan dari dalam perut.

Lalu, sayatan yang dibuat saat awal perosedur akan ditutup dengan jahitan dan dibalut perban.

Sayatan ini akan meninggalkan luka sangat kecil dan seiring waktu akan hilang dengan sendirinya.

Baca Juga: Bolehkah Bedah Mulut Saat Hamil? Yuk, Moms Simak Informasinya di Sini!

Moms, itulah tadi penjelasan tentang prosedur laparoskopi. Bedah laparoskopi sebenarnya lebih banyak membawa keuntungan dibandingkan dengan kerugiannya.

Untuk itu, teknik bedah ini bisa dapat pilihan bagi Moms yang punya masalah di daerah pingguk atau perut.

Namun, sebelumnya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter, ya!

  • https://www.nhs.uk/conditions/laparoscopy/#:~:text=Laparoscopy%20is%20a%20type%20of,surgery%20or%20minimally%20invasive%20surgery.
  • https://www.healthline.com/health/laparoscopy
  • https://medlineplus.gov/lab-tests/laparoscopy/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb